Anda di halaman 1dari 3

- Perencanaan : Keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yg akan dikerjakan di masa yang akan datang

dalam
rangka pencapaian tujuan yg telah ditentukan (dr. SP. Siagian, 2001)
Makna Perencanaan : Proses pemilihan dan pengembangan tindakan yg paling baik dan menguntungkan Fungsi dasar dalam managemen
Mengarahkan pd keberhasilan pencapaian tujuan Memberi arti pada pekerjaan Penggunaan sumber efektif dan efisien Mengatasi situasi
kritikal Mengetahui kebutuhan akan perubahan
Kegunaan : Mengatasi masalah yg dihadapi Mempermudah pencapaian tujuan Mempermudah pembuatan kembali rencana baru Keuntungan :
Kegiatan terarah Penggunaan sumber daya > efisien & efektif risiko Landasan kuat untuk pengendalian Permudah evaluasi & perbaikan
kekurangan Sifat Perencanaan : Faktual, Rasional, Fleksibel, Berkesinambungan Tujuan Perencanaan : Menimbulkan Keberhasilan dalam
mencapai tujuan, Bermakna pada pekerjaan, Penggunaan efektif personel dan fasilitas , Membantu koping, Efektif dalam biaya , Berdasarkan
masa lalu dan akan datang shg membantu menurunkan elemen perubahan, Dapat digunakan u/ menemukan kebutuhan untuk berubah,
Diperlukan untuk kontrol efektif
Syarat Perencanaan: Sederhana, Kejelasan tujuan, hasil yg ingin dicapai & metode evaluasi, Berdasar kebijakan & prosedur yg berlaku,
Prioritas, Pelibatan aktif, Urutan kegiatan, Praktis, Fleksibel. Komponen Perencanaan : SW+1H Kriteria Perenecnaan : SMART S=Sistematis
M=Measurable A=Accountable R=Realistis T=Timing (Orientasi pada waktu) Langkah-Langkah: Fahami dan tentukan misi, filosofi dan tujuan,
Kumpulkan data, Analisa, Buat alternative,Pilih dan usulkan alternative,Pimpinan menetapkan alternative,Susun rencana, Kaji ulang. Tahapan :
1.Pengumpulan Data ( Sensus pasien harian, Kapasitas tempat tidur, Rata-rata lama dirawat,  kelahiran,  operasi, Kecenderungan populasi
pasien, Perkembangan teknologi, Ketenagaan. 2.Analisa Lingkungan Internal (Strength, Weakness Eksterna: Opportunity, Threaths 3.
Pengorganisasian Data, Pilih data penunjang dan penghambat, 4.Pembuatan Rencana Jenis Perencanaan : Perencanaan Strategis,
Perencanaan Operasional, Perencanaan divisi, Perencanaan unit Perencaan Strategis : Jangka Panjang, Bersifat Strategis, Dibuat oleh Top
Manager (Ka. Bidang Kep), Alokasi sumber yang kurang, Mengatur kinerja bidang, Pemantauan karyawan membuat program perencanaan
tingkat di bawahnya, Komitmen atasan dan bawahan,Strategi managemen kep. Perencaan Operasional : Dilakukan oleh top manajer Mrp
kegiatan harian, mingguan & bulanan, Berjangka pendek, Berasal dari tujuan jangka panjang Perencanaan Bagan : Dibuat oleh beberapa ka. Ru.
Dan pengawas dalam satu bagian,Berjangka 5 – 10 tahun, Tujuan : pemantauan & penilaian,Pelaksana : semua ruangan yg terlibat Perencaan
Unit : Dibuat oleh Kpl Ruangan,Tujuan = tujuan bid perawat,Dilaksanakan harian, mingguan & jk pjg, Harian : kegiatan askep, Mingguan :
program penyuluhan. Kendala : Kurang terampil para perencana,Kesulitan memahami tujuanKeraguan karena keterbatasan wewenang, Kurang
dukungan.Penghitungan Tenaga Kep: Perencanaan kebutuhan tenaga di suatu unit kep (Klasifikasi klien berdasarkan :Tingkat
ketergantungan,Metode pemberian askep,Jumlah dan kategori tenaga kep,Perhitungan jumlah tenaga kep KLASIFIKASI KLIEN (Douglas 1984):
tiga kategori:1. Minimal Care (Memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri Makan dan minum
dilakukan sendiri Ambulansi dengan pengawasan Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga (shift) bukan per jam/menit Pengobatan
minimal dgn status psikologis stabi)2.Parsial Care (Memerlukan waktu 3-4 jam /24 jam Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu Obsevasi
tanda-tanda vital setiap 4 jam Ambulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali Klien dengan kateter urin, pemasukan, dan pengeluaran dicatat
Klien dengan infus, persiapan pengobatan memerlukan prosedur 3.Total Care (Memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam Segala keperluan klien
dibantu Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jamMakan melalui selang lambung , terapi Intravena Dilakukan suksion
Gelisah / disorientasi)
Contoh : Ruang rawat dengan 22 klien (3 klien dgn perawatan minimal, 14 klien dengan perawatan parsial dan 5 klien dengan perawatan total)
jumlah perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi ialah :
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,90
jumlah 6,09  6 oran

TM : tenaga medis TNP: tenaga perawat TNOP : tenaga non perawat TT : tempat tidur Perhitungan Tenaga : Gillies (1999):
Contoh:Ruang rawat medikal bedah A : Rata-rata jam perawatan klien 5 jam/hari B : Rata-rata 20 klien/hari Jam kerja = 8 jam/hari
20 hari cuti/tahun 120 hari libur/tahun Jumlah tenaga yang dibutuhkan:

Abdullah & Levine (didalam Gillies, 1999) Perbandingan professional : vokasional= 55% : 45%
- DEFINISI MOTIVASI : Kekuatan pendorong yang mewujudkan perilaku guna mencapai tujuan kepuasan diri. Motivasi yang besar dapat
mewujudkan impian Motivasi adalah energi untuk membenci atau menyukai suatu kegiatan/pekerjaan Kegiatan yang mengakibatkan,
menyalurkan dan memelihara perilaku manusia.Tiga Hal Penting Dari Motivasi : Kebutuhan: muncul karena ada sesuatu yang dirasa kurang
(fisik dan psikologi) Dorongan: kesediaan untuk mengerahkan usaha tinggi untuk memenuhi kebutuhan Tujuan yang akan dicapai: tercapainya
tujuan organisasi tujuan pribadi juga akan dapat dicapai.SUMBER MOTIVASI: Internal dari dalam individu Eksternal dari luar individu. Model
Motivasi : 1. MODEL TRADISIONAL(Taylor) Pemberian insentif untuk memotivasi, semakin berprodukstif semakin upah banyak. Memandang
staf orang malas, termotivasi jika diberi upah. Manajer harus mengawasi dan mengendalikan staf.Manajer harus memerinci tugas menjadi
sederhana, bersifat pengulangan, operasional dan mudah dipelajari.2. MODEL HUBUNGAN MANUSIAWI (Mayo): Memotivasi staf melalui
kontak sosial dengan karyawan, pemenuhan kebutuhan sosial dapat membuat staf merasa berguna dan penting---motivasi berafiliasi Menejer
senantiasa memberi informasi kepada staf dan mendengarkan keberatan-keberatan atas rencananya. Menekankan pada disiplin diri,
pengendalian diri atas kegiatan rutin. 3.MODEL SDM (McGregor & Maslow) Individu tidak hanya butuh uang atau keinginan untuk mencapai
kepuasan tetapi juga memperoleh prestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti—motivasi berprestasi.Menejer memanfaatkan potensi staf
Menejer menciptakan kondisi kondusif untuk mengembangkan kemampuan Menekankan pada partisipasi aktif, disiplin dan pengendalian diri.
Kepuasan kerja akan meningkat sejalan dengan pemanfaatan SDM secara optimal.TEORI MOTIVASI: TIGA KLASIFIKASI: Teori petunjuk:
bagaimana memotivasi,Teori isi/teori kebutuhan:apa penyebab perilaku dari motivasi. (Maslow, Herzberg, Mc Clelland. dll),Teori proses:

bagaimana perilaku dimulai, dari motivasi (teori pengharapan, pembentukan perilaku).TEORI MASLOW: Terdapat dua prinsip:1. Kebutuhan

manusia dapat disusun dalam hirarki dari kebutuhan terendah-tertinggi2. Suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator

perilaku.TEORI MOTIVASI-PEMELIHARAAN (Herzberg): Faktor yang mempengaruhi kerja: Faktor penyebab kepuasaan (Job satisfaction)

Faktor penyebab ketidakpuasa (job dissatisfaction) àSatifier (pemuas): meningkatkan prestasi atau kepuasan kerja à pemelihara (hygienic
factor/dissastifiers): mencegah menurunnya semangat kerja atau efisiensi.
Teori Herzberg ini sering disebut teori motivasi pemeliharaan / motivasi higienis atau teori dua faktor.Faktor pemuas berkaitan dengan
kebutuhan yang lebih tinggi (aktualisasi dari Maslow) Faktor pemelihara à keb.lebih rendah contoh: kebijakan, supervisi, hubungan dengan staf,
penghargaan, gaji.dll
TEORI PENGUATAN/PERILAKU: Perilaku yang diikuti oleh konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang. Pengalaman masa lalu
mempengaruhi tindakan masa depan melalui prosess belajar.Stimulusàresponàkonsekuensià respon masa depan. Tehnik untuk mengubah

perilaku bawahan:penguatan positif, negatif, hukuman.Tehnik pembentukan perilaku (Hammer): Jangan memberikan penghargaan sama

pada semua orang Perhatikan kegagalan (memberi tanggapan dapat mengubah perilaku) Promosi diinformasikan dnegan jelas Jangan beri

hukuman di depan staf lain Bertindak adil. TEORI X DAN Y: McGregor menekankan peranan sentral manusia dalm organisasi Manusia tipe X

(cenderung berperilaku negatif) dan tipe Y ( cenderung berperilaku positif) Menejer dalam memperlakukan staf harus mempertimbangkan
asumsi yang digunakan untuk ciri-ciri tipe manusia tersebut.Ciri manusia tipe X: Tidak senang bekerja Harus dipaksa, diawasi dan diancam
untuk mencapai tujuan organisasi Mengelak tanggung jawab, dan bekerja jika diperintah Menempatkan pemenuhan kebutuhan fisiologi dan

aman (tingkat.rendah), tidak mau maju. CIRI MANUSIA Y: Bekerja sebagai hal alamiah Sedikit diarahkan, ada pengendalian diri Menerima

tanggungjawab yang lebih besar Kreatif pengambilan keputusan tanggung jawab mereka juga ,bukan tanggung jawab orang menjerial
saja.PERAN MENEJER DALAM MENCIPTAKAN MOTIVASI: Mempunyai harapan yang jelas terhadap staf dan dikomunikasikan Adil dan
konsisiten Pengambilan keputusan tepat Kembangkan konsep tim kerja Akomodasi keb dan keinginan staf terhadap tujuan organisasi Tunjukan
bahwa menejer memahami keunikan staf Hindari gap dalam staf Beri kesempatan staf mengembangkan kemampuan dalam menjalankan tugas
Minta tanggapan dan masukan staf terhadap keputusan yang akan dibuat organisasià pastikan staf tahu dampaknya Beri kesempatan staf untuk
mengambil keputusan terhadap tugas limpah yang diberikan Saling percaya dan kekeluargaan Berikan kesempatan staf untuk koreksi dan

pengawasan terhadap tugas Role model Dukungan positif.PENAMPILAN &KEPUASAN: Faktor yang mempengaruhi: Motivasi Lingkungan

(komunikasi, potensial pertumbuhan, kebijakan individu, gaji, kondisi kerja kondusif) Peran Menejer Keberhasilan menyelesaikan tugas.

Anda mungkin juga menyukai