DESSELER
The bottleneck of production: workforce and company’s capability to recruit and maintain a good workforce.
Why HRM?
1. Untuk mencegah kesalahan personal
Tidak ada manajer yg mau merekrut orang yg salah, punya turnover tinggi, atau karyawan tidak produktif
2. Meningkatkan profit dan kinerja
Bisa meningkatkan profit perusahaan dengan merekrut dan mengelola orang-orang yg tepat untuk sebuah
pekerjaan yang tepat.
3. SDM untuk bisnis
Penting bahkan bagi small business yg tidak punya manajer.
Manajer: seseorang yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan organisasi, dan yang mengelola usaha yang
dilakukan oleh anggota organisasi.
Managing: usaha untuk menjalankan lima fungsi dasar management process.
Authority: kewenangan untuk mengambil keputusan, mengerahkan pekerjaan org lain, memberikan tugas
Line authority: Memberikan tugas kepada manajer/ staff di divisi eksekutor. Misal minta data penjualan
Staff authority: Memberikan saran dan nasehat kepada manajer/ staf. Misal mengarahkan untuk merekrut
Peran SDM :
1. Jangka panjang
● Strategic Partner : fokus pada MGMT of Strategic HR (Future & Process Oriented)
HR sebagai partner strategis perusahaan dalam mencapai tujuan, dimana praktik dan strategi HR
harus bersinergi dengan strategi bisnis perusahaan
● Change Agent : fokus pada MGMT of Transformation & Change (Future & People Oriented)
HR berperan mentrasformasikan organisasi, menghadapi kondisi baru yang lebih kompetitif,
membantu karyawan meninggalkan kebiasaan lama dan beradaptasi dengan budaya baru.
2. Jangka pendek
● Administrative Expert : fokus pada MGMT of Firm Infrastructure (Process & Operational Oriented)
HR berperan menciptakan proses, system, dan praktik yang efektif dan efisien mencakup proses
seleksi, training & development, penilaian dan pemberian kompensasi bagi karyawan.
● Employee Champion: fokus pada MGMT of Employee Contribution (People & Operational
Oriented) HR berperan mengelola komitmen dan kontribusi karyawan guna mencapai tujuan.
3 Product Lines of HR
1. Administrative Service and Transaction
Berkaitan dengan Compensation, Hiring, Staffing. Penekanan: efisiensi sumber daya dan kualitas layanan
2. Business Partner Service
Mengembangkan sistem SDM yg efektif dan membantu mengimplementasikan business plan, “Talent
Management”
3. Strategic Partner
Berkontribusi pada tujuan strategi perusahaan berdasarkan kemampuan SDM, kesiapan, dan pengembangan
praktik SDM sebagai strategic differentiators
Fungsi HRM
1. Planning
Merencanakan tenaga kerja yg efektif dan efisien sesuai kebutuhan perusahaan, shg dapat membantu perusahaan
mencapai tujuannya. Caranya dengan menetapkan program-program kepegawaian yg sesuai dengan fungsi SDM
2. Rekrutmen dan Seleksi
SDM bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pegawai melalui penerimaan karyawan hingga penempatan
karyawan baru di posisi yg tepat
3. Training and Development
Menjaga kualitas SDM dalam organisasi melalui berbagai aktivitass
HR Planning
Proses perencanaan yg memastikan jumlah SD, yg dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan strategis punya
kesesuaian dgn perencanaan bisnis perusahaan secara umum
Diversity / Keberagaman: fitur demografis yang menjadi ciri karyawan perusahaan, khususnya dalam hal ras, jenis
kelamin, budaya, asal kebangsaan, cacat, usia, dan agama.
Diversity Management (Mengelola Keberagaman): Memberikan ruang untuk karyawan bisa mengeluarkan potensi
maksimalnya dalam lingkungan yang beragam (diverse environment).
How? Memberikan kepemimpinan yang kuat, menilai situasi, mengubah budaya, memberikan pelatihan dan
pendidikan diversity, evaluasi program diversity.
Meningkatkan keberagaman: Menerapkan kebijakan yang memberikan keuntungan bagi perusahaan karena
beragamnya budaya, ras, orientasi seksual; menjadikan keberagaman sebagai sebuah keunggulan kompetitif.
Kelebihan EEO
- Meningkatkan kepuasan karyawan
- Meningkatkan produktivitas karyawan
- Meningkatkan loyalitas karyawan
Strategic Plan: Rencana perusahaan secara keseluruhan dengan menyesuaikan kekuatan dan kelemahan internal
dengan peluang dan ancaman eksternal guna mempertahankan keunggulan kompetitif.
Esensinya: “Dimana bisnis kita sekarang; Dimana kita ingin berada, Bagaimana kita sampai disana”
Mengidentifikasi seberapa banyak yg telah dikerjakan oleh semua pihak untuk mencapai goals perusahaan
Strategi: Segala tindakan yang bisa dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran strategisnya.
Strategic Management: Proses mengidentifikasi dan mengeksekusi strategic plan organisasi dengan mencocokkan
kapabilitas perusahaan dan permintaan lingkungannya.
Jadi Strategic dan MSDM saling berkaitan, karena MSDM adalah cara organisasi untuk meningkatkan nilai atau
kualitas sumber daya manusia dalam organisasi yang dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
HR Audit: analisis di mana organisasi saat ini berdiri dan menentukan apa yg harus dilakukan untuk meningkatkan
fungsi SDM – meninjau kebijakan, prosedur, sistem dan prakter agar sesuasi kebijakan pemerintah dan perusahaan.
HR Metrics: ukuran kuantitatif dari aktivitas SDM seperti employee turnover, hours per training employee, atau
qualified applications per position.
Benchmarking: membandingkan praktek perusahaan lain yg memiliki high-performance dengan perusahaan
sendiri untuk mempelajari apa yg membuat mereka lebih baik.
Strategy-Based Metric (SBM): metrik yg fokus mengukur aktivitas yg berkontribusi dalam pencapaian tujuan
strategis perusahaan.
High-Performance Work System: Kebijakan dan praktek SDM yg saling terintegrasi untuk mendorong tingkat
efektivitas organisasi. Contoh: menetapkan kebijakan kompensasi.
Talent management:
Proses yang terintegrasi (perencanaan, perekrutan, pengembangan, pengelolaan, dan kompensasi karyawan) dan
berorientasi pada tujuan.
Job Analysis: prosedur dalam menentukan tugas dan tanggungjawab, kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah
pekerjaan, dan kriteria orang yang akan direkut. Job analysis menghasilkan Jobdesc dan Jobspec.
Job Descriptions: daftar tugas pekerjaan, tanggung jawab, hubungan pelaporan, kondisi kerja, dan
kepengawasan suatu pekerjaan.
Job Specification: persyaratan yg harus dipenuhi untuk mengisi jabatan sesuai jobdescnya, seperti tingkat
pendidikan, keterampilan, dan kepribadian untuk sebuah pekerjaan.
Workflow Analysis: studi terperinci sebuah workflow dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya dlm sebuah proses kerja
Business Process Reengineering: mendesain ulang prosess bisnis, biasanya dengan mengkombinasikan langkah-
langkah, sehingga tim-tim proses kecil.
Type of Specification:
• Based on Judgement: Common sense, Web-based job description.
• Based on Statistical Analysis: Attempts to determine statistically the relationship between a predictor (ciri-ciri
manusia) and indikator lain dari job effectiveness.
Job Design: menentukan cara bagaimana pekerjaan itu dilakukan dan tugas apa yg diperlukan
1. Mechanistic: specialization, skill variety
2. Motivational: wewenang pengambilan keputusan, task significance, interdepence
3. Biological: kondisi kerja, physical demand
4. Perceptual: job complexity, proses informasi
Recuitment: proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar yg capable untuk dipekerjakan
Tujuan: menyediakan kelompok kandidat yg banyak agar manajer dpt memilih karyawan dg kualifikasi yg diperlukan
Forecasting supply of Inside Candidates: Kinerja sekarang mungkin telah memenuhi ketrampilan untuk
dipromosikan, perusahaan dapat mengatahui kelebihan dan kekurangan pegawai melalui personal inventory.
Forecasting Supply of Outside Candidates: tergantung observasi manajer, atau melalui Biro Tenaga Kerja/ online
Employee Recruiting Mencari dan/atau menarik pelamar untuk posisi terbuka untuk mencari kandidat terbaik.
Rekruitmen internal
Merekrut kandidat dari internal perusahaan.
Cara: Job Posting (mempublikasikan pekerjaan bagi karyawan dan menyebutkan atribut pekerjaan), Rehiring
(pemanggilan kembali karyawan lama), Succesion Planning (Proses yg sistemik dalam mengembangkan
kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja), Job Bidding (memberikan kesempatan khusus utk karyawan yg
memenuhi klasifikasi)
Keuntungan:
1. Sudah tahu kekuatan kelemahan kandidat
2. Biasanya lebih berkomitmen pada perusahaan.
3. Butuh waktu sedikit untuk training
4. Sebagai penghargaan atas kinerja (moral)
Rekrumen Ekstenal
Untuk melacak karyawan potensial yg mampu mengisi posisi lebih tinggi
Kelebihan:
1. Memperoleh pengetahuan dan ide baru
2. Track record masih bersih di perusahaan yg dituju
3. Memenuhi level pengetahuan dan kemamuan di posisi tersebut
Kekurangan
1. Ketidaksesuaian antara perusahaan dan karyawan
2. Moral don komitmen pada perusahaan rendah
3. Membutuhkan penyesuaian lebih lama
Work Samples: Menunjukkan situasi pekerjaan saat ini untuk menguji kinerja pelamar, dan mengevaluasi responnya
Work Simulation: Meminta kandidat melakukan tugas-tugas yg realistis dalam situasi ttt, dan kemudian diberi skor
a. Using work sampling for Employee Selection
Memprediksi kinerja dengan meminta kandidat untuk melakukan satu atau lebih contoh tugas dari
b. Situational Judgement Tests
Test personal yang didesain untuk mengetahui bagaimana pelamar menilai situasi yg akan ditemui di tempat kerja.
c. Management Assessment Centers
Simulasi yang diadakan 2-3 hari dimana 10 dari 12 kandidat melakukan tugas management secara realistic dibawah
pengamatan ahli untuk menilai potensi kepemimpinan didalam kandidat.
Tipe simulasinya terdiri dari:
• The in-basket; kandidat dihadapakan pada sekumpulan laporan, memo, catatan telepon masuk, dan semua
bahan lainnya dalam sebuah simulasi pada awal kerja untuk melihat respon dr kandidat.
• Leaderless group discussion; diskusi kelompok tanpa pemimpin
• Management Games; kandidat diharuskan utk memecahkan masalah realistis sebagai karyawan dr
perusahaan yg bersaing dlm pasar.
• Individual Presentations; menilai ketrampilan komunikasi dan persuasif kandidat
• Objective Test; test tentang personality, mental, keahlian, ketertarikan, dan pencapaian.
• Interview; menilai minat, kinerja dimasa lalu, dan motivasi. membutuhkan lebih dari satu pelatih
Do background check: Verifikasi informasi pelamar utk melindungi dr negligent hiring, namun mengganggu privasi
Why perform background check is important?
- Memastikan kembali informasi yang diberikan aplikan
- Mencegah kesalahan dalam merekrut karyawan baru
- Menemukan informasi yang rusak atau tidak relevan lagi
Interview:prosedur yang didesain utk mengumpulkan informasi dari seseorang melalui respon secara lisan (langsung)
Selection interview: prosedur seleksi yang didesain untuk memprediksi bagaimana kinerja di masa depan
berdasarkan respon lisan kandidat
Trainning proses memberikan karyawan (baru dan lama) keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
Negligent training situasi dmn perusahaan gagal memberikan pelatihan yg cukup
Pentingnya pelatihan:
1. identifikasi perilaku karyawan yg dibutuhkan perusahaan untuk melaksanakan strateginya
2. meningkatkan kinerja perusahaan
Succession planning:
Proses mengidentifikasi, menilai, dan mengembangkan kepemimpinan dalam organisasi guna meningkatkan kinerja
organisasi →termasuk mengembangkan perencanaan u/ jabatan tingkat tinggi di perusahaan & jenjang karir u/ karyawan
Oraganizational Development
Mempersiapkan perubahan dalam organisasi yg dirumuskan dan diterapkan langsung oleh karyawan
Development Process
1. Menilai kebutuhan strategis perusahaan di masa depan
2. Menilai kinerja dan ketrampilan manajer saat ini
3. Mengembangkan manajer dan manajer di masa depan
Proses PA:
1. Menetapkan standar kinerja
2. Menilai kinerja karyawan actual berdasarkan standar2 tersebut
3. Memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi kekurangan
• Appraisal Interview
Wawancara yg dilakukan supervisor dan subordinate dengan saling meninjau appraisal dan membuat rencana
untuk mengurangi kekurangan dan menguatkan kelebihan.
- Satisfactory – promotable. Mengembangkan rencana karir dan rencana pengembangan yg spesifik
- Satisfactory – not promotable. Menemukan insentif lain untuk mempertahankan kinerja yg memuaskan.
- Unsatisfactory – correctable: Menindaklanjuti rencana untuk mengoreksi kinerja yg tidak memuaskan
- Unsatisfactory – not correctable: Mlakukan pemecatan
Proses PM:
1. Menetapkan tujuan strategis perusahaan
2. Menetapkan tujuan strategis untuk departemen, tim, dan individu
3. Secara terus-menerus menilai pencapaian sasaran
4. Melaporkan pencapaian sasaran kepada manajer, tim, dan individu
5. Mengambil tindakan korektif yang diperlukan secara real time
PA VS PM
1. PM Continuous. PA sekali
2. PM -> Goal Directed
3. PM sistem menggunakan informasi untuk membantu manajer melacak kinerja karyawannya dan mengoreksi
kekurangan VS PA mengandalkan formulir dan kertas
• PM Basic Element
1. Direction sharing
Mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada seluruh karyawan dan menjabarkannya kedalam goal
departemen, tim, dan individu.
2. Goal alignment
Memiliki metode yang menghubungkan tujuan karyawan dengan tujuan departemen dan organisasi
3. Ongoing performance monitoring
Sistem terkomputerisasi untuk mengukur progres tim maupun karyawan untuk memenuhi performance goals.
4. Ongoing feedback
Menyediakan face-to-face dan computerized continuous feedback sesuai dengan progress goals.
5. Coaching and development support
part of feedback
6. Recognition, rewards
Menyediakan insentif untuk menjaga kinerja karyawan yang goal-directed sesuai dengan on-track.
Retensi (upaya mempertahankan karyawan) -> talent management issue -> the best retention strategy adalah
multifungsi
Turnover (baik voluntary & involuntary) sering kali dimulai dengan keputusan seleksi yg buruk, diperparah oleh
pelatihan yg tidak memadai, penilaian yg tidak peka, dan upah yg tidak adil.
• Employee Engagement
Secara psikologis seseorang merasa terlibat, terhubung, dan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan.
➔ Perilaku karyawan (termasuk turnover) mencerminkan sejauh mana karyawan terikat.
• Isu Karir
- Traditional: Posisi tinggi menunjukkan otoritas, tanggung jawab, dan kompensasi tinggi. Berperilaku pasif
dan hanya menerima jenjang karir yg ditentukan perusahaan, dinilai bds ekspektasi umum (gaji/ jabatan ttt)
- Expert: Komitmen jangka panjang pada pekerjaan tertentu
- Sprial: nonlinier antarspesialisasi untuk mencari pengembangan dan pengalaman
- Modern: Jenjang karir ditentukan sendiri, mengedepankan nila subyektif atas definisi sukses berdasarkan
karyawan itu sendiri
• Psychological Contract
Apa yg diharapkan pemberi kerja dan karyawan antar satu sama lain (bersifat tidak tertulis/harapan yg tidak
dinyatakan) selama masih berada dalam organisasi.
• Career Today
Still job to job, firm to firm, tetapi dapat beralih antara satu spesialisasi ke spesialisasi yg lain
• The Manager’s Role: dalam hal mendukung kebutuhan pengembangan career management
- Memastikan karyawan mengembangkan keterampilan yg dibutuhkan
- Menjadwalkan penilaian regular, untuk melihat sejauh mana keterampilan kinerja karyawan saat ini konsisten
dengan aspirasi karyawan seseorang
- Memberikan karyawan dengan rencana pengembangan karir informal
- Menjelaskan tentang bagaimana karyawan dapat memanfaatkan keuntungan yg terkait dengan karie
perusahaan
- Memberikan pelatihan dan bantuan pendampingan bagi karyawan
Coaching
Berarti mendidik, mengintruksikan, dan melatih karyawan. Fokus pada pengajaran keterampilan terkait pekerjaan
jangka pendek
Proses:
1. Persiapan: Memahami masalah dan keterampilan karyawan
2. Perencanaan: Persetujuan tentang apa perubahan apa yg diperlukan dan how to do it
3. Pembinaan Aktif: effective coach menawarkan ide dan nasihat yang bawahannya dapat dengar, respon, dan
appresiasi valuenya.
4. Tindak Lanjut.
• Mentoring
Memberi nasihat, konseling, dan membimbing. Fokus untuk membantu karyawan menavigasi bahaya karir
jangka panjang.
• Transfer: Perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dengan posisi serupa tanpa ada perubahan gaji/
peringkat.
Why? Personal growth, seek for interesting job, better convenience like work hours or location
• Emplpyee Compensation
Segala bentuk pembayaran/ imbalan kepada karyawan akibat dari pekerjaannya.
- Direct fincial payment: Upah, gaji, insentif, komisi, bonus
Based on increments of time: berdasar jam kerja, harian, bulanan, mingguan, dll or based on
performance: berdasar pencapaian target/ kinerja.
- Indirect financial payment: Asuransi karyawan, liburan
• Pay Policies
1. Seniority VS Performance
2. Geographic cost of living difference
• Financial Incentives
Imbalan financial yang dibayarkan kepada karyawan yang menghasilkan produksi di atas standar.
• Productivity
Rasio antara output (good and services) dibagi dengan input (labor and capital).
• Fair day’s work
Standar output untuk tiap pekerjaan. Jika menghasilkan diatas standar makan memperoleh financial incentives
Financial Incentives -> Meningkatkan Kinerja Karyawan -> Gains Producitivty
• Incentives Pay Terminologi/ Pendekatan
- Traditionally: Semua insentif berdasarkan performance karyawan
- Variable Pay: Insentif berdasarkan produktivitas atau profitability (pengetahuan, kompetensi) karyawan
dan dikumpulkan dalam satu waktu
Memenuhi kebutuhan yg paling dasar dulu, jika sudah dipenuhi bisa diberi tugas yg lebih tinggi dengan
insentif/ kebutuhan yg lebih besar.
Wellness Program
Program yg disediakan perusahaan untuk mempromosikan gaya hidup sehat pada karyawan, seperti menyediakan tempat
gym, konsultas gizi, dll. Bersifat preventif atau mencegah masalah
Benefit
pembayaran tidak langsung (financial dan nonfinancial) yang diterima oleh karyawan untuk melanjutkan
pekerjaan mereka dengan perusahaan terkait
Incentives: berdasarkan pada performa; Benefit: terlepas dari performa akan tetap menerima
Type of Benefits
• Pay for Time Not Worked atau Suppelemental Pay Benefit, merupakan bayaran tamabahan untuk waktu libur,
seperti unemployment insurance, vacations & holidays, sick leave, parental leave.
1. Unemployment Insurance
Tunjangan yg diberikan jika seseorang tidak mampu bekerja karena kesalahan yang tidak disebabkan oleh
dirinya sendiri
2. Vacations and Holidays
Tunjangan yg diberikan jika karyawan memperoleh hari libur yang ditetapkan oleh perusahaan atau pada hari
libur nasional
3. Sick Leave
Tunjangan yg diberikan saat karyawan tidak bekerja karena sakit.
4. Parental Leave
Tunjangan karena pertimbangan bahwa karyawan wanita akan mengandung pada masa kerja, dan
pertimbangan beberapa laki-laki atau perempuan jadi orang tua tunggal.
5. Severance Pay
Uang pesangon yang diberikan sekali pada saat karyawan tersebut diberhentikan.
6. Supplemental Unemployment Benefits (SUB)
Tunjangan yang diberikan untuk menambah kompensasi pengangguran karyawan, untuk membantu
karyawan mempertahankan standar hidupnya karena perusahaan tutup akibat mengubah mesin atau
berkurangnya pekerjaan,
Insurance Benefits
1. Worker’s Compensation
Memberikan tunjangan pendapatan dan medis kepada karyawan yang mengalami kecelakaan saat bekerja
atau kepada keluarganya. Seperti kematian, cacat
2. Hospitalization, Health, and Disability Insurance
Asuransi perawatan rumah sakit, kesehatan, dan cacat untuk membantu biaya perawatan rumah sakit dan
hilangnya pendapatan karyawan.
- Health Maintenance Organization (MHO): Memberikan jasa medis rutin kepada karyawan yg
membuthkan, dan perusahaan telah membayar biaya normal tahunan
- Preferred Provider Organization (PPOs): Penyedia layanan kesehatan melakukan kontrak dengan
perusahaan/ perusahaan asuransi/ pihak ketiga untuk menyediakan layanan medis dengan biaya lebih
rendah, karyawan bisa milih dokter.
- Wellness Program: meliputi Clinical Prevention (check up rutin, imunisasi) dan Disease Prevention
(mencegah perilaku tidak sehat)
3. Long Term Care
Asuransi perawatan jangka panjang untuk bantuan keperawatan kepada karyawan, seperti asuransi masa tua,
penitipan anak, asisten rumah tangga, dsb
Retirement Benefits
1. Social Security
Tunjangan yg diberikan apabila karyawan dibawah UU Social Security, meliputi: pendapatan pensiun pada
usia ≥ 62 than; tunjangan kematian atau ahli waris; tunjangan disabilitas
2. Pensiun Plans
Sejumlah uang yg diberikan saat karyawan mencapai umur pensiun yg telah ditetapkan/ ketika karyawan
tidak dapat bekerja karena disabilitas
- Defined Contribution Plans: Kontribusi pemberi kerja untuk dana pension karyawan itu telah
ditentukan.
- Defined Benefit Plans: karyawan telah mengethaui besarnya uang pension yang akan diterima, meliputi
a. Saving and Thrift Plans: rencana karyawan mengontribusikan sebagian pendapatannya ke sebuah
dana pensiun.
b. Deferred Proft-Sharing Plans: rencana perusahaan mengontribusikan sebagian keuntungannya ke
dana pension dan diberikan ke karyawan saat telah pensiun
c. Employee Stock Ownershi Plans: Perusahaan mengontribusikan saham kepada sebuah badan
perwalian untuk digunakan nanti oleh karyawan.
d. Cash Balance Pension Plans: Perusahaan mengontribusikan suatu persentase pembayaran sekarang
untuk rencana pension setiap tahun, dan karyawan mendapatkan bunga dr jumlah tersebut.
e. Early Retirement Window: Perusahaan mengajak karyawan pensiun dini dengan mendapat uang
pensiun ditambah pembayaran sejumlah uang
f. Vested Funds: Uang pensiun yg telah ditentukan tidak dapat ditebus untuk alasan apapun
• Fixed Allowance: diterima setiap bulan, seperti tunjangan keluarga dan tunjangan posisi
• Unfixed Allowance: Berdasarkan kehadiran dan kinerja karyawan, seperti tunjangan makanan, tunjangan hari
raya
• Tentrum: Bonus yg diterima setiap akhir tahun
Pendindasan & Viktimisasi: pengucilan seseorang untuk melecehkan dan menganiaya, penyebabnya
- ketidakseimbangan kekuasaan
- org yg melakukan punya maksud untuk menimbulkan kerugian
- terjadi pengulangan olrh org/ kelompok yg sama
Ethics: pedoman yang digunakan sebagai standar untuk bertindak atau prinsip yg mengatur tingkah laku seseorang
Moral: standar perilaku yg diterima masyarakat dan melibatkan benar/ salah dan bgmn memperlakukan org lain
Labor Union
Serikat pekerja yg memberi pekerja untuk bersuara secara formal dan independen tentang pekerjaan mereka atau suatu
organisasi yg didirikan dari, oleh, untuk pekerja, baikdari dalam maupun luar organisasi yg bersifat bebas, terbuka,
mandiri dan bertanggung jawab serta bertugas untuk membela, memperjuangkan, melindungi kepentingan pekerja
Karakteristik SP
1. Craft Union
Bertanggung jawab memberikan training anggota (melalui apprenticeship); menyediakan ketrampilan ke pekerja
2. Industrial Union
dibuat oleh anggota yg berhubungan dengan pekerjaan di industri yg sama
Jenis Security SP
1. Closed Shop
Perusahaan hanya mempekerjakan anggota SP yg ada
2. Union Shop
Perusahaan dapat mempekerjakan nonSP, tapi harus bergabung dgn SP setelah periode waktu yg ditentukan &
membayar iuran
3. Agency Shop
Karyawan yg tidak menjadi anggota SP masih harus membayar iuran SP dgn asumsi bahwa benefit untuk semua
usaha pekerja
4. Preferential Shop
Anggota SP dapat preferensi dlm perekrutan, tp pemberi pekerja masih dapat mempekerjakan anggota nonSP
5. Open Shop
Karyawan diberi kebebasan untuk gabung SP/ tidak
6. Perjanjian Pemeliharaan Pekerjaan
Karyawan tidak harus menjadi anggota SP, tapi perusahaan harus mempertahankan keanggotaan dengan SP selama
periode kontrak
Collective bargaining: proses saat perwakilan manajemen & serikat bertemu u/ menegosiasikan kesepakatan pekerja
Good faith bargaining: kedua pihak melakukan usaha semaksimal mungkin untuk mencapai kesepakatan, jadi
penawaran dibalas dengan penawaran
Bargaining hints: intinya harus siapkan data dan tujuan, fleksibel, respectful, paham kemauan lawan, setiap langkah
harus diperhitungkan, adil dan tegas, tapi jg jangan terlalu transparan dan terbuka
Bargaining Items
a. Voluntary (or permissible) bergaining items
Tidak diwajibkan dan tidak ilegal, menjadi bagian dari negosiasi hanya karena persetujuan manajemen dan SP
b. Illegal bergaining items
Item perundingan yg Dilarang hukum
c. Mandatory bergaining item
item yang harus didiskusikan ketika dimunculkan oleh salah satu pihak
d. Imppasse (kebuntuan)
Ketika kedua pihak tidak dapat bergerak lebih u/ mendapatkan penyelesaian krn salah satu pihak menuntut lebih
e. Medition
Intervensi dari pihak ketiga yg netral untuk membantu kedua pihak mencapai kesepakatan
f. Fact Finder
Pihak netral yg mencari penyebab perselisihan dan memberikan rekomen untuk menyelesaikan masalah
g. Arbitration
Pihak ketiga yg biasanya mempunyai kekuasaan untuk menentukan dan mendikte srayat penyelesaian masalah
h. Strike (pemogokan) : Penarikan atau pemberhentian tenaga kerja
- Economic strike: hasil dari kegagalan mengenai kesepakatan terkait klasul kontrak terkait upah, dll
- Unfair labor practice strike: mogok yg ditujukan untuk memprotes tindakan illegal oleh perusahaan
- Wildcat strike: mogok tanpa izin yg terjadi dalam periode kontrak tertentu
- Sympathy strike: mogok yg terjadi sebagai bentuk dukungan satu serikat kepada serikat lain
- Picketing: pekerja membawa sign yg bertuliskan concern mereka di dekat lokasi bisnis perusahaan
→ supaya publik tahu dan gak berbisnis dgn perusahaan
i. Corporate Campaign
usaha terorganisir oleh serikat untuk menekan secara langsung serikat lain dalam perusahaan, pemegang saham,
direktur, konsumen, kreditur, maupun lembaga pemerintah
j. Inside games
Usaha SP untuk meyakinkan karyawan untuk menghalangi produksi (memperlambatan kecepatan kerja/
menolak kerja lembur)
k. Boycott
Gabungan bentuk penolakan yg dilakukan karyawan dan pihak berkepentingan lainnya untuk membeli atau
menggunakan bisnis produk perusahaan.
Keamanan dan Pencegahan Kecelakaan harus bermula dari top managemen dengan pembuatan kebijakan.
Selain itu ada Occupational Safety&Health Administration (OSHA) Agensi yg dibentuka departemen tenaga kerja
untuk menetapkan standar keselamatan dan kesehatan bagi seluruh karyawan.
Karyawan juga perlu melaporkan Occupational Illness atau kondisi abnormal/ gangguan yg disebabkan oleh tekanan
faktor lingkungan yg terkait dengan pekerjaan.
Mencegah kecelakaan
1. Mengurangi kondisi tidak aman
• Job Hazard Analysis: pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan bahaya di tempat kerja
sebelum terjadi kecelakaan. Fokus pada hubungan antara pekerja, task, tool, dan tempat kerja
• Operational Safety Review: tinjauan oleh agensi untuk memastikan apakah unit- unitnya mematuhi semua
hukum, regulasi, perintah, dan peraturan keselamatan kerja yang berlaku
• Personal Protective Equipment: manajer mewajibkan karyawan memakai perlengkapan perlindungan pribadi,
contohnya helm, baju anti radiasi, baju anti api dll.
Burnout
penipisan mental fisik yg disebabkan oleh upaya berlebih untuk mencapai tujuan yg berhubungan dengan pekerjaan yg
tidak realistis.
Contoh: sifat gampang marah, keputusasaan, kelelahan, sinise kebencian
Perbedaan antarnegara :
1. Cultural Factors -> Hoffstede : cara untuk melakukan sesuatu di negara itu
- Power Distance: terkait kpd solusi” yg berbeda terhadap masalah dasar dari ketidaksetaraan manusia
- Individualism VS Collectivism: terkait integrasi dari individu kedalam kelompok” tertentu
- Masculinity VS Feminisme: terait dgn pembagian dari peran emosi antara wanita dan lelaki
- Uncertainty Avoidance: terkait dg tingkat stress dlm lingkungan sosial menghadapi ketidakpastian di masa
depan
2. Economic System, berkaitan dengan gimana pengelolaan SDMnya. Planned economic / market economics
3. Legal, Political, and Hubungan Industrial, ada rule Codetermination di beberapa negara
4. Ethics and Codes of Conduct
● Kompensasi expatriate dapat dilakukan melalui: The “Balance Sheet Approach”, artinya menyamakan daya
beli lintas negara, dan mengasumsikan bahwa expatriate harus menikmati standar kehidupan yang sama seperti
yang didapatkannya di negara sendiri
Mengelola sumber daya manusia di perusahaan kecil berbeda untuk 4 alasan utama:
1. Ukuran
Jumlah karyawan sedikit, dan jarang UKM punya MSDM profesional khusus. Sehingga praktik SDM dilakukan
oleh asisten
2. Prioritas
Dengan melihat realitas bisnis dpt mendorong wirausahawan bisnis kecil untuk berfokus pada isu-isu non-SDM.
Yang diprioritaskan adl dalam hal keuangan, produksi, dan pemasaran, dengan SDM paling akhir.
3. Informalitas
Pelatihannya cenderung informal dengan penekanan pada metode OJT dan kebijakan kompensasi fleksibel.
4. Sifat dari Wirausahawan
kecenderungan wirausahawan untuk mengontrol semua hal.
UKM bisa memanfaatkan internet dan tools pemerintah untuk mendukung aktivitas SDM
.
Karena bisnis kecil perlu memanfaatkan kekuatan mereka, masuk akal bagi mereka untuk memanfaatkan ukuran kecil
mereka ketika berurusan dengan karyawan.
- Familiarity: bisa lebih tau karakter karyawan dan mencocokkan dengan gaya kepemimpinan
- Flexibility: fleskibilitas dalam pelatihan, jam kerja, kultur, tunjangan dan imbalan
- Informality: Pelatihan bisa OJT, Prosedur seleksi karyawan informal yang sederhana
Karena UKM biasanya adalah bisnis keluarga, maka harus tetap adil dan menyesuaikan tunjangan pekerjaan-kehidupan
Banyak manajer UKM yg menggunakan proffesional employer organization yg disebut Human Resource Outsource/
Staff Leasing Firm.
Manajer UKM butuh mengeri HR System, prosedur, dan paperwoknya dalam hal:
- Pakai sistem manual
- Employer dpt membeli 1 paket sistem yg dapat mengautomatisasi tugas individu (applicant tracking, PA)