NIM : 017.06.0001 Topik : Peran Dokter sebagai Sumber Daya Manusia dalam Penanganan Bencana Oleh : dr. Muhammad Ashabul Kahfi Mathar, S.Ked
PERAN DOKTER SEBAGAI SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM PENANGANAN BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Data menunjukkan bahwa kejadian bencana telah meningkat secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Pada kurun waktu tersebut Indonesia dilanda 11.274 kejadian bencana yang telah menelan korban jiwa sebanyak 193.240 orang dan mengakibatkan total kerugian sekurang- kurangnya Rp420 triliun. Kejadian bencana itu antara lain gempabumi dan tsunami Aceh- Nias (2004), gempabumi Yogyakarta dan Jawa Tengah (2006), gempabumi Sumatera Barat (2007), banjir Jakarta (2007), gempabumi Bengkulu (2007), gempabumi Sumatera Barat (2009), tsunami Mentawai (2010), banjir bandang Wasior (2010), erupsi Gunung Merapi (2010), lahar dingin Gunung Merapi (2011), serta banjir Jakarta (2012, 2013 dan 2014), erupsi Gunung Sinabung (2013, 2014). Melihat Indonesia hampir setiap tahunnya mengalami bencana, perlu disiapkan manajemen bencana yang abik untuk mengurangi korban luka, kerusakan infrastruktur, tekanan mental, kerusakan mental dan bahkan menimbulkan korban jiwa. Penyusunan manajemen bencana yang baik harus dipenuhi dengan sumberdaya manusia yang mumpuni. Dalam manajemen bencana, dibutuhkan banyak sumberdaya manusia dari berbagai sektor seperti sektor evakuasi, keamanan, logistik, kesehatan dan sektor lainnya. Sekotor kesehatan ini biasanya ditangani dan diisi oleh seorang dokter. Selain berada di sektor kesehatan, dokter juga dapat berperan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan manajemen bencana. Dalam penjelasan pemaparan kali ini, akan dijelaskan mengenai peran dokter dalam penanggulangan bencana (BNPB, 2015).
Sebelum masuk kedalam substansi pembahasan, perlu diketahui definisi manajemen
bencana dan siklus bencaa serta kegiatannya. Manajemen bencana adalah segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum, pada saat dan setelah bencana. Manajemen bencana dilakukan sesuai dengan siklus bencana. Berikut adalah gambaran siklus bencana :
A. Situasi tidak terjadi bencana :
Pencegahan : Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana (BNPB, 2010). Dalam fase ini, dokter dapat berperan dalam : 1. Membantau melakukan asesment kelompok yang tergolong kedalam masyarakat rentan yang jika terjadinya bencana mendapat evakuasi dan pelayanan kesehatan yang lebih diprioritaskan. 2. Mengikuti pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan penanggulangan ancaman bencana untuk tiap fasenya. 3. Ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintah, organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembagalembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi bencana kepada masyarakat (Kurniayanti, 2012). Mitigasi : Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (BNPB, 2010). Dalam kegiatan mitigasi dokter dapat ikut turun serta dalam kegiatan : 1. Ikut serta dalam menyusun standar oprasional prosedur kegawatdaruratan bencana dibidang kesehatan. 2. Ikut serta dalam melakukan pengawasan dan pemantauan pembangunan fasilitas kesehatan yang terstandarisasi (Kurniayanti, 2012). B. Situasi terdapat potensi bencana : Kesiapsiagaan : adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (BNPB, 2010). Dalam hal ini dokter dapat ikut turun serta dalam kegiatan : 1. Dokter dapat mengikuti program rencana kontigensi (Renkon). Renkon adalah simulasi yang dilakukan sesuai dengan kemungkinan bencana yang terjadi di suatu daerah. Renkon terdiri dari beberapa jenis yaitu simulasi ruangan, simulasi peta dan simulasi lapangan. 2. Mempersiapkan seluruh alat dan obat-obatan yang digunakan dalam mengantisipasi datangnya bencana (Kurniayanti, 2012). C. Kejadian Bencana : Tanggap darurat bencana : Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana (BNPB, 2010). Dalam hal ini dokter dalam berperan sebagai: 1. Ikut serta sebagai tim evakuasi penyelamatan korban sebagai tenaga triage, tim pertolongan pertama dan tim mobilisasi. 2. Memberikan pelayanan kesehatan secara berkala kepada seluruh masyarakat yang terdampak. 3. Melakukan pemantauan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana. 4. Memantau kebersihan sanitasi, makanan dan lingkungan pengungsian masyarakat terdampak. 5. Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan sehari-hari 6. Mengatur dan mempersiapkan kebutuhan obat di Lapangan. 7. Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban (ansietas, depresi yang ditunjukkan dengan seringnya menangis dan mengisolasi diri) maupun reaksi psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia, fatigue, mual muntah, dan kelemahan otot) (Kurniayanti, 2012 dan Machmud, 2008). D. Setelah terjadi bencana : Rekonstruksi : Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana (BNPB, 2010). Dokter dapat berperan dalam : 1. Dokter bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerjasama dengan unsur lintas sector menangani masalah kesehatan masyarakat pasca gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan (Recovery) menuju keadaan sehat dan aman (Kurniayanti, 2012). Rehabilitasi : Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana (BNPB, 2010). Dokter dapat berperan dalam : 1. Memberikan penanganan yang tepat kepada masyarakat terdampak yang mengalami post traumatic stress disorder (PTSD) 2. Melakukan trauma helaing 3. Melakukan pemantauan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan pasca bencana untuk mencegah timbulnya penyakit (Kurniayanti, 2012).
Dari penjeasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Untuk mengurangi dampak bencana yang luas, perlu dipersiapkan manajemen bencana yang mumpuni serta sumberdaya manusia yang berkompeten. Dokter sebagai salah satu sumberdaya manusia yang dibutuhkan dapat berperan di setiap fase bencana baik pada fase pra bencana, saat bencana dan setelah bencana. Peran dokter mencangkup promotif, preventive, kurative dan rehabilitative. Daftar Pustaka
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2010). Panduan Pengenalan Karakteristik
Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2015). Rencana Nasional Penanggulangan
Bencana tahun 2015-2019.
Kurniayanti M.A.(2012). Peran Tenaga Kesehatan Dalam Penanganan Manajemen Bencana.
Jurnal Kesehatan Media Husada (1)1
Machmud R.(2008). Peran Petugas Kesehatan Dalam Penanggulangan Bencana. Fakultas