NIM : 017.06.0001
a. Karena wanita yang bersangkutan masih terikat satu perkawinan dengan pria
lain;
b. Seorang wanita yang masih berada dalam masa iddah dengan pria lain;
c. seorang wanita yang tidak beragam Islam.
Maka sudah jelas sekai bahwa pernikahan beda tersebut di larang oleh
undang-undang, tetapi beda halnya jika salah satu telah berpindah agama mengkuti
salah satu agama suami atau istri yang di peluknya. Hal yang tercantum di undang-
undang sejalan dengan pendapat saya bahwa pernikahan antara dua insan yang
berbeda agama atau keyakinan sebaiknya tidak di laksanakan dikarenakan banyak hal
salah satunya adalah adaptasi dan penyesuaian di masyarakat. Seumpamanya seorang
perempuan yang beragama islam menikah dengan laki-laki beragama hindu maka
perempuan ini haru beradaptasi dengan agama dan adat istiadat yang di miliki oleh
laki-laki tersebut yaitu dengan berpindah agama melalui proses sudi wardani dan
penyucian diri. Memang adaptasi ini bisa di lakukan tetapi kadang seseorang yang
dari lahir memeluk agama hindu belum tentu bisa memahami dan mengetahui betul
tentang agama hindu ini. Begitu juga pendapat saya berlaku seumpamanya seorang
laki-laki beragama hindu harus pindah agama karena istrinya berbeda agama. Pada
ajaran agama hindu kita memiliki 3 hutang yang telah di bawa dari lahir yang di sebut
Tri Rna. Tri Rna terdiri dari Dewa Rena, Pitra Rna dan Rsi Rna, ke tiga hutang ini
harus di bayar dengan jalan dan caranya sendiri. Ketika seorang yang dulunya
memeluk agama hindu kemudian harus pindah ke agama lain maka seseorang
tersebut sudah di pastikan tidak akan bisa membayar hutang yeng dia bawa semenjak
dari lahir tersebut.
Jika menurut adat istiadat di keluarga saya yang sudah di jalani turun temurun
seseorang harus menikah jika itu baik di lihat dari pertemuan nama, pertemuan
otonan, dan kesamaan kawitan yang di miliki. Jika salah satu tidak terpenuhi atau
semuanya tidak terpenuhi maka bisa di bilang pernikahan tersebut akan mendapat
restu yang penuh bahkan tidak mendapatkan restu sama sekali. Hal tersebut terjadi
karena di percayai bahwa pernikahan akan berjalan bahagia jika ke 3 aspek tersebut
terpenuhi. Bayangkan saja sekarang jika kita menikah dengan orang yang beda agama
yang sudah pasti, jika di lihat dari nama, otonan dan kawitan sudah pasti tidak akan
cocok. Maka dari itu saya tidak setuju sekali dengan yang namanya pernikahan
berbeda agama.