Anda di halaman 1dari 8

HUKUM PENGAWASAN

Jumat, 18 Februari 2022


Pertemuan Pertama

Dr. Dewi Kania Sugiharti, S.H., M.H.


Rully Herdita

Suasana Akademik Dosen Mahasiswa


Student Engagement
1. Merupakan suatu kondisi yang menggambarkan kesediaan mahasiswa dalam memberikan
waktu, usaha dan partisipasi dalam kegiatan belajar untuk mencapai hasil pembelajaran
atau prestasi akademik.
2. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain: minat, bakat, motivasi, berpretasi dan
kecerdasan.

Tiga Aspek Penting


1. Aspek perilaku menunjukkan perbuatan dan tindakan yang dilakukan secara langsung
oleh mahasiswa di kampus: kehadiran, keikutsertaan dalam kegiatan belajar, menaati
aturan dan mengerjakan tugas.
2. Aspek kognitif menunjukkan kualitas proses kognitif dan strategi belajar mahasiswa:
kemajuan dan ketekunan untuk belajar, regulasi diri dan menyukai tantangan
3. Aspek emosi mengacu pada rasa memiliki ketertarikan, persepsi terhadap nilai belajar,
reaksi positif, dan negatif terhadap dosen, teman dan aktivitas kampus

4 Pilar Pendidikan UNESCO


1. Learning to know (belajar untuk mengetahui)
2. Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu)
3. Learning to be (belajar untuk menjadi sesuatu)
4. Learning to live (belajar untuk hidup bersama)

Falsafah Kehidupan
1. Allah yang memberikan hidup dan kehidupan: apa hakekat dan tujuan hidup
2. Allah menciptakan manusia, Allah memberi pedoman dan akal
3. Apa hakekat kehidupan, untuk apa hidup, bagaimana hidup dan ke mana arah hidup dan
apa yang terjadi setelah kehidupan berakhir
4. Kebahagiaan hakiki: profesi atau profesi sebagai jalan ibadah

Memotivasi Mahasiswa Untuk Belajar


1. Latih intellectual skill mahasiswa melalui proses kegiatan belajar mengajar
2. Arahkan mahasiswa untuk belajar ilmu kehidupan, bukan hanya belajar keahlian bidang
ilmu tertentu
3. Sadarkan tentang longlife learning dengan belajar mandiri
4. Arahkan mahasiswa untuk aktif dalam di rumah, lingkungan tempat tinggal dan kegiatan
kemahasiswaan dan untuk mempertajam softskill
5. Bantu mahasiswa untuk mengembangkan hobby dan potensi dirinya untuk mempertajam
soft skill dan spiritual skill

Pendidikan Sebagai Proses


1. Pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu dari dosen kepada mahasiswa
2. Pendidikan juga diharapkan membawa perbahan pada sikap dan perilaku, nilai, moral,
mahasiswa
3. Dalam pembelajaran daring terdapat jarak fisik, sehingga tidak ada interaksi langsung
antara dosen dengan mahasiswa

Faktor Pendukung Pembelajaran Daring


1. Kesiapan dosen mentransfer ilmu: sumber dan bahan ajar berikut metode dan pola
pembelajaran
2. Kesiapan mahasiswa: siap belajar mandiri, kebiasaan belajar meliputi perencanaan
(pembuatan jadwal belajar), kedisiplinan sumber-sumber belajar, cara belajar dan cara
menanggulangi belakar

Pembelajaran yang Efektif:


Simultan antara Synchronous Learning dengan Asynchronous Learning
Synchronous Learning Asynchronous Learning
Interaksi dosen dengan mahasiswa pada saat Pembelajaran dapat dilakukan pada saat
pembelajaran (online) dosen dan mahasiswa sedang offline
Diskusi/tanya jawab antara dosen dengan Tidak interaktif
mahasiswa terjadi pada waktu bersamaan
Mahaiswa dapat berinteraksi dengan Mahasiswa tidak dapat berinteraksi dengan
mahasiswa lain mahasiswa lain, merasa terisolasi
Instruksi dari dosen secara langsung Instruksi dari dosen tidak secara langsung
Alat pembelajaran digunakan secara real Materi pembelajaran melalui email,
time whatsapp, google classroom
Terjadwal, waktu belajar tidak fleksibel Waktu belajar mahasiswa fleksibel

Pengertian
1. (Sondang P.Siagian) Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan
2. (Suyamto) Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai
kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai
dengan yang semestinya atau tidak.
3. (GR Terry) Pengawasan adalah menentukan apa yg telah dicapai, mengevaluasi &
menerapkan tindakan korektif, jika perlu memastikan hasil yg sesuai dg rencana.
4. (Muchsan) Pengawasan adalah kegiatan untuk menilai suatu pelaksanaan tugas secara de
fakto.
5. (Bagir Manan) Kontrol mengandung dimensi pengawasan (bertalian dengan
pembatasan) & pengendalian (bertalian dengan arahan).

Faktor Penegakkan Hukum (Soerjono Soekanto)


1. Regulasi
2.
HUKUM PENGAWASAN
Jumat, 25 Februari 2022
Pertemuan Kedua

Dr. Dewi Kania Sugiharti, S.H., M.H.


Rully Herdita

Pengertian
1. (Sondang P.Siagian) Proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan
2. (Suyamto) Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai
kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai
dengan yang semestinya atau tidak.
3. (GR Terry) Pengawasan adalah menentukan apa yang telah dicapai, mengevaluasi &
menerapkan tindakan korektif, jika perlu memastikan hasil yang sesuai dengan rencana
4. (Muchsan) Pengawasan adalah kegiatan untuk menilai suatu pelaksanaan tugas secara de
fakto
5. (Bagir Manan) Kontrol mengandung dimensi pengawasan (bertalian pembatasan) dan
pengendalian (bertalian dengan arahan)
6. (Robert J Mockler) Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menerapkan
standar pelaksanaan dalam pencapaian tujuan
7. (Paulus Efendi Lotulung) Pengawasan (kontrol) terhadap pemerintah adalah upaya
untuk menghindari terjadinya kekeliruan sebagai usaha preventif atau juga untuk
memperbaiki sebagai usaha represif

Jenis
Ditinjau dari segi waktu dilaksanakannya, kontrol dapat dibedakan dalam 2 jenis
1. Kontrol A-Priori
a. Pengawasan dilakukan sebelum dikeluarkannya suatu keputusan
b. Tampak jelas unsur preventif
2. Kontrol A-Posteriori
a. Pengawasan bar terjadi sesudah terjadinya tindakan/putusan
b. Dititikberatkan pada tujuan yang bersifat korektif & memulihkan suatu tindakan
keliru

Secara umum, pengawasan adalah segala kegiatan/tindakan untuk menjamin agar


penyelenggaraan suatu kegiatan tidak meny impang dari tujuan serta rencana yang telah
digariskan

(Seminar Perbendaharaan Negara Tanggal 30 Agustus 1970), Pengawasan adalah suatu


kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan suatu pekerjaan/kegiatan itu
dilakukan sesuai dengan rencana, aturan-aturan & tujuan yang telah ditetapkan

Guna Pengawasan
1. Berguna untuk mengukur kinerja
2. Mengukur keberhasilan perencanaan
3. Mengukur keberhasilan pelaksanaan
4. Melihat kegagalan pelaksanaan suatu perencanaan
5. Menyarankan solusi

Maksud & Tujuan Pengawasan


1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak
2. Memperbaikikesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar
tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru
3. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal (planning)
terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan
4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan)
5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan
Kinerja
Performance atau kinerja berkaitan dengan hasil akhir (output) yang dapat dicapai organisasi,
atau manfaat hasil akhir yang dapat dinikmati oleh pelanggan atau stakeholder (outcome),
atau pencapaian prestasi seseorang atau kelompok dalam organisasi.

Tolok Ukur Suatu Kinerja


a. Visi: Melindungi segenap angsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
Memajukan kesejahteraan umum; Mencerdaskan kehidupan bangsa; Melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
b. Misi
c. Nilai-Nilai
d. Tujuan

Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatid fan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Contoh:
Misalnya target Bawasda tahun anggaran 2004 menurunkan presentase pemborosan biaya
pemeriksaan, indikatornya:
a. Menurunnya % pemborosan biaya pemeriksaan
b. Cara mengukurnya dengan membandingkan target tahun sebelumnya
Penuntasan penyelesaian kasus KKN di Dinas-dinas
a. Meningkatnya jumlah penyelesaian
b. Kasus kasus KKN di Desa

Jenis-Jenis Pengawasan
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan Intern pengawasan yang dilakukan oleh orang dari badan/unit/instansi di
dalam lingkungan unit tersebut, Dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atas
pengawasan melekat (built is control).
Pengawasan Ekstern, pengawasan yang dilakukan di luar badan/unit/instansi tersebut.
UUD 1945 pasal 23 E Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pertanyaan
1. Apakah Lembaga Swadaya Masyarakat melakukan pengawasan secara formal atau
materiil?
Jawaban: Dapat keduanya berdasarkan pengalaman bu dewi kania yang sempat menjadi
saksi ahli.
2. Apakah pengawasan BPKP terhadap Perguruan Tinggi Negeri termasuk dalam
pengawasan internal atau eksternal?
Jawaban: Secara struktural organisasi , BPKP bukan bagian kementerian Diknas, dapat
dikatakan pengawasan eksternal karena Unpad dibawah Kementerian. Secara
kelembagaan eksekutif, BPKP berada di eksekutif, sehingga dapat dikatakan sebagai
pengawasan internal.
3. Apakah Badan Pemusyawaratan Desa termasuk fungsi internal atau eksternal?
Jawaban:

Kinerja Menurut Maic


Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia kinerja yaitu (1) sesuatu yg dicapai; (2) prestasi yg diperlihatkan; (3)
kemampuan kerja (tt peralatan). Menurut Stolovitch dan Keeps (1992), definisi kinerja adalah
seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan
sesuatu pekerjaan yang diminta.
HUKUM PENGAWASAN
Jumat, 4 Maret 2022
Pertemuan Ketiga

Dr. Dewi Kania Sugiharti, S.H., M.H.


Rully Herdita

Tindakan Admnistrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai