Penilaian
UTS 30%
Tugas 20%
UAS 40%
Quiz 10%
Kontrak Perkuliahan
1. Mahasiswa diharapkan untuk masuk tetap waktu dan toleransi keterlambatan 10 menit
untuk masuk google meet
2. Mahasiswa diharapkan untuk on-camera pada saat perkuliahan berlangsung
3. UTS akan dilaksanakan pada pertemuan ke-7 dan UAS akan dilaksanakan pada
pertemuan ke-14
Materi
Pengantar
1. Istilah dan Pengertian Perikatan (Doktrin)
2. Unsur - Unsur Perikatan (4)
3. Objek dan Subjek Perikatan (Debitor Kreditor)
4. Hak Relatif dan Absolut
5. Schuld dan Haftung 1131 1132 schuld hutang haftung harta kekayaan
6. Eksekusi Riil
7. Sistematika Buku III KUH Perdata (Ketentuan mengenai perikatan kontrak sampai
dengan perjanjian perjanjian khusus)
Perikatan pada umumnya
1. Sumber - sumber perikatan
2. Prestasi
3. Kesalahan, kelalaian dan kesengajaan
4. Ganti rugi
5. Jenis - jenis perikatan
Hapusnya Perikatan
1. Pembayaran
2. Penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpan atau penitipan (consignatie)
3. Pembaharuan utang (novasi)
4. Perjumpaan utang (kompensasi)
5. Pencampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang yang terutang
8. Kebatalan atau pembatalan
9. Berlakunya syarat batal
10. Lewatnya waktu
HUKUM PERIKATAN
Selasa, 8 September 2020
(Pertemuan Kedua)
Presentasi:
1. Muhammad Zahiir Al-Faraby (110110190172)
2. Ramos Adi Perisai (110110190176)
3. Vikri Ricardo (110110190163)
Hukum Perikatan
A. Pengaturan
Perikatan diatur dalam Buku III BW Pasal 1233 s.d. 1864 BW
Perikatan tidak disebutkan dalam KUH Perdata mencarinya didalam doktrin
3. Melengkapi
Pasal 1514 BW Jika pada waktu membuat persetujuan tidak ditetapkan hal-hal
itu, pembeli harus membayar di tempat dan pada waktu penyerahan.
B. Pengertian
- Pitlo
Hubungan hukum yang bersifat harta kekayaan antara dua orang atau lebih atas dasar
mana pihak yang satu berhak (Kreditur) dan pihak yang lain berkewajiban (Debitur)
atas suatu prestasi.
- Subekti
Perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang
satu berhak menuntut hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban
untuk memenuhi tuntutan itu.
C. Unsur-unsur Perikatan
- Hubungan Hukum, yang diatur dan diakui oleh hukum atau melekatkan hak dan
kewajiban kepada para pihak.
- Lapangan Harta Kekayaan, pada awalnya dinilai dengan uang walaupun dalam
perkembangannya tidak hanya uang.
- Para Pihak (Berhak atau berpiutang disebut sebagai Kreditur, yang berkewajiban atau
berhutang disebut Debitur)
- Prestasi
A B
Pasal 1365 KUH Perdata “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya
untuk menggantikan kerugian tersebut.”
F. Subyek Perikatan
1. Kreditur (K)
2. Debitur (D)
G. Schuld Dan Haftung
Pada debitur (D) terdapat 2 kewajiban yaitu: Schuld dan Haftung. Schuld adalah
kewajiban Debitur membayar utang dan Haftung adalah kewajiban Debitur untuk
membiarkan harta kekayaannya ikut di0pertanggung jawabkan pada Kreditur (Pasal
1131 BW)
H. Obyek Perikatan
Obyek Perikatan, berupa Prestasu yang diatur dalam 1234 BW:
1. Memberikan sesuatu
2. Berbuat sesuatu
3. Tidak berbuat sesuatu
I. Sumber Perikatan
Perbuatan Menurut
Hukum : 1. Perwakilan
Sukarela (1354 BW) 2.
Pembayaran Tidak Terutang
(1359 BW)
Pertanyaan
1. Apakah terjemahan Prof. Subekti dapat digunakan hakim untuk memutuskan perkara?
= Berdasarkan kata pengantar dalam BW, untuk kebutuhan mendesak para hakim
dapat menggunakan terjemahan tersebut. Selain itu terjemahan Prof. Subekti ini telah
menjadi Kebiasaan dimana terjemahan tersebut sudah diakui sebagai sumber hukum
yaitu hukum kebiasaan di Indonesia, sehingga terjemahan tersebut dapat digunakan
para hakim dalam memutuskan perkara.
2. Apa persamaan dan berbedaan Peristiwa Hukum dan Perbuatan Hukum
= Persamaan: sama sama menimbulkan akibat hukum, Perbedaan: tujuan. Perbuatan
hukum misalnya Perjanjian yang tujuannya nanti adanya peralihan hak. Peristiwa
Hukum ada yang dikehendaki dan ada yang tidak dikehendaki misalnya kematian.
3. Perbedaan Janji dengan Perjanjian?
= Janji hanya menimbulkan akibat yang sifatnya moral, sedangkan perjanjian
(hubungan hukum) menimbulkan akibat hukum dan jika ada masalah dapat dibawa ke
pengadilan.
4. Mengapa perjudian (perikatan alam) termasuk dalam perikatan sedangkan tidak ada
haftung?
= Haftung disini tidak dapat dipaksakan pemenuhannya. Di lain sisi, perjudian itu
sifatnya banci karena tidak dapat dibawa ke peradilan karena tidak ada ketentuan
hukum yang lebih lanjut yang mengaturnya.
HUKUM PERIKATAN
Selasa, 15 September 2020
(Pertemuan Ketiga)