disusun oleh :
1. Andi Nugroho : 2021030008
2. Handre Ouvia : 2021030298
3. Putri Maharani : 1921030467
1. perikatan 3. perjanjian
2. perhutangan dan
adapun istilah overeenkomst dikenal pada intinya dalam Undang-Undang
dengan Hukum Perdata (BW) pada buku III
1. perjanjian
2. persetujuan disebutkan bahwa hukum yang
dimaksud dengan perikatan adalah
menurut sudikno mertokusumo “suatu hubungan hukum mengenai
adalah hubungan hukum antar 2 kekayaan harta benda antara 2 orang,
pihak yang menimbulkan hak dan
kewajiban atas suatu prestasi. yang meberi hak pada yang satu untuk
menuntut barang sesuautu dari yang
menurut Pirlo, perikatan adalah lainnya, sedangkan orang lainnya ini
suatu hubungan hukum yang bersifat diwajibkan memenuhi tuntutan itu.”
harta kekayaan antara 2 orang atau
lebih, atas dasar pihak yang satu
sebagii penerima hak atau pemilik
hak (kreditur ) dan pihak lain
sebagai pemikul tanggung jawab yang
berkewajiban (debitur) atas suaty
prestasi
B
Dasar Hukum
Perikatan
dasar hukum perikatan diatur dalam buku sumber-sumber perikatan pada
III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
dasarnya dibagi menjadi 2
(sejak 1950 setelah bab 7 ada bab 7a,
jadi ada 19 bab) di kelompokkan menjadi macam, yaitu :
2 macam yaitu : 1. berdasarkan pasal 1233 KUHP
diatas :
1. umum, yaitu bab 1, bab 2, dan 4 a. bersumber dan perjanjian
(obligatio ex contractu )
2. Khusus, yaitu bab 3,5 sampai dengan
b. undang-undang (ob/r’gatio ex
18.
/ ege).
dalam pasal 1233 BW, dikatakan bahwa 2. berdasarkan fakta hukum
“tiap-tiap perikatan dilahirkan baik yaitu :
karena persetujuan, maupun karena a. Putusan Hakim
undang-undang.” b. Moral
C
Sifat Hukum
Perikatan
1. sebagai hukum pelengkap ‘jika para pihak membuat
ketentuan sendiri, para pihak dapat
mengesampingkan ketentuan dalam undang-
undang
2. konsensuilI, dengan tercapainya kata sepakat
diantara para pihak perjanjian tersebut telah
mengikat
3. obligator, sebuah perjanjian hanya menimbulkan
kewajiban, tidak menimbulkan hak milik dan hak
milik baru berpindah atau beralih setelah
dilakukannya penyerahan atau leavering.
D
Sumber-Sumber
Perikatan
1. Perikatan yang timbul karena
adanya perjanjian.
menurut pasal 1233 dalam pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata
ditegaskan bahwa suatu perjanjian
KUHPerdata sumber adalah : perbuatan dengan mana satu orang
perikatan ada 2, yaitu : atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih.
2. Perikatan Yang Timbul Karena Adanya Undang-Undang.
Dalam perikatan
Artinya tidak Artinya pihak
alam, debitur
bertanggung jawab debitur berutang
mempunyai hutang
dengan seluruh kepada kreditur
kepada kreditur,
harta dengan jaminan dari
hanya jika debitur
kekayaannya, pihak ketiga yang
ingkar janji pihak
tetapi terbatas bukan debitur.
kreditur tidak
sampai jumlah
berhak melakukan
tertentu atau atas
penuntutan apapun
barang tertentu.
Dalam kaitannya dengan perikatan yang berdampak adanya
hubungan hukum, harta yang dijadikan objek perikatan
senantiasa harta yang dapat dinilai dengan uang. Perikatan
atau perjanjian dalam suatu persetujuan selalu mengenai dua
pihak, yaitu sebagai berikut :
1. Pihak yang dibebani untuk memenuhi suatu perjanjian disebut
dengan creditor
2. Pihak yang melaksanakan kewajiban-kewajiban yang tertuang
di dalam perjanjian disebut dengan debitor
G
HAPUSNYA
SUATU
PERIKATAN
Hapusnya atau berakhirnya suatu
perikatan oleh undang-undang 5. percampuran utang,
ditentukan dalam Pasal 1381 yang 6. pembebasan utang:
menentukan sepuluh cara 7. musnahnya barang yang
berakhirnya perikatan, hapusnya terutang:
perikatan disebabkan oleh hal-hal: 8. kebatalan atau pembatalan;
9. berlakunya syarat batal; dan
1. pembayaran: 10. terlaluinya waktu.
2. penawaran pembayaran
tunai, diikuti dengan
penyimpanan atau Penitipan:
3. pembaruan utang;
4. mpensasi atau perjumpaan
utang
Thankyouu!