Prof Dr Jeane NS
Macam2 Perikatan
Essensialia adalah :
Bagian –bagian dari perjanjian yang tanpa bagian ini
perjanjian tidak mungkin ada. Harga dan barang adalah
essensialia bagi perjanjian jual beli.
Naturalia
Bagian-bagian yang oleh UU ditetapkan sebagai
peraturan-peraturan yang bersifat mengatur.Misalnya
penanggungan.
Accidentalia
Bagian-bagian yang oleh para pihak ditambahkan dalam
perjanjian dimana UU tidak mengaturnya.Misalnya jual
beli rumah beserta alat-alat rumah tangga.
2
Kontrak adalah kontrak (contract) menurut Black’s Law
Dictionary, diartikan sebagai suatu perjanjian antara dua
orang atau lebih yang menciptakan kewajiban untuk
berbuat atau tidak berbuat suatu hal yang khusus
kontrak merupakan bagian dari pengertian perjanjian.
Perjanjian sebagai suatu kontrak merupakan perikatan
yang mempunyai konsekuensi hukum yang mengikat para
pihak yang pelaksanaannya akan berhubungan dengan
hukum kekayaan dari masing-masing pihak yang terikat
dalam perjanjian tersebut.
Van Dunne sebagaimana dikutip oleh Arfiana Novera dan
Meria Utama dalam buku Dasar-dasar Hukum Kontrak
dan Arbitrase berpendapat bahwa kontrak adalah suatu
hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan
kata sepakat untuk menimbulkan hukum (hal. 5).
Selanjutnya, arti kontrak menurut J. Satrio dapat dilihat
dari dua perspektif, yaitu arti luas dan arti sempit. Kontrak
dalam arti luas berarti setiap perjanjian yang menimbulkan
akibat hukum sebagaimana yang dikehendaki oleh para
pihak termasuk di dalamnya perkawinan, perjanjian kawin,
dan lain-lain. Sedangkan dalam arti sempit, kontrak hanya
ditujukan kepada hubungan-hubungan hukum dalam
lapangan hukum kekayaan saja, seperti yang dimaksud
oleh Buku III KUH Perdata.
adi, dari pendapat para sarjana hukum tersebut, yang
dapat kita simpulkan antara lain:
Pasal 1233 KUH Perdata menyebutkan perikatan lahir
karena suatu persetujuan atau karena undang-undang.
Subekti dalam bukunya berjudul Hukum Perjanjian (hal. 1)
membedakan pengertian perjanjian dengan perikatan.
Subekti menyatakan bahwa hubungan antara perikatan
dan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan
perikatan. Perjanjian adalah sumber perikatan, di samping
3
sumber-sumber lain. Suatu perjanjian juga dinamakan
persetujuan, karena dua pihak itu setuju untuk melakukan
sesuatu.
4
2). Perikatan dengan suatu syarat batal
Suatu perikatan yang sudah lahir, justru berakhir ataubatal
apabila peristiwa yang di maksud itu terjadi.
5
TIDAK TERLAKSANANYA PERJANJIAN WAN PRESTASI,
OVERMACHT DAN RESIKO
Cidera JanjiYaitu : Suatu keadaan tidak terlaksananya suatu
perjanjian dikarenakan kesalahan/kelalaian para pihak atau
salah satu pihak.
Bentuk Wanprestasi/Cidera janji berupa:
1. Tidak melaksanakan apa yang disanggupi akan dilakukan
2. Melaksanakan apa yang diperjanjikan tapi tidak sempurna
3. Malaksanakan apa yang dijanjikan tapi tidak tepat waktu
4. Melaksanakan sesuatu yang menurut perjanjian tidak
boleh dilakukan.
Pembatalan perjanjian
1266 KUH Per membawa kedua pihak kembali seperti
keadaan semula sebelum perjanjian diadakan, jadi
perjanjian ini ditiadakan.
Peralihan resiko
pasal 1460 KUH Perdt Resiko adalah kewajiban
untuk memikul kerugian jika terjadi suatu peristiwa diluar
kesalahan salah satu pihak yang menimpa barang-barang
yang terjadi obyek perjanjian.
6
Membayar biaya perkara
pasal 181 HIR bahwa pihak yang dikalahkan wajib
membayar biaya perkara.
Menurut pasal 1276 KUH Per, kreditur dapat menuntut:
Pemenuhan perjanjian
Pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi
Ganti rugi
Pembatalan perjanjian
Pembatalan perjanjian ditambah ganti rugi
Overmacht/Force majeur
Pengertian
Keadaan memaksa adalah suatu keadaan yang terjadi setelah
dibuatnya persetujuan, yang menghalagi debetur untuk
memenuhi presentasinya, dimana debitur tidak dapat
dipersoalkan dan dia tidak harus menanggung resiko serta
tidak dapat menduga pada waktu persetujuan dibuat
Overmacht menghentikan perikatan dan berakibat:
Kreditur tidak lagi dapat meminta pemenuhan prestasi
Debitur tidak lagi dapat dinyatakan lalai, dan karenanya tidak
wajib membayar ganti rugi
Resiko tidak beralih kepada debitur
Kreditur tidak dapat menuntut pembatalan pada perjanjian
timbal balik.
RESIKO
7
Resiko pada Perjanjian sepihak
Adalah: Kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena
suatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak.
1. Resiko pada Perjanjian sepihak
Resiko ditanggung oleh kreditur, debitur tidakwajib
memenuhi prestasinya
2. Resiko pada Perjanjian timbal balik
Perjanjian timbal balik dimana salah satu pihak tidak
dapat memenuhi prestasi karena overmacht maka
seolah–oleh perjanjian itu tidak pernah ada.