Anda di halaman 1dari 9

Materi ke-12.

Keadilan Menurut Alkitab


A. Pengertian Keadilan
• Adil, menurut KBBI, berarti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak,
sepatutnya tidak sewenang-wenang, berpihak kepada yang benar, berpengang
pada kebenaran.
• Alkitab menggunakan kata “adil” dalam banyak konteks dan peristiwa. Adil
dalam konteks perangai atau tingkah laku menggunakan bahasa Ibrani, misypat.
Artinya ada cara yang benar bagi seseorang untuk membawa diri, dan cara yang
benar untuk memperlakukan orang lain.
• Keadilan berhubungan dengan hak. (Kel.23:6;Yes.49:4, konteks keadilan itu
sendiri (Kej.18:10), penghukuman (Maz.105:5), peraturan dan hukum
(Kel.21:11;Maz.19:11), atau atau dalam konteks membuat keputusan (Bil.27:21)
Lanjutan
• Kata misypat juga berarti keputusan yang tepat untuk memecahkan
masalah-masalah yang sukar, khususnya Urim dan Tumim. Selain kata
misypat, Alkitab juga menggunakan kata tsedaga.
• Kata ini mengandung Beberapa arti, yaitu kelurusan secara harafiah,
sesuai dengan ukuran yang diterima (kejujuran Yakub, Kej.30:33.
• Tsedaga mempunyai arti kehendak Allah dan tindakan-tindakan yang
diakibatkan ini juga merupakan gambaran pemeliharaan Allah akan
hidup manusia dan alam semesta (Maz.36:7), Allah selalu berkata
benar.
Lanjutan
• Tsedaga menjadi gambaran ukuran susila untuk mengukur perilaku manusia
(Kej.6:9; Yer.26:7) dan orang-orang yang melakukan Taurat Tuhan (Rom.2:13).
• Dalam bahasa Yunani yang sepadan dengan tsedaga adalah dikaiosune (2 Kor.6:7;1
Tim.6:11). Artinya, keadilan biasanya dalam konteks kebenaran. Arti lain adalah
penyesuaian dengan hukum, khususnya hukum Ilahi.
• Kata lain dalam Perjanjian Lama adalah emet, yang memiliki dua pengertian
pertama, membicarakan kejadian apakah benar atau tidak. Kedua, setia, seseorang
bisa dipercaya atau tidak.
• Kata yang lima adalah aletberia, menunjukkan kepada kebenaran secara budi. Ini
adalah kata sifat yang dapat diartikan dengan pengertian “sejati”. Jadi kata “adil,
keadilan”, berhubungan erat dengan “benar, sejati, setia, kebenaran, lurus dan
jujur.
B. Allah itu Adil
• Adil adalah salah satu sifat Allah. Sifat Allah terdiri dari 2 jenis yaitu
pertama, sifat-sifat yang dapat diberikan, diteruskan, atau di
komunikasikan seperti kebenaran, keadilan, kasih, kebaikan dan
kebijakan. Sedangkan sifat-sifat yang tidak dapat diteruskan kepada
manusia adalah maha tahu, kekal, tidak berubah, dan tidak dapat
diciptakan.
• Adil adalah salah satu sifat Allah. Allah menopang tatanan moral
semesta alam, dan dalam perlakuanNya terhadap umat manusia Ia
bersikap benar dan tidak berdosa (Neh.9:33); Daniel.9:14).
Itu sebabnya Allah dapat menghukum orang
berdosa dengan maut
(Rom.5:12). Allah murka terhadap dosa sebab Ia mengasihi kebenaran
dan Ia adalah kebenaran (Rom.3:5-6).
• Keadilan Allah membuat-Nya murka terhadap segala macam bentuk
kefasikan manusia seperti penyembahan berhala dalam bentuk apa
pun. Keadilan dan kasih Allah tidak bertentangan.
• Ia mengasihi manusia berdosa sehingga Ia mengutus anak tunggalNya
ke dalam dunia demi kasihNya kepada manusia berdosa. Jadi, Allah
itu adil dan konsisten terhadap hukum yang telah ditetapkannya.
C. Adil versi Alkitab
• Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel dipimpin Allah untuk
memutuskan sesuatu. Sebagai panduan mereka menggunakan urim
dan tumim. Keduanya adalah batu berbentuk ceper dengan dua sisi
yang sama. Satu sisi di sebut urim. Urim berasal dari kata urar, yang
artinya mengutuk. Jika urim dan tumim menunjukkan sisi ini,
jawabanya adalah negatif. Sedangkan sisi lain disebut tumim. Tumim
berasal dari kata tamam, yang artinya sempurna.
D. Keadilan Dalam Kehidupan Sehari-hari
• Perilaku seorang terhadap yang lain selalu diwarnai dengan perasaan senang
atau tidak senang, tindakan adil, benar, atau curang, berkenan di hati atau justru
menyakiti hati orang lain, adil atau tidak, benar atau salah.
• Abraham tidak ingin melihat para gembalanya berebut air dengan gembala-
gembla ternak milik Lot. Itu sebabnya Abraham meminta Lot untuk memilih
didaerah mana ia mau tinggal. “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku
dan engkau, antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
(Kej.13:8-9)
• Sebaiknya, ketidakadilan atau kecurangan akan membawa korban. Karena tidak
adil dalam mengasihi anak-anaknya, Ishak dan Ribka harus mengalami kesedihan
dan di masa tuanya. Esau hendak membunuh adiknya, Yakub, dan Yakub pun
harus melarikan diri, sehingga terpisah dari keluarga.
Tugas
kelas IPA
• Membahas dalam Kejadian 13:1-18, menuliskan carita dari ayat tersebut
• Menjelaskan latar belakang dari masalah yang terjadi antara gembala
Abraham dan Lot
• Menjelaskan sikap Abraham terhadap Lot
• Menjelaskan dari ayat 9-10
• Apa yang menyebabkan seseorang merasa diperlakukan tidak adil
khususnya dalam ayat diatas
• Tuliskan contoh-contoh sikap atau perilaku yang adil menurut ajaran
Alkitab
Tugas
kelas IPS
• Membahas Kejadian 18:16-33, menuliskan cerita ayat Alkitab
• Menjelaskan latar belakang dari ayat tersebut
• Menjelaskan maksud dan tujuan
• Menjelaskan hukuman yang diberikan Tuhan atas Sodam dan Gomora
• Apa yang dilakukan Abraham terhadap Sodom dan Gomora. Jelaskan
• Hukuman apa yang diberikan Tuhan atas Sodom dan Gomora.
Jelaskan
• Apakah Tuhan adil terhadap Sodom dan Gomora

Anda mungkin juga menyukai