Anda di halaman 1dari 11

GEREJA &

MULTIKULTURALISME

Oleh : Citra Cheery Cantika XII MIPA 9


Pendidikan Agama Kristen - Bab VI
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam

APA ITU kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan


yang menekankan tentang penerimaan terhadap

MULTIKULTURALISME? adanya keragaman, dan berbagai macam budaya


(multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat
menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan
politik yang mereka anut.

Gereja multikultur adalah gereja yang dibangun di


APA ITU GEREJA tengah jemaat yang terdiri dari berbagai suku, budaya,
adat istiadat, kebiasaan maupun geografis yang

MULTIKULTUR? berbeda. Gereja Indonesia adalah gereja yang terbuka


terhadap keberagaman.
Multikulturalisme dalam Alkitab
Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama, dijelaskan bahwa Bangsa Israel


dihadapkan dengan kemajemukan budaya bangsa di
sekitarnya. Bangsa Israel bersosialisasi dengan bangsa-
bangsa lain yang memiliki budaya dan agama berbeda.
Namun dalam bersosialisasi, Bangsa Israel bersikap tidak
selektif. Akibatnya budaya-budaya bangsa sekitarnya yang
negatif membawa bangsa Israel kepada penyembahan
berhala
Multikulturalisme dalam Alkitab
Perjanjian Baru
Yesus membawa pemikiran baru tentang pentingnya inklusivisme.
Yesus tidak menutup diri dari kemajemukan kebudayaan. Yesus
juga tidak memandang latar budaya, suku,  maupun ras. Yesus
berkenan menerima semua orang dalam pergaulan multikultural.
Contonya Ketika seorang perempuan Kanaan hendak meminta
tolong (Matius 15:21-28) dan seorang perwira Roma meminta
kesembuhan hambanya(Lukas 7:1-10), Yesus menjawab akan
kebutuhan mereka dan menolong mereka. Hal ini menunjukkan
bahwa Yesus sendiri menghargai keberagaman dan perbedaan
budaya.
Dalam Kisah Para Rasul 2: 41-47 dikatakan bahwa ribuan orang
dari berbagai daerah dan dengan budaya berbeda-beda
berkumpul mendengar khotbah Petrus.
Multikulturalisme dalam Alkitab
Dalam Alkitab
Dalam Alkitab tertulis bahwa terjadi perselisihan karena
perbedaan bangsa dan budaya antara jemaat yang berbudaya
Yunani dan Yahudi yang menimbulkan banyak persoalan dalam
beberapa jemaat, seperti di Roma, Korintus, yang menimbulkan
perpecahan dan perselisihan mengenai kebiasaan-kebiasaan
jemaat (1 Korintus 11).
Namun, Paulus menegaskan bahwa sekarang tidak ada lagi
orang Yunani atau Yahudi, tidak ada orang bersunat maupun
tidak bersunat, tidak ada budak atau orang merdeka. Semua
orang sama di hadapan Allah, semua menjadi satu jemaat
dimana kepala-nya adalah Yesus Kristus.
GEREJA MULTIKULTUR DI INDONESIA
Konsep multikulturalisme bukanlah sesuatu yang asing bagi Indonesia.
Indonesia merupakan negara majemuk yang memilki prinsip Bhinneka
Tunggal Ika. Gereja Indonesia merupakan gereja multikulur, yaitu
gereja yang dibangun di tengah jemaat yang terdiri dari berbagai
suku, budaya, adat istiadat, kebiasaan maupun geografis yang
berbeda. Berbeda dengan gereja-gereja barat yang pada awalnya
harus melalui perjuangan berat karena masyarakat barat pada
mulanya adalah masyarakat monokultur

Dalam kehidupan bergereja, acuan utama bagi multikulturalisme adalah


ajaran Alkitab mengenai hukum kasih yang telah diajarkan oleh Kristus.
Selain itu, kita juga dapat belajar melalui peristiwa turunnya Roh Kudus
(pentakosta) yang terjadi di masyarakat berbagai bangsa dengan
memilki perbedaan latar belakang, suku bangsa, dan sebagainya.
Namun mereka menyadari bahwa setiap orang mempunyai hak yang
sama untuk berkumpul dan mendengarkan firman Tuhan. 
FAKTA GEREJA DI INDONESIA YANG
MEWUJUDKAN MULTIKULTURALISME

Gereja-gereja di Banyak gereja


Berbagai
Gereja-gereja di yang kini
Indonesia pelayanan gereja
Indonesia memiliki melakukan studi-
mengadopsi ditujukan bagi
anggota yang studi kebudayaan
beberapa unsur masyarakat
terbuka dari segi untuk menggali
budaya lokal yang secara umum
suku, budaya, kembali unsur-
dimasukkan ke tanpa memandang
bahasa, daerah unsur budaya
dalam liturgi ibadah. daerah asal,
asal, maupun yang terancam
Seperti bahasa budaya, adat
kebangsaan. hilang dari
dalam ibadah dan istiadat, kelas
masyarakat.
pujian dsb. sosial, dan agama.
BELAJAR DARI YESUS
Kesetiaan Yesus kepada Allah tidak seperti hubungan
bisnis, melainkan atas dasar kasih. Oleh karena itu,
Yesus mengasihi manusia tanpa terkecuali.

Kasih dan solidaritas Yesus ditujukan bagi semua


manusia tanpa terkecuali, tidak peduli suku, tradisi,
budaya, dan kepercayaannya sebelum bertemu Yesus.

Yesus memperkenalkan komunitas yang inklusif dan


universal, dimana semua orang dapat datang dan
berkedudukan yang sama di hadapan Allah.

Yesus menghargai identitas pribadi atau asal muasal setiap


orang, itu merupakan kenyataan sosial. Namun, yang
terpenting adalah diatas semua itu, manusia memuliakan
Allah dan melakukan kehendak-Nya.

Melakukan kehendak Allah dapat dilakukan bersama-sama tidak


peduli suku, tradisi, dan budaya. Sebab, manusia diciptakan
untuk saling melengkapi dan tolong-menolong.
Tantangan yang Dihadapi Gereja dalam
Mewujudkan Multikulturalisme
Individualistik.
Di kalangan gereja
Karena berbagai
tertentu warisan
tantangan dan
kolonial yang Adanya
berbagai beban
bersifat berbagai
hidup yang berat
antibudaya lokal prasangka yang
menyebabkan
masih terus dibagun
banyak orang lebih
mempengaruhi terhadap orang-
mementingkan
gereja dalam orang dari
kepentingan diri
mewujudkan kalangan suku,
sendiri maupun
multikulturalisme. budaya, dan
kelompok
daerah tertentu.
KESIMPULAN
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan
seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang
menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai
macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut
nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.

Multikulturalisme merupakan cita-cita yang harus diperjuangkan demi terwujudnya


keadilan dan perdamaian bagi umat manusia.

Di masa kini, Gereja Indonesia, khususnya kita jemaat sudah semakin terbuka
dengan adanya multikulturalisme. Kita sebagai remaja kristen memilki tanggung
jawab untuk memperjuangkan dan mewujudkan kehidupan multikulturalisme.
Perjuangan yang kita lakukan harus didasari oleh iman dan kasih kepada Yesus
Kristus.
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai