Anda di halaman 1dari 13

BAB 2: PERIKATAN DAN PERJANJIAN dapat dibagi: yang prestasinya bila dibagi akan

kehilangan hakekatnya. Cth: pinjam sapi,


PERIKATAN : Pitlo mendefinisikan bahwa perikatan dikembalikan kepala dulu, kaki dulu
adalah “Hubungan hukum dalam bidang harta kekayaan 6. Ancaman Hukuman: perikatan yang disertai dengan
antara 2 pihak atau lebih atas dasar satu pihak berhak ancaman hukuman yang merupakan jaminan bagi
(kreditur) dan pihak lain berkewajiban (debitur) atas pelaksanaan perikatan tsb jika debitur memenuhi
suatu prestasi”. (Subekti, 1982, Hukum Perakitan) prestasinya. Cth: berupa denda (yg tdk menepati isi
Unsur-unsur dari definisi Perikatan : perjanjian), pembangunan jembatan tpi telat dr
1. Hubungan Hukum → hubungan yang diatur oleh waktuya
hukum dan menyebabkan akibat hukum. WANPRESTASI (INGKAR JANJI) keadaan ketika salah
2. Bidang harta kekayaan → sesuatu yang dapat dinilai satu pihak dalam perjanjian tidak mau memenuhi
dengan uang. kewajibannya memberikan prestasi yang tidak
3. Pihak-pihak yang terlibat → antara dua pihak/ lebih. disebabkan karena keadaan memaksa (overmatch).
4. Hak dan kewajiban → satu berhak dan yang lain tiga bentuk wanprestasi :
berkewajiban atau sebaliknya. 1. Tdk mau memenuhi prestasi (kewajiban) sama
5. Prestasi → objek perikatan yang berupa : sekali: tdk mengerjakan sama sekali
 Memberi sesuatu 2. Terlambat memenuhi prestasi: dikerjakan tpi trlmbt
 Melakukan sesuatu 3. Memenuhi prestasi scr tdk baik: pesan baju tpi tdk
 Tidak melakukan sesuatu sesuai, harus diberi somasi 1x24 jam (akibat
hukuman). Ganti rugi imateriil tdk ada batasan
SUMBER PERIKATAN
Pihak yang dirugikan karena wanprestasi dpt
1. Perikatan yang bersumber dari perjanjian
menuntut:
2. Perikatan yang bersumber dari undang-undang
1. Pemenuhan perikatan
→Perikatan yang bersumber dari UU terdiri dari UU
2. Pemenuhan perikatan dengan ganti rugi
saja dan UU karena perbuatan manusia terdiri dari
3. Ganti rugi
perbuatan yang baik sesuai dengan hukum ataupun
4. Pembatalan perjanjian timbal balik
yang melawan hukum.
5. Pembatalan dengan ganti rugi
MACAM PERIKATAN
1. Bersyarat SOMASI: suatu pesan atau peringatan dari kreditur
A. Perikatan dengan syarat tangguh → perikatan kepada debitur kapan selambat-lambatnya ia harus
yang terjadi atau tidaknya ditangguhkan hingga memenuhi kewajibannya. Apabila sampai waktu yang
terjadinya suatu peristiwa. telah ditetapkan belum dapat memenuhi prestasinya
B. Perikatan dengan syarat batal → perikatan yang barulah ia dapat dinyatakan lalai. Somasi dilakukan
pemenuhan prestasinya dapat berakhir dengan maksimal 2 x 24 jam.
terjadinya suatu peristiwa.
2. Ketepatan Waktu: lama waktunya ditentukan/ GANTI RUGI, bersifat langsung dan tdk langsung. Yang
pelaksanaannya ditangguhkan. boleh dituntut bersifat langsung.
3. Alternatif: pemenuhan prestasinya dapat dipilih Ganti rugi dapat berupa :
oleh debitur dari berbagai alternative yang telah 1. Ganti rugi atas biaya: biaya yang berupa segala
ditentukan dalam perjanjian. Cth: uang pengeluaran dan ongkos” yang telah dikeluarkan oleh
dikembalikan dengan gabah salah satu pihak.
4. Tanggung Menanggung : salah satu dari beberapa 2. Ganti rugi atas kerusakan: kerusakan barang” milik
orang yang masing” dituntut untuk memberikan kreditur yang disebabkan oleh kelalaian debitur.
prestasi secara penuh. Cth: jk firma/cv mempunyai 3. Ganti rugi atas bunga: keuntungan atas bunga yang
hutang maka pemilik akan saling tanggung tidak jadi didapat oleh kreditur karena debitur
menanggung melakukan ingkar janji.
5. Dapat Dibagi dan Tidak Dibagi Perikatan yang dapat → Pembagian ganti rugi menjadi tiga untuk membatasi
dibagi: prestasinya dapat dibagi dengan tidak pengajuan tuntutan ganti rugi oleh kreditur terbatas
mengurangi hakekat prestasi itu sendiri. Cth: beras pada hal-hal yang telah disebutkan.
dibayar beras. Sedangkan, perikatan yang tidak
OVERMATCH (keadaan memaksa): keadaan yang dapat setuju mengenai perjanjian yang akan diadakan tsb,
atau yang tidak dapat diketahui sebelumnya, yang tanpa adanya paksaan, kekhilafan dan penipuan.
menyebabkan kesukaran dalam pelaksanaan kontrak, 2. Kecakapan: Yaitu bahwa para pihak yang
yang menyebabkan terhalangnya pemenuhan mengadakan perjanjian harus cakap menurut hukum,
perikatan. Cth: bencana alam, kebijakan pem, kematian. serta berhak dan berwenang melakukan perjanjian.
Menurut R.Setiawan, SH → Keadaan memaksa yaitu 3. Hal Tertentu: hal ini maksudnya adalah bahwa
“suatu keadaan yang terjadi setelah dibuat perjanjian perjanjian tersebut harus mengenai suatu obyek
yang menghalangi debitur untuk memenuhi tertentu.
prestasinya, akan tetapi debitur tidak dapat 4. Sebab yang Halal: yaitu isi dan tujuan suatu
dipersalahkannya dan tidak harus menanggung resiko perjanjian haruslah berdasarkan hal-hal yang tidak
karena dia tidak dapat menduganya pada waktu bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan
persetujuan itu dibuat”. ketertiban.
1. Perjanjian sepihak yaitu perjanjian yang MACAM PERJANJIAN
membebankan kewajiban hanya pada satu pihak.→ 1. Perjanjian untuk memberikan sesuatu: perjanjian
Resiko pada perjanjian sepihak ditanggung oleh kreditur yang terjadi bilamana salah satu atau kedua belah pihak
(orang yang berhak atas suatu prestasi). (pasal 1237 diwajibkan untuk memberikan sesuatu berupa uang,
KUH Perdata) barang, dan lain-lain.
2. Perjanjian timbal balik yaitu perjanjian yang 2. Perjanjian untuk berbuat atau mengerjakan sesuatu:
meletakkan kewajiban pada kedua belah pihak.→ perjanjian yang terjadi bilamana salah satu pihak
Resiko pada perjanjian timbal balik dipikul oleh pihak diwajibkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan atas
yang barangnya musnah. (pasal 1545 KUH Perdata) permintaan pihak lainnya.
3. Perjanjian untuk tidak berbuat atau mengerjakan
HUKUM PERJANJIAN Menurut Pasal 1313 KUH Perdata sesuat: perjanjian bilamana salah satu pihak berjanjian
Perjanjian adalah Perbuatan dengan mana satu orang kepada pihak lainnya untuk tidak melakukan sesuatu
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atas permintaan pihak lainnya.
atau lebih. Dari peristiwa ini, timbullah suatu hubungan UNSUR PERJANJIAN
hukum antara dua orang atau lebih yang disebut 1. Essentialia: Bagian-bagian yang mutlak yang harus
Perikatan yang di dalamya terdapat hak dan kewajiban ada dalam suatu perjanjian. Contoh : jumlah uang
masing-masing pihak. (Perjanjian sumber perikatan) minimal 1 juta
ASASPERJANJIAN 2. Naturalia: Bagian dari perjanjian yang ditentukan
1. konsensualisme: suatu perjanjian dan perikatan yang oleh undang-undang sebagai peraturan yang bersifat
timbul telah lahir sejak detik tercapainya kesepakatan, mengatur. Contoh : Agunan
selama para pihak dalam perjanjian tidak menentukan 3. Accidentalia: Bagian dari perjanjian yang
lain. Tdk ada pemaksaan, ancaman, khilaf, tipuan, harus ditambahkan oleh para pihak, karena tidak ada
ada kesepakatan (sadar, paham, tertulis) pengaturannya dalam undang-undang. Contoh :
2. Kebebasan Berkontrak: para pihak dalam suatu Asuransi
perjanjian bebas menentukan materi/isi dari perjanjian AKIBAT PERJANJIAN
sepanjang tidak bertentangan dengan ketertiban 1. Perjanjian berlaku sebagai UU bagi para pihak.
umum, kesusilaan dan UU. 2. Perjanjian tdk dpt ditarik kembali oleh salah 1 pihak.
3. Itikad Baik: Perjanjian tidak boleh merugikan pihak 3. Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.
lain. 4. Perjanjian hanya berlaku bagi pihak yg membuatnya.
4. Pacta Sunt Servanda: Perjanjian berlaku sebagai UU 5. Kreditur bisa megajukan Actio Pauliana.
bagi para pihak yang membuatnya. HAPUSNYA PERJANJIAN
5. Force Majeure: Debitur akan dibebaskan dari ganti Ada beberapa cara hapusnya perjanjian :
rugi bila tidak bisa memenuhi kewajiban memberikan 1. Ditentukan dalam perjanjian oleh kedua belah pihak.
prestasi yang disebabkan karena keadaan memaksa. Misalnya : penyewa dan yang menyewakan bersepakat
(tdk bisa dituntut) untuk mengadakan perjanjian sewa menyewa yang
SYARAT SAHNYA PERJANJJIAN akan berakhir setelah 3 tahun.
1. Kata sepakat: Artinya bahwa para pihak yang
mengadakan perjanjian itu harus bersepakat atau
2. Ditentukan oleh Undang-Undang. Misalnya : Membayar harga pembelian pada waktu dan tempat
perjanjian untuk tidak melakukan pemecahan harta yang ditetapkan menurut perjanjian.
warisan ditentukan paling lama 5 tahun. Jika waktu dan tempat pembayaran tidak ditetapkan
3. Ditentukan oleh para pihak dan Undang-undang. maka pembeli membayar ditempat dan waktu ketika
Misalnya : dalam perjanjian kerja ditentukan bahwa jika penyerahan akan dilakukan.
buruh meninggal dunia perjanjian menjadi hapus. RESIKO JUAL BELI
4. Pernyataan menghentikan perjanjian. Hal ini dapat Resiko adalah kewajiban untuk menanggung kerugian
dilakukan baik oleh salah satu atau dua belah pihak. yg tdk disebabkan oleh kesalahan oleh salah satu pihak.
Misalnya : baik penyewa maupun yang menyewakan Resiko terjadi karena keadaan memaksa (overmacht).
dalam sewa menyewa orang menyatakan untuk 3 ketentuan mengenai resiko :
mengakhiri perjanjian sewanya. 1. Resiko terhadap barang yang telah ditentukan: resiko
5. Ditentukan oleh Putusan Hakim. Dalam hal ini ditanggung oleh pihak penjual (yang memiliki barang).
hakimlah yang menentukan barakhirnya perjanjian 2. Resiko terhadap barang yang dijual menurut berat,
antara para pihak. jumlah dan ukuran: resiko ditanggung oleh penjual
6. Tujuan Perjanjian telah tercapai. Misalnya : dalam sampai barang tersebut ditimbang ,dihitung dan diukur.
perjanjian jual beli bila salah satu pihak telah mendapat 3. Resiko terhadap barang yang dijual menurut
uang dan pihak lain telah mendapat barang maka tumpukan: beranggapan bahwa selama barang belum
perjanjian akan berakhir. diserahkan oleh penjual ke pembeli,resiko dipikul oleh
7. Dengan Persetujuan Para Pihak. Dalam hal ini para penjual.
pihak masing-masing setuju untuk saling menghentikan HAK MEMBELI KEMBALI (tdk boleh lbh dr 5 thn)
perjanjiannya. Misalnya : perjanjian pinjam pakai 1. Hak Tanggungan → untuk hutang yang barang
berakhir karena pihak yang meminjam telah jaminannya benda tidak bergerak → ke Bank
mengembalikan barangnya. 2. Hak Gadai → untuk hutang yang jaminannya benda
PERJANJIAN JUAL BELI bergerak → Pegadaian
Jual Beli merupakan perjanjian yang terjadi bila salah JUAL BELI PIUTANG
satu pihak mengikat dirinya kepada pihak lain untuk Penjualan suatu piutang meliputi segala sesuatu yang
menyerahkan barang dan pihak lain berjanji untuk melekat kepadanya seperti hak-hak istimewa dan
membayar harga yang telah dijanjikan. hipotik. Orang yang menjual suatu piutang atau hak-hak
Ada dua pihak dalam jual beli, yaitu: harus menanggung bahwa hak itu memang ada
1. Pihak yg menyerahkan suatu benda disebut penjual; walaupun penanggungan tersebut tidak dimasukan ke
2. Pihak yang membayar harganya disebut pembeli. dalam perjanjian.
KEWAJIBAN PENJUAL Penjual piutang tidak wajib untuk menanggung apakah
1. Menyerahkan hak milik atas barang-barang yang si berutang mampu untuk membayar atau tidak.
diperjual belikan. Ketentuan 3 macam benda yang HAK REKLAME
diperjual belikan: hak penjual untuk menuntut kembali barang yang telah
1. Bergerak diserahkan dgn penyerahan benda itu; dijual bila pembeli tidak membayar harga pembelian.
2. benda Tdk Bergerak dilakukan dengan balik nama; Hak Reklame yang diatur dalam KUH Perdata hanya
3. tak bertubuh (piutang-piutang)yang berklausa: berlaku untuk jual beli tunai, artinya jual beli tanpa janji
 Atas nama,yaitu dengan cessie (sesi); bahwa harga dapat dibayar secara angsuran atau
 Atas tunjuk (pengganti): dengan endosemen cicilan. Syarat yang diatur dalam KUH Dagang lebih
 Atas pembawa yaitu dengan diserahkan dari ringan,yaitu:
tangan ke tangan. 1. Meliputi jual beli kontan dan kredit;
2. Menanggung terhadap cacat” serta gangguan” atas 2. Penuntutan dapat dilakukan dalam jangka waktu 60
pemilikan benda tersebut. hari;
Penjual harus menjamin bahwa yang dijual itu 3. Penuntutan dapat dilakukan walupun barang telah
adalah miiknya sendiri yang bebas dari tuntutan atau berada pada tangan orang lain.
gangguan pihak lain terhadap pemiliknya dan harus PERJANJIAN SEWA MENYEWA
terbebas dari cacat yang tak terlihat oleh mata. Pengertian Sewa Menyewa
KEWAJIBAN PEMBELI Sewa Menyewa yaitu suatu perjanjian salah satu pihak
mengikatkan diri untuk memberikan kegunaan atau
kenikmatan atas suatu barang kepada pihak lain selama 1. Pengertian Sewa Beli
waktu tertentu. Perjanjian sewa beli ini tidak terdapat dalam KUH
KEWAJIBAN YANG MENYEWAKAN Perdata maupun dalam KUHD, tetapi tumbuh sebagai
1. Menyerahkan barang yang disewakan kepada si ciptaan dalam praktek. Sewa beli yaitu suatu aturan
penyewa dalam keadaan terpelihara; perjanjian yang merupakan campuran antara jual beli
2. Memelihara barang yang disewakan sehingga dapat dan sewa menyewa karena terdapat unsur sewa
dipakai untuk keperluan yang dimaksud; menyewa maupun jual beli.
3. Memberikan kepada si penyewa kenikmatan atau 2. Peralihan Hak Dalam Sewa Beli
kegunaan dari barang yang disewakan selama Penyerahan barang yang disewa beli oleh penjual
berlangsungnya sewa; hanyalah merupakan pernyataan bahwa hak milik telah
4. Menanggung cacat dari barang yang disewakan; berpindah. Jadi tidak dilakukan bersama” dengan
5. Memberikan ganti rugi bila cacat tersebut telah barang yang disewa belikan. Mengapa demikian?
merupakan kerugian bagi si penyewa; Karena barang telah ada ditangan si penyewa beli, jadi
6. Tidak merubah wujud atau tatanan barang yang tidak perlu diserahkan langsung oleh penjual. Dalam
disewakan. istilah hukum hal ini dikenal sebagai “penyerahan
Nomor 1,2,dan 3 merupakan kewajiban yang utama dengan tangan pendek” atau “traditio brevi manu”
yang tidak perlu ditetapkan dalam suatu perjanjian (Penyerahan yang sifatnya formalitas saja melalui surat-
sedangkan nomor 4 dan seterusnya merupakan suratnya)
kewajiban tambahan. 3. Resiko Dalam Sewa Beli
KEWAJIBAN PENYEWA Prof. Subekti dalam bukunya Aneka Perjanjian
1. Memakai barang yang disewakan sebagai “bapak mengemukakan bahwa resiko sewa beli lebih tepat
rumah tangga”yang baik, artinya mempergunakan berpedoman pada pasal 1545 KUH Perdata tentang
barang yang disewakan sebagaimana mestinya; tukar menukar. Adapun isi pasal tersebut adalah
2. Membayar uang sewa. sebagai berikut : “Jika suatu barang tertentu yang telah
RESIKO DALAM SEWA MENYEWA dijanjikan untuk ditukar musnah diluar kesalahan
Resiko sewa menyewa tersirat dalam pasal 1553 KUH pemiliknya, maka perjanjian dianggap gugur. Dan pihak
Perdata: yang telah memenuhi perjanjian dapat menuntut
“Jika selama jangka waktu sewa barang disewakan kembali barang yang telah ia berikan dalam tukar
sama sekali musnah karena suatu kejadian yang tidak menukar.”
disengaja maka perjanjian sewa gugur demi hukum”. Pasal tersebut di atas menyatakan bahwa bila terjadi
“gugur demi hukum” yang berarti bahwa para pihak keadaan memaksa (overmacht) maka perjanjian
sudah tidak bisa menuntut sesuatu pun dari pihak dianggap gugur. Artinya kedua belah pihak tidak dapat
lainnya. menuntut kerugian apapun dari pihak lainnya.
SEWA MENYEWA TIDAK PUTUS KARENA PENJUALAN LEASING
Suatu hal yang sangat penting dalam sewa menyewa Pengertian leasing dapat dijabarkan sebagai :
yaitu bahwa dengan dijual, ditukar, dihibahkan atau “Perjanjian sewa menyewa yang terjadi antara penyewa
diwariskan barang yang disewakan, sewa menyewa dan yang menyewakan memberikan kesempatan
yang terjadi sebelum terjadi penjualan barang yang kepada penyewa barang pada akhir masa sewa untuk
disewakan tersebut tidak menjadi putus. memilih apakah ia akan membeli barang yg disewanya
BERAKHIRNYA MASA SEWA ataukah hanya bermaksud menyewanya saja”
-Bila sewa menyewa dilakukan secara tertulis, maka -Penyewa (lesse) setuju untuk membayar sejumlah
akan berakhir sampai waktu yang ditentukan tanpa uang cicilan dalam jangka waktu yang ditentukan
diperlukan adanya pemberitahuan, karena telah kepada yang menyewakan.
ditetapkan dalam perjanjian. -Yang menyewakan (lessor) tetap menjadi pemilik
-Sedangkan bila sewa menyewa dilakukan dengan lisan, barang sepanjang masa sewa. Barang yang menjadi
maka yang menyewa harus memberitahukan lebih objek leasing ini merupakan barang-barang yang
dahulu bahwa ia akan menghentikan sewanya. Adapun bernilai jual tinggi.
jangka waktunya dilakukan menurut kebiasaan -Dalam leasing terdapat “hak opsi”, yaitu hak yang
setempat. ditawarkan oleh pemilik barang kepada penyewa untuk
PERJANJIAN SEWA BELI memilih apakah ia akan membeli barang yang
disewanya pada akhir masa sewa ataukah hanya ingin atau tidak berikut benda” lain yang merupakan satu kesatuan
menyewa barang tersebut. dgn tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yg
PINJAM MEMINJAM: perjanjian dalam hal salah satu pihak memberikan kedudukan yg didahulukan kepada kreditur lain.
memberikan pinjaman kepada pihak lain suatu jumlah CIRI-CIRI HAK TANGGUNGAN (HT)
tertentu barang” yang habis karena pemakaian 1. Memberikan kedudukan yang diutamakan/ mendahulu
PINJAM PAKAI: perjanjian dalam hal satu pihak memberikan kepada pemegangnya (Droit de Preference).
pinjaman kepada pihak lain suatu barang yang tidak habis 2. Selalu mengikuti obyek yang dijaminkan dalam tangan
karena pemakaian siapapun obyek itu berada (Droit de suite).
PERBEDAAN PINJAM PEMINJAM DAN PINJAM PAKAI 3. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas, sehingga dapat
Perbedaannya yaitu bahwa perjanjian pinjam pakai adalah mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum
cuma-cuma karena kalau diperjanjikan suatu harga maka kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
merupakan sewa menyewa dan mengenai hak milik pinjam 4. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya.
pakai tetap berada pada pihak yang meminjamkan. ASAS HT
Sedangkan pinjam meminjam mewajibkan peminjam untuk 1. Asas Publisitas: Akta pembebanan hak tanggung (APHT)
mengganti (membayar) barang yang dipinjam tersebut dan wajib didaftarkan kepada kantor pertanahan, syarat mutlak
mengenai hak milik menjadi milik pihak peminjam. untuk lahirnya HT dan mengikatnya HT terhadap pihak ketiga.
KEWAJIBAN PEMINJAM DAN YANG MEMINJAMKAN DALAM 2. Asas Spesialitas: APHT wajib mencantumkan secara
PINJAM MEMINJAM lengkap mengenai subyek, obyek dan utang yang dijamin
Kewajiban sebagai peminjam yaitu : pelunasannya dengan HT, jika tidak dicantumkan maka APHT
1. Mengembalikan barang yang dipinjam dalam jumlah dan batal demi hukum.
keadaan yang sama pada waktu yang ditentukan. 3. Asas Tidak dapat dibagi”:HT membebani secara utuh obyek
2. Membayar harga barang yang dipinjamnya biala ia tidak HT dan setiap bagian dari padanya. Telah dilunasinya
mampu mengembalikan barang dalam jumlah dan keadaan sebagian dari utang yang dijamin tidak berarti terbebasnya
yang sama. sebagian obyek HT dari beban HT. Melainkan HT itu tetap
Kewajiban yang meminjamkan yaitu : membebani seluruh obyek HT untuk sisa utang yang belum
1. Tidak boleh meminta kembali apa yang yang telah dilunasi.
dipinjamkan sebelum lewatnya waktu yang ditentukan dalam OBYEK HT
perjanjian. 1. Hak Milik (HM)
2. Atas perintah hakim harus memberikan kelonggaran 2. Hak Guna Usaha (HGU)
kepada peminjam jika tidak ditetapkan suatu jangka waktu 3. Hak Guna Bangunan (HGB)
tertentu. 4. Hak pakai atas tanah Negara yang menurut ketentuan yang
PERJANJIAN PEMBERIAN KUASA berlaku wajib didaftarkan dan menurut sifatnya dapat
Pemberian Kuasa: suatu perjanjian antara pihak yang dipindah tangankan
memberikan kuasa (wewenang) kepada orang lain, orang lain 5. Rumah susun yang berdiri diatas tanah HM, HGB dan hak
ini menerimanya untuk menyelenggarakan suatu urusan, pakai yang diberikan oleh Negara
untuk dan atas nama pemberi kuasa tersebut. 6. HM atas satuan rumah susun yang bangunannya berdiri
Pemberian Kuasa mengakibatkan bahwa segala sesuatu yang diatas tanah HM,HGB, dan HP yang diberikan oleh Negara
dilakukan oleh juru kuasa merupakan tanggung jawab SUBYEK HT: Pemberi HT yaitu orang perseorangan atau
pemberi kuasa. Segala hak dan kewajiban yang timbul dari badan hukum yang mempunyai kewenangan untuk
pelaksanaan kuasa menjadi hak dan kewajiban pemberi melakukan perbuatan hukum terhadap obyek HT yang
kuasa. bersangkutan :
JAMINAN KEBENDAAN -Debitur sendiri
1. Gadai: hak kebendaan yang selalu mengikuti bendanya -Pihak lain
ditangan siapapun benda itu berada (droit de suite), jadi bila -Debitur dan pihak lain
benda gadai hilang atau dicuri dari pemegang gadai maka ia PEMEGANG HT : Orang perseorangan atau badan hukum
berhak menuntutnya kembali dari pihak ketiga. Cth Barang yang berkedudukan sebagai pihak yang berpiutang kreditor:
gadai barang bergerak berwujud misal emas, permata,surat -Warga Negara Indonesia
berharga,saham. -Badan Hukum Indonesia
2. Fiducia: penyerahan hak milik atas barang bergerak dgn -Warga Negara Asing
menahan barang” tsb secara kepercayaan. Hampir mirip -Badan Hukum Asing
dengan gadai namun barang yang dijaminkan ditangan
debitur. Barang” bergerak dpt berupa alat” inventaris,
kendaraan bermotor, dll.
3. Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan
pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UU No.
5/1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria, berikut
BAB 3 PENGANTAR HUKUM DAGANG pihak yang berkepentingan. dibuat para pihak, tdk
Achmad Ichsan, S.H Hukum dagang adalah hukum yang melibatkan pejabat. Cth: hutang piutang. Kekuatan
mengatur soal-soal perdagangan atau perniagaan yang hukumnya bila sempurna seperti otentik jk diakui ke2
timbul karena tingkah laku manusia dalam belah pihak
perdagangan. Barang bukti: catatan pribadi tanpa TTD ke2 pihak
CST Kansil Dalam Hukum Perusahaan Indonesia 2. Bukti dengan saksi: keterangan yang diberikan oleh
menyorot dari segi perusahaan adalah hukum yang seorang saksi di depan sidang pengadilan tentang suatu
mengatur tentang seluk beluk perusahaan. peristiwa, kejadian, atau keadaan tertentu yang ia dengar
SUMBER-SUMBER HUKUM DAGANG sendiri, lihat sendiri dan dialami sendiri. yg tdk boleh jadi
1. Hukum tertulis: Hukum tertulis yang dikodifikasikan : saksi: ortu, mertua, ipar, suami/istri, mantan istri/suami,
-Kitab UU Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van anak dibawah umur 15 thn, org yg sakit ingatan
Koophandel Indonesia ( WVK ) 3. Persangkaan: kesimpulan yang oleh UU / oleh hakim
-Kitab UU Perdata (KUHPdt) atau Burgerlijk Wetboek ditarik dari satu peristiwa yang diketahui umum ke arah
suatu peristiwa yg tdk diketahui umum.
Indonesia (BW).
-Persangkaan UU (wattelijk vermoeden).suatu peristiwa
2. Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu
yang oleh UU disimpulkan terbuktinya peristiwa lain.
peraturan perundangan khusus yang mengatur tentang
Terdapat pada pasal 1916 KUH Perdata menjelaskan
hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan.
bahwa persangkaan yang berdasarkan suatu ketentuan
tidak tertulis yaitu kebiasaan.
khusus UU, dihubungkan dengan perbuatan” tertentu atau
UNSUR BERDIRINYA PERUSAHAAN peristiwa” tertentu
1. badan usaha -Persangkaan yg tdk brdsrkn UU (Brdsrkn kenyataan)
2. keg. Harus bergerak dibidang ekonomi persangkaan yang tidak berdasarkan UU sendiri,
3. suatu keg. Bersifat kontinyu (berjalan mulus) diserahkan pada pertimbangan dan kewaspadaan Hakim.
4. bersifat terang”an, bersifat legalitas: ijin berdiri; akta Atau kata lain persangkaan hakim suatu peristiwa yang
notaris, iji operasi; SIUP, NPWP,dll oleh hakim disimpulkan untuk membuktikan peristiwa
5. profit oriented bkn social oriented lain. Persangkaan” yang sedemikian hanyalah mengizinkan
6. pembukuan/lap. Keuangan pembuktian dengan saksi” begitu suatu perbuatan/suatu
TANGGUNG JAWAB PEMILIK PERUSAHAAN akta, berdasarkan alasan adanya itikad buruk/penipuan.
3 KEWAJIBAN SCR HUKUM 4. Pengakuan: penyataan dari salah satu pihak tentang
1. mengadakan pencatatan & semua pengelolaan yg kebenaran suatu peristiwa, keadaan atau hal tertentu
ada diperusahan (membuat pembukuan). Sanksi tdk yang dapat dilakukan didepan sidang atau diluar sidang.
membuat (alat bukti sempurna, terdakwa mengakui perbuatan)
 kena pajak (psl 28-29 KUHP) denda 100% dr pajak, 5. Sumpah: pernyataan yang diucapkan dengan resmi dan
dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang
penjara 4-6 thn, sebab: tdk membayar pajak, fiktif
dianggap suci, bahwa apa yang dikatakan atau dijanjikan
pembayaran pajak
itu benar.
 mengalami pailid
dua macam sumpah di muka hakim yaitu:
2. membuat neraca tahunan
1. sumpah yang oleh pihak yang satu diperintahkan
3. menyimpan pembukuan & neraca tahunan disimpan
kepada pihak yang lain untuk menggantungkan pemutus
selama 30 thn & surat” lain selama 10 thn : disimpan perkara padanya, sumpah ini dinamakan sumpah pemutus
sbg alat bukti apabila terkena kasus ( sumpah decisoir). Sumpah pemutus merupakan bukti
5 MACAM BUKTI yang sempurna dan menentukan, sehingga pihak lawan
1. Bukti tertulis/surat/Akta tidak dapat mengajukan alat bukti lain ataupun
-Akta Otentik: akta yang dibuat dalam bentuk yang membuktikan bahwa sumpah itu palsu.
ditentukan UU oleh atau dihadapan pejabat yang 2. sumpah yang oleh hakim, karena jabatannya
berwenang untuk itu ditempat akta dibuat. dibuat diperintahkan kepada salah satu pihak ( sumpah
pejabat berwenang dan dihadapan pejabat. Cth: jual suppletoir). Sumpah pelengkap ( sumpah suppletoir)
beli rumah dr 2 pihak (dihadapan), kekuatan hukumnya merupakan bukti yang sempurna , namun kepada pihak
sempurna (otomatis diakui sah) lawan masih dapat membuktikan bahwa sumpah itu palsu
-Akta Bawah Tangan: akta yang sengaja dibuat untuk dan bila putusan itu sudah mempunyai kekuatan hukum
pembuktian oleh para pihak tanpa bantuan dari tetap, kepada pihak yang dikalahkan dapat mengajukan
seorang pejabat. Jadi semata-mata dibuat antara para peninjauan kembali.
BAB 5 SURAT BERHARGA berharga tersebut adalah orang yang namanya disebut
Undang-undang no. 10 tahun 1998 tentang perbankan dalam surat berharga tersebut atau yang ditunjuk
surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, sebagai penggantinya. Cth: Atas penunjukan dan
saham, obligasi, sekuritas, kredit, atau setiap penyerahan wesel ini bayarlah kepada C atau
deriatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban pengganti, uang sebanyak Rp. 1.000.000,- (satu juta
dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan rupiah)
dalam pasar modal dan pasar uang (pasal 1 UU Pengalihan surat berharga ini kepada orang lain
perbankan) dilakukan dengan cara endossemen yaitu dengan
Surat yang mempunyai harga: surat yang bernilai sosial. menulis pernyataan pengalihan pada bagian belakang
Contohnya: sertifikat, ijazah, piagam, KTP. surat berharga tersebut.
Ciri-cirinya (bernilai social): 2. Klausula atas pembawa [aan toonder/ to bearer]
1. Bersifat Subjektif Berisi pernyataan bahwa orang yang berhak atas surat
2. Tidak dapat diperjual belikan berharga tersebut adalah orang yang membawanya.
3. Legitimasi materiil: yg membawa sesungguhnya yg Contoh: Atas penyerahan cek ini bayarlah kepada A
berhak. Hrs ada pembuktian lbh lanjut atau pembawa, uang sejumlah Rp. 1.000.000,-[satu juta
4. Pemiliknya tidak dapat berganti-ganti rupiah]
Ciri-cirinya (bernilai ekonomi): Pengalihan surat berharga atas pembawa ini sangat
1. Haknya bersifat objektif:hak bisa berlaku bagi org lain mudah yaitu cukup diserahkan dari tangan ke tangan,
2. Dapat dipergunakan/ diperjual belikan. sehingga sangat praktis. Kelemahannya yaitu bahwa
3. Menganut legitimasi formil artinya pemegang surat surat ini bisa jatuh ke tangan orang yang tidak berhak.
berharga dianggap sebagai orang yang berhak atas 3. Klausula atas nama (Rekta)
tagihan didalamnya, tanpa adanya pembuktian lebih Bila dalam surat berharga terdapat kalimat “tidak
lanjut dan debitur. kepada pengganti” pengalihan surat ini dengan cessie
4. Krediturnya berganti-ganti. dengan membuat akta dibawah tangan atau akta
TUJUAN Sebagai pemenuhan prestasi berupa otentik dan diberitahukan pada debitur.
pembayaran sejumlah uang. Disamping itu bertujuan -Akta otentik: dibuat oleh pejabat/dihadapan pejabat
untuk memperlancar lalu lintas pembayaran giral. -Akta dibawah tangan: dibuat oleh pihak-pihak sendiri
FUNGSI WESEL Pasal 100 KUHD wesel berisi ;
1. Sebagai alat pembayaran [alat tukar uang] 1. Nama surat “wesel” yang dimuat dalam teksnya
2. Sebagai alat utk memindahkan hak tagih (diperjual sendiri dan diistilahkan dalam bahasa surat itu ditulis
belikan dgn mudah dan sederhana) 2. Perintah tak bersyarat utk membayar sejumlah uang
3. Sebagai surat bukti hak tagih (surat legitimasi) 3. Nama orang yang membayarnya (tertarik)
PENGGOLONGAN 4. Penetapan hari bayarnya
1. Surat” yang bersifat hukum kebendaan: didalamnya 5. Penetapan tempat pembayaran dilakukan
terkandung hak atas pemilikan barang” tertentu yang 6. Nama orang yang akan menerima pembayaran
tercantum dalam surat berharga tersebut. Contoh: 7. Tanggal dan tempat wesel ditarik
-Konosemen (bill of leading): dokumen pengangkutan 8. Tanda tangan orang yang mengeluarkannya.
barang melalui jalur laut. CONTOH WESEL
-Ceel: dokumen penitipan barang digudang pelabuhan.
2. Surat tanda keanggotaan suatu persekutuan: berisi
hak” keanggotaan suatu persekutuan. Contoh: saham
suatu perseroan terbatas. Ssaham blangko: tdk tertulis
nama, lingkup pt terbuka, bursa efek. Saham ats nama:
lingkup pt tertutp
3. Surat-surat tagihan utang: berisi hak untuk menagih
sejumlah uang yang tercantum di dalam surat berharga
tersebut.
KLAUSULA
1. Klausula atas pengganti (aan order/ to order) Berisi
pernyataan bahwa orang yang berhak atas surat yang
CEK : Merupakan alat pembayaran tunai yang tidak tersedia waktu surat cek dierlihatkan (hari bayar), jadi
berjangka waktu. bukan pada saat cek tersebut diterbitkan. Adapun
Abdulkadir Muhammad, SH menyebutkan bahwa surat tegang waktu peredaran cek adalah 70 hari sejak
cek yaitu surat yang memuat kata cek, yang diterbitkan diterbitkan. Bila pada waktu cek itu diterbitkan dana
pada tanggal dan tempat tertentu, dengan penerbit belum tersedia penerbit berspekulasi bahwa ia akan
memerintahkan tanpa syarat kepada banker untuk menyediakan dana tersebut pada hari bayar.
membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang 3. Rahasia bank seperti diatur dalam pasal 40 UU No.
atau pembawa di tempat tertentu. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan: Rahasia bank dapat
Pasal 178 KUHD menyebutkan syarat syarat formal yang mengakibatkan penarikan cek kosong karena bank tidak
akan dipenuhi oleh cek, yaitu bahwa tiap tiap cek boleh memberitahukan jumlah dana nasabahnya
berisikan : kepada pihak lain. Dengan demikian sulit bagi orang lain
1. Nama cek yang dimuat di dalam teks surat” tsb dan untuk mengetahui apakah penarik mempunyai dana
diistilahkan didalam bahasa cek itu ditulis. yang cukup untuk membayar cek atau tidak.
2. Perintah tidak bersyarat utk membayar uang tertentu 4. Administrasi bank yang kurang waspada: bila bank
3. Nama orang yang harus membayarnya (tertarik) terlalu percaya pada seorang nasabah sehingga merasa
4. Penempatan tempat pembayaran dilakukan tidak perlu lagi memeriksa atau mengecek dana setiap
5. Tanggal dan tempat cek ditarik cek yang ditarik, dengan ini dapat dimanfaatkan oleh
6. Tanda tangan penarik nasabah yang beretikat kurang baik untuk menerbitkan
cek kosong.
Perbedaan Wesel Cek
BILYET GIRO
Biyet giro adalah surat perintah nasabah yang telah
Fungsi Alat pembayaran Alat pembayaran
kredit tunai distandarisir bentuknya, kepada bank penyimpan dana
untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening
Waktu peredaran Lebih dari 1 thn 70 hari yang bersangkutan epada pihak penerima yang
Waktu Pada waktu yang Pada waktu disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada
pembyran ditetapkan diperlihatkan bank lainnya.
Tertarik Bankir/non bankir Bankir Bilyet giro tidak ada klausnya, karena bilyet giro tidak
untuk dialihkan, karena pembayarannya dengan
Akspetasi Ada Tidak ada
klausula Atas tunjuk Ats pembawa transfer.
Contoh cek PERBEDAAN

PERSAMAAN cek & bg


1. Sama-sama alat pembayaran giral
Hal yg menyebabkan cek kosong:
2. Sama-sama beredar 70 hari
1. Kelemahan pasal 180 KUHD: dinyatakan bahwa:
3. Sama-sama tertariknya bank
Tiap-tiap cek harus diterik atas seorang bankir yang
4. Sama-sama tidak ada akseptasi
mempunyai dana dibawah pengawasannnya guna
SYARAT FORMAL BILYET GIRO
kepentingan penarik. Dana tersebut menurut
1. Nama bilyet giro dan nomor seri. Dalam formulir
persetujuan baik terang-terangan ataupun diam-diam
bilyet giro selalu tercantum nomor seri, tujuannya
dapat ditarik oleh penarik dengan mengeluarkan cek.
yaitu : untuk memudahkan bank mengontrol apakah
Dalam pada itu apabila ketentuan-ketentuan tersebut
formulir bilyet giro yang diserahkan kepada pemilik
tidak diindahkan atas hak itupun selaku cek tetap
dana sudah dipakai (ditarik) dan sudah diterima oleh
berlaku juga.
bank / tidak.
2. Spekulasi dari pihak pemilik rekening giro: adanya
2. Perintah tanpa syarat untuk memindahkan bukukan
ketentuan-ketentuan pasal 190b KUHD yang
sejumlah dana. Dana tersebut sekurang kurangnya
menyebutkan bahwa dana sekurang-kurangnya harus
harus telah tersedia pada saldo penarik pada waktu Bilyet giro kosong wajib ditolak oleh bank. Penolakan
berlakunya (efektif) amanat didalam bilyet giro tsb. tersebut dilakukan dengan peringatan dari bank kepada
3. Nama bank yang menerima perintah pemidahan nasabah dengan cara sebagai berikut:
dana. Nama bank tempat penarik menjadi nasabah, 1. Memberikan surat peringatan pertama (SP1) yang
harus selalu dicantumkan dalam formulir bilyet giro. menyatakan agar nasabah yang bersangkutan tidak
Tujuannya agar pihak ketiga (penerima menerbitkan bilyet giro kosong lagi.
pemindahbukuan dana) mengetahui dimana dana si 2. Memberikan surat peringatan kedua (SP2) yang
penarik berada. membuat rancangan penutupan rekening dan
4. Nama pihak yg hrs menerima pemindahbukuan dana pencantuman namanya dalam daftar hitam bila ia
5. Jumlah dana yg dipindah bukukan dlm angka & huruf menerbitkan bilyet giro kosong untuk ketiga kalinya.
6. Tanda tangan penarik dan cap atau stempel badan 3. Menutup rekening nasabah yang bersangkutan
usaha atau jika penarik merupakan badan usaha tsb. PROMES/AKSEP
7. Tempat dan tanggal penarikan: tempat perbuatan Surat sanggup, atau dalam hukum Indonesia dikenal
menarik bilyet giro itu dilakukan. sebagai aksep, sama dengan kata aksep dalam bahasa
8. Tanggal efektif berlakunya perintah dalam bilyet giro Perancis, yang berarti kesanggupan setelah ada
9. Nama bank penerima, pemindahbukuan bila penarik permintaan. Dalam KUHD tidak termuat istilah aksep,
dan penerima bilyet giro merupakan nasabah dari dua tetapi dipakai istilah ordebriefje. Surat sanggup atau
bank yang berbeda maka penarik perlu mencantumkan surat promes ialah surat (akta) yang berisi kesanggupan
nama bank tempat penerima menjadi nasabahnya.jadi seseorang debitur untuk membayar sebuah uang
pemindahbukuan tersebut terjadi antara bank yang tertentu kepada seorang kreditur atau penggantinya.
berbeda Dengan demikian surat sanggup adalah surat yang
CONTOH BG berisi “kesanggupan untuk membayar” sejumlah uang
(betalingsbelofte), berbeda dengan cek dan wesel yang
merupakan “perintah untuk membayar” sejumlah uang
(betalingsopdracht).
Menurut psl 174 KUHD surat sanggup harus berisikan
1. kata” “surat promes” /“surat sanggup” dan klausul
“kepada order” yang dimuat didalam teksnya dan
diistilahkan dalam bahasa yang dipakai surat
2. Kesanggupan tdk bersyarat utk membayar jml uang
Bilyet giro kosong yaitu bilyet giro yang ketika diajukan tertentu
kepada bank tidak tersedia dana atau saldo milik 3. Penetapan hari bayar
penarik yang tidak cukup untuk membayar bilyet giro 4. Penetapan tempat pembayaran harus dilakukan
tersebut. 5. Nama pihak atau pihak lain yang ditunjuk oleh surat
bilyet giro terdapat dua macam tanggal, yaitu tanggal promes itu untuk mendapatkan pembayaran
penerbitan dan tanggal efektif. 6. Tanggal dan tempat surat itu ditandatangani
-Jarak antara tanggal penerbitan dan tanggal efektif 7. Tanda tangan pihak yang mengeluarkan surat itu
merupakan tenggang waktu bagi penerbit untuk Sehubungan dengan sifat surat promes sebagai surat
mengusahakan dana , pengakuan hutang yang dibuat oleh si penandatangan,
-tenggang waktu antara tgl efektif sampai tgl jatuh kita hanya menjumpai 2 pihak yang tersangkut yaitu si
tempo pembayaran (70 hari) merupakan tenggang penandatangan dan si penerima promes.
waktu bagi pemilik BG untuk meminta pemindah
bukuan dana.
Dana tersebut sekurang kurangnya berjumlah sama
dengan yang tercantum di dalam bilyet giro.
Apabila penarik tidak memenuhi kewajiban
menyediakan dana yang cukup pada tanggal efektif
maka berarti dia telah menerbitkan bilyet giro kosong.
BAB 4 PERSEROAN TERBATAS dalam jangka waktu 14 hari setelah Akta Pendirian
Perseroan Terbatas,yang selanjutnya disebut ditandatanga
Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan CARA MENDIRIKAN PT
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, 1. PT mempunyai nama dan tempat kedudukan dlm
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang wilayah negara RI yang ditentukan dlm Anggaran Dasar.
seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi 2. PT mempunyai alamat lengkap sesuai dgn tempat
persyaratan yang ditetapkan Dlm UU serta peraturan kedudukannya.
pelaksanaannya.(Pasal 1 angka1 UU No 40 Tahun 2007) 3. PT didirikan oleh 2 orang/ lebih dengan Akta Notaris
UU YG MENGATUR yang dibuat dalam Bahasa Indonesia.
1. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 4. Setiap pendiri PT wajib mengambil bagian saham
2. peraturan pem. RI No 8 thn 2021 ttg modal dasr pada saat PT didirikan.
perseroan serta pendaftaran pendirian, perubahan, 5. Akta Pendirian harus disahkan oleh Menteri Hukum&
pembubaran perseroan yg memenuhi kriteria utk usaha HAM RI.
mikro & kecil 6. Akta Pendirian yg telah disahkan tsb didaftarkan dlm
3. UU RI NO 11 Thn 2020 tttg Cipta kerja Daftar Perseroan yg diselenggarakan olh Menteri
PERMODALAN Hukum & HAM RI.
1. Modal perseroan / modal dasar, yaitu jumlah 7. Akta Pendirian yg tlh disahkan & didaftarkan tsb
maksimum modal yang disebut dalam akta pendirian. selanjutnya diumumkan dlm Tambahan Berita NegaraRI
Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No.
no.40 tahun 2007. Modal dasar PT terdiri atas seluruh 40/2007
nominal saham ( pasal 31(1)). Modal dasar paling sedikit 1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1).
Rp. 50.000.000,00 ( pasal 32 ayat 1). 2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.
2. Modal yang disanggupkan atau di tempatkan diatur 3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham,
pada pasal 33 UU no. 40 tahun 2007 paling sedikit 25% kecuali dalam rangka peleburan (pasal 7 ayat 2&ayat 3).
dari modal dasar sebagai mana di maksud dalam pasal 4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri
32 harus di tempatkan dan disetor penuh ( pasal 33 kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps. 7 ayat 4)
ayat 1) . 5. Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor
3. Modal yang di setor, yakni modal yang benar-benar minimal 25% dari modal dasar (pasal 32 dan pasal 33)
telah disetor oleh para pemegang saham pada kas 6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris
perseroan. Diatur pada pasal 34 UU no.40 tahun 2007. (pasal 92 ayat 3 & pasal 108 ayat 3)
Penyetoran atas modal saham selanjutnya diatur dalam 7. Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang
pasal 34 ayat 2 dan 3. didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali PT. PMA
modal perseroan yang dianggap riil karena telah benar- PROSEDUR PENDIRIAN PT
benar disetorkan kedalam PT. Besarnya Modal Disetor, 1. Pertama, para pendiri datang di kantor notaris untuk
menurut UUPT, adalah sebesar Modal Ditempatkan - diminta dibuatkan akta pendirian Perseroan Terbatas.
paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal 2. Kedua, setelah pembuatan akta pendirian itu selesai,
dasar harus ditempatkan dan disetor penuh (pasal 33 maka notaris mengirimkan akta tersebut kepada Kepala
ayat (1) UUPT). Penyetoran itu dibuktikan dengan bukti Direktorat Perdata, Departemen Kehakiman.
penyetoran yang sah, misalnya bukti pemasukan uang 3. Ketiga, para pendiri, membawa akta pendirian yang
dari pemegang saham kedalam rekening bank sudah mendapat pengesahan dari Departemen
perseroan. Kehakiman beserta surat keputusan pengesahan dari
Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam Departemen Kehakiman tersebut ke kantor
bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya. Jika Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang mewilayahi
penyetoran modal saham itu dilakukan dalm bentuk domisili Perseroan Terbatas untuk didaftarkan.
lainnya, maka penilaian setoran modal saham tersebut 4. Keempat, para pendiri membawa akta pendirian PT
ditentukan berdasarkan :nilai wajar" yang ditetapkan beserta surat keputusan tentang pengesahan dari
sesuai dengan harga pasar atau oelh ahli. Apabila Departemen Kehakiman, serta surat dari Panitera
penyetoran saham itu dilakukan dalam bentuk benda Pengadilan negeri tentang telah didaftarnya akta
tidak bergerak - misalnya tanah - maka penyetoran itu pendirian PT tersebut ke kantor Percetakan Negara,
harus diumumkan dalam minimal satu surat kabar yang menerbitkan Tambahan Berita Negara RI. Sesudah
akta pendirian PT tersebut diumumkan dalam 4. Likuidator menyampaikan pertanggungjawabannya
Tambahan Berita Negara RI,maka PT yang bersangkutan kepada RUPS.
sudah sah menjadi badan hukum. 5. Pengumuman pembubaran PT dalam surat kabar.
ORGAN PERUSAHAAN 6. Menteri menghapus nama PT tersebut dari daftar
RUPS adalah organ PT yang mempunyai wewenang Perseroan
yang tidak diberikan kepada Direksi/Dewan Komisaris -Pembubaran PT terjadi karena hukumapabila
Dlm batas yang ditentukan dalam UU No. 40 Tahun jangkawaktu berdirinyaPT yang ditetapkan dalam
2007 ttg Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar. Anggaran Dasar berakhir.
Wewenang tersebut meliputi penetapan dan -Dalam jangkawaktu paling lambat 30 hari setelah
perubahan anggaran dasar perseroan, penetapan dan jangka waktu berdirinyaPT berakhir, RUPS menetapkan
pengurangan modal , pemeriksaan dan penunjukan likuidator.
persetujuan ,penetapan penggunaan laba , -Direksi tidak boleh melakukan perbuatan hukum baru
pengangkatan dan pemberhentian direksi dan dewan atas nama PT setelah jangkawaktu berdirinya PT yang
komisaris, penetapan mengenai penggabungan ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir.
peleburan serta pengambilalihan persero, serta Pembubaran PT dapat terjadi :
penetapan pembubaran perseroan a) Berdasarkan keputusan RUPS.
Direksi adalah organ PT yang berwenang dan b) Jangka waktu berdirinya telah berakhir.
bertanggung jawab atas pengurusan PT untuk c) Berdasarkan Penetapan Pengadilan.
kepentingan PT sesuai dengan maksud dan d) Dicabutnya kepailitan berdasarkan Putusan
tujuan PT serta mewakili PT, baik di dalam maupun di Pengadilan Niaga yang mempunyai hukum tetap.
luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran e) Karena harta pailit perseroan telah dinyatakan pailit
Dasar. Kewajiban direksi: berada dalam kedaan insolvensi.
Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, f) Karena dicabutnya izin usaha perseroan.
risalah RUPS dan risalah rapat Direksi. Kelebihan PT
Melaporkan kepada PT mengenai saham yang dimiliki Pemisahan Harta Pribadi dan Harta Perusahaan
anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau Kemudahan Pendanaan
keluarganya dalam PT dan PT lain untuk selanjutnya Kelangsungan PT Terjamin
dicatat dalam daftar khusus. Sumber Modal PT Dikelola secara Efektif dan Efisien
Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan PT Sistem Kepemilikan Jelas
Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen Kekurangan PT
keuangan PT Proses yang Rumit
Dewan Komisaris adalah organ PT yang Membutuhkan Dana yang Besar
bertugas melakukan pengawasan secara umum Pembubaran PT yang Rumit
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta Pembebanan pajak
memberi nasihat kepada Direksi. Terikat berbagai aturan
- Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas MACAM-MACAM PT
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada 1. PT terbuka: PT yang menjual sahamnya kepada
umumnya, baik mengenai PT maupun usaha PT dan masyarakat melalui pasar modal.
memberi nasihat kepada Direksi. 2. PT tertutup: PT yang modalnya berasal dari kalangan
- Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad tertentu, misalnya pemegang saham dari kerabat,
baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam keluarga atau orang kalangan terbatas dan tidak
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian diperjualkan kepada umum.
nasihat kepada Direksi untuk kepentingan PT dan 3. PT kosong: PT yang sudah ada izin usaha dan izin
sesuai dengan maksud dan tujuan PT. lainnya tapi tidak ada kegiatanya.
CARA PEMBUBARAN PERUSAHAAN
1. Disetujuinya pembubaran PT oleh RUPS dan
penunjukkan likuidator.
2. Pemberitahuan pembubaran PT kepada kreditor
maupun pihak terkait lainnya.
3. Pemberesan inventaris dan harta kekayaan.
BAB 1 PENGNANTAR ILMU HUKUM yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang kalau
PEMBIDANGAN ILMU HUKUM dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
1. Menurut Sumbernya 1. Sumber Hukum Materiil: Sumber hukum materiil
-Hukum Undang-Undang yaitu hukum yang tercantum adalah faktor yg turut serta menentukan isi hukum.
dalam peraturan perundangan yang ditujukan bagi -Ekonomi, yang menyebabkan timbulnya hukum adalah
warga di dalam suatu negara dan bentuknya tertulis kebutuhan ekonomi dalam masyarakat dan
-Hukum Kebiasaanyaitu hukum yang terletak di dalam kemungkinan perkembangan ekonomi.
peraturan kebiasaan(adat) yang terdapat pada daerah- -Sejarah, yang menyebabkan timbulnya hukum adalah
daerah tertentu dan bentuknya tidak tertulis sejarah yang pernah terjadi
2. Menurut Bentuknya -Sosiologi, yang menyebabkan timbulnya hukum adalah
-Hukum Tertulis adalah hukum yang dibuat oleh badan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat / kebutuhan
resmi atau oleh penguasa dan melaliu prosedur yang untuk mempertahankan hidup
jelas -Filsafat, yang menyebabkan timbulnya hukum adalah
-Hukum Tak Tertulisadalah hukum yang masih hidup upaya untuk mencari keadilan , misalnya melalui
dalam keyakinan masyarakat falsafah bangsa;
3. Menurut Tempat Berlakunya -Agama, yang menyebabkan timbulnya hukum adalah
-Hukum Nasional adalah yaitu hukum yang berlaku kitab suci agama masing-masing.
dalam suatu Negara. -Ahli Hukum, yang menyebabkan timbulnya hukum
-Hukum Internasional adalah yaitu hukum yang adalah aturan yang mengatur.
mengatur hubungan hukum dalam dunia internasional. 2. Sumber Hukum Formal : dasar kekuatan
4. Menurut Waktu Berlakunya mengikatnya peraturan” agar ditaati oleh masyarakat
-Ius Constitutum yaitu hukum yang berlaku bagi seluruh maupun oleh penegak hukum.
warga negara dalam suatu waktu tertentu -Undang-undang, yaitu suatu peraturan negara yang
-Ius Constituendum , yaitu hukum yang diharapkan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat diadakan
berlaku di masa yang akan datang dan dipelihara oleh penguasa Negara.
-Hukum Alam yaitu hukum yang berlaku di dalam segala -Kebiasaan (custom), adalah perbuatan manusia yang
waktu dan tempat di dalam belahan dunia. tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama.
5. Menurut Cara Mempertahankannya -Jurisprudensi (keputusan hakim), adalah keputusan
-Hukum Material adalah Hukum yang mengatur hakim yang terdahulu yang dijadikan dasar pada
kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah keputusan hakim lain sehingga kemudian keputusan ini
dan larangan. menjelma menjadi keputusan hakim yang tetap
-Hukum Formal adalah Hukum yang mengatur terhadap persoalan/peristiwa hukum tertentu.
bagaimana cara mempertahankan hukum material, cara -Traktat (treaty), adalah perjanjian yang diadakan oleh
hakim memutuskan perkara. 2 negara atau lebih yang mengikat tidak saja kepada
6. Menurut Sifatnya masing-masing negara itu melainkan mengikat pula
-Hukum Memaksa adalah hukum yang dalam keadaan warga negara-negara dari negara-negara yang
bagaimanapun juga harus dan punya paksaan mutlak. berkepentingan.
-Hukum Mengatur adalah hukum yang dapat -Perjanjian (overeenkomst), adalah suatu peristiwa
dikesampingkan karena para pihak yang membuat dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk
perjanjian sendiri. melakukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu
7. Menurut Isinya dan pihak yang telah melakukan perjanjian,
-Hukum Privat adalah hukum yang mengatur hubungan berkewajiban untuk mentaati dan melaksanakannya.
antara orang yang satu dengan yang lain, dengan -Pendapat sarjana hukum (doktrin), adalah pendapat
menitikberatkan kepentingan perseorangan. seseorang atau beberapa orang sarjana hukum yang
-Hukum Publik adalah Hukum yang mengatur terkenal dalam ilmu pengetahuan hukum.
hubungan antara negara dan warga negarannya, Peradilan adalah segala sesuatu atau sebuah proses
dengan menitikberatkan kepentingan umum. yang dijalankan di Pengadilan yang berhubungan
SUMBER HUKUM adalah segala apa saja yang dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan perkara dengan menerapkan hukum dan/atau
menemukan hukum.
Pengadilan adalah badan yang melakukan peradilan PTUN ini menyangkut Keputusan Tata Usaha Negara
berupa memeriksa, mengadili, dan memutus perkara. yang dikeluarkan oleh pejabat Tata Usaha Negara dan
1. Peradilan Umum dibagi menjadi 3: menimbulkan akibat hukum baik perorangan maupun
a. Pengadilan Negeri: memeriksa&mengadili perkara badan hukum.
pidana dan perdata dalam tingkat pertama. Daerah Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan
kewenangannya meliputi Daerah Tingkat II ( Kota & tertulis yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata
Kab) Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha
b. Pengadilan Tinggi: memeriksa&mengadili perkara Negara yang berdasarkan peraturan perundang
pidana dan perdata dalam tingkat kedua( banding) yg undangan yang berlaku,yang bersifat konkrit, individual,
sudah diputuskan olh Pengadilan Negeri pada tingkat dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi
pertama. Daerah kewenangannya Daerah Tingkat I seseorang maupun badan hukum.
(Propinsi) MACAM-MACAM ASAS
c. Mahkamah Agung: memeriksa&mengadili perkara 1. Asas Praduga Tak Bersalah ( Presumption of
pidana&perdata dalam tingkat terakhir (kasasi) yang Innoncent): Seseorang tersangka tidak boleh dinyatakan
sudah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi pada tingkat bersalah sebelum ada keputusan hakim.
banding. Daerah Kekuasaanya meliputi seluruh daerah 2. Asas Isonomia( Equality Before The Law)semua orang
Indonesia. mempunyai kedudukan yang sama dimuka hukum.
2. Peradilan Militer diatur dlm UU No. 31 Tahun 1997. 3. Asas Ne Bis In Idem: seorang tersangka tidak boleh
Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Militer: disidangkan dua kali untuk suatu tuduhan yang sama.
A. Pengadilan di Lingkungan Peradilan Militer 4. Asas Unnus Testis Nullus Testis: satu alat bukti saja
 Pengadilan Militer: Pengadilan tingkat pertama tdk blh dijadikan dasar hukum untuk memutus perkara.
untuk perkara pidana yang terdaqwannya 5. Asas Curia Novit Pengadilan tidak boleh menolak
berpangkat kapten kebawah. suatu perkara dengan alasan tidak ada dasar hukum
 Pengadilan Militer Tinggi: Pengadilan tingkat yang mengatur
banding untuk perkara pidana yang diputus pada CIRI SITEM HUKUM
tingkat pertama oleh Pengadilan Militer. -terdapat perintah dan larangan
Merupakan pengadilan tingkat pertama untuk: -terdapat sanksi tegas bagi yang melanggar
a. Perkara pidana yg terdakwanya berpangkat -perintah dan larangan harus ditaati untuk seluruh
mayor keatas masyarakat
b. Sengketa Tata Usaha Angkatan Bersenjata UNSUR HUKUM
 Pengadilan Militer Utama: Pengadilan tingkat -Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
banding untuk perkara pidana dan sengketa tata kehidupan bermasyarakat
usaha angkatan bersenjata yang diputus pada -Peraturan yang ditetapkan oleh instansi resmi negara
tingkat pertama oleh Pengadilan Militer Tinggi. -Peraturan yang bersifat memaksa
B. Pengadilan Militer Pertempuran: adalah Pengadilan -Peraturan yang memiliki sanksi tegas.
tingkat pertama dan terkhir dalam mengadili perkara Bersifat memaksa agar orang menaati tata tertib dalam
pidana yang dilakukan oleh prajurit di daerah masyarakaty serta memberikan sanksi yang tegas
pertempuran. (berupa hukuman) terhadap siapa yang tidak mau
3. Peradilan Agama diatur dalam UU No. 7 Tahun 1989 patuh menaatinya.
Peradilan Agama yaitu pengadilan yang memeriksa dan
mengadili perkara-perkara yang dilakukan oleh orang-
orang yang beragama islam dalam hal nikah, talak,
cerai, dan rujuk.
4. Peradilan Tata Usaha Negara adalah pengadilan yang
memeriksa dan mengadili perkara-perkara dalam
bidang administrasi negara yang dilakukan oleh
pegawai negara.
- Tergugatnya = Pejabat Negara
- Penggugat = Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai