Anda di halaman 1dari 7

SOAL JAWAB 110 : HUKUM DAN ASURANSI

28 MARET 2000

BAGIAN I

1. Uraikan apa yang dimaksud dengan assignment by operation of law !


Bilamana pokok pertanggungan harus dialihkan (assigned) kepada orang lain (assignee) karena hukum
(by operation of law), seperti dengan meninggalnya atau bangkrutnya si Tertanggung maka insurable
interest Tertanggung pada pokok pertanggungan akan beralih kepada personal representative atau ahli
waris si Tertanggung (dalam hal Tertanggung meninggal dunia) atau kepada Trustee (dalam hal
Tertanggung bangkrut),namun validitas polis tidak terpengaruh.

2. Sebutkan 6 (enam) hal yang mengakhiri hak dan kewajiban para pihak di dalam suatu kontrak
(discharge of a contract) !
Hak dan kewajiban dari pihak yang berkontrak dapat terjadi dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Performance. Merupakan cara yang paling umum dari berakhirnya kontrak, masing-masing pihak
melakukan kewajibannya sesuai yang dipersyaratkan dalam kontrak.
b. Breach (Pelanggaran). Bisa merupakan pelanggaran terhadap condition atau pelanggaran terhadap
warranty dengan konsekuensi yang berbeda. Condition adalah persyaratan dalam kontrak yang
sangat vital sifatnya sehingga kegagalan satu pihak untuk memenuhinya akan menyebabkan pihak
lain mempunyai hak untuk menganggap kontrak tsb telah berakhir dan membebaskan pihak tsb dari
kewajiban dalam kontrak. Warranty adalah persyaratan dalam kontrak yang sifatnya tidak
sefundamental condition, hanya berhubungan dengan hal yang bersifat collateral. Jika salah satu
pihak melakukan breach of warranty maka pihak lain berhak mengklaim ganti rugi tetapi tidak berhak
untuk menganggap bahwa kontrak tsb telah berakhir. Namun demikian, dalam kontrak asuransi,
warranty sifatnya ekuivalen dengan condition dalam kontrak lain. Misalnya dalam asuransi
kebakaran terdapat warranty agar Tertanggung tidak akan menyimpan barang-barang yang mudah
terbakar dan Tertanggung gagal melakukannya, maka Tertanggung berhak untuk menolak tanggung
jawabnya terhadap polis tersebut.
c. Repudiation. Muncul jika salah satu pihak dalam kontrak baik secara express maupun implied
mengindikasikan bahwa dia tidak mempunyai maksud untuk melakukan kewajibannya dalam kontrak
atau telah melakukan sebagian kewajibannya dan tidak berniat menyelesaikannya, maka pihak lain
dapat menuntut ganti rugi.
d. Frustation. Dalam beberapa kasus, frustation akan menghapuskan kontrak dan pihak yang tidak
dapat melakukan kewajibannya tidak bertanggung jawab atas breach of contract :
-jika kontrak dibuat berdasarkan asumsi bahwa suatu kejadian tertentu akan terjadi dan kejadian tsb
tidak terjadi.

http://www.pojokasuransi.com -1
-pelaksanaan kontrak tsb bergantung pada adanya suatu hal atau barang secara terus menerus dan
barang tsb rusak secara aksidental.
-frustation disebabkan karena perubahan dalam hukum tapi bukan disebabkan karena aplikasi dari
hukum yang sudah ada.
-kontrak untuk melakukan personal service dan orang yang bersangkutan tidak dapat melakukan
service tsb karena sakit atau mati.
e. Release. Pihak-pihak dalam kontrak melalui persetujuan mutual dapat juga mengakhiri kontrak
dengan cara yang sama. Jika kedua belah pihak masih mempunyai kewajiban yang harus dilakukan,
mereka dapat secara mutual menyetujui untuk saling melepaskan pihak lain dari kewajiban tsb. Ini
dikenal dengan waiver dan tidak diperlukan formalitas tertentu untuk ini, misalnya pelepasan hak tsb
bisa dilakukan secara oral meskipun kontrak aslinya dibuat secara tertulis. Namun jika sebuah
kontrak yang diubah harus dibuktikan secara tertulis dan bukannya dilepaskan haknya maka harus
ada bukti tertulis mengenai perubahan tsb seperti halnya harus ada bukti tertulis mengenai kontrak
aslinya.
f. Accord dan satisfaction. Jika salah satu pihak mempunyai kewajiban tertentu, misalnya membayar
uang atau melakukan jasa tertentu terhadap orang lain maka kedua pihak tsb dapat membuat
persetujuan bahwa kewajiban awal tsb dapat diganti dengan melakukan sesuatu yang lain.

3. Uraikan perbedaan warranty dalam general contract dan insurance contract !

4. Uraikan secara singkat 3 (tiga) macam kontrak !


3 (tiga) macam kontrak :
1. Contracts of record
Contracts of records meliputi hutang pengadilan dan recognizances dan recognizance adalah
kewajiban yang diharuskan oleh pengadilan, misalnya perintah untuk membayar biaya tuntutan.
2. Simple contracts
Simple contract adalah perjanjian, baik express maupun implied, yang menciptakan hak dan
kewajiban hukum. Umumnya, simple contract tidak membutuhkan bentuk tertentu, bisa dibuat dalam
bentuk tulisan atau secara oral. atau keberadaannya bisa dilihat dari tindakan, misalnya jika
seseorang naik bis, tindakannya itu mengindikasikan baik keinginannya untuk dibawa ke tempat
tujuaannya dan kesediaannya untuk membayar ongkos yang pantas.
3. Contracts under seal
Contract under seal, yang juga dikenal sebagai a speciality of contract atau deed, harus secara
tertulis, ditandatangani oleh kedua belah pihak, diberi meterai dan dikirim.
Penggunaan contract under seal adalah untuk tipe-tipe kontrak sebagai berikut:
- Gratuitous promises. Merupakan janji yang dibuat seseorang untuk memberikan atau melakukan
sesuatu dan dia tidak akan mendapatkan apa-apa sebagai imbalannya. Biasanya, kedua belah
pihak dalam kontrak mempunyai hak dan kewajiban.

http://www.pojokasuransi.com -2
- Conveyances of land atau leases of land untuk periode lebih dari 3 tahun
- Transfers of British ships atau shares dalam kapal tersebut

5. Sebutkan masing-masing 2 (dua) manfaat dan kerugiannya (advantage and disadvantage) dari
precedent !

6. Uraikan 2 (dua) macam misreprestation !


Misrepresentation artinya tidak melakukan representation, dan dapat dibagi dalam 2 (dua) kategori,
yakni :
a. Innocent misrepresentation.
b. Fraudulent misrepresentation.
Innocent misrepresentation (misrepresentation tak bersalah) terjadi apabila suatu keterangan yang keliru
diberikan tanpa sengaja. Sedangkan fraudulent misrepresentation mengandung suatu unsur atau
tindakan kesengajaan, dengan tindakan mana pihak tertanggung secara sengaja memberikan
keterangan yang tidak benar atau yang dapat menyesatkan pihak penanggung dalam memutuskan
apakah akan menutup atau tidak akan menutup, atau akan menutup kontrak asuransi yang
bersangkutan dengan premi dan syarat-syarat yang berbeda.

7. Apa yang dimaksud dengan rasio decidendi dan obiter dictum.


Ratio decidendi :
-Hukum Inggris – judicial precedent.
-Bagian penting dalam judgement suatu perkara dan menentukan pengambilan keputusan hakim dalam
perkara tsb.
-Menjadi dasar/ini untuk judicial precedent (besifat mengikat bagi pertimbangan keputusan perkara
serupa di masa yang akan datang pada tingkat pengadilan yang sama atau di bawahnya).
Obiter dictum :
-Hukum Inggris – judicial precedent.
-Bagian dari reasinos dalam judgement hakim.
-Tidak menentukan putusan. Namun mempengaruhi judgement dalam perkara yang bersangkutan.
-Diperhatikan dan mempengaruhi judgement perkara serupa di masa yang akan datang di tingkat
pengadilan yang sama/di bawahnya.

8. Sebutkan 6 (enam) persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ijin usaha perusahaan
asuransi kerugian berdasarkan PP No. 63 Tahun 1999.
6 (enam) persyaratan untuk mendapatkan ijin usaha perusahaan asuransi kerugian berdasarkan Pasal 9
PP No. 63 Tahun 1999 :
a. Anggaran dasar perusahaan yang telah mendapat pengesahan dari instansi yang berwenang.

http://www.pojokasuransi.com -3
b. Susunan organisasi dan kepengurusan perusahaan yang menggambarkan pemisahan fungsi dan
uraian tugas.
c. Tenaga ahli yang memiliki kualifikasi, sesuai dengan badan usahanya.
d. Perjanjian kerja sama dengan pihak asing, dalam hal terdapat penyertaan langsung oleh pihak
asing.
e. Spesifikasi program asuransi yang akan dipasarkan beserta program reasuransinya, bagi
perusahaan asuransi; dan
f. Program retrosesi bagi perusahaan reasuransi.

BAGIAN II

9. Menurut hukum perdata Indonesia, hukum benda menganut sistem tertutup sedangkan hukum
perjanjian menganut sistem terbuka. Jelaskan kedua sistem tsb.
Hukum benda mempunyai sistem tertutup sedangkan Hukum Perjanjian menganut sistem terbuka.
Artinya macam-macam hak atas benda adalah terbatas dan peraturan-peraturan yang mengenai hak-
hak atas benda itu bersifat memaksa, sedangkan Hukum Perjanjian memberikan kebebasan yang
seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengadakan perjanjian yang berisi apa saja, asalkan tidak
melanggar Undang-Undang , ketertiban umum dan kesusilaan.

10. Dilihat dari macam hal (prestasi) yang dijanjikan untuk dilaksanakan, perjanjian dapat dibagi dalam 3
(tiga) macam menurut hukum perjanjian Indonesia.
a. Jelaskan 3 (tiga) macam perjanjian tsb.
Menilik macamnya hal yang dijanjikan untuk dilaksanakan, perjanjian-perjanjian itu dibagi dalam tiga
macam, yaitu:
• Perjanjian untuk memberikan/menyerahkan suatu barang, misalnya jual beli, tukar menukar,
penghibahan (pemberian), sewa menyewa, pinjam pakai.
• Perjanjian untuk berbuat sesuatu, misalnya perjanjian untuk membuat suatu lukisan, perjanjian
perburuhan.
• Perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu, misalnya perjanjian untuk tidak mendirikan suatu
perusahaan yang sejenis dengan kepunyaan seorang lain.

b. Tergolong bentuk perjanjian manakah perjanjian asuransi dan berikan alasannya.

11. UU No. 2 Tahun 1992 menganut asas kebebasan memilih asuradur.


a. Jelaskan asas tersebut.
Dalam Pasal 6 ayat 1 UU No. 2 Tahun 1992 disebutkan bahwa penutupan asuransi atas obyek asuransi
harus didasarkan pada kebebasan untuk memilih penanggung, kecuali bagi Program Asuransi Sosial.

http://www.pojokasuransi.com -4
Sedangkan dalam Penjelasan UU tersebut dijelaskan bahwa ketentuan ini dimaksudkan untuk
melindungi hak tertanggung agar dapat secara bebas memilih perusahaan asuransi sebagai
penanggungnya. Hal ini dipandang perlu mengingat tertanggung adalah pihak yang paling
berkepentingan atas obyek yang dipertanggungkannya sehingga sudah sewajarnya apabila mereka
secara bebas tanpa adanya pengaruh dan tekanan dari pihak manapun dapat menentukan sendiri
perusahaan asuransi yang akan menjadi penanggungnya.
b. Jelaskan apakah ada pengecualian terhadap asas tersebut.
Ada, dimana asas kebebasan memilih tidak berlaku bagi program asuransi sosial, yaitu program
asuransi yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan UU, dengan tujuan untuk memberikan
perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat.

12. Menurut hukum perjanjian Indonesia, syarat-syarat sahnya suatu perjanjian dapat digolongkan ke dalam
2 (dua) kelompok.
a. Jelaskan kedua kelompok syarat sahnya suatu perjanjian.
Syarat-syarat sahnya suatu perjanjian menurut hukum Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam 2
golongan, yaitu :
1. Syarat subjektif, meliputi :
-sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
-cakap untuk membuat suatu pejanjian;
Disebut syarat subjektif karena mengenai orang-orangnya atau subjeknya yang mengadakan perjanjian
2. Syarat objektif, meliputi :
-mengenai suatu hal tertentu;
-sesuatu sebab yang halal;
Disebut syarat objektif karena mengenai perjanjiannya sendiri atau objek dari perbuatan hukum yang
dilakukan itu.
b. Uraikan perbedaan konsekuensi atau akibat yang akan terjadi, jika syarat-syarat tsb tidak dipenuhi
atau dilanggar.
Apabila syarat objektif tidak dipenuhi, perjanjian itu batal demi hukum. Artinya dari semula tidak pernah
dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan. Tujuan para pihak yang mengadakan
perjanjian tersebut untuk melahirkan suatu perikatan hukum, adalah gagal. Dengan demikian, maka
tiada dasar untuk saling menuntut di depan hakim. Dalam bahasa Inggris dikatakan bahwa perjanjian
yang demikian itu null and void.
Sedangkan apabila syarat subjektif tidak dipenuhi, perjanjian bukan batal demi hukum, tetapi salah satu
pihak mempunyai hak untuk meminta supaya perjanjian itu dibatalkan. Pihak yang dapat meminta
pembatalan itu, adalah pihak yang tidak cakap atau pihak yang memberikan sepakatnya (perizinannya)
secara tidak bebas. Jadi, perjanjian yang telah dibuat itu mengikat selama tidak dibatalkan (oleh hakim)
atas permintaan pihak yang berhak meminta pembatalan tadi. Dengan demikian, nasib sesuatu
perjanjian seperti itu tidaklah pasti dan tergantung pada kesediaan suatu pihak yang mentaatinya.

http://www.pojokasuransi.com -5
Perjanjian yang demikian dinamakan voidable. Ia selalu diancam dengan bahaya pembatalan
(canceling).

13. Suatu perusahaan asuransi dapat dinyatakan pailit oleh pengadilan dan dicabut ijin usahanya oleh
Menteri Keuangan RI demi kepentingan umum.
Uraikan apa yang dimaksud dengan :
a. Pailit.
Pailit adalah suatu keadaan dimana kewajiban sebuah perusahaan melebihi (nilai) kekayaan
perusahaan yang bersangkutan yang dinilai menurut harga wajar. Dasar hukumnya adalah Pasal
1131 dan 1132 KUHPer.
b. Akibat hukum jika suatu perusahaan dinyatakan pailit.
Akibat hukum jika suatu perusahaan dinyatakan pailit :
-Semua harta jatuh pada pensitaan umum.
-Hilang hak untuk mengurus atau menguasai kekayaan.
-Kekayaan diurus dan dikuasai oleh Balai Harta Peninggalan (BHP).
-Hakim komisaris memimpin pelaksanaan kepailitan.
-Pailit hanya mengenai harta kekayaan.
c. Pengertian hak utama dari pemegang polis dari perusahaan asuransi yang dinyatakan pailit yang
diatur dalam UU No. 2 Tahun 1992.
Dalam Penjelasan Pasal 20 UU No. 2 Tahun 1992, disebutkan bahwa hak utama pemegang polis
dalam hal kepailitan, hak pemegang polis mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada hak
pihak-pihak lainnya, kecuali dalam hal kewajiban untuk negara, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

14. Asas kontribusi (principle of contribution) adalah salah satu asas yang sangat berperan dalam
mendukung asas indemnitas.
a. Uraikan pengertian asas kontribusi.
Contribution is the right of an insurer to call upon others, similarly, but not neccesarily equally liable to
the same insured, to share the cost of an indemnity payment (hak seorang penanggung untuk mengajak
penanggung lain yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya kepada
tertanggung, untuk ikut memberikan pembayaran ganti rugi).
b. Jelaskan pengaturan prinsip ini di dalam KUHD.
Dasar hukum kontribusi dalam KUHD adalah Pasal 277 yang berbunyi “Pertanggungan yang telah
dibayar penuh oleh penanggung pertama, maka penanggung kedua dibebaskan dari pembayaran ganti
rugi.”
Menurut Pasal 277 KUHD di atas, kontribusi dapat timbul apabila :
-Ada 2 (dua) atau lebih polis.
-Polis2 tsb menutup pokok pertanggungan yang sama.

http://www.pojokasuransi.com -6
-Polis pertama tidak boleh menutup nilai sepenuhnya dan polis lain menutup nilai selisihnya.
c. Sebutkan 5 (lima) kondisi atau syarat yang harus dipenuhi agar asas kontribusi dapat dijalankan
menurut hukum Inggris (English Law).
5 (lima) kondisi atau syarat berlakunya kontribusi dalam hukum Inggris (English Law) :
-Terdapat 2 (dua) atau lebih polis indemnity.
-Polis-polis tsb menutup suatu kepentingan yang sama (a common interest). Salah satu yurisprudensi
yang mendukung syarat ini adalah yurisprudensi dalam perkara “North British & Merchantile” melawan
“Liverpool & London & Globe” pada tahun 1877, yang dikenal dengan kasus “The King and Queen
Granaries”.
-Polis-polis tersebut menutup suatu bahaya yang sama (a common peril). Syarat ini didukung oleh
yurisprudensi dalam perkara antara “American Surety Co. of New York” melawan “Wrightson” pada
tahun 1910.
-Polis-polis tsb menutup suatu pokok pertanggungan yang sama (a common subject matter of
insurance). Syarat ini juga didukung oleh yurisprudensi dalam perkara antara “American Surety Co. of
New York” melawan “Wrightson” pada tahun 1910.
-Masing-masing polis tsb bertanggung jawab atas kerugian itu (liable for the loss).

http://www.pojokasuransi.com -7

Anda mungkin juga menyukai