Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arif Prajanata

NIM : 042205875

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : S1 Akuntansi

Soal

1. Semua pembelian asuransi menyangkut kontrak, yaitu perjanjian yang mengikat secara hukum dan
menimbulkan hak serta kewajiban bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

a. Jelaskan jenis kontrak asuransi.

b. Jelaskan syarat-syarat kontrak asuransi.

2. Jelaskan tentang usaha perasuransian di Indonesia dilihat dari unsur kepemilikan.

Jawaban

1. 1. a. Jenis Kontrak Asuransi


2. Kontrak dalam asuransi dapat dapat dibedakan menjadi kontrak bersyarat dan kontrak cacat hukum.
Penjelasan masing-masing kontrak adalah sebagai berikut:
3. 1.Kontrak Bersyarat (Voidable Contract)
4. Kontrak bersyarat memungkinkan satu pihak memilih memutuskan perjanjiankarena tindakan atau
ketiadaan tindakan (wan prestasi) dari pihak lainnya. Pihak yangmemiliki hak untuk memutuskan
kontrak dapat juga memilih agar kontrak ditegakkan.
5. Sebagai contoh: penanggung tidak lagi terikat memenuhi kewajibannya, jika diketahnibahwa
tertanggung melakukan penipuan (defrand), tertanggung dapat menuntutpenanggung ke pengadilan,
jika penanggung, secara melawan hukum, menolakpembayaran klaim.
6. 2.Kontrak yang Cacat Hukum (Void Contract)
7. Kontrak cacat hukum, jika dari semula kekurangan satu atau lebih sli persyaratanuntuk menjadi kontrak
yang berlaku. Contoh: kontrak asuransi yang dibeli untuk maksudilegal seperti maksud memperoleh
uang pertanggungan dengan membakar rumah yangdipertanggungkan, satu pihak tidak mampu secara
hukum seperti seseorang dinyatakan tidak asli waras membeli asuransi. Dalam hal-hal tersebut kontrak
tersebut it dianggap tidakpernah ada (void ab initio).Dalam asuransi properti dikenal adanya ikatan
(blinder) yaitu kontrak sementarayang sering digunakan sebelum keluamya polis asuransi formal. Ikatan
harus memenuhisemua persyaratan kontrak hukum. Maksud diadakannya ikatan adalah
memberikanperlindungan seketika selama waktu proses permintaan akan asuransi. Ikatan bisa lisan
ataugtertulis. Ikatan lisan seperti lewat telepon, harus segera diikuti dengan dokumen tertulis.

b. Syarat – syarat kontrak asuransi yaitu :


1. Kesepakatan (consensus)
Tertanggung dan penanggung sepakat mengadakan perjanjian asuransi. Kesepakatan tersebut pada
pokoknya meliputi:
1. Benda yang menjadi objek asuransi.
2. Pengalihan risiko dan pembayaran premi.
3. Evenemen dan ganti kerugian
4. Syarat-syarat khusus asuransi
5. Dibuat secara tertulis yang disebut polis.
8. Kewenangan (authority)
Kedua pihak tertanggung dan penanggung wenang melakukan perbuatan hukum yang diakui oleh
undang-undang.
3. Objek Tertentu (fixed object)
Objek tertentu dalam Perjanjian Asuransi adalah objek yang diasuransikan, dapat berupa harta kekayaan
dan kepentingan yang melekat pada harta kekayaan dapat pula berupa jiwa atau raga manusia.
4. Kausa yang Halal (legal cause)
Kausa yang halal maksudnya adalah isi perjanjian asuransi itu tidak dilarang undang-undang, tidak
bertentangan dengan ketertiban umum, dan tidak bertentangan dengan kesusilaan.
5. Pemberitahuan (notification)
Tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung mengenai keadaan objek asuransi.

2. Berdasarkan kepemilikannya, asuransi dibagi menjadi:

Asuransi miliki pemerintah, yakni jenis usaha asuransi yang seluruhnya atau sebagaian besarnya
merupakan miliki pemerintah.

Asuransi miliki swasta, yakni jenis usaha asuransi yang kepemilikan saham secara menyeluruh dimiliki
oleh pihak swasta nasional. Saham yang dimaksud tersebut dapat dimiliki siapa pun tanpa terkecuali.

Asuransi miliki asing, yakni perusahaan asuransi asing yang menjalankan usahanya di Indonesia dan
seluruh kepemilikan sahamnya secara menyeluruh milik pihak asing. Umumnya, hanya bersifat cabang
saja yang induk perusahaannya di negara lain.

Asuransi milik campuran, yakni jenis usaha asuransi yang kepemilikan sahamnya berasal dari pihak
swasta nasional dan pihak asing.

Anda mungkin juga menyukai