Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mahasiswa : Suci Ramadanti


NIM : 044846395
Program Studi : Akuntansi – S1
UPBJJ : Jakarta
Nama Mata Kuliah : Manajemen Risiko dan Asuransi
Kode Mata Kuliah : ADBI4211
Nama Tutor : Dr. Riskin Hidayat, M.Sc.

1. Semua pembelian asuransi menyangkut kontrak, yaitu perjanjian yang mengikat secara


hukum dan menimbulkan hak serta kewajiban bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
a. Jelaskan jenis kontrak asuransi.
Terdapat beberapa jenis kontrak asuransi yang perlu diketahui, karena jenis-jenis asuransi
ini dapat memiliki manfaat berbeda. Namun secara umum, setiap jenis asuransi hadir
untuk memberikan jaminan dan ketenangan bagi masa depan yang masih belum pasti.
Berikut ini beberapa jenis kontrak asuransi, yaitu:
1) Kontrak Asuransi Polis Induk (Master Contract atau Policy)
Jenis pertama adalah kontrak asuransi polis induk atau master contract atau
policy. Merupakan perjanjian antara perusahaan asuransi dan pemegang polis.
Polis induk akan menjamin beberapa orang yang berada di dalam satu polis yang
sama. Biasanya pemegang polisnya merupakan perusahaan, institusi atau sebuah
badan yang memiliki sejumlah pekerja.
Biasanya setiap orang atau pekerja yang terdapat didalamnya akan menerima
sertifikat sebagai bukti telah diasuransikan oleh tempatnya bekerja dan menjadi
pemegang polis itu sendiri.
2) Kontrak Aliatoris (Aleatory Contract)
Jenis kontrak selanjutnya adalah kontrak aleatory atau aliatoris. Kontrak bagi
pihak untuk mengadakan sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya, kontrak
tersebut merupakan sebuah imbalan atas janji yang telah diberikan. Perjanjian
yang menyatakan bahwa pihak tersebut akan melakukan tindakan jika
ketidakpastian terjadi. Dasar kontrak asuransi jiwa aleatory adalah kesepakatan
dan perjanjian itu sendiri.
3) Kontrak Anuitas (Annuity Contract)
Jenis selanjutnya adalah kontrak anuitas, yang merupakan kontrak asuransi yang
memberikan sejumlah biaya berkala kepada anuitas. Anuitas merupakan orang
yang memenuhi syarat untuk menerima manfaat dari anuitas yang berdasarkan
perjanjian yang terjadi. Istilah anuitas sendiri merupakan sebuah bayaran berkala
(cicilan) secara tetap yang terjadi dalam periode tertentu.
4) Kontrak Asuransi Jiwa (Life Insurance Contract)
Jenis selanjutnya adalah kontrak asuransi jiwa. Kontrak asuransi jiwa adalah
asuransi yang bertujuan untuk mencegah kerugian finansial yang tidak dapat
diduga karena adanya risiko kematian atau hidup yang bertahan lama. Asuransi
yang diterima akan diserahkan kepada ahli waris yang tercantum dalam kontrak.
Maksudnya, saat terjadi kematian pada seorang tertanggung secara mendadak,
pihak keluarga akan mendapatkan sejumlah dana yang dijanjikan sesuai kontrak
asuransi jiwa. Maka, keluarga akan mendapatkan manfaatnya dan dapat
melanjutkan hidup kendati dipenuhi kesedihan akibat ditinggalkan.
Perlu dicatat, pada asuransi jiwa untuk modified endowment policy juga terdapat
manfaat yang menjanjikan manfaat lump sum pada saat tertanggung
meninggal/akhir kontrak jika tertanggung masih hidup.
5) Kontrak Asuransi Kesehatan (Health Insurance Contract)
Selanjutnya adalah asuransi kesehatan yang dapat menanggung kesehatan
seseorang, baik oleh penyakit atau oleh kecelakaan yang tidak direncanakan.
Setiap manusia bisa berusaha agar tetap sehat, tetapi penyakit bisa datang secara
tiba-tiba, makan dari itu asuransi ini hadir untuk memberikan tanggungan biaya
kesehatan, mulai dari menanggung biaya rawat inap, rawat jalan, hingga merawat
penyakit kritis.
6) Kontrak Asuransi Selesai (Maturity)
Selanjutnya adalah kontrak asuransi maturity atau kontrak asuransi selesai, yang
terjadi pada akhir masa asuransi itu sendiri. Uang yang dipertanggungkan akan
diberikan kepada nasabah pemegang asuransi oleh perusahaan asuransi ketika
kontrak asuransi telah dilalui sesuai kesepakatan dalam polis.
7) Kontrak Asuransi Tambahan (Supplementary Insurance Contract)
Jenis kontrak selanjutnya dalam asuransi yaitu supplementary insurance kontrak.
Kontrak ini merupakan kontrak tambahan yang memiliki peran dan fungsi
sebagai pelengkap dari asuransi yang diambil atau dari asuransi yang telah ada.
8) Kontrak Bernilai (Valued Contract)
Dalam setiap asuransi terdapat nilai-nilai yang menjadi tujuan dilaksanakan
asuransi itu sendiri. Kontrak bernilai merupakan kontrak yang telah disepakati
dan ditetapkan oleh perusahaan asuransi dan pemegang polis dalam pelaksanaan
asuransi atau selama asuransi berlangsung. Dasar kontrak asuransi jiwa valued
yaitu kesepakatan nilai itu sendiri.
9) Kontrak Bilateral (Bilateral Contract)
Sementara itu, terdapat juga kontrak bilateral atau bilateral contract yang
merupakan sebuah kontrak yang memungkinkan kedua belah pihak (perusahaan
asuransi dan pemegang polis) dipaksa demi hukum untuk melakukan apa yang
telah tercantum dalam polis asuransi.
10) Kontrak Dapat Dibatalkan (Voidable Contract)
Voidable contract atau kontrak yang dapat dibatalkan merupakan kontrak yang
dalam pandangan hukum sah dan boleh dibatalkan oleh salah satu pihak yang ada
pada kontrak atau polis asuransi.
11) Kontrak dengan Syarat Khusus (Contract Granting Special Term)
Adanya kontrak dengan syarat khusus atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
nama contract granting special term. Kontrak ini sebagaimana namanya,
merupakan kontrak dengan syarat khusus, kontrak yang dapat ditambahkan
dengan syarat-syarat khusus dari perusahaan asuransi atau nasabah calon
pemegang polis.
12) Kontrak Ganti Rugi (Contract of Indemnity)
Terdapat juga kontrak indemnity yaitu kontrak ganti rugi, yang memberikan
sejumlah manfaat asuransi yang dibayarkan sesuai dengan jumlah kerugian yang
dialami dan telah disepakati dalam polis asuransi. Contoh kontrak ini dapat
dilihat dalam asuransi properti, kendaraan dan lain sebagainya.
13) Kontrak Insidental (Incidental Contract)
Selanjutnya yaitu kontrak insidental yang merupakan kontrak yang dirancang atas
dasar alasan sekunder, kontrak ini terdapat dalam asuransi kumpulan atau grup.
Grup tersebut dibentuk dan dijalankan untuk alasan lain bukan hanya alasan
asuransi saja. Ketika grup dibentuk hanya untuk sekedar asuransi, maka akan
dilakukan seleksi.
14) Kontrak Keagenan (Agency Contract)
Kontrak keagenan adalah kontrak yang terdapat dalam daftar rencana komisi.
Peraturan kontrak berisi tentang tata tertib hubungan agen dan tata cara
pembayaran komisi kepada agen. Contohnya ketika agen diminta untuk
menyerahkan setiap usaha yang dimiliki kepada perusahaan asuransi yang telah
dipilihnya.
15) Kontrak Tawar-menawar (Bargaining Contract)
Kontrak tawar menawar merupakan kontrak yang terjadi antara dua belah pihak
yang memiliki hak sama dalam menentukan persyaratan saat perjanjian
berlangsung. Kontrak ini juga memungkinkan tawar menawar terjadi antara
kedua belah pihak.
16) Kontrak Unilateral (Unilateral Contract)
Terakhir adalah kontrak unilateral, yang merupakan kontrak yang memungkinkan
hanya salah satu pihak saja yang mendapatkan hak dan mendapatkan apa yang
telah tercantum dalam polis asuransi itu sendiri.

b. Jelaskan syarat-syarat kontrak asuransi.


Polis asuransi didasarkan pada hukum kontrak. Agar dapat secara sah dilaksanakan,
kontrak asuransi harus memenuhi empat persyaratan dasar, yaitu penawaran dan
penerimaan (offer and acceptance), pertimbangan (consideration), pihak yang kompeten
(competent parties), dan tujuan yang sah (legal purpose).
1) penawaran dan penerimaan (offer and acceptance)
Persyaratan pertama untuk menyetujui kontrak asuransi, yaitu harus terdapat
penawaran dan penerimaan (Offer and Acceptance) dalam persyaratannya. Dalam
sebagian besar kasus, pelamar asuransi membuat penawaran dan perusahaan
menerima atau menolak penawaran tersebut. Agen hanya mencari atau
mengundang calon tertanggung untuk membuat penawaran. Persyaratan dari
penawaran dan penerimaan dapat dijelaskan dengan lebih detail dengan membuat
perbedaan yang teliti antara asuransi property dan pertanggungjawaban dengan
asuransi jiwa.
2) pertimbangan (consideration)
Consideration mengacu pada nilai yang diberikan oleh masing-masing pihak
pada pihak lain. Consideration tertanggung (insured's consideration) adalah
pembayaran premi pertama (atau berjanji untuk membayar premi pertama)
ditambah persetujuan untuk mematuhi persyaratan yang ditentukan di dalam
polis. Consideration penanggung asuransi (insurer's consideration) adalah
kesanggupan untuk melakukan beberapa hal seperti yang ditentukan dalam polis.
Termasuk dalam perjanjian ini, yaitu membayar kerugian dari peril yang
diasuransikan, menyediakan jasa tertentu, seperti pencegahan kerugian dan jasa
keamanan atau membela tertanggung dalam suatu tuntutan perkara hukum.
3) pihak yang kompeten (competent parties)
Persyaratan ketiga dari kontrak asuransi yang sah, yaitu setiap pihak harus cakap
secara hukum. Artinya, pihak yang berkepentingan harus memiliki kapasitas
hukum untuk ikut serta dalam ikatan kontrak. Sebagian besar orang dewasa cakap
secara hukum untuk ikut serta dalam kontrak asuransi, tetapi terdapat
pengecualian. Orang gila, orang mabuk, dan perusahaan yang bertindak di luar
jangkauan kekuasaannya tidak dapat ikut serta dalam pelaksanaan kontrak
asuransi.
4) tujuan yang sah (legal purpose)
Persyaratan terakhir yaitu bahwa kontrak harus digunakan untuk tujuan yang sah.
Kontrak asuransi yang mendorong atau mempromosikan sesuatu yang tidak sah
(illegal) atau tindakan yang tidak bermoral (immoral) akan bertentangan dengan
kepentingan publik dan tidak dapat dilaksanakan.

2. Jelaskan tentang usaha perasuransian di Indonesia dilihat dari unsur kepemilikan.


Bila dilihat dari sisi struktur permodalan atau kepemilikan, perusahaan asuransi terbagi
menjadi perusahaan asuransi lokal dan perusahaan asuransi asing. Perusahaan asuransi lokal
di Indonesia terbagi dalam dua jenis kepemilikan yaitu kepemilikan swasta dan kepemilikan
negara. Perusahaan asuransi umum swasta dimiliki oleh entitas swasta atau individu, baik
dalam bentuk perusahaan terbuka (Tbk) maupun perusahaan tertutup (PT). Pemegang saham
swasta berhak memiliki dan mengendalikan perusahaan serta berbagi keuntungan yang
dihasilkan dari operasional perusahaan. Terdapat juga perusahaan asuransi umum yang
dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Perusahaan asuransi ini sering disebut sebagai perusahaan
asuransi milik negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Contoh perusahaan asuransi
umum milik negara di Indonesia adalah PT Asuransi Jasindo (Persero) dan PT Asuransi
Kredit Indonesia (Persero).Perusahaan asuransi asing hadir di Indonesia dalam bentuk
perusahaan patungan (joint venture). Biasanya, perusahaan asuransi joint venture ini berada
satu payung dengan perusahaan asing global yang sudah memiliki nama besar. Sebut saja,
Allianz, perusahaan asuransi multinasional yang berpusat di Jerman. Juga ada AXA (Prancis),
Manulife (Kanada), dan lain sebagainya. Di Indonesia sejauh ini tercatat sebanyak 9 dari 10
perusahaan asuransi jiwa dengan aset terbesar merupakan perusahaan asuransi joint venture.
Perusahaan asuransi asing di Indonesia dinilai lebih unggul dalam hal inovasi produk, reputasi
dan branding yang kuat. Perusahaan asuransi di Indonesia juga tidak hanya hadir dalam
bentuk konvensional. Menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim,
semakin banyak pula perusahaan asuransi syariah yang bisa menjadi pilihan.

Daftar Pustaka:
Suryanto. (2022) Manajemen Risiko dan Asuransi Edisi 3. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
https://www.qoalaplus.com/media/bisnis-dan-strategi/agen/kontrak-asuransi/
https://www.allianz.co.id/explore/yuk-mengenal-berbagai-macam-perusahaan-asuransi-di-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai