Anda di halaman 1dari 10

POLIS DAN ASURANSI

Fortunella Annisa (4012019012)


Roy Diansyah (4012019028)
Sari Maulia (4012018103)
Asuransi
Disebutkan bahwa asuransi adalah transaksi perjanjian antara dua pihak,
pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain
bekewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika
terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang
dibuat.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur,


yaitu di bawah ini :
Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi
kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang
(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-
angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsure tak tentu.
Suatu peristiwa (accident) yang tak tentu (tidak diketahui sebelumnya).
Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena
peristiwa yang tak tentu.
Asuransi menurut Undang-Undang No.40 tahun 2014 tentang
Perasuransian pada Ketentuan Umum Pasal 1 yang menyebutkan
bahwa Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan
asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan
premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:

Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis


karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan, atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu
peristiwa yang tidak pasti.
Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan
dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
Setiap orang yang memiliki suatu benda tentu menghadapi suatu risiko bahwa nilai
dari miliknya itu akan berkurang, baik karena hilangnya benda itu maupun karena
kerusakan atau karena musnah terbakar atau karena sebab lainnya, banyak diantara
sebab-sebab yang menjadi pengurangan nilai itu dapat dicegah dan sudah diharapkan
akan terjadinya, tetapi banyak juga sebab-sebab yang mengurangi nilai benda itu
mempunyai sifat yang tidak dapat diharapkan terlebih dahulu. Disebabkan
kebakaran, maka benda seseorang akan hancur, karena pencurian maka seseorang
akan kehilangan barang-barang perhiasan, karena angin topan maka seseorang akan
menderita kerugian dari hasil panennya.

KUHD yang disahkan pada tahun 1838 dalam Pasal 247 merinci Asuransi
(kecelakaan) dalam lima jenis yaitu :
Asuransi kebakaran
Asuransi yang mengancam hasil-hasil pertanian disawah
Asuransi jiwa
Asuransi dilautan dan perbudakan
Asuransi pengangkutan darat dan disungai-sungai serta di perairan-perairan
pedalaman.
Dalam menjalankan kegiatannya, semua manusia dalam kedudukan dan
profesi apapun akan selalu menghadapi risiko, risiko diartikan sebagai
suatu bahaya, sebagai obyek yaitu bila seorang akan mengasuransikan
maka akan ditanyakan, risiko apa yang akan diasuransikan, sebagai
kerugian, dan sebagai kemungkinan, yaitu risiko kerugian yang belum
pasti terjadi. Dalam menjalankan kegiatannya, asuransi mempunyai
manfaat sebagai berikut :

Asuransi menjadi sarana pengendalian risiko secara financial dan efisien


oleh masyarakat yang selalu menghadapi risiko dengan mengalihkan
atau mentransfer risiko ke asuransi tetapi hanya untuk risiko-risiko yang
bersifat insurable (dapat dijamin).

Dikatakan efisien karena jumlah premi relatif rendah dibanding dengan


beban risiko yang ditanggung asuransi, karena premi asuransi rendah
maka doktrin bagi asuransi untuk mengupayakan Law of Large Number
(hukum sejumlah besar).
POLIS
Polis adalah dokumen yang memuat kesepakatan antara pihak
penanggung (perusahaan asuransi) dan pihak tertanggung berkaitan
dengan resiko yang akan dipertanggungkan dan polis adalah bukti
perjanjian penutupan asuransi. Polis asuransi juga bisa dikatakan sebagai
sertifikat, akta, atau surat yang dibuat secara tertulis dan dikeluarkan
oleh perusahaan asuransi yang akan dibayarkan sesuai pertanggungan
atau masa jatuh tempo oleh perusahaan asuransi sebagai penjaminnya.

Polis sebagai suatu akta yang formalitasnya diatur dalam Undang-


Undang mempunyai arti yang sangat penting pada perjanjian asuransi,
baik pada tahap awal, selama perjanjian berlaku dan dalam masa
pelaksanaan perjanjian. Jadi polis tetap
mempunyai arti yang sangat penting didalam perjanjian asuransi,
meskipun bukan merupakan syarat bagi sahnya perjanjian, karena polis
merupakan satu-satunya alat bukti bagi tertanggung terhadap
penanggung.
Standar pada polis pada umumnya terdiri atas, schedule atau ikhtisar pertanggungan atau
hal-hal utama yang perlu diketahui oleh tertanggung. Informasi tersebut terdiri dari nama,
nilai pertanggungan, obyek yang dipertanggungkan, besarnya nilai premi, periode asuransi,
serta daftar klausula tambahan. Setelah itu ada pula judul polis, pembukaan, penjaminan atau
yang biasa disebut operative clause, pengecualian, tanda tangan pihak perusahaan, serta
uraian. Unsur-unsur dalam Polis yaitu:
1. Deklarasi (declaration)
Memuat data yang berkaitan dengan pertanggungan seperti nama dan alamat tertanggung,
jenis dan lokasi obyek pertanggungan, tanggal dan jangka waktu penutupan, perhitungan
dan besarnya premi serta informasi lain yang diperlukan.
2. Perjanjian asuransi (Insuring Agreements)
Berdasar data yang tecantum dalam deklarasi menyatakan kesanggupannya mengganti
kerugian atas obyek pertanggungan apabila terjadi kerusakan bahaya yang ditanggung
3. Persyaratan Polis
Kondisi obyek pertanggungan, tidak diungkapkannya kondisi obyek pertanggungan dengan
benar yaitu yang menyangkut keadaan yang dapat meningkatkan risiko, dapat menyebabkan
batalnya polis.
4. Pengecualian (Exclusion)
Pada bagian ini harus disebutkan dengan jelas bahwa bentuk peril apa saja yang tidak ditutup
atau diluar penutupan pertanggungan.
Polis asuransi memuat hal-hal seperti Nomor polis, Nama dan alamat tertanggung,
Uraian risiko, Jumlah pertanggungan, Jangka waktu pertanggungan, Besar premi, bea
materai, Bahaya-bahaya yang dijaminkan, Khusus untuk polis pertanggungan
kendaraan bermotor ditambah dengan nomor polis, nomor rangka (chasis), dan
nomor mesin kendaraan.
Adapun syarat syarat dari polis asuransi yang sesuai dengan hukum yaitu sebagai
berikut:
Ada penawaran (order) dan penerimaan (acceptance)
Contoh: tertanggung menawarkan obyek pertanggungan untuk memperoleh
proteksi asuransi dan penanggung bersedia memberikan proteksi asuransi
berdasarkan persyaratan tertentu.
 
Obyek tidak cacat hukum
Contoh: obyek pertanggungan yang keberadaannya melawan hukum seperti barang
hasil kejahatan, penyelundupan, pemalsuan tidak dapat diberikan proteksi asuransi.

Para pihak harus kompeten berdasarkan hukum


Contoh: tertanggung harus cukup umur menurut hukum dan atau tidak sedang
menjalankan hukuman.
Sedangkan karakteristik daripada polis asuransi berisi tentang hal hal di bawah ini:

1. Masa yang akan datang datang (future Kontrak untuk contract)


Kontrak tidak untuk dipenuhi segera setelah ditetapkan, akan tetapi akan dipenuhi sewaktu-waktu pada waktu
yang akan datang bila timbul musibah/ kerugian dalam jangka waktu pertanggungan.
2. Kontrak atas kejadian (Contingent Contract)
Kewajiban penanggung hanya timbul kalau terjadi suatu kejadian yang diperjanjikan dalam kontrak asuransi. 
3. Kontrak pengalihan
Risiko Dengan ditetapkannya kontrak asuransi maka terjadi pengalihan resiko dari tertanggung kepada
penanggung.
4. Kontrak bersyarat
Dalam hal ini kewajiban penanggung baru dapat dipenuhi apabila tertanggung telah memenuhi persyaratan
yang ditentukan, misalnya klaim baru dapat dibayarkan apabila tertanggung telah melunasi premi, menyerahkan
bukti- bukti kejadian laporan besarnya kerugian. 
5. Kontrak pelayanan (service contracts)
Dengan adanya kontrak maka secara langsung penanggung terikat untuk memberikan pelayanan yang
diperlukan tertanggung untuk bimbingan atau konsultasi tentang persyaratan polis, prosedur klaim,
perpanjangan polis.
6. Kontrak yang persyaratannya sudah ditetapkan lebih dahulu
Persyaratan kontrak terbentuk bukan sebagai hasil tawar – menawar penanggung dengan tertanggung, akan
tetapi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku atau ketentuan umum yang berlaku dalam kelompok
industri asuransi.
Polis asuransi jiwa disebut juga dengan istilah kontrak, kontrak polis, sertifikat asuransi. Polis
asuransi sangat penting untuk nasabah dan perusahaan asuransi, sebagai:

1.Bukti tertulis bagi kedua belah pihak yang sudah terjadi kesepakatan antara dua pihak.
2.Jaminan untuk nasabah, untuk mengganti kerugian dari pihak perusahaan asuransi. Termasuk
pada saat nasabah melakukan klaim atau tuntutan hukum jika terjadi kesalahpahaman. 
3.Jaminan untuk nasabah, untuk mengganti kerugian dari pihak perusahaan asuransi. Termasuk
pada saat nasabah melakukan klaim atau tuntutan hukum jika terjadi kesalahpahaman.
4.Bukti tertulis bagi kedua belah pihak yang sudah sepakat.
5.Jaminan untuk nasabah, untuk mengganti kerugian dari pihak perusahaan asuransi. Termasuk
pada saat nasabah melakukan klaim atau tuntutan hukum jika terjadi kesalahpahaman.
6.Jaminan untuk nasabah, untuk mengganti kerugian dari pihak perusahaan asuransi. Termasuk
pada saat nasabah
7.Bukti tertulis bagi kedua belah pihak yang sudah sepakat.
8.Jaminan untuk nasabah, untuk mengganti kerugian dari pihak perusahaan asuransi. Termasuk
pada saat nasabah melakukan klaim atau tuntutan hukum jika terjadi kesalahpahaman.
9.Jaminan untuk nasabah, untuk mengganti kerugian dari pihak perusahaan asuransi. Termasuk
pada saat nasabah melakukan klaim atau tuntutan hukum jika terjadi kesalahpahaman. Bukti
tertulis bagi kedua belah pihak yang sudah sepakat.

Anda mungkin juga menyukai