Anda di halaman 1dari 18

AKAD IJARAH

Anggraeni Anisa Wara R 7211412126


Ema Noor Shofiana 7211412153
Prita Esita 7211412167
Itaq Pangestu 7211412177
Khumaerotun Nissa 7211413123
Pengertian Akad Ijarah

al Ajru al ‘Iwadhu
al ijarah
(ganti/kompensasi)

Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat)


atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu
dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
Jenis Akad Ijarah
Berdasarkan Obyek yang
disewakan Berdasarkan PSAK 107
 Manfaat atas aset yang tidak  Ijarah
bergerak seperti rumah atau  Ijarah Muttahiya Bin Tamlik
aset bergerak seperti mobil,  Jual-dan-Ijarah
motor, pakaian dan
sebagainya;  Ijarah-lanjut
 Manfaat atas jasa berasal dari
hasil karya atau dari pekerjaan
seseorang.
Skema Ijarah
Skema Ijarah

(1)
Kkk

Pemberi Sewa/ (2) Penyewa/


Jasa pengguna Jasa

(3)

(1) Penyewa dan Pemberi sewa melakukan kesepakatan ijrah.


(2) Pemberi sewa menyerahkan objek sewa pada penyewa.
(3) Penyewa melakukan pembayaran.
Sumber Hukum Akad
Ijarah
Ijab
Pelaku Objek
qobul
RUKUN IJARAH
Ketentuan Syariah:
Pelaku, harus cakap hukum dan baligh
Objek akad ijarah
 Manfaat objek atau jasa harus bisa dinilai dan
dapat dilaksanakan dalam kontrak
 (tidak diharamkan.
 Dapat dialihkan secara syariah
 Harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa
untuk menghilangkan ketidaktahuan yang dapat
menimbulkan sengketa
 Jangka waktu penggunaan manfaat ditentukan
dengan jelas.
Ketentuan Syariah:
 Sewa dan Upah arus jelas besarannya dan
diketahui bersama.
 Boleh dibayarkan dalam bentuk jasa dari jenis
yang serupa dengan objek akad.
 Bersifat fleksibel
Ijab Qobul
 pernyataan dan ekspresi saling rida/ rela diantara
pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara
verbal, tertulis, melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi modern.
Berakhirnya Akad Ijarah
 Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian,namun kontrak
masih dapat berlaku walaupun dalam perjanjian sudah sesuai
dalm beberapa alasan, misalnya keterlambatan masa panen
jika menyewakan lahan pertanian, maka dimungkinkan akad
setelah panen selesai (sayid sabbiq,2008).
 Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan
penyewa sepakat menghentikan akad ijrah.
 Terjadi kerusakan aset.
 Penyewa tidak dapat membayar sewa
 Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan
untuk meneruskan akad karena memberatkannya.
Perbedaan Ijarah dengan
Sewa
No Keterangan Ijarah Sewa
1 Objek Manfaat barang dan jasa Manfaat barang saja
2 Metode pembayaran Tergantung atau tidak tergantung pada kondisi Tidak tergantung pada kondisi barang yang
barang atau jasa yang disewa. disewa.

3 Perpindahan a. Ijarah a. Sewa guna operasi :


kepemilikan Tidak ada perpindahan kepemilikan Tidak ada transfer kepemilikan.
a. IMBT a. Sewa guna dengan opsi :
Janji untuk menjual atau menghibahkan Memiliki opsi membeli atau tidak
diawal akad. membeli dikhir masa sewa.

4 Jenis leasing lainnya a. Lease purchase a. Lease purchase


Tidak dibolehkan karena gharar, yakni Dibolehkan
antara sewa dan beli. a. Sale dan lease back
a. Sale dan lease back Tidak dibolehkan
Dibolehkan
PERLAKUAN AKUNTANSI (PSAK 107)
Akuntansi Untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
KETERANGAN JURNAL
1. Biaya perolehan, untuk objek ijarah baik aset berwujud maupun
tidak berwujud, diakui saat objek ijarah di peroleh sebesar biaya
perolehan. Aset tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari aset tersebut, dan
b. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal.

Dr. Aset Ijarah XXX


Kr. Kas/Utang XXX
2. Penyusutan, jika aset ijarah tersebut dapat disusutkan/diamortisasi Dr. Biaya Penyusutan XXX
maka penyusutan atau amortisasinya diperlakukan sama untuk aset
Kr.Akumulasi Penyusutan XXX
sejeis seama umur manfaatnya (umur ekonomisnya). Jika aset ijarah
untuk akad jenis IMBT maka masa manfaat yang digunakan untuk
menghitung penyusutan adalah periode akad IMBT.
3. Pendapatan Sewa, diakui pada saat menfaat atas aset telah Dr. Kas/ Piutang Sewa XXX
diserahkan kepada penyewa pada akhir periode pelapor. Jika manfaat
Kr.Pendapatan Sewa XXX
telah diserahkan tapi perusahaan belum menerima uang, maka akan
diakui sebagai piutang pendapatan sewa dan diukur sebesar nilai
yang dapat direalisasikan.

4. Biaya perbaikan Objek Ijarah, adalah tanggungan pemilik, tetapi


pengeluarannya dapat dilakukan oleh pemilik secara langsung atau
dilakukan oleh penyewa atas persetujuan pemilik.
a. Jika perbaikan rutin yang dilakukan oleh penyewa dengan Dr. Biaya Perbaikan XXX
persetujuan pemilik maka diakui sebagai beban pemilik pada saat Kr. Utang XXX
terjadinya.
b. Jika perbaikan tidak rutin atas objek ijarah yang dilakukan oleh
penyewa diakui pada saat terjadinya. Dr. Biaya Perbaikan XXX
Kr.Kas/Utang/Perlengkapan XXX
c. Dalam ijarah muntahiyah bit tamlik melalui penjualan secara
Dr. Biaya Perbaikan XXX
bertahap, biaya perbaikan objek ijarah yang dimaksud dalam huruf (a)
dan (b) ditanggung pemilik maupun penyewa sebanding dengan Kr.Kas/Utang/perlengkapan XXX
bagian kepemilikan masing-masing atas objek ijarah.
5. Perpindahan Kepemilikan Objek Ijarah dalam Ijarah Muntahiyah bit
Tamlik dapat dilakukan dengan cara:
a. Hibah, maka jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai beban. Dr. Beban Ijarah XXX
Dr. Akumulasi Penyusutan XXX
Kr.Aset Ijarah XXX
b. Penjualan sebelumnya berakhirnya masa, sebesar sisa cicilan Dr. Kas/Piutang XXX
sewa atau jumlaah yang disepakati, maka selisih antara harga jual dan Dr. Akumulasi Penyusutan XXX
jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Dr. Kerugian XXX
Kr. Keuntungan XXX
Kr. Aset Ijarah XXX
c. Penjualan setelah selesai masa akad, maka selisih antara harga Dr. Kas XXX
jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan Dr. Kerugian XXX
atau kerugian. Dr. Akumulasi Penyusutan XXX
Kr. Keuntungan XXX
Kr. Aset Ijarah XXX
d. Penjualan objek ijarah secara bertahap, maka: Dr. Kas XXX
1) Selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek ijarah Dr. Kerugian XXX
yang telah dijual diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Dr. Akumulasi Penyusutan XXX
Kr. Keuntungan XXX
Kr. Aset Ijarah XXX

2. bagian objek ijarah yuang tidak dibeli penyewa diakui sebagai asset Dr. Aset Lancar/tidak lancar XXX
tidak lancer atau asset lancar sesuai dengan tujuan penggunaan asset Dr.Akumulasi Penyusutan XXX
tersebut. Cr.Aset Ijarah XXX

Seluruh beban maupun keuntungan/kerugian yang timbul akibat


penjualan ijarah tersebut diakui sebagai beban/keuntungan/kerugian
pada periode berjalan. Keuntungan/kerugian yang timbul tidak dapat
6. Penyajian, pendapatan ijarah disajikan secara
neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait,
misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan
dan perbaikan, dan sebagainya.
7. Pengungkapan, pemilik mengungkapkan dalam
laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah
muntahiya bit tamlik, tetapi tidak terbatas pada:
a. Penjelasan umum isi akad yang signifikan yang
meliputi tetapi tidak terbatas pada:
1) Keberadaan wa’ad pengalihan kepemilikan
dan mekanisme yang digunakan (jika ada wa’ad
pengalihan kepemilikan);
2) Pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah
lanjut;
3) Agunan yang digunakan (jika ada);
b. Nilai perolehan dan akumulasi penyusutan
untuk setiap kelompok aset ijarah.
c. Keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada).
AKUNTANSI UNTUK PENYEWA (MUSTA’JIR)
KETERANGAN JURNAL
1. Beban Sewa, diakui selama masa akad pada saat manfaat atas
Dr. Beban Sewa XXX
aset telah diterima.
Untuk pengakuan sewa diukur sejumlah yang harus dibayar aas Kr. Kas/Itang XXX
manfaat yang telah diterima.

2. Biaya pemeliharaan objek ijarah, yang disepakati dalam akad


Dr. Beban Pemeliharaan Ijarah XXX
menjadi tanggungan penyewa diakui sebagai beban pada saat
terjadinya. Sedangkan dalam ijarah muntahiya bit tamlik melalui Kr.Kas/Utang/Perlengkapan XXX
penjualan objek ijarah secara bertahap, biaya pemeliharaan objek
ijarah yang menjadi beban penyewa akan meningkat sejalan dengan
peningkatan kepemilikan objek ijarah.

Jurnal pencatatan atas biaya pemeliharaan yang menjadi tanggungan Dr. Piutang XXX
pemberi sewa tapi bayarannya terlebih dahulu oleh penyewa.
Kr. Kas/Utang/Perlengkapan XXX
3. Pemindahan kepemilikan, dalam ijarah
muntahiya bit tamlik dapat dilakukan
dengan cara :
Dr. Aset Nonkas (Eks Ijarah) XXX
a. Hibah, maka penyewa mengakui aset
Kr. Keuntungan XXX
dan keuntungan sebesar nilai wajar objek
ijarah yang diterima.
b. Pembelian sebelum masa akad
Dr. Aset Nonkas (Eks Ijarah) XXX
berakhir, maka penyewa mengakui aset
Kr. Kas XXX
sebesar pembayaran sisa cicilan sewa
atau jumlah yang disepakati.
c. Pembelian setelah masa kad
Dr. Aset Nonkas (Eks Ijarah) XXX
berakhir, maka penyewa mengakui aset
Kr. Kas XXX
sebesar pembayaran yang disepakati.
d. Pembelian objek ijarah secara
Dr. Aset Nonkas (Eks Ijarah) XXX
bertahap, maka penyewa mengakui aset
Kr. Kas XXX
sebesar biaya perolehan objek ijarah
Kr. Utang
yang diterima.
XXX
Jurnal:
4. Jika suatu entitas/penyewa menyewakan
kembali aset ijarah lebih lanjut pada pihak lain
atas aset yang sebelumnya disewa, maka ia harus
perlakuan akuntansi untuk pemilik dan akuntansi
penyewa dalam PSAK ini.

5. Pengungkapan, penyewa menungkapkan dalam


laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan
ijarah muntahiya bit tamlik, tetapi idak terbatas
pada :
a. Penjelasan umum isi akad yang signifikan
yang meliputi tetapi tidak terbatas pada :
b. Keberadaan transaksi jual dan ijarah dan
keuntungan atau kerugian yang diikuti (jika ada
transasksi jual dan ijarah).
ILUSTRASI AKAD IJARAH

AKAD IJARAH

Anda mungkin juga menyukai