Eko Sugiharto
Tenaga Ahli
Pusat Studi Lingkungan Hidup
UNIVERSITAS GADJAH MADA
1 2 3
(1) Penanggung jawah Usaha dan/atau Kegiatan dalam menyusun Amdal melibatkan masyarakat yang
terkena dampak langsung.
(2) Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung dilakukan melalui:
Isi Pengumuman ?
a. pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; Dipasang di mana ?
b. konsultasi publik Siapa yg mengundang ?
Siapa yg diundang ?
(3) Masyarakat yang terkena dampak langsung berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan
terhadap R U/K dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak pengumuman
(4) Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada penanggung jawab U / K
(5) Masyarakat yang terkena dampak langsung memberikan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap R U/K
pada forum konsultasi publik
(6) Saran, pendapat, dan tanggapan terhadap R U/K pada konsultasi pubik dicatat dalam berita
acara konsultasi publik.
(7) Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung dilakukan sebelum penyusunan Formulir
Kerangka Acuan.
SIAPA:
PP 22-2021 Pasal 29 (1) - Masy. yg terkena dpk langsung
- Pemerhati Lingk ?
Masyarakat yang terkena dampak langsung - Masy. yg berkepentingan ?
yang dilibatkan dalam penyusunan Amdal
merupakan masyarakat yang berada di
dalam batas wilayah studi Amdal
yang akan terkena dampak secara langsung
baik positif dan/atau negatif dari adanya
rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
(1) Masyarakat yang terkena dampak langsung berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap R U/K
dalam jangka waktu 10 (sepuluh hari kerja sejak pengumuman)
(2) Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada penanggung jawab U/K
(3) Dalam menyampaikan saran, pendapat, dan tanggapan terkait pengumuman R U/K, masyarakat wajib
mencantumkan identitas pribadi yang jelas sesuai dengan dokumen kependudukan.
(5) Saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat disampaikan dengan menggunakan bahasa lndonesia dan/atau bahasa
daerah atau lokal yang sesuai dengan lokasi R U/K.
(6) Berdasarkan saran, pendapat dan tanggapan masyarakat yang telah diterima, penanggung jawab U / K
mendokumentasikan dan mengolah saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat.
(7) Saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat yang telah diolah wajib digunakan oleh penanggung jawab U/K sebagai
masukan dalam pengisian Forrnulir Kerangka Acuan.
Koordinasi dg Tokoh Masyarakat dan Instansi terkait
PP 22-2021 Pasal 33 :
(1) Sebelum pelaksanaan konsultasi publik, penanggung jawab U / K :
a. berkoordinasi dengan instansi terkait dan tokoh masyarakat yang akan dilibatkan dalam proses
konsultasi publik:
b. mengundang masyarakat yang aka dilibatkan dalam konsultasi publik.
(2) Dalam undangan konsultasi publik, penanggung jawab U / K menyampaikan informasi mengenai:
a. tujuan konsultasi publik;
b. waktu dan tempat pelaksanaan konsultasi publik;
c. bentuk, cara, dan metode konsultasi publik yang akan dilakukan;
d. tempat di mana masyarakat dapat memperoleh informasi tambahan; dan
e. lingkup saran, pendapat, dan tanggapan dari masyarakat.
PP 22-2021 Pasal 32 :
Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung melalui konsultasi publik mencakup:
(2) Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan,
masyarakat yang terkena dampak langsung berhak menyampaikan saran, pendapat, dan
tanggapan terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
(3) Penanggung jawab Usaha dan/atau kegiatan wajib mendokumentasikan dan mengolah saran,
pendapat, dan tanggapan masyarakat
(4) Saran, pendapat, dan tanggapan rnasyarakat yang telah diolah wajib digunakan oleh penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan sebagai masukan dalam pengisian Formulir Kerangka Acuan.
PROSES AMDAL 50 % PU/Pmrkrs
50 % Penyusun Amdal
PP 22 TH 2021,
Pasal 23 (1)
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam penyusunan Amdal dapat dilakukan sendiri atau
menunjuk pihak lain dalam hal tidak mampu.
Pasal 23 (3)
Hasil penyusunan Amdal yang disusun pihak lain menjadi tanggung jawab penanggung jawab Usaha
dan/atau Kegiatan.
PELAKSANA PENYUSUNAN AMDAL
UU 32-2009 Pasal 28 diubah oleh UU 11-2020 menjadi:
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dan kriteria kompetensi pen]rusun Amdal diatur dalam Peraturan Pemerintah.
PP 22-2020, Pasal 67
(1) Penyusunan Amdal dilaksanakan oleh tim penyusun Amdal yang ditetapkan oleh
PP 22 – 2021, Pasal 68
penanggung jawab U / K
(2) Tim penyusun Amdal dapat berasal dari: (1) Sertifikat kompetensi penyusun Amdal diperoleh melalui
a. perorangan; atau sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal.
b. lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal.
(3) Tim penyusun Amdal terdiri atas: (2) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal
a. ketua; dilaksanakan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai
b. anggota. lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal dan
(4) Ketua wajib memiliki sertifikat kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi ketua lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal.
tim penyusun Amdal. Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 70
(5) Anggota palirg sedikit terdiri atas 2 (dua) orang yang wajib memiliki sertifikat
kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi anggota tim penyusun Amdal
(3) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal meliputi
dan/atau kualifikasi ketua tim penyusun Amdal
tahapan:
(6) Dalam melakukan penyusunan Amdal, tim penyusun Amdal harus a. Pelatihan Penyusunan Amdal
melibatkan tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi di bidangnya masing- Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 69
masing sesuai dengan jenis U /K dan Dampak Lingkungan Hidup yang b. Uji kompetensi
diakibatkan oleh rencana U /K c. Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Anrdal.
(7) Tim penyusun Amdal yang berasal dari perorangan dibentuk melalui keputusan (4) Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Amdal terdiri
penangung jawab kegiatan dengan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud atas:
pada ayat (3) sampai dengan ayat (6). a. Kualifikasi Ketua Tim Penyusun Amdal
b. Kualifikasi Anggota Tim Penyusun Amdal
PP 22 th 2021, Pasal 69
(1) Pelatihan penyusunan Amdal dilaksanakan , oleh lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal.
(2) LPK Amdal mengajukan permohonan akreditasi kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan meliputi:
a. identitas LPK Amdai;
b. penanggung jawab pelatihan kompetensi penyusun Amdal;
c. daftar pengajar tetap dan tidak tetap yang memiiiki pengalaman menyusun Amdal paling sedikit 5 tahun;
d. menggunakan bahan ajar (kurikulum) Amdal berdasarkan standar kompetensi;
e. menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan pelatihan kompetensi penyusun Amdal: dan
f. mempunyai sistem manajemen mutu.
(3) Menteri memberikan akreditasi kepada LPK Amdal yang telah memenuhi ketentuan dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterima persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan
lengkap dan benar.
(4) LPK Amdal yang telah terakreditasi melaporkan pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c sampai dengan huruf f , kepada Menteri setiap 1 (satu) tahun sekali.
PP 22 th 2021, Pasal 70
(1) Uji kompetensi dan dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal
(2) LSK Amdal mengajukan permohonan penetapan kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan
meliputi :
a. identitas lembaga sertifikasi kompetensi Amdal;
b. penanggung jawab sertifikasi kompetensi Amdal;
c. sistem uji kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
d. penguji yang memiiiki pengalaman paling sedikit 10 (sepuluh) tahun di bidang penyusunan Amdal;
e. sistem informasi publik yang terkait dengan pelaksanaan uji kompetensi;
f. mekanisme penanganan pengaduan dari pengguna jasa dan publik;
g. sistem manajemen mutu
(3) LSK Amdai yang telah ditetapkan melaporkan pemenuhan ketentuan kepada Menteri setiap 1 (satu)
tahun sekali.
DOKUMEN AMDAL : K.A. ANDAL RKL-RPL
a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan; b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terkena dampak langsung
dan/atau kegiatan; yang relevan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;
d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting*) dampak d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting *)
yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dampak yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan
dilaksanakan; tersebut dilaksanakan;
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk
menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup **) menentukan kelayakan atau ketidaklayakan, lingkungan hidup **)
f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup
KRITERIA SIFAT PENTING DAMPAK *)
PP 22-2021 Pasal 47
(1) Uji kelayakan Lingkungan Hidup *) sebagaimana dimahstrd dalanr Pasal 45 ayat (6) dan Pasal 46 ayat (3) dilakukan
berdasarkan kriteria kelayakan yang meliputi:
a. kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan rencana tata ruang dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur terkait dengan pemanfaatan ruang;
b. kesesuaian rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan kebijakan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta sumber
daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
c. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak menganggu kepentingan pertahanan keamanan;
d. prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek bio-geo-fisik-kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
e. hasii evaluasi secara holistik terhadap seluruh Dampak Penting sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan Dampak Penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif;
f. kemampuan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan serta pihak terkait yang bertanggung jawah dalam menanggulangi Dampak Penting
negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
g. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak mengganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat (emic view) ;
h. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tjdak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
1. entitas dan/atau spesies kunci (key species);
2. memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
3. memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance) ;
4. memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance);
i. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang telah berada di sekitar rencana
lokasi Usaha dan/atau Kegiatan;
j. tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup dari lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan, dalam hal terdapat
perhitungan daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup dimaksud.
KERANGKA ACUAN ANDAL
A. INFORMASI UMUM I. PENDAHULUAN
B. PELINGKUPAN II. DESKRIPSI R U/K serta alternatipnya
MPAD
C. METODE STUDI III. DESKRIPSI RLH RINCI
Daftar pustaka IV. HASIL dan EVALUASI PELIBATAN
Lampiran MPrk Dpk P MASYARAKAT
V. PENETAPAN DPH, BWS, BWK
VI. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING dan
PENENTUAN SIFAT PENTING DAMPAK
Yang harus
VII. EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP
diperhatikan?
DAMPAK LINGKUNGAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
FORMULIR K.A. (PP 22 th 2021, Lamp II)
I.INFORMASI UMUM
1) Nama Kegiatan
2) Nama dan Jabatan Penanggung Jawab U d/a K
3) Penyusun AMDAL
4) Deskripsi R. Usaha d/a Kegiatan
5) Lokasi R. Usaha d/a kegiatan
6) Hasil Pelibatan Masyarakat
II. PELINGKUPAN
No DPH Data & Informasi yg Metode Pengumpulan Metode Metode Prakiraan Dampak Metode Evaluasi
Relevan & dibutuhkan Data Analisis Data Penting
ALUR PEMERIKSAAN FORMULIR K.A.
SEKRETARIAT
Sekretariat TUK melakukan notifikasi penerimaan Formulir K.A
PEMERIKSAAN BERKAS dan melakukan pemeriksaan berkas kelengkapan Formulir K.A.
PENANGGUNG Formulir menggunakan SIDLH dan/atau secara langsung;
JAWAB R U/K K.A.
TIDAK LENGKAP
Mengajukan
Formulir SIDLH
LENGKAP
Kerangka Acuan
BERITA ACARA
Kesepakatan K.A.
Berita Acara Kesepakatan Formulir Kerangka Acuan wajib memuat paling sedikit:
a) kesepakatan Dampak Penting hipotetik (DPH)
b) kesepakatan batas wilayah studi dan batas waktu kajian;
c) kesepakatan metode studi;
d) lama waktu penyusunan dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL (sesuai kategori AMDAL)
RKL-RPL No
DAMPAK YANG DIKELOLA
JENIS SUMBER
BENTUK PENGELOLAAN
INDIKATOR TEKNOLOGI / SOS - EKONOMI /
INSTANSI PENGELOLA
PENERIMA
LOKASI PERIODE PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK DAMPAK KEBERHASILAN KELEMBAGAAN LAPORAN
I.PENDAHULUAN
II.RENCANA PENGELOLAAN LH
III.RENCANA PEMANTAUAN LH
DAMPAK YANG DIPANTAU PEMANTAUAN INSTANSI PEMANTAU
No JENIS SUMBER PARAMETER / METODE PENGUMPULAN FREKWENSI / PENERIMA
LOKASI PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK DAMPAK INDIKATOR dan ANALISIS DATA WAKTU LAPORAN
IV.PERNYATAAN KOMITMEN
MELAKSANAAN RKL RPL
V. DAFTAR PUSTAKA
SEKRETARIAT
KELENGKAPAN
PENANGGUNG ANDAL
ADMINISTRASI
JAWAB R U/K RKL-RPL
Per.Tek
Wajib SPPL
PENYUSUNAN PENGUJIAN
P / PU TUK
ANDAL – RKL RPL ANDAL, RKL RPL
Proses REKOMENDASI
SPPL Proses
UKL UPL
dasar penentuan ? 10 kriteria KL
Persetujuan Pemerintah Persetujuan Lingkungan TIDAK LAYAK
M/G/B/WK
Perizinan Berusaha (SKKL) LINGKUNGAN
FORMAT UKL-UPL
III.DAMPAK LINGKUNGAN dan Upaya K dan P
1.Dampak yang ditimbulkan
I. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB U/K
(Sumber dpk., Jenis dpk., besaran dpk.)
1. Nama Penanggung Jawab U/K 2.Standar pengelolaan LH
2. Alamat Kantor (Bentuk pengell,Lokasi, Periode)
3.Standar pemantauan LH
(Cara pemntauan, Lokasi, Waktu & Frkwns)
II. DESKRIPSI RENCANA U/K 4.Institusi pengelola & pemantau
1. Nama R U/K (Pelaksana, Pengawas, Penerima Laporan)
2. Lokasi (disertai Peta sesuai kaidah kartografi)
3. Skala/besaran RU/K
a. Kesesuaian lokasi dg RTRW IV.SURAT PERNYATAAN
b. Penjelasan Persetujuan Teknis
c. Uraian RK yg menimbulkan dampak: VI.DAFTAR PUSTAKA
1) Pra Konstuksi
2) Konstruksi VII.LAMPIRAN
3) Operasi 1.Bukti formal kesesuaian dengan RTRW
4) Pasca Operasi 2.Bukti formal Persetujuan Teknis
3.Informasi detil Rencana kegiatan
4.Peta sesuai kaidah kartografi tentang: Lokasi
RK, Lokasi Pengelolaan, Lokasi Pemantauan
5.Data dan Informasi lain yg dianggap perlu
(Ref. Lamp III, PP 22-2021)
PERSETUJUAN
PEMRAKARSA PP 22-2021 Psl 53 ayat (1) PEMERINTAH
penyediaan data dan informasi :
PELAKU USAHA • Deskripsi R U d/a K prasyarat
• Persetujuan Teknis
R U/K Persetujuan
Sesuai RTRW Sistern informasi Pernyataan
dokumen L.H. Pemeriksaan Kesanggupan
Pengelolaan L H
SPPL Persetujuan
Sistem Perizinan Berusaha Pernyataan
AMDAL terintegrasi secara eiektronik Pemeriksaan Kesanggupan
Pengelolaan L H
Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap U d/a K yang memiliki Dampak Penting atau tidak penting terhadap lingkungan.
(1) diberikan kepada Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah.
(2) menjadi prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah (PP 22-2021, Psl 3) dan Psl 64 ayat (1)
PP 22 th 2021, Pasai 53
(1) Penyusunan Formulir UKL-UPL dimulai dengan penyedian data dan informasi berupa:
a. deskripsi rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
b. Persetujuan Teknis.
(2) Dalam hal Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan lebih dari 1 (satu) Usaha dan/atau Kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya
saling terkait serta berlokasi di dalam satu kesatuan hamparan ekosistem, dapat dibuat dalam 1 (satu) Formulir UKL-UPL.
(3) Pendekatan penyusunan Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang saling terintegrasi dapat disusun dalam 1 (satu) Formulir UKLUPL
yang dapat digunakan untuk penerbitan lebih dari 1 (satu) Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan ataupun
ketidakakuratan dalam pernyataan ini, maka penanggung jawab kegiatan bersedia menerima konsekuensi sesuai dengan
keteniuan peraturan perundangan.
Tempat,........... Tanggal..........
Tanda tangan
(Nama Penanggung j awab)
PP 22-2021, Pasal 65
(1) SPPL bagi usaha yang dilakukan oieh Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) diintegrasikan ke
dalam nomor induk berusaha.
(2) SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasai 7 ayat {2) bagi kegiatan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah
dilakukan melalui pengisian formulir yang menjadi dasar penerbitan Persetujuan Pemerintah.
(3) Tata cara pengisian formulrr sebagaimana dimaksuci pada ayat (2) tercanttrm dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerinrah ini,
PP 22-2021, Pasal 66
(1) Pengintegrasian SPPL ke dalarn nomor induk berusaha. sebagaimana dimaksud daaiam Pasal 65 ayat (1) dilakukan
melalui sistem Perizinan Berusaha terintegrasi secara elektronik.
(2) Pengisian formulir SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) dilakukan melalui sistem informasi
dokumen Lingkungan Hidup.
(3) Formulir SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. kesanggupan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di
bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan memiliki konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang atau
rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
c. kewajiban dasar pengelolaan Lingkungan Hidup.
(4) Menteri, Gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya menyetujui secara otomatis atas formulir
SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3)yang telah diisi oleh Instansi Pemerintah melalui sistem inforniasi dokumen
Lingkungan Hidup.
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Eko Sugiharto
TENAGA AHLI
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kampus UGM Sekip
http://www.ugm.ac.id
Tel.0274.565722 ; Fax.0274517863 ; E-Mail: pslh@ugm.ac.id
HP 0811283602 ; E-Mail: ekosugiharto.ugm@gmail.com