Anda di halaman 1dari 30

Bagian II : Proses AMDAL, UKL-UPL, SPPL

Eko Sugiharto

Tenaga Ahli
Pusat Studi Lingkungan Hidup
UNIVERSITAS GADJAH MADA
1 2 3

Apakah R. U d/a K Wajib memiliki


Amdal / UKL-UPL / SPPL ? 1. PENGUMUMAN 1) Pengisian Formulir K.A
Kategori studi Amdal 2. KOORDINASI 2) Pemeriksaan K.A.
A/B/C?
 Berita acara kesepakatan
3. MENGUNDANG MASY.
Pendekatan studi Amdal 3) Persetujuan teknis (bila diperlukan)
yang harus digunakan 4. KONSULTASI PUBLIK
Tunggal/Terpadu/Kawasan ? 4) Penyusunan ANDAL, RKL-RPL
5. PENGOLAHAN DATA
Kewenangan Penerbitan 5) Uji Kelayakan ANDAL, RKL-RPL
Izin Usaha / Persetujuan Pemerintah HASIL KONSULTASI  Persetujuan Lingkungan
Pusat/Prov/Kab/Kota ? PUBLIK Perizinan barusaha /
Persetujuan pemerintah
Tim Uji Kelayakan
yang Berwenang Menguji
Pusat / Prov / Kab / Kota ?
PROSES AMDAL 50 % PU/Pmrkrs
50 % Penyusun Amdal

PEMRAKARSA / PENGUMUMAN PENYUSUNAN PENGUMPULAN DATA


FORMULIR K.A. ANALISIS DATA
PELAKU USAHA
KAJIAN TEKNIS /
KOORDINASI
STANDAR TEKNIS
- Tokoh Masy
- Instansi terkait PEMERIKSAAN
SESUAI RT RW ?
FORMULIR K.A. Per.Tek
Y PENYUSUNAN
Undangan DITOLAK
ANDAL – RKL RPL
kpd masy
PENAPISAN DISEPAKATI
Per.Men. LHK KONSULTASI
PUBLIK
PENILAIAN
P.04 TH 2021 ANDAL, RKL RPL
BERITA ACARA TIDAK LAYAK
PENGOLAHAN Kesepakatan K.A. LINGKUNGAN
WAJIB DATA REKOMENDASI
AMDAL KELAYAKAN LH
> 80 % PU/Pmrkrs Wajib memuat paling sedikit:
< 20 % Penyusun Amdal a) kesepakatan DPH;
b) kesepakatan BWS dan BWK; Persetujuan Lingkungan (SKKL)
c) kesepakatan Metode Studi;
d) lama waktu penyusunan
Andal ,RKL-RPL; Persetujuan Pemerintah
Perizinan Berusaha
2
Mengapa perlu
PELIBATAN MASYARAKAT DALAM MENYUSUN AMDAL ?

UU 11-2020, menyempurnakan UU 32-2009 Pasal 26 sbb:

(1) Dokumen Amdal disusun oleh pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat.

(2)Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan melibatkan masyarakat yang


terkena dampak langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.

(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai proses pelibatan masyarakat sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan pemerintah.
???
Pelibatan masyarakat  PP 22-2021, Pasal 28

(1) Penanggung jawah Usaha dan/atau Kegiatan dalam menyusun Amdal melibatkan masyarakat yang
terkena dampak langsung.
(2) Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung dilakukan melalui:
Isi Pengumuman ?
a. pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; Dipasang di mana ?
b. konsultasi publik Siapa yg mengundang ?
Siapa yg diundang ?

(3) Masyarakat yang terkena dampak langsung berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan
terhadap R U/K dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak pengumuman
(4) Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada penanggung jawab U / K

(5) Masyarakat yang terkena dampak langsung memberikan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap R U/K
pada forum konsultasi publik
(6) Saran, pendapat, dan tanggapan terhadap R U/K pada konsultasi pubik dicatat dalam berita
acara konsultasi publik.

(7) Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung dilakukan sebelum penyusunan Formulir
Kerangka Acuan.
SIAPA:
PP 22-2021 Pasal 29 (1) - Masy. yg terkena dpk langsung
- Pemerhati Lingk ?
Masyarakat yang terkena dampak langsung - Masy. yg berkepentingan ?
yang dilibatkan dalam penyusunan Amdal
merupakan masyarakat yang berada di
dalam batas wilayah studi Amdal
yang akan terkena dampak secara langsung
baik positif dan/atau negatif dari adanya
rencana Usaha dan/atau Kegiatan.

PP 22-2021 Pasal 29 (2)


Pemerhati Lingkungan Hidup, Peneliti, atau
Lembaga swadaya masyarakat pendamping adalah
yang telah membina dan/atau mendampingi
masyarakat terkena dampak langsung dapat
dilibatkan sebagai bagian dari masyarakat yang
terkena dampak langsung.
PELIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL
Pengumu
man di PENGUMUMAN: (PP 22-2021, Psl 30(1))
tempat 1.Nama & alamat pemrakarsa
Masyarkt 2.Jenis R U / K Pemerhati lingk
3.Skala /besaran R U / K
PP 22 th 2021 PP 22 th 2021 Masy lain yg berkepentingan
4.Lokasi R U / K
Pengumu Psl 28 Psl 35
5.Dampak potensial (+ / -) yg mungkin timbul dan
man di konsep umum pengendalian dpk LH
Koran 6.Tgl diumumkan, batas waktu pemberian SPT
7.Alamat penerima SPT (Pemrakarsa) Sekretariat TUK
SPT Masyarakat
terkena dampak langsung PP 22 th 2021
SPT < 10 hari kerja
Psl 35
< 10 hari kerja PP 22th 2021 Psl 35
SPT yg relevan
PEMRAKARSA /
PP 22 th 2021
Psl 31 (1) PELAKU USAHA Penanggung jawab U/ K menyampaikan Informasi ttg …..
(PP 22 th 2021, Psl 34 (1))

Hasil pengolahan data • Koordinasi dg tokoh masy Mengundang masy.


• Koordinasi dg Instansi terkait
hendaklah memperoleh (PP 22 th 2021, Psl 33 (1)
terkena dpk langsung
(PP 22th 2021, Psl 33(2)

1. Aspirasi & Harapan masy Konsultasi publik


2. Indigenous knowledge BERITA ACARA Harapan, saran, pendapat, tanggapan
Konsultasi Publik
3. Emic view trhdp R.K (PP 22-2021 psl 28(6)
Masyarakat yg terkena dpk langsung
4. Aset yg dilindungi
5. Area/benda yg dikeramatkan
6. dll Untuk digunakan di:
Mengolah S.P.T. • K.A.
dari masyarakat • ANDAL
• Kriteria Kelayakan LH
Pengumuman Saran, Pendapat, Tanggapan Masyarakat
PP 22-2021 Pasai 31

(1) Masyarakat yang terkena dampak langsung berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap R U/K
dalam jangka waktu 10 (sepuluh hari kerja sejak pengumuman)
(2) Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada penanggung jawab U/K
(3) Dalam menyampaikan saran, pendapat, dan tanggapan terkait pengumuman R U/K, masyarakat wajib
mencantumkan identitas pribadi yang jelas sesuai dengan dokumen kependudukan.

(4) Saran, pendapat dan tanggapan masyarakat dapat berupa:


a. informasi deskriptif tentang kondisi lingkungan vang berada di dalam dan di sekitar lokasi
tapak R U/K;
b. nilai-nilai lokal yang berpotensi akan terkena dampak R U/K yang akan dilakukan;
c. aspirasi masyarakat, keinginan, dan harapan terkait dengan R U/K  emic view ?

(5) Saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat disampaikan dengan menggunakan bahasa lndonesia dan/atau bahasa
daerah atau lokal yang sesuai dengan lokasi R U/K.

(6) Berdasarkan saran, pendapat dan tanggapan masyarakat yang telah diterima, penanggung jawab U / K
mendokumentasikan dan mengolah saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat.
(7) Saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat yang telah diolah wajib digunakan oleh penanggung jawab U/K sebagai
masukan dalam pengisian Forrnulir Kerangka Acuan.
Koordinasi dg Tokoh Masyarakat dan Instansi terkait
PP 22-2021 Pasal 33 :
(1) Sebelum pelaksanaan konsultasi publik, penanggung jawab U / K :
a. berkoordinasi dengan instansi terkait dan tokoh masyarakat yang akan dilibatkan dalam proses
konsultasi publik:
b. mengundang masyarakat yang aka dilibatkan dalam konsultasi publik.

(2) Dalam undangan konsultasi publik, penanggung jawab U / K menyampaikan informasi mengenai:
a. tujuan konsultasi publik;
b. waktu dan tempat pelaksanaan konsultasi publik;
c. bentuk, cara, dan metode konsultasi publik yang akan dilakukan;
d. tempat di mana masyarakat dapat memperoleh informasi tambahan; dan
e. lingkup saran, pendapat, dan tanggapan dari masyarakat.

PP 22-2021 Pasal 32 :
Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung melalui konsultasi publik mencakup:

a. kelompok masyarakat rentan (vulnarable group);

b. masyarakat adat (indigenous people) dan/atau

c. kelompok laki-laki dan kelompok perempuan dengan memperhatikan kesetaraan gender.


PP 22-2021 Pasal 34 Konsultasi Publik NB: Bukan SOSIALISASI tetapi KONSULTASI PUBLIK

(1) Dalam pelaksanaan konsultasi publik, penanggung jawab U / K menyampaikan informasi


paling sedikit terkait:
a. deskripsi rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
b. dampak potensial yang akan timbul dari identiiikasi awal penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan meliputi penurunan kualitas air permukaan, penurunan kualitas Udara Ambien,
Kerusakan Lingkungan, keresahan masyarakat, gangguan lalu Iintas, gangguan kesehatan
masyarakat, kesempatan kerja, dan peluang berusaha; dan
c. komponen lingkungan yang akan terkena dampak dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.

(2) Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan,
masyarakat yang terkena dampak langsung berhak menyampaikan saran, pendapat, dan
tanggapan terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan.

(3) Penanggung jawab Usaha dan/atau kegiatan wajib mendokumentasikan dan mengolah saran,
pendapat, dan tanggapan masyarakat

(4) Saran, pendapat, dan tanggapan rnasyarakat yang telah diolah wajib digunakan oleh penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan sebagai masukan dalam pengisian Formulir Kerangka Acuan.
PROSES AMDAL 50 % PU/Pmrkrs
50 % Penyusun Amdal

PEMRAKARSA / PENGUMUMAN PENYUSUNAN PENGUMPULAN DATA


FORMULIR K.A. ANALISIS DATA
PELAKU USAHA
KAJIAN TEKNIS /
KOORDINASI
STANDAR TEKNIS
- Tokoh Masy
- Instansi terkait PEMERIKSAAN
SESUAI RT RW ?
FORMULIR K.A. Per.Tek
Y PENYUSUNAN
Undangan DITOLAK
ANDAL – RKL RPL
kpd masy
PENAPISAN DISEPAKATI
Per.Men. LHK KONSULTASI
PUBLIK
PENILAIAN
P.04 TH 2021 ANDAL, RKL RPL
BERITA ACARA TIDAK LAYAK
PENGOLAHAN Kesepakatan K.A. LINGKUNGAN
WAJIB DATA REKOMENDASI
AMDAL KELAYAKAN LH
> 80 % PU/Pmrkrs Wajib memuat paling sedikit:
< 20 % Penyusun Amdal a) kesepakatan DPH;
b) kesepakatan BWS dan BWK; Persetujuan Lingkungan (SKKL)
c) kesepakatan Metode Studi;
d) lama waktu penyusunan
Mengapa PU/Pemrakarsa Andal ,RKL-RPL; Persetujuan Pemerintah
Berperan > 50%
Perizinan Berusaha
Ketentuan Penyusun AMDAL
Siapa yang harus
menyusun AMDAL dan
apakah ada UU 32-2009, Pasal 26 (1) tidak diubah oleh 11-2020:
persyaratannya?
Dokumen Amdal disusun oleh pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat.

UU 32-2009, Pasal 27 diubah oleh UU 11-2020 menjadi:


Dalam menyusun dokumen Amdal, pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain.

PP 22 TH 2021,
Pasal 23 (1)
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam penyusunan Amdal dapat dilakukan sendiri atau
menunjuk pihak lain dalam hal tidak mampu.

Pasal 23 (3)
Hasil penyusunan Amdal yang disusun pihak lain menjadi tanggung jawab penanggung jawab Usaha
dan/atau Kegiatan.
PELAKSANA PENYUSUNAN AMDAL
UU 32-2009 Pasal 28 diubah oleh UU 11-2020 menjadi:

(1) Penyusun Amdal wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dan kriteria kompetensi pen]rusun Amdal diatur dalam Peraturan Pemerintah.

PP 22-2020, Pasal 67

(1) Penyusunan Amdal dilaksanakan oleh tim penyusun Amdal yang ditetapkan oleh
PP 22 – 2021, Pasal 68
penanggung jawab U / K
(2) Tim penyusun Amdal dapat berasal dari: (1) Sertifikat kompetensi penyusun Amdal diperoleh melalui
a. perorangan; atau sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal.
b. lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal.
(3) Tim penyusun Amdal terdiri atas: (2) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal
a. ketua; dilaksanakan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai
b. anggota. lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal dan
(4) Ketua wajib memiliki sertifikat kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi ketua lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal.
tim penyusun Amdal.  Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 70
(5) Anggota palirg sedikit terdiri atas 2 (dua) orang yang wajib memiliki sertifikat
kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi anggota tim penyusun Amdal
(3) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal meliputi
dan/atau kualifikasi ketua tim penyusun Amdal
tahapan:
(6) Dalam melakukan penyusunan Amdal, tim penyusun Amdal harus a. Pelatihan Penyusunan Amdal
melibatkan tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi di bidangnya masing-  Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 69
masing sesuai dengan jenis U /K dan Dampak Lingkungan Hidup yang b. Uji kompetensi
diakibatkan oleh rencana U /K c. Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Anrdal.

(7) Tim penyusun Amdal yang berasal dari perorangan dibentuk melalui keputusan (4) Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Amdal terdiri
penangung jawab kegiatan dengan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud atas:
pada ayat (3) sampai dengan ayat (6). a. Kualifikasi Ketua Tim Penyusun Amdal
b. Kualifikasi Anggota Tim Penyusun Amdal
PP 22 th 2021, Pasal 69

(1) Pelatihan penyusunan Amdal dilaksanakan , oleh lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal.

(2) LPK Amdal mengajukan permohonan akreditasi kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan meliputi:
a. identitas LPK Amdai;
b. penanggung jawab pelatihan kompetensi penyusun Amdal;
c. daftar pengajar tetap dan tidak tetap yang memiiiki pengalaman menyusun Amdal paling sedikit 5 tahun;
d. menggunakan bahan ajar (kurikulum) Amdal berdasarkan standar kompetensi;
e. menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan pelatihan kompetensi penyusun Amdal: dan
f. mempunyai sistem manajemen mutu.

(3) Menteri memberikan akreditasi kepada LPK Amdal yang telah memenuhi ketentuan dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterima persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan
lengkap dan benar.

(4) LPK Amdal yang telah terakreditasi melaporkan pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c sampai dengan huruf f , kepada Menteri setiap 1 (satu) tahun sekali.
PP 22 th 2021, Pasal 70
(1) Uji kompetensi dan dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal
(2) LSK Amdal mengajukan permohonan penetapan kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan
meliputi :
a. identitas lembaga sertifikasi kompetensi Amdal;
b. penanggung jawab sertifikasi kompetensi Amdal;
c. sistem uji kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
d. penguji yang memiiiki pengalaman paling sedikit 10 (sepuluh) tahun di bidang penyusunan Amdal;
e. sistem informasi publik yang terkait dengan pelaksanaan uji kompetensi;
f. mekanisme penanganan pengaduan dari pengguna jasa dan publik;
g. sistem manajemen mutu
(3) LSK Amdai yang telah ditetapkan melaporkan pemenuhan ketentuan kepada Menteri setiap 1 (satu)
tahun sekali.
DOKUMEN AMDAL : K.A.  ANDAL  RKL-RPL

UU 32-2009 Pasal 25 Ketentuan UU 32-2009 Psl 25 diubah dalam UU 11-2020 menjadi:

Dokumen AMDAL memuat: Dokumen AMDAL memuat:

a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan; b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terkena dampak langsung
dan/atau kegiatan; yang relevan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;

d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting*) dampak d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting *)
yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dampak yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan
dilaksanakan; tersebut dilaksanakan;
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk

menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup **) menentukan kelayakan atau ketidaklayakan, lingkungan hidup **)

f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup
KRITERIA SIFAT PENTING DAMPAK *)

UU 32-2009 Pasal 22 TIDAK DIUBAH OLEH UU 11-2020


(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal.
(2) Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:
a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena
dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang
akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak;
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
PENENTUAN KELAYAKAN ATAU KETIDAK LAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP

PP 22-2021 Pasal 47
(1) Uji kelayakan Lingkungan Hidup *) sebagaimana dimahstrd dalanr Pasal 45 ayat (6) dan Pasal 46 ayat (3) dilakukan
berdasarkan kriteria kelayakan yang meliputi:

a. kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan rencana tata ruang dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur terkait dengan pemanfaatan ruang;
b. kesesuaian rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan kebijakan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta sumber
daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
c. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak menganggu kepentingan pertahanan keamanan;
d. prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek bio-geo-fisik-kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
e. hasii evaluasi secara holistik terhadap seluruh Dampak Penting sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan Dampak Penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif;
f. kemampuan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan serta pihak terkait yang bertanggung jawah dalam menanggulangi Dampak Penting
negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
g. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak mengganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat (emic view) ;
h. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tjdak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
1. entitas dan/atau spesies kunci (key species);
2. memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
3. memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance) ;
4. memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance);
i. rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang telah berada di sekitar rencana
lokasi Usaha dan/atau Kegiatan;
j. tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup dari lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan, dalam hal terdapat
perhitungan daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup dimaksud.
KERANGKA ACUAN ANDAL
A. INFORMASI UMUM I. PENDAHULUAN
B. PELINGKUPAN II. DESKRIPSI R U/K serta alternatipnya
MPAD
C. METODE STUDI III. DESKRIPSI RLH RINCI
Daftar pustaka IV. HASIL dan EVALUASI PELIBATAN
Lampiran MPrk Dpk P MASYARAKAT
V. PENETAPAN DPH, BWS, BWK
VI. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING dan
PENENTUAN SIFAT PENTING DAMPAK
Yang harus
VII. EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP
diperhatikan?
DAMPAK LINGKUNGAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
FORMULIR K.A. (PP 22 th 2021, Lamp II)
I.INFORMASI UMUM
1) Nama Kegiatan
2) Nama dan Jabatan Penanggung Jawab U d/a K
3) Penyusun AMDAL
4) Deskripsi R. Usaha d/a Kegiatan
5) Lokasi R. Usaha d/a kegiatan
6) Hasil Pelibatan Masyarakat

II. PELINGKUPAN

Rencana U d/a K yg Rencana Pengelolaan & Komponen Rona PELINGKUPAN


Batas Batas
No Berpotensi Pemantauan Dampak Evaluasi Kesimpulan
Lingkungan Potensial Wilayah Waktu
Menimbulkan Lingkungan dampak DPH / DTPH
Terkena Dampak Studi Kajian
Dampak Lingkungan yg telah dipersiapkan potensial

III. METODE STUDI

No DPH Data & Informasi yg Metode Pengumpulan Metode Metode Prakiraan Dampak Metode Evaluasi
Relevan & dibutuhkan Data Analisis Data Penting
ALUR PEMERIKSAAN FORMULIR K.A.
SEKRETARIAT
Sekretariat TUK melakukan notifikasi penerimaan Formulir K.A
PEMERIKSAAN BERKAS dan melakukan pemeriksaan berkas kelengkapan Formulir K.A.
PENANGGUNG Formulir menggunakan SIDLH dan/atau secara langsung;
JAWAB R U/K K.A.

TIDAK LENGKAP
Mengajukan
Formulir SIDLH
LENGKAP
Kerangka Acuan

Pengujian Mandiri Masing-masing Penguji (TUK & Tenaga ahli)

Penguji (TUK & Tenaga Ahli)


< 10 HK RAPAT PEMERIKSAAN Penanggung jawab K / U
FORMULIR K.A. Penyusun AMDAL

BERITA ACARA
Kesepakatan K.A.

Berita Acara Kesepakatan Formulir Kerangka Acuan wajib memuat paling sedikit:
a) kesepakatan Dampak Penting hipotetik (DPH)
b) kesepakatan batas wilayah studi dan batas waktu kajian;
c) kesepakatan metode studi;
d) lama waktu penyusunan dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL (sesuai kategori AMDAL)
RKL-RPL No
DAMPAK YANG DIKELOLA
JENIS SUMBER
BENTUK PENGELOLAAN
INDIKATOR TEKNOLOGI / SOS - EKONOMI /
INSTANSI PENGELOLA
PENERIMA
LOKASI PERIODE PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK DAMPAK KEBERHASILAN KELEMBAGAAN LAPORAN

I.PENDAHULUAN

II.RENCANA PENGELOLAAN LH

III.RENCANA PEMANTAUAN LH
DAMPAK YANG DIPANTAU PEMANTAUAN INSTANSI PEMANTAU
No JENIS SUMBER PARAMETER / METODE PENGUMPULAN FREKWENSI / PENERIMA
LOKASI PELAKSANA PENGAWAS
DAMPAK DAMPAK INDIKATOR dan ANALISIS DATA WAKTU LAPORAN
IV.PERNYATAAN KOMITMEN
MELAKSANAAN RKL RPL

V. DAFTAR PUSTAKA

VI.LAMPIRAN • Matriks RKL dan RPL menjadi Lampiran PERSETUJUAN LINGKUNGAN


• Pelaksanaan KL-PL berdasar matriks RKL RPL
• Pemantauan berfungsi untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan lingkungan
ALUR PENILAIAN ANDAL, RKL RPL

SEKRETARIAT

KELENGKAPAN
PENANGGUNG ANDAL
ADMINISTRASI
JAWAB R U/K RKL-RPL

TIDAK LENGKAP LENGKAP a. Kesesuaian lokasi rencana U d/a K dengan RTRW


b. Persetujuan awal pemerintah terkait dengan
Permohonan
Penilaian SIDLH pernyataan
rencana U d/a K oleh kementerian/lembaga
tertulis pemerintah non kementerian yang membidangi U/K
ANDAL-RKL RPL c. Persetujuan Teknis terkait rencana U d/a K:
< 10 HK
1) pemenuhan baku mutu lingkungan hidup,
2) pengelolaan limbah B3,
1. Penilaian Mandiri PENILAIAN 3) analisis mengenai dampak lalu lintas;
2. Rapat TUK SUBSTANSI d. keabsahan tanda bukti registrasi lembaga penyedia
jasa penyusunan (LPJP) Amdal, apabila penyusun
REKOMENDASI
an Andal dan RKL-RPL dilakukan oleh LPJP Amdal;
Kelayakan/Ketidak layakan
e. keabsahan tanda bukti sertifikasi kompetensi
Lingkungan Hidup
penyusun Amdal;
f. hasil konsultasi publik;
g. kesesuaian sistematika Andal dan RKL-RPL dengan
1. S P T yang dihasilkan dari proses pengumuman dan konsultasi publik yang telah
pedoman penyusunan Andal dan RKL-RPL
dilakukan oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan beserta (Lampiran II, PP 22 th 2021)
2. S P T dari Pemerhati Lingkungan Hidup dan/atau masyarakat berkepentingan lainnya yang dan CHECKLIST PANDUAN 01
telah disaring oleh Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup.
2 PROSES PENGUJIAN AMDAL adalah proses komunikasi
dialogis atau musyawarah
antarpihak
PEMRAKARSA / KOORDINASI yang berkepentingan guna
UNDANGAN KONSULTASI
PENGUMUMAN - Tokoh Masy mencapai kesepahaman
PELAKU USAHA kpd . masyarakat PUBLIK dan kesepakatan
- Instansi terkait dalam perencanaan
pembangunan
SESUAI RT RW ? 3
PENYUSUNAN PEMERIKSAAN
Y P / PU TUK
FORMULIR K.A. FORMULIR K.A.
1

PENAPISAN DISEPAKATI BERITA ACARA DITOLAK


Per.Men. LHK WAJIB AMDAL
P.04 TH 2021 Apa saja ?

PENGUMPULAN DATA KAJIAN TEKNIS / Per.Men. LHK P.05-2021


Wajib UKL UPL ANALISIS DATA STANDAR TEKNIS Tata Cara Penerbitan Per.Tek & SLO

Per.Tek
Wajib SPPL
PENYUSUNAN PENGUJIAN
P / PU TUK
ANDAL – RKL RPL ANDAL, RKL RPL

Proses REKOMENDASI
SPPL Proses
UKL UPL
dasar penentuan ? 10 kriteria KL
Persetujuan Pemerintah Persetujuan Lingkungan TIDAK LAYAK
M/G/B/WK
Perizinan Berusaha (SKKL) LINGKUNGAN
FORMAT UKL-UPL
III.DAMPAK LINGKUNGAN dan Upaya K dan P
1.Dampak yang ditimbulkan
I. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB U/K
(Sumber dpk., Jenis dpk., besaran dpk.)
1. Nama Penanggung Jawab U/K 2.Standar pengelolaan LH
2. Alamat Kantor (Bentuk pengell,Lokasi, Periode)
3.Standar pemantauan LH
(Cara pemntauan, Lokasi, Waktu & Frkwns)
II. DESKRIPSI RENCANA U/K 4.Institusi pengelola & pemantau
1. Nama R U/K (Pelaksana, Pengawas, Penerima Laporan)
2. Lokasi (disertai Peta sesuai kaidah kartografi)
3. Skala/besaran RU/K
a. Kesesuaian lokasi dg RTRW IV.SURAT PERNYATAAN
b. Penjelasan Persetujuan Teknis
c. Uraian RK yg menimbulkan dampak: VI.DAFTAR PUSTAKA
1) Pra Konstuksi
2) Konstruksi VII.LAMPIRAN
3) Operasi 1.Bukti formal kesesuaian dengan RTRW
4) Pasca Operasi 2.Bukti formal Persetujuan Teknis
3.Informasi detil Rencana kegiatan
4.Peta sesuai kaidah kartografi tentang: Lokasi
RK, Lokasi Pengelolaan, Lokasi Pemantauan
5.Data dan Informasi lain yg dianggap perlu
(Ref. Lamp III, PP 22-2021)
PERSETUJUAN
PEMRAKARSA PP 22-2021 Psl 53 ayat (1) PEMERINTAH
penyediaan data dan informasi :
PELAKU USAHA • Deskripsi R U d/a K prasyarat
• Persetujuan Teknis
R U/K Persetujuan
Sesuai RTRW Sistern informasi Pernyataan
dokumen L.H. Pemeriksaan Kesanggupan
Pengelolaan L H

Formulir Mengajukan administratif


Penapisan UKL-UPL Pernyataan Kesanggupan kemudian PERSETUJUAN
UKL-UPL Pengelolaan Lingk. Hidup substansi LINGKUNGAN

SPPL Persetujuan
Sistem Perizinan Berusaha Pernyataan
AMDAL terintegrasi secara eiektronik Pemeriksaan Kesanggupan
Pengelolaan L H

Persetujuan Lingkungan adalah


Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. PERIZINAN
BERUSAHA
(UU 11-2020, Pasal 1 butir 35)

Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap U d/a K yang memiliki Dampak Penting atau tidak penting terhadap lingkungan.
(1) diberikan kepada Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah.
(2) menjadi prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah (PP 22-2021, Psl 3) dan Psl 64 ayat (1)

Perizinan Berusaha adalah Legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha


untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. (UU 11-2020, Psl 1 angka 4)
PP 22 th 2021, Pasal 52
(1) Formulir UKL-UPL diisi oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan pada tahap perencanaan Usaha dan/atau Kegiatan.

PP 22 th 2021, Pasai 53
(1) Penyusunan Formulir UKL-UPL dimulai dengan penyedian data dan informasi berupa:
a. deskripsi rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
b. Persetujuan Teknis.

(2) Dalam hal Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan lebih dari 1 (satu) Usaha dan/atau Kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya
saling terkait serta berlokasi di dalam satu kesatuan hamparan ekosistem, dapat dibuat dalam 1 (satu) Formulir UKL-UPL.

(3) Pendekatan penyusunan Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang saling terintegrasi dapat disusun dalam 1 (satu) Formulir UKLUPL
yang dapat digunakan untuk penerbitan lebih dari 1 (satu) Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah.

PP 22 th 2021, Pasal 54  Ketentuan bagi ASN Instansi Lingkungan Hidup


(1) Aparatur sipil negara yang bekerja pada instansi Lingkungan Hidup pusat, organisasi perangkat daerah yang membidangi Lingkungan Hidup provinsi,
atau organisasi perangkat daerah yang membidangi Lingkungan Hidup kabupaten/kota dilarang menjadi penyusun UKL-UPL.
(2) Dalam hal instansi Lingkungan Hidup Pusat, organisasi perangkat daerah yang membidangi Lingkungan Hidup provinsi, atau organisasi perangkat
daerah yang membidangi Lingkungan Hidup kabupaten / kota bertindak sebagai penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan, aparatur sipil negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi penyusun UKL-.UPL bagi instansinya masing-masing.
SPPL (Per.Men. LHK no 4 th 2021 Daftar RU/K wajib AMDAL, UKL-UPL, SPPL)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Instansi Pemerintah : ...... .
Nama Penanggung jawab : .......
Jabatan : ....... Alamat : ....... Nomor Telp. : ....... Bidang Kegiatan : .......
Menyatakan kesanggupan :
1. Melaksanakan kegiatan pada lokasi yang sesuai dengan rencana tata ruang;
2. Menyediakan fasilitas penyimpanan sementara limbah 83, dan sampah sesuai dengan standar dan jumlah yang dihasilkan;
3. Menyediakan fasilitas pengelolaan timbah cair dan emisi sesuai dengan jumlah limbah yang dihasilkan dan memenuhi baku
mutu limbah dan baku mutu emisi;
4. ……..dst. (Diisi sesuai dengan pengelolaan dan pemantauan jenis kegiatan yang akan dilakukan);
5. Mematuhi ketentuan Peraturan Perundangan-undangan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Bersedia dilakukan pengawasan untuk memastikan pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
7. Menyatakan dengan sungguh-sungguh akan melaksanakan seluruh kesanggupan sebagaimana tersebut di atas.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan ataupun
ketidakakuratan dalam pernyataan ini, maka penanggung jawab kegiatan bersedia menerima konsekuensi sesuai dengan
keteniuan peraturan perundangan.

Tempat,........... Tanggal..........

Tanda tangan
(Nama Penanggung j awab)
PP 22-2021, Pasal 65
(1) SPPL bagi usaha yang dilakukan oieh Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) diintegrasikan ke
dalam nomor induk berusaha.
(2) SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasai 7 ayat {2) bagi kegiatan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah
dilakukan melalui pengisian formulir yang menjadi dasar penerbitan Persetujuan Pemerintah.
(3) Tata cara pengisian formulrr sebagaimana dimaksuci pada ayat (2) tercanttrm dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerinrah ini,

PP 22-2021, Pasal 66
(1) Pengintegrasian SPPL ke dalarn nomor induk berusaha. sebagaimana dimaksud daaiam Pasal 65 ayat (1) dilakukan
melalui sistem Perizinan Berusaha terintegrasi secara elektronik.
(2) Pengisian formulir SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) dilakukan melalui sistem informasi
dokumen Lingkungan Hidup.
(3) Formulir SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. kesanggupan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di
bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan memiliki konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang atau
rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
c. kewajiban dasar pengelolaan Lingkungan Hidup.
(4) Menteri, Gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya menyetujui secara otomatis atas formulir
SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3)yang telah diisi oleh Instansi Pemerintah melalui sistem inforniasi dokumen
Lingkungan Hidup.
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Eko Sugiharto
TENAGA AHLI
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kampus UGM Sekip
http://www.ugm.ac.id
Tel.0274.565722 ; Fax.0274517863 ; E-Mail: pslh@ugm.ac.id
HP 0811283602 ; E-Mail: ekosugiharto.ugm@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai