Anda di halaman 1dari 162

MENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK
INDONESIA

PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN
NOMOR: PM 13 TAHUN2012

TENTANG
PENDAFTARANDANKEBANGSAANKAPA
L

Mcnirnbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 64 dan Pasal 168


Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, perlu
m~netapkan Peraturan Menteri Perhubungan ten tang Pendaftaran
dan Kebangsaan Kapal;

Mcngingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang
Perkapalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor
4227);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan
di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5108) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
P~merintah Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5208);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 92 Tahun 2011;
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 44 Tahun 2011;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 64 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Syahbandar
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 46 Tahun 2011;

Menetapkan: PERATURANMENTER! PERHUBUNGANTENTANG


PENDAFTARAN DAN KEBANGSAANKAPAL.

BABl
KETENTUANUMUM

1. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu,


yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi
lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air,
serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-
pindah.
2. Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal adalah Pejabat
Pemerintah yang berwenang menyelenggarakan pendaftaran
kapal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal adalah


pegawai yang ditunjuk untuk membantu Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal dalam menyelenggarakan
pendaftaran kapal.

4. Minut Akta adalah asH akta.


6. Hak Kebendaan Lainnya atas Kapal adalah saham-saham atas
kapal.

7. Hipotek Kapal adalah hak agunan kebendaan atas kapal yang


terdaftar untuk menjamin pelunasan utang tertentu yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor
tertentu terhadap kreditor lain.

8. Daftar Harian adalah berkas yang terdiri dari minut akta dan
semua dokumen yang disyaratkan untuk pembuatan akta.

9. Daftar Induk adalah lembaran yang berisi ringkasan dari minut


akta pendaftaran kapal dan catatan tentang perubahan data
dan status hukum kapal.

10. Daftar Pusat adalah daftar yang memuat data dan status
hukum kapal yang terdaftar di Indonesia yang dibuat
berdasarkan daftar induk dari seluruh tempat pendaftaran
kapal.

11. Kapal Berbendera Indonesia adalah kapal yang mengibarkan


bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan.

12. Kebangsaan Kapal adalah hubungan hukum antara kapal


dengan negara yang benderanya dikibarkan sebagai bendera
kebangsaan.

13. Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia adalah surat kapal


yang memberi hak kepada kapal untuk dapat mengibarkan
bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal termasuk
kapal penangkap ikan.

14. Syahbandar adalah Pejabat Pemerintah di pelabuhan yang


diangkat oleh Menteri dan memilikikewenangan tertinggi untuk
menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin
keselamatan dan keamanan pelayaran.

15. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan


Laut.
BAB II
PENDAFTARANKAPAL

Bagian Kesatu
Umum

(1) Pendaftaran kapal meliputi:


a. pendaftaran hak milik;
b. pembebanan hipotek; dan
c. pendaftaran hak kebendaan lainnya atas kapal.

(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan


oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal dibantu
oleh Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal.

(3) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal, dan Pegawai


Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Direktur Jenderal. .

(1) Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal yang


dapat ditetapkan sebagai Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3)
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. pendidikan minimal Strata 1 (satu);
b. masa kerja minimal 5 (lima) tahun; dan
c. lulus pendidikan dan pelatihan pendaftaran dan kebangsaan
kapal.

(2) Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal yang


dapat ditetapkan sebagai Pegawai Pembantu Pendaftaran dan
Baliknama Kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3)
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. pendidikan minimal Diploma 3 (tiga);
b. masa kerja minimal 3 (tiga) tahun; dan
c. lulus pendidikan dan pelatihan pendaftaran dan kebangsaaI?-
kapal.
(1) Pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dapat dilakukan pada unit kerja yang tugas dan
fungsinya di bidang pendaftaran dan kebangsaan kapal pada
Direktorat Jenderal atau di tempat pendaftaran kapal
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(2) Pemilik kapal bebas memilih salah satu dari tempat pendaftaran
kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mendaftar
kan kapalnya.

(3) Pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak


dapat dipindahkan ke tempat pendaftaran lain.

Bagian Kedua
Pendaftaran Hak Milik atas Kapal

(1) Hak milik atas kapal yang telah diukur dan mendapat surat
ukur dapat didaftarkan di Indonesia oleh Pemilik kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Balik Nama Kapal.

(2) Kapal yang dapat didaftarkan kepemilikannya di Indonesia


yaitu:
a. Kapal dengan ukuran tonase kotor sekurang-kurangnya
GT 7 (tujuh Gross Tonnage);
b. Kapal milik Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia; dan
c. Kapal milik Badan Hukum Indonesia yang merupakan usaha
patungan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Warga
Negara Indonesia. .

(3) Pendaftaran hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dilakukan dengan pembuatan akta pendaftaran dan
dicatat dalam daftar kapal Indonesia.

(4) Daftar kapal Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


terdiri dari:
a. daftar harian;
b. daftar induk; dan
c. daftar pusat.
(1) Pendaftaran hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) dibedakan dalam 3 (tiga) kategori:
a. kapallaut;
b. kapal nelayan; dan
c. kapal pedalaman.

(2) Kapal yang dapat didaftarkan dengan kategori pendaftaran


sebagai kapallaut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. kapal angkutan laut;
b. kapal angkutan penyeberangan; dan
c. kapallainnya yang digunakan di laut.

(3) Kapal yang dapat didaftarkan dengan kategori pendaftaran


sebagai kapal nelayan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi kapal yang digunakan untuk menangkap:
a. ikan;
b. ikan paus;
c. anjing laut;
d. ikan duyung;
e. hewan lainnya yang hidup di laut; dan
f. termasuk apabila kapal tersebut disamping untuk
penangkapan ikan juga digunakan untuk mengangkut hasil
tangkapannya sendiri.

(4) Kapal yang dapat didaftarkan dengan kategori pendaftaran


sebagai kapal pendalaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c meliputi kapal yang digunakan di sungai dan danau. .

(1) Pendaftaran hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud pada


Pasal 5 ayat (1) wajib dilengkapi dengan:
a. bukti hak milik atas kapal;
b. identitas pemilik;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak;
d. surat ukur; dan
e. bukti pelunasan bea balik nama kapal sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Bukti hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hurufa:
a. bagi kapal bangunan baru yang dibuat oleh galangan:
1) kontrak pembangunan kapal;
2) berita acara serah terima kapal; dan
3) surat keterangan galangan.
b. bagi kapal bangunan barn yang dibuat oleh tukang secara
tradisional:
1) surat keterangan tukang yang diketahui oleh Carnat;
atau
2) surat keterangan tukang yang dilarnpiri surat keterangan
hak milik yang diterbitkan oleh Carnat.
c. bagi kapal yang pernah didaftar di negara lain:
1) bukti penerimaan uang/kwitansi (bill of sale) yang
dilegalisasi oleh Notaris yang menyaksikan
penandatanganan bill of sale tersebut atau oleh Pejabat
Pemerintah yang berwenang dari negara bendera asal
kapal; dan
2) berita acara serah terima kapal (protocol of delivery and
acceptance) .
d. aktaj surat jual beli yang dibuat dihadapan Notaris;
e. akta hibah yang dibuat dihadapan Notaris;
f. penetapan waris;
g. penetapan Pengadilan Negeriatau putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
h. risalah lelang.

(3) Identitas pemilik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


dapat berupa:
a. kartu tanda penduduk bagi pemilik perseorangan; atau
b. akta pendirian dan/atau akta perubahan anggaran dasar
perusahaan yang dibuat di hadapan Notaris yang dapat
menunjukkan susunan direksi danj atau komposisi saharn
terakhir serta telah mendapat pengesahan dari instansi yang
berwenang bagi pemilik yang merupakan Badan Hukum
Indonesia.

(4) Pendaftaran hak milik atas kapal yang berasal dari pengadaan
kapal yang dilakukan dengan cara memasukan kapal bekas
berbendera asing wajib dilengkapi dengan surat keterangan
penghapusan dari daftar kapal yang diterbitkan oleh negara
bendera asal kapal.

(5) Bukti hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan surat keterangan penghapusan dari daftar kapal
yang diterbitkan oleh negara bendera asal kapal sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) yang diserahkan kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknarna Kapal harus dokumen asli.
(6) AsH bukti hak milik atas kapal yang diserahkan kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal, dikembalikan kepada
pemilik kapal setelah grosse akta diterbitkan dan dokumen asH
surat keterangan penghapusan dari daftar kapal yang
diterbitkan oleh negara bendera asal kapal disimpan dalam
daftar kapal Indonesia.

(1) Untuk mendaftarkan hak milik atas kapalnya, pemilik


mengajukan permohonan kepada Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal di salah satu temp at pendaftaran
kapal dengan dilengkapi dokumen pemenuhan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1).

(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian kelengkapan


persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum
terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal
mengembalikan permohonan kepada pemohon untuk
melengkapi persyaratan.

(4) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana tersebut pada


ayat (3) dapat diajukan kembali kepada 'Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal setelah persyaratan dilengkapi.

(5) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian kelengkapan


persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah
terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal
membuat akta pendaftaran kapal.

(6) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal danjatau


pegawai yang bekerja di temp at pendaftaran kapal dilarang
mewakili pemilik kapal dalam pendaftaran kapal.

(7) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal danj atau


pegawai yang bekerja di tempat pendaftaran kapal dapat
menjadi wakil pemilik kapal berdasarkan surat wasiat tertulis
dari pemegang hak atas kapal.
(1) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal wajib menolak
untuk membuat akta pendaftaran kapal dalam hal adanya
penetapan Pengadilan Negeri atau putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas gugatan dari
pihak ketiga terhadap hak milik atas kapal.

(2) Pemberitahuan dan penolakan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) disampaikan secara tertulis paling lama dalam waktu 14
(empat belas) hari kerja dengan menyebutkan alasan penolakan.

(1) Akta pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal·8


ayat (5) memuat:
a. nomor dan tanggal akta;
b. data kapal meliputi:
1) nama kapal;
2) panjang;
3) lebar;
4) dalam;
5) tonase kotor;
6) tonase bersih;
7) tanda selar;
8) jumlah geladak;
9) jumlah cerobong asap;
10) merk dan daya mesin induk;
11) tempat dan tahun pembangunan;
12) bahan utama; dan
13)jenis kapali
c. kategori pendMtaran kapal;
d. nama dan tempat kedudukan Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal;
e. nama dan domisili pemilik; dan
f. uraian singkat kepemilikan kapal.

(2) Akta pendaftaran kapal ditandatangani oleh Pemilik Kapal,


Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal, dan Pegawai
Pembantu Pendaftaran dan Baliknarila Kapal.

(3) Setiap akta pendaftaran kapal yang telah ditandatangani


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuatkan daftar
induk paling lama 24 (dua puluh empat) jam setelah akta
ditandatangani.
(4) Bentuk dan ISI akta pendaftaran kapal dibuat dengan
menggunakan format Contoh 1 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(1) Sebagai bukti hak milik atas kapal telah terdaftar, kepada
pemilik diberikan grosse akta pendaftaran kapal yang berfungsi
pula sebagai bukti hak milik atas kapal yang telah didaftar.

(2) Grosse akta pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) ditandatangani oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal atau Pegawai Pembantu Pendaftaran Dan
Baliknama Kapal.

(3) Bentuk dan isi grosse akta pendaftaran kapal dibuat dengan
menggunakan format Contoh 2 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(1) Pada kapal yang telah didaftar wajib dipasang tanda


pendaftaran oleh pemilik kapal.

(2) Grosse akta pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 11 ayat (1) diberikan kepada pemilik setelah tanda
pendaftaran dipasang di kapal.

(3) Pemasangan Tanda Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dibuatkan Berita Acara Pemasangan Tanda Pendaftaran
oleh Syahbandar.

(4) Bentuk dan isi Berita Acara Pemasangan Tanda Pendaftaran dibuat
dengan menggunakan format Contoh 3 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(1) Tanda pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat


(1) merupakan rangkaian angka dan huruf yang menunjukkan:
a. tahun pendaftaran;
b. kode pengukuran dari tempat kapal didaftar;
c. nomor urut akta pendaftaran; dan
d. kode kategori pendaftaran kapal.
(2) Kode kategori pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d, dinyatakan dengan:
a. huruf L untuk kapallaut;
b. huruf N untuk kapal nelayan; dan
e. huruf P untuk kapal pedalaman.

(3) Tandapendaftaran harus dipasang di kapal seeara permanen di


bagian luar dinding depan bangunan atas atau pada tempat lain
yang aman dan mudah dilihat.

(4) Pemasangan tanda pendaftaran seeara permanen sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan eara:
a. dilas, dibaut atau dikeling untuk kapal konstruksi baja atau
aluminium;
b. dipahat untuk kapal konstruksi kayu; atau
e. dilekatkan atau dicat untuk kapal konstruksi jibreglass atau
bahan lain.

(5) Ukuran angka dan huruf untuk tanda pendaftaran ditetapkan


sebagai beriku t:
a. kapal berukuran GT 7 (tujuh Gross Tonnage) sampai dengan
kurang dari GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross
Tonnage) menggunakan angka dan huruf berukuran:
1. tinggi angka 65 (enam puluh lima) mm, lebar 40 (empat
puluh) mm;
2. tinggi huruf besar 65 (enam puluh lima) mm, lebar 50
(lima puluh) mm;
3. tinggi huruf keeil 50 (lima puluh) mm, lebar 35 (tiga
puluh lima) mm; dan
4. tebal huruf dan angka 12 (dua belas) mm.

b. kapal berukuran GT 175 (seratus tujuh puluh lima


Gross Tonnage) atau lebih menggunakan angka
dan huruf berukuran:
1. tinggi angka 100 (seratus) mm, lebar 50 (lima puluh)
mm;
2. tinggi huruf besar 100 (seratus) mm, lebar 80 (delapan
puluh) mm;
3. tinggi huruf keeil 75 (tujuh puluh lima) mm, Iebar 50
(lima puluh) mm; dan
4. tebal huruf dan angka 20 (dua puluh) mm.

(6) Bentuk tanda pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dibuat dengan menggunakan format Contoh .4
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.
(1) Hak milik atas kapal yang sedang dibangun di dalam negeri
atau di luar negeri dapat didaftarkan semen tara di Indonesia
dengan dibuatkan akta pendaftaran kapal sementara.

(2) Akta pendaftaran kapal sementara sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dapat dibuatkan apabila pembangunan kapal paling
sedikit secara fisik telah mencapai tahap penyelesaian
bangunan lambung, geladak utama, dan seluruh bangunan
atas.

(3) Untuk dapat dibuatkan akta pendaftaran kapal sementara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemilik mengajukan
permohonan kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Kapal.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib


dilengkapi dengan:
a. bukti hak milik atas kapal yang berupa surat perjanjian
pembangunan kapal;
b. identitas pemilik berupa kartu tanda penduduk bagi
perorangan dan anggaran dasar pendirian perusahaan bagi
Badan Hukum Indonesia;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak;
d. surat keterangan mengenai data ukuran dan perhitungan
tonase kapal berdasarkan gambar rancang bangun kapal
yang diterbitkan oleh Syahbandar;
e. laporan tahapan pembangunan kapal yang sudah
dilaksanakan;dan
f. persetujuan dari galangan untuk mendaftar ~an kapal atas
nama pemesan selaku pemilik.

(5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) untuk kapal


yang dibangun pada galangan di dalam negeri diajukan kepada
Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di pelabuhan
terdekat dilengkapi dengan dokumen pemenuhan persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

(6) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) untuk kapal


yang dibangun pada galangan di luar negeri diajukan kepada
Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal pada
Direktorat Jenderal dilengkapi dengan dokumen pemenuhan
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
(7) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dan ayat (6) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal
melakukan penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu
paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima
secara lengkap.

(8) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (7) belum terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan.

(9) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana tersebut pada


ayat (8) dapat diajukan kembali kepada Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal setelah persyaratan dilengkapi.

(10)Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (7) telah terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal membuat akta pendaftaran kapal semen tara.

(1) Akta pendaftaran kapal sementara sebagaimana dimaksud


dalam Pasal14 ayat (10) memuat:
a. nomor dan tanggal akta;
b. data kapal meliputi:
1. nama kapal;
2. panjang;
3. lebar;
4. dalam;
5. tonase kotor;
6. tonase bersih;
7. jumlah geladak;
8. jumlah cerobong asap;
9. merek dan daya mesin induk;
10. tempat dan tahun pembangunan;
11. bahan utama; dan
12. jenis kapal.
c. nama dan tempat kedudukan Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal;
d. nama dan domisili pemilik; dan
e. uraian singkat kepemilikan kapal.

(2) Akta pendaftaran kapal sementara ditandatangani oleh pemilik


kapal, Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal, dan
Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal.
(3) Bentuk dan isi akta pendaftaran kapal sementara dibuat dengan
menggunakan format Contoh 5 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(4) Akta pendaftaran kapal sementara sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) tidak berlaku lagi pada saat kapal dimaksud diserah
terimakan atau pada saat pembangunannya dinyatakan tidak
dilanjutkan.

(1) Sebagai bukti hak milik atas kapal yang sedang dibangun telah
terdaftar sementara, kepada pemilik diberikan grosse akta
pendaftaran kapal sementara yang berfungsi pula sebagai bukti
hak milik atas kapal yang telah didaftar sementara.

(2) Grosse akta pendaftaran kapal sementara sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Pejabat Pendaftar
dan Pencatat Baliknama Kapal atau Pegawai Pembantu
Pendaftaran dan Baliknama Kapal.

(3) Bentuk dan isi grosse akta pendaftaran kapal sementara dibuat
dengan menggunakan format Contoh 6 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(1) Hak milik atas kapal yang didaftar untuk sementara apabila
telah diserah terimakan harus segera didaftarkan di tempat
kapal didaftarkan sementara dan dilaksanakan dengan
mengikuti tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal8.

(2) Permohonan pendaftaran kapal sementara sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) disertai grosse
akta pendaftaran kapal sementara.

(3) Akta pendaftaran hak milik atas kapal yang pernah didaftar
untuk sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memuat juga bahwa hak milik atas kapal sebelumnya pernah
didaftar sementara.
(1) Pada setiap pengalihan hak milik atas kapal yang telah didaftar,
pemegang hak yang baru harus mengajukan permohonan
baliknama kepada Pejabat Pendaftar dan Pejabat Baliknania
Kapal di tempat kapal didaftar.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib


dilengkapi dengan:
a. bukti pengalihan hak milik atas kapal;
b. identitas pemilik berupa kartu tanda penduduk bagi
perorangan dan anggaran dasar pendirian perusahaan bagi
Badan Hukum Indonesia;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak;
d. surat ukur;
e. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal; dan
f. bukti pelunasan bea baliknama sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

(3) Bukti pengalihan hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) huruf a dapat berupa:
a. aktajual-beli yang dibuat dihadapan Notaris;
b. akta hibah yang dibuat dihadapan Notaris;
c. penetapan waris;
d. penetapan Pengadilan Negeri atau putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
e. risalah lelang.

(4) Baliknama kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilakukan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal
dengan membuat akta baliknama kapal dan dicatat dalam
daftar induk kapal yang bersangkutan.

(5) Akta baliknama kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


hanya dapat dibuat apabila menurut catatan dalam daftar
induk, kapal dalam keadaan tidak sedang dibebani hipotek danl
atau jaminan lainnya serta bebas dari segala bentuk sitaan.

(1) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


18 ayat (1) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal
melakukan penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu
paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima
secara lengkap.
(2) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) belum terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan.

(3) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana tersebut pada


ayat (2) dapat diajukan kembali kepada Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal setelah persyaratan dilengkapi.

(4) Dalam hal berdasarkan hasH penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) telah terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal membuat akta baliknama kapal.

(1) Akta baliknama kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19


ayat (4) memuat:
a. nomor dan tanggal akta;
b. data kapal meliputi:
1)nama kapal;
2) panjang;
3) lebar;
4) dalam;
5) tonase kotor;
6) tonase bersih;
7) tanda selar;
8)jumlah geladak;
9)jumlah cerobong asap;
10) merek dan daya mesin induk;
11) tempat dan tahun pembangunan;
12) bahan utama; dan
13) jenis kapal.
c. kategori pendaftaran kapal;
d. nama dan tempat kedudukan Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal;
e. nama dan domisili pemilik; dan
f. riwayat kepemilikan kapal.

(2) Riwayat kepemilikan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf f berisi uraian singkat mengenai:
a. hak milik atas kapal yang pertama kali didaftar; dan/ atau
b. pengalihan hak milik atas kapal.

(3) Akta baliknama kapal ditandatangani oleh pemilik kapal,


Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal, dan Pegawai
Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal.
(4) Setiap akta baliknama kapal harus dicatat dalam daftar induk
kapal yang bersangkutan pada tanggal yang sarna dengan
penandatanganan akta baliknama kapal.

(5) Bentuk dan ISI akta baliknama kapal dibuat dengan


menggunakan format Contoh 7 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(1) Sebagai bukti baliknama atas kapal telah dilakukan, kepada


pemilik baru diberikan grosse akta baliknama kapal.

(2) Grosse akta baliknama kapal sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) ditandatangani oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal atau Pegawai Pembantu Pendaftaran dan
Baliknama Kapal.

(3) Bentuk dan isi grosse akta baliknama kapal dibuat dengan
menggunakan format Contoh 8 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Dalam rangka pendaftaran kapal, Pejabat Pendaftar dan Pencatat


dan Baliknama Kapal tidak bertanggung jawab atas kebenaran
materiil dokumen yang disampaikan oleh pemilik kapal.

Bagian Ketiga
Grosse Akta Pengganti

(1) Grosse akta pengganti dapat diterbitkan sebagai pengganti


grosse akta yang hilang atau grosse akta yang rusak.

(2) Untuk mendapatkan grosse akta pengganti sebagaimana yang


dimaksud pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan
kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di
tempat kapal didaftar dan wajib dilengkapi dengan:
a. penetapan pengadilan untuk grosse akta yang hilang; atau
b. grosse akta yang rusak untuk permohonan penggantian
grosse akta yang rusak.

(3) Grosse akta pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ditandatangani oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Kapal atau Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama
Kapal.
(4) Penerbitan grosse akta pengganti sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dicatat dalam daftar induk.

Bagian Keempat
Penghapusan Pendaftaran Kapal

(1) Penghapusan pendaftaran hak milik atas kapal dari daftar


kapal Indonesia dilakukan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal dengan cara mencoret dan dicatat dalam
daftar induk kapal yang bersangkutan.

(2) Penghapusan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dilakukan:


a. atas permohonan dari pemilik dengan alasan sebagai berikut:
1) kapal tidak dapat dipergunakan lagi;
2) kapal dirampas oleh bajak laut atau musuh;
3) terjadi hal-hal tersebut dalam Pasal 667 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang;
4) kapal ditutuh (scrapping); dan
5) kapal beralih kepemilikan kepada warga negara danl atau
badan hukum asing.
b. berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri atau putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(3) Permohonan penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


huruf a diajukan oleh pemilik kapal kepada Pejabat Pendaftar
dan Pencatat Baliknama Kapal di tempat kapal didaftar dengan
mencantumkan alasan penghapusan dan disertai dokumen asli:
a. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal;
b. surat ukur; dan
c. surat tanda kebangsaan kapal.

(4) Dalam hal pemohon penghapusan bukan pemilik yang


tercantum dalam grosse akta pendaftaran kapal atau grosse
akta baliknama kapal, permohonan wajib dilengkapi dengan:
a. bukti pengalihan hak milik atas kapal;
b. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal;
c. surat ukur; dan
d. surat tanda kebangsaan kapal.

(5) Bagi kapal yang beralih kepemilikan kepada warga negara danl
atau badan hukum asing, permohonan penghapusan wajib
dilengkapi dengan bukti pengalihan hak milik atas kapal yang
dibuat atau dilegalisasi oleh Notaris.
(6) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal melakukan
pencoretan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila
menurut catatan dalam daftar induk kapal dalam keadaan tidak
sedang dibebani hipotek atau hak kebendaan lainnya atas kapa).
serta bebas dari segala bentuk sitaan.

(1) Bagi kapal yang telah dicoret dalam daftar kapal Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) diterbitkan
surat keterangan penghapusan pendaftaran kapal oleh Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal.

(2) Kapal yang telah dicoret dalam daftar kapal Indonesia


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) dilaporkan oleh
Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal kepada
Direktur Jenderal untuk dicatat dalam daftar pusat.

(3) Bentuk dan isi surat keterangan penghapusan pendaftaran


kapal dari daftar kapal Indonesia dibuat dengan menggunakan
format Contoh 9 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Penghapusan pendaftaran hak milik atas kapal dari daftar


kapal Indonesia tidak menghilangkan hak milik atas kapal.

(2) Kapal yang telah dihapus dari daftar kapal Indonesia dapat
didaftarkan kembali.

(3) Pendaftaran kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


dilakukan dengan cara pemilik kapal mengajukan permohonan
kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di
tempat kapal semula didaftarkan dan wajib dilengkapi dengan:
a. surat keterangan penghapusan pendaftaran kapal dari daftar
kapal Indonesia;
b. surat ukur baru;
c. identitas pemilik;
d. bukti hak milik atas kapal;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak; dan
f. bukti pelunasan bea baliknama kapal sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Bagian Kelima
Pembatalan Akta

(1) Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal dapat


membatalkan akta yang telah diterbitkan apabila dokumen yang
digunakan sebagai dasar penerbitan akta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (4), Pasal 14 ayat (4),
dan Pasal 18 ayat (2) dinyatakan batal atau tidak sah oleh
instansi yang berwenang.

(2) Pembatalan akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diberitahukan secara tertulis kepada pemilik atau pemegang
akta dan dicatat dalam daftar induk.

(3) Pemilik atau pemegang akta hams mengembalikan akta yang


dibatalkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal.

Bagian Keenam
Pembebanan Hipotek Atas Kapal

(1) Kapal yang telah didaftarkan dalam daftar kapal Indonesia dapat
dijadikan jaminan utang dengan pembebanan hipotek atas
kapal.

(2) Pembebanan hipotek atas kapal dilakukan dengan pembuatan


akta hipotek kapal oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal di tempat kapal didaftarkan dan dicatat dalam
daftar induk kapal yang bersangkutan.

(1) Untuk dapat dilakukan pembebanan hipotek atas kapal


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), pemilik kapal
dan penerima hipotek atau penerima hipotek secara sendiri atas
kuasa pemilik kapal mengajukan permohonan kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di tempat kapal
didaftar.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib


dilengkapi dengan:
a. perjanjian kredit; dan
b. asli grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta
baliknama kapal.

(3) Kuasa pemilik kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dibuat di hadapan Notaris.

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

(5) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (4) belum terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan. .

(6) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (5) dapat diajukan kembali kepada Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal setelah kekurangan kelengkapan
persyaratan dilengkapi.

(7) Apabila kelengkapan persyaratan pembebanan hipotek atas


kapal telah terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal membuat akta hipotek kapal.

(1) Akta hipotek kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28


ayat (2) memuat:
a. nomor dan tanggal akta;
b. nama dan tempat kedudukan Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal;
c. nama dan domisili pemberi dan penerima hipotek;
d. nomor dan tanggal akta pendaftaran atau akta baliknama;
e. data kapal;
f. dasar pembebanan hipotek;
g. nilai hipotek; dan
h. hal-hallain yang diperjanjikan.

(2) Akta hipotek kapal ditandatangani oleh pemilik kapal, penerima


hipotek, Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal, dan
Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal.

(3) Penandatanganan, pemberian nomor, tanggal akta hipotek


kapal, dan pencatatan dalam daftar induk harus dilakukan pada
tanggal yang sarna.

J
(4) Bentuk dan isi akta hipotek kapal dibuat dengan menggunakan
format Contoh 10 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Sebagai bukti kapal telah dibebani hipotek kepada penerima


hipotek diberikan grosse akta hipotek kapal.

(2) Gross akta hipotek kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh Pejabat Pendaftar dan Pejabat Baliknama
Kapal atau Pegawai Pembantu Pendaftar dan Baliknama Kapal.

(3) Grosse akta hipotek kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.

(4) Grosse akta hipotek kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada penerima hipotek bersamaan dengan grosse
akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama kapal.

(5) Bentuk dan isi grosse akta hipotek kapal dibuat dengan
menggunakan format Contoh 11 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan
Ini.

Dalam hal penerima hipotek terdiri dari beberapa kreditur


yang· merupakan sindikasi, pemberian grosse akta
hipotek kapal diberikan secara bersamaan dengan grosse
akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama kapal
kepada salah satu kreditur anggota sindikasi yang
diberi kuasa untuk mewakili sindikasi.

(1) Setiap pengalihan hipotek atas kapal dilakukan dengan


pembuatan akta pengalihan hipotek kapal oleh Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di tempat kapal
didaftarkan dan dicatat dalam daftar induk kapal yang
bersangkutan.

(2) Untuk dapat dilakukan pengalihan hipotek atas kapal


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penerima pengalihan
hipotek atas kapal mengajukan permohonan kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di tempat kapal
didaftar.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
dilengkapi dengan asli:
a. bukti pengalihan hipotek;
b. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal; dan
c. grosse akta hipotek kapal.

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

(5) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (4) belum terpenuhi, Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan.

(6) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (5) dapat diajukan kembali kepada Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal setelah kekurangan kelengkapan
persyaratan dilengkapi.

(7) Apabila ke1engkapan persyaratan pengalihan hipotek atas kapal


terpenuhi Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal
membuat akta pengalihan hipotek kapal.

(1) Akta pengalihan hipotek kapal sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 33 ayat (7) memuat:
a. nomor dan tanggal akta pengalihan hipotek kapal;
b. nama dan tempat kedudukan Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal;
c. nama dan domisili penerima pengalihan hipotek;
d. nomor dan tanggal akta hipotek kapal;
e. nama kapal;
f. bukti pengalihan hipotek atas kapal; dan
g. nilai hipotek.

(2) Akta pengalihan hipotek kapal ditandatangani oleh penerima


pengalihan hipotek, Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Kapal, dan Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama
Kapal.

(3) Penandatanganan, pemberian nomor, tanggal akta pengalihan


hipotek, dan pencatatan dalam daftar induk harus dilakukan
pada tanggal yang sama.
(4) Bentuk dan isi akta pengalihan hipotek kapal dibuat dengan
menggunakan format Contoh 12 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan
ini.

(1) Sebagai bukti telah dilakukan pengalihan hipotek atas kapal


diterbitkan grosse akta pengalihan hipotek kapal yang
ditandatangani oleh Pejabat Pendaftar dan Pejabat Baliknama
Kapal atau Pegawai Pembantu Pendaftar dan Baliknama Kapal.

(2) Grosse akta pengalihan hipotek kapal sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) diberikan kepada penerima pengalihan hipotek
atas kapal bersamaan dengan grosse akta hipotek kapal, dan
grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal.

(3) Bentuk dan isi grosse akta pengalihan hipotek kapal dibuat-
dengan menggunakan format Contoh 13 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Perhubungan ini.

Dalam hal penerima pengalihan hipotek atas kapal terdiri atas


beberapa kreditur yang merupakan sindikasi, pemberian grosse
akta pengalihan hipotek kapal diberikan secara bersamaan dengan
grosse akta hipotek kapal dan grosse akta pendaftaran kapal atau
grosse akta baliknama kapal kepada salah satu kreditur anggota
sindikasi yang diberi kuasa untuk mewakili sindikasi.

(1) Kapal yang tidak lagi dijadikan jaminan utang dengan


pembebanan hipotek atas kapal, dilakukan pencoretan hipotek
{roya}.

(2) Pencoretan hipotek {roya} sebagaimana dimaksud pada ayat (1)-


dilakukan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Kapal.

(1) Pencoretan hipotek (roya) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal37 dilakukan berdasarkan:
a. permohonan penerima hipotek atas kapal atau penerima
pengalihan hipotek atas kapal;
b. permohonan pemberi hipotek atas kapal; atau
c. penetapan Pengadilan Negeri atau putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(2) Dalam hal pencoretan hipotek (roya) sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a dimohonkan oleh penerima hipotek atas
kapal, permohonan wajib dilengkapi dengan asH:
a. grosse akta hipotek kapal dan atau grosse akta pengalihan
hipotek atas kapal; dan
b. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal.

(3) Dalam hal pencoretan hipotek (roya) sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf b dimohonkan oleh pemberi hipotek atas
kapal, permohonan wajib dilengkapi dengan asH:
a. surat persetujuan dari penerima hipotek atas kapal;
b. grosse akta hipotek kapal dan atau grosse akta pengalihan
hipotek kapal; dan
c. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal.

(4) Permohonan pencoretan hipotek (roya) atau surat persetujuan


pencoretan hipotek (roya) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3)yang diajukan atau diberikan oleh penerima hipotek
atas kapal yang merupakan badan hukum asing, harus
dilegalisasi oleh Notaris di tempat dibuatnya permohonan atau
surat persetujuan.

(1) Pencoretan hipotek (roya) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 38 dilakukan dengan cara membuat catatan mengenai
berakhirnya pembebanan hipotek atas kapal dan mencoret
catatan yang telah dibuat sebelumnya tentang pembebanan
hipotek atas kapal dalam daftar induk kapal yang
bersangkutan.

(2) Catatan mengenai berakhirnya pembebanan hipotek atas kapal


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) se1anjutnya disalin ke
dalam grosse akta hipotek kapal.

(3) Grosse akta hipotek kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikembalikan kepada pemilik kapal bersama dengan grosse akta
pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama kapal.
Bagian Ketujuh
Pendaftaran Hak Kebendaan Lainnya atas Kapal

(1) Pemegang hak kebendaan lainnya atas kapal yang telah didaftar
dapat mengajukan permohonan pendaftaran hak kebendaan
lainnya atas kapal kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal di tempat kapal didaftar.

(2) Pendaftaran hak kebendaan lainnya atas kapal sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mencatat dalam
daftar induk kapal yang bersangkutan.

(3) Pemegang hak kebendaan lainnya atas kapal yang memperoleh


hak berdasarkan peralihan hak dapat mengajukan permohonan
pencatatan haknya kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat
Baliknama Kapal di tempat kapal didaftar.

(4) Pencatatan hak kebendaan lainnya atas kapal sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan peralihannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilakukan berdasarkan dokumen yang
menunjukan adanya hak kebendaan lainnya atas kapal.

(1) Permohonan pencoretan hak kebendaan lainnya atas kapal


diajukan oleh pemegang hak kebendaan dimaksud kepada
Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di tempat
kapal didaftar.

(2) Permohonan pencoretan hak kebendaan lainnya atas kapal


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan oleh
pemilik kapal dengan melampirkan surat persetujuan dari
pemegang hak kebendaan dimaksud.

(3) Pencoretan hak kebendaan lainnya atas kapal sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan cara membuat
catatan tentang pelepasan hak dan mencoret catatan yang telah
dibuat sebelumnya tentang adanya hak dimaksud dalam daftar
induk kapal yang bersangkutan.

(4) Pencoretan hak kebendaan lainnya at as kapal dapat juga


dilakukan berdasarkan penetapan pengadilan negeri.
Bagian Kedelapan
Penomoran Akta, Dokumentasi Pendaftaran Kapal,
dan Halaman Tambahan

(1) Penomoran akta pendaftaran kapal dan akta baliknama kapal


dilakukan secara berurutan sesuai dengan tanggal
penandatanganan akta yang dimulai dari nomor 1 (satu) sampai
dengan nomor 9999 (sembilan ribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan) dan selanjutnya dimulai kembali dari nomor 1
(satu) dan dicatat dalam buku penomoran akta pendaftaran
kapal dan akta baliknama kapal.

(2) Penomoran akta pendaftaran kapal sementara dilakukan secara


berurutan sesuai dengan tanggal penandatanganan akta yang
dimulai dengan nom or 1 (satu) pada setiap awal tahun dan
dicatat dalam buku penomoran akta pendaftaran kapal
sementara.

(3) Penomoran akta hipotek kapal dilakukan secara berurutan


sesuai dengan tanggal penandatanganan akta yang dimulai
dengan nomor 1 (satu) pada setiap awal tahun dan dicatat
dalam buku penomoran akta hipotek kapal.

(4) Penomoran akta pengalihan hipotek dilakukan secara berurutan


sesuai dengan tanggal penandatanganan akta yang dimulai
dengan nomor 1 (satu) pada setiap awal tahun dan dicatat
dalam buku penomoran akta pengalihan hipotek kapal dan akta
baliknama kapal

(1) Pencatatan dan pendokumentasian pendaftaran kapal dilakukan


dalam daftar kapal Indonesia.

(2) Pencatatan dan pendokumentasian pendaftaran kapal ke dalam


daftar kapal Indonesia dilakukan dengan membuat:
a. daftar harian;
b. daftar induk; dan
c. daftar pusat.

(1) Daftar harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2)


huruf a diselenggarakan di setiap tempat pendaftaran kapal oleh
Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal.
(2) Dokumen yang diberkas menjadi daftar harian meliputi:
a. minut akta; dan
b. semua dokumen yang disyaratkan untuk pendaftaran kapal.

(1) Daftar induk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2)


huruf b diselenggarakan oleh Pegawai Pembantu Pendaftaran
dan Baliknama Kapal pada setiap tempat pendaftaran kapal dan
terbuka untuk umum.

(2) Penyelenggaraan daftar induk sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dilakukan dengan cara:
a. membuat blanko daftar induk;
b. memberi nomor daftar induk;
c. mencatat data ringkasan dari minut akta pendaftaran kapal
ke dalam daftar induk;
d. mencatat perubahan data kapal; dan
e. mencatat perubahan status hukum kapal.

(3) Bentuk dan isi daftar induk dibuat dengan menggunakan format
Contoh 14 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(4) Nomor daftar induk sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


huruf b dibuat secara berurutan sesuai dengan urutan
pembuatan akta pendaftaran dimulai dari nomor 1 (satu) sampai
dengan nomor 9999 (sembilan ribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan) dan selanjutnya dimulai kembali dari nomor 1
(satu).

(5) Daftar induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib


dilaporkan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Kapal kepada Direktur Jenderal pada setiap akhir bulan untuk
dicatat dalam daftar pusat.

(1) Setiap terjadi perubahan muatan akta pendaftaran kapal atau


akta baliknama kapal dan status hukum kapal, Pegawai
Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal wajib mencatat
dalam daftar induk.
(2) Perubahan muatan akta pendaftaran kapal atau akta baliknama
kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berupa perubahan:
a. nama kapal;
b. nama badan usaha pemilik kapal;
c. panjang, lebar dan dalarn kapal;
d. tonase kotor dan tonase bersih;
e. tanda selar;
f. jumlah geladak dan jumlah cerobong asap;
g. merek dan daya mesin induk; dan
h. kategori pendaftaran kapal.
(3) Catatan status hukum kapal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)meliputi:
a. pembebanan hipotek dan roya hipotek atas kapal;
b. baliknarna kapal;
c. sitajarninan dan pengangkatan sitajaminan; dan
d. perintah atau putusan pengadilan atas kapal yang
bersangkutan.
(4) Setiap catatan perubahan muatan akta pendaftaran kapal dan
akta baliknama kapal dan status hukum kapal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaporkan oleh Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknarna Kapal kepada Direktur
Jenderal dengan mencantumkan nomor daftar pusat.
(5) Atas permintaan pihak yang memerlukan, Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknarna Kapal dapat menerbitkan surat keterangan
tentang status hukum kapal sesuai dengan catatan dalam daftar
induk.

(6) Bentuk dan isi surat keterangan status hukum kapal dibuat
dengan menggunakan format Contoh 15 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Perhubungan ini.

(1) Pada setiap tempat pendaftaran kapal Pegawai Pembantu


Pendaftaran dan Baliknama Kapal wajib membuat:
a. daftar kapal yang terdaftar;
b. daftar pemilik dari kapal yang terdaftar; dan
c. daftar kapal berdasarkan pemilik.

(2) Bentuk dan isi daftar kapal yang terdaftar, daftar pemilik dari
kapal yang terdaftar, dan daftar kapal berdasarkan pemilik
dibuat dengan menggunakan format Contoh 16, Contoh 17, dan
Contoh 18 Larnpiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.
Pencoretan catatan status hukum kapal dalam daftar induk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (3) hanya dapat
dilakukan atas:
a. permintaan tertulis dari pihak yang meminta pencatatan; atau
b. permintaan pemilik kapal atas persetujuan dari pihak yang
meminta pencatatan atau berdasarkan penetapan Pengadilan
Negeri atau putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap.

(1) Daftar pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2)


huruf c diselenggarakan pada unit kerja yang tugas dan
fungsinya di bidang pendaftaran dan kebangsaan kapal pada
Direktorat Jenderal.

(2) Penyelenggaraan daftar pusat sebagaimana dimaksud pada


ayat (1)dilakukan dengan cara:
a. membuat daftar pusat;
b. memberi nomor daftar pusat untuk masing-masing kapal;
c. mencatat data ringkasan dari minut akta pendaftaran kapal;
d. mencatat perubahan data kapal;
e. mencatat perubahan status hukum kapal; dan
f. memberitahukan nomor daftar pusat kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di tempat kapal
didaftarkan.

(3) Bentuk dan isi daftar pusat dibuat dengan menggunakan format
Contoh 19 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(4) Pemberian nomor daftar pusat sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) huruf b dilakukan sesuai dengan urutan pencatatan
yang dimulai dari angka 1 (satu) sampai dengan seterusnya.

(5) Pencatatan ringkasan dari minut akta pendaftaran kapal,


perubahan data kapal, dan perubahan status hukum kapal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, huruf d, dan
huruf e dilakukan berdasarkan laporan daftar induk yang
disampaikan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Kapal.
(1) Penyelenggara daftar pusat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 49 ayat (1) wajib membuat daftar kapal yang tercatat
dalam daftar pusat.

(2) Bentuk dan isi daftar kapal yang tercatat dalam daftar pusat
dibuat dengan menggunakan format Contoh 20 Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri Perhubungan ini.

(1) Setiap terjadi perubahan muatan akta pendaftaran kapal atau


akta baliknama kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46
ayat (1), pemilik hams memberitahukan kepada Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal di temp at kapal
didaftar.

(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib


dilengkapi dengan:
a. surat ukur untuk perubahan nama kapal, ukuran, dan/atau
tonase kapal;
b. surat keterangan penggantian mesin dari Syahbandar atau
sertifikat klas untuk perubahan mesin induk kapal;
c. akta perubahan anggaran dasar yang telah mendapatkan
pengesahan dari pejabat yang berwenang untuk perubahan
nama perusahaan; atau
d. sertifikat keselamatan untuk perubahan kategori pendaftaran
kapal.

(3) Berdasarkan pemberitahuan dari pemilik kapal sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), Pegawai Pembantu Pendaftaran dan
Baliknama Kapal membuat halaman tambahan grosse akta
pendaftaran atau grosse akta baliknama kapal berdasarkan
catatan dalam daftar induk.

(4) Halaman tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


dilekatkan pada bagian akhir lembaran grosse akta pendaftaran
kapal atau grosse akta baliknama kapal.

(5) Bentuk dan isi halaman tambahan dibuat dengan menggunakail


format Contoh 21 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.
(1) Kapal yang m€ngalami perubahan kategori pendaftaran pemilik
wajib melakukan penyesuaian tanda pendaftaran.

(2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


dengan mengganti kode kategori yang tercantum pada tanda
pendaftaran yang terpasang di kapal dengan kode kategori
pendaftaran yang baru.

Bagian Kesembilan
Dokumen Riwayat Kapal (Continuous Synopsis Records)

(1) Kapal penumpang semua ukuran dan kapal barang berukuran


tonase kotor GT 500 (lima ratus Gross Tonnage) atau lebih yang
telah didaftar di Indonesia dan dipergunakan untuk pe1ayaran
internasional harus memiliki dokumen riwayat kapal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Dokumen riwayat kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diterbitkan oleh Direktur Jenderal dengan dilengkapi dengan
daftar isian sebagai berikut:
a. amandemen-amandemen dokumen riwayat kapal; dan
b. daftar amandemen dokumen riwayat kapal.

(3) Daftar isian amandemen-amandemen dokumen riwayat kapal


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dipergunakan
untuk mencatat dan melaporkan perubahan yang teIjadi atas
informasi yang tercantum dalam dokumen riwayat kapal dengan
cara:
a. pemilik, operator, atau Nakhoda mencatat perubahan
informasi;
b. daftar isian yang telah diisi, disimpan dalam arsip bersama
dokumen riwayat kapal; dan
c. salinan dari daftar isian yang telah diisi disampaikan kepada
Direktur Jenderal beserta dokumen pendukung mengenai
perubahan yang terjadi sebagai dasar penerbitan dokumen
riwayat kapal yang baru.

(4) Daftar isian daftar amandemen dokumen riwayat kapal


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dipergunakan
untuk mencatat semua perubahan yang terjadi atas informasi
yang tercantum dalam daftar isian amandemen dokumen
riwayat kapal yang telah dilaporkan kepada Direktur Jenderal
dengan cara:
a. pemilik, operator, atau Nakhoda mencatat perubahan
informasi yang telah dibuat dan dilaporkan; dan
b. daftar isian yang telah diisi, disimpan dalam arsip bersama
dokumen riwayat kapal.

(1) Untuk memperoleh dokumen riwayat kapal sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) pemilik kapal mengajukan
permohonan kepada Direktur Jenderal dan wajib dilengkapi
dengan:
a. Surat Ijin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL)atau
Surat Ijin Operasi Angkutan Laut Khusus (SIOPSUS);
b. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal;
c. Surat Tanda Kebangsaan Kapal;
d. sertifikat manajemen keselamatan (Safety
Management Certificate / SMC);
e. dokumen penyesuaian manajemen keselamatan (Document of
Compliance/DOC);
f. sertifikat keamanan kapal internasional (International

Ship Security Certificate/ISSC);


g. sertifikat-sertifikat klas; dan
h. daftar isian tentang informasi riwayat kapal.

(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


Direktur Jenderal melakukan penelitian kelengkapan
persyaratan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
permohonan diterima secara lengkap.

(3) Dalarn hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) belum terpenuhi, Direktur Jenderal
mengembalikan permohonan kepada pemohon untuk
melengkapi persyaratan.

(4) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) dapat diajukan kembali kepada Direktur Jenderal
setelah kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi.

(5) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan dokumen riwayat


kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terpenuhi Direktur
Jenderal menerbitkan dokumen riwayat kapal.

(6) Dokumen riwayat kapal yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal


diberi nomor secara urut yang menunjukan dokumen riwayat
kapal diterbitkan untuk yang kesekian kali.
(7) Dokumen riwayat kapal sebagaimanadimaksud pada ayat (5)
dicatat dalam buku register dokumen riwayat kapal dan diberi
nomor register.

(8) Nomor register sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diberikan


secara berurutan sesuai tanggal penerbitan yang dimulai dari
nomor 1 (satu) sampai dengan nomor 9999 (sembilan ribu
sembilan ratus sembilan puluh sembilan) dan selanjutnya
dimulai kembali dari nomor 1 (satu).

(9) Bentuk dan isi daftar isian informasi untuk penerbitan dokumen
riwayat kapal dan buku register dokumen riwayat kapal dibuat
dengan menggunakan format Contoh 22 dan Contoh 23
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(10)Dokumen riwayat kapal, amandemen dokumen riwayat kapal,


dan daftar amandemen dokumen riwayat kapal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) menggunakan blanko
dokumen riwayat kapal, amandemen dokumen riwayat kapal,
dan daftar amandemen dokumen riwayat kapal yang dibuat dan
dicetak oleh Direktorat Jenderal dengan menggunakan format
Contoh 24, Contoh 25, dan Contoh 26 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Perhubungan ini.

(1) Dokumen riwayat kapal yang baru harus dibuat bila terjadi
perubahan data yang tercantum dalam dokumen riwayat kapal
yang telah ada.

(2) Permohonan dokumen riwayat kapal yang baru sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemilik kapal kepada
Direktur Jenderal dan wajib dilengkapi dengan:
a. daftar isian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2);
dan
b. dokumen pendukung mengenai perubahan yang terjadi.

(3) Penerbitan dokumen riwayat kapal yang baru sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) harus dicatat dalam buku register
dokumen riwayat kapal.

(4) Nomor registrasi dokumen riwayat kapal yang dicantumkan


dalam dokumen riwayat kapal yang baru harus sarna dengan
yang tercantum dalam dokumen riwayat kapal yang lama.
(1) Sebagai pengganti dokumen riwayat kapal yang hilang atau
rusak dapat diterbitkan salin an dokumen riwayat kapal.
(2) Permohonan penerbitan salinan dokumen riwayat kapal sebagai
pengganti dokumen riwayat kapal yang hilang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemilik kepada Direktur
Jenderal dilengkapi dengan surat keterangan dari Kepolisian
Republik Indonesia.

(3) Permohonan penerbitan salinan dokumen riwayat kapal sebagai


pengganti dokumen riwayat kapal yang rusak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemilik kepada Direktur
Jenderal dilengkapi dengan dokumen riwayat kapal yang rusak.

BABIII
KEBANGSAANKAPAL

Bagian Kesatu
Surat Tanda Kebangsaan Kapal

(1) Kapal yang didaftar di Indonesia dan berlayar di laut diberikan


Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia sebagai bukti kebangsaan
kapal.

(2) Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia sebagaimana yang


dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk:
a. Surat Laut untuk kapal berukuran GT 175, (seratus tujuh
puluh lima grosse tonnage) atau lebih;
b. Pas Besar untuk kapal berukuran GT 7 (tujuh grosse
tonnage) sampai dengan ukuran kurang dari GT 175 (seratus
tujuh puluh lima grosse tonnage); atau
c. Pas Kecil untuk kapal berukuran kurang dari GT 7 (tujuh
grosse tonnage).

(3) Kapal yang hanya berlayar di perairan sungai dan danau


diberikan Pas Sungai dan Danau.

(1) Surat Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2)


huruf a diterbitkan oleh Direktur Jenderal.
(2) Untuk memperoleh Surat Laut sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)pemilik kapal mengajukan permohonan kepada Direktur
Jenderal dan wajib dilengkapi dengan:
a. fotokopi grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta
baliknama kapal;
b. fotokopi Surat Ukur; dan
c. surat keterangan dari pemilik kapal mengenai data dan
penggunaan kapal.

(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


Direktur Jenderal melakukan penelitian kelengkapan
persyaratan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
permohonan diterima secara lengkap.

(4) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) belum terpenuhi, Direktur Jenderal
mengembalikan permohonan kepada pemohon untuk
melengkapi persyaratan.

(5) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (4) dapat diajukan kembali kepada Direktur Jenderal
setelah kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi.

(6) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Surat Laut


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terpenuhi Direktur
Jenderal menerbitkan Surat Laut.

(7) Penerbitan Surat Laut sebagaimana dimaksud pada ayat (6)


dicatat dalam buku register Surat Laut.

(8) Surat Laut sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diberi nomor
urut, nomor halaman, dan nomor buku register Surat Laut.

(9) Surat Laut sebagaimana dimaksud pada ayat (6) menggunakan


blanko Surat Laut yang dibuat dan dicetak oleh Direktorat
Jenderal dengan menggunakan format Contoh 27 Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri Perhubungan ini.

(10)Bentuk dan isi surat keterangan dari pemilik kapal dan buku
register Surat Laut dibuat dengan menggunakan format Contoh
28 dan Contoh 29 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.
(1) Pas Besar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2)
huruf b diterbitkan oleh Syahbandar.

(2) Untuk memperoleh Pas Besar sebagaimana dimaksud pa,da


ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan kepada
Syahbandar pada pelabuhan kapal berada.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib


dilengkapi dengan:
a. fotokopi grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta
baliknama kapal;
b. fotokopi Surat Ukur; dan
c. surat keterangan dari pemilik kapal mengenai data dan
penggunaan kapal.

(4) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


Syahbandar melakukan penelitian kelengkapan persyaratan
dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan
diterima secara lengkap.

(5) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (4) belum terpenuhi, Syahbandar mengembalikan
permohonan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan.

(6) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (5) dapat diajukan kembali kepada Syahbandar setelah
kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi.

(7) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Pas Besar


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terpenuhi Syahbandar
menerbitkan Pas Besar.

(8) Penerbitan Pas Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dicatat dalam buku register Pas Besar.

(9) Pas Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diberi nomor
urut, nomor halaman, dan nomor buku register Pas Besar.

(10)Setiap Pas Besar yang diterbitkan oleh Syahbandar sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Direktur Jenderal.
(ll)Pas Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (7) mengguna~an
blanko Pas Besar yang dibuat dan dicetak oleh Direktorat
Jenderal dengan menggunakan format Contoh 30 Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri Perhubungan ini.

(12)Bentuk dan isi surat keterangan dari pemilik kapal mengenai


data dan penggunaan kapal, buku register Pas Besar, dan
laporan penerbitan Pas Besar dibuat dengan menggunakan
format Contoh 31, Contoh 32, dan Contoh 33 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Perhubungan ini.

(1) Pas Keeil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2)


huruf e diterbitkan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh bupati/
walikota.

(2) Untuk memperoleh Pas Keeil sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan kepada Pejabat
yang ditunjuk oleh bupati/walikota pada pelabuhan yang
memiliki kode Pas Keeil di tempat kapal berada.

(3) Pelabuhan yang memiliki kode Pas Kedl sebagaimana yang


dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan wajib


dilengkapidengan:
a. bukti hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (2);
b. identitas pemilik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (3); dan
e. surat keterangan mengenai data ukuran dan tonase kapal
yang diterbitkan oleh Syahbandar.

(5) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


Pejabat yang ditunjuk oleh bupati/walikota melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima seeara lengkap.

(6) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (5) belum terpenuhi, Pejabat yang ditunjuk oleh
bupati/walikota mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan.
(7) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) dapat diajukan kembali kepada Pejabat yang ditunjuk
oleh bupati/walikota setelah kekurangan kelengkapan
persyaratan dilengkapi.

(8) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Pas Kedl


sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terpenuhi Pejabat yang
ditunjuk oleh bupati/walikota menerbitkan Pas Ked!.

(9) Penerbitan Pas Keeil sebagaimana dimaksud pada ayat (8)


dieatat dalam buku register Pas Ked!.

(10)Pas Kedl sebagaimana dimaksud pada ayat (8) diberi nomor


uru t, nomor halaman, dan nomor buku register Pas Keeil.

(11)Setiap Pas Kedl yang diterbitkan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh
bupati/walikota sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan kepada Direktur Jenderal.

(12)Bentuk dan isi Pas Keeil, buku register Pas Kedl, dan laporan
penerbitan Pas Kedl dibuat dengan menggunakan format
Contoh 34, Contoh 35, dan Contoh 36 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Perhu bungan ini.

(1) Kapal yang telah memperoleh Pas Keeil diberi tanda Pas Kedl
yang harns dipasang seeara permanen dan mudah dilihat pada
kedua sisi haluan bagian luar lambung kapal.

(2) Tanda Pas Keeil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
rangkaian huruf dan angka yang menunjukkan kode Pas Kedl
dari pelabuhan yang menerbitkan Pas Kedl diikuti dengan huruf
No dan angka yang menunjukkan nomor urut penerbitan Pas
Keeil.

(3) Bentuk tanda Pas Keeil dibuat dengan menggunakan format


Contoh 37 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(4) Tanda Pas Keeil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipasang
permanen dengan eara:
a. dilas, dibaut atau dikeling untuk kapal konstruksi baja atau
aluminium;
b. dipahat untuk kapal konstruksi kayu; atau
e. dilekatkan atau dicat untuk
· kapal konstruksi
fibreglass atau bahan lain.

(5) Huruf dan angka dalam tanda Pas Kecil berukuran tinggi 150
(seratus lima puluh) mm.

(1) Surat Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) dan
Pas Besar sebagaimana dimaksud Pasal 59 ayat (1) berlaku
selama tidak terjadi perubahan atas muatan akta pendaftaran
kapal atau pengalihan hak milik atas kapaL

(2) Pas Keeil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1)


berlaku selama tidak terjadi perubahan data yang tereantum
dalam Pas Kecildanjatau pengalihan hak milik atas kapal.

(1) Surat Laut, Pas Besar, dan Pas Keeil sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 58, Pasal 59, dan Pasal 60 dikukuhkan oleh
Syahbandar setiap tahun pada tanggal dan bulan
diterbitkannya.

(2) Pengukuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


dengan membubuhkan eatatan pengukuhan pada tempat yang
telah disediakan pada masing-masing Surat Tanda Kebangsaan
Kapal dan dilaporkan kepada Direktur Jenderal dan tempat
penerbitan pertama kali.

(3) Bentuk dan isi laporan pengukuhan sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) dibuat dengan menggunakan format Contoh 38
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Bagi kapal yang telah memperoleh Surat Laut apabila


mengalami perubahan muatan akta pendaftaran kapal atau
terjadi pengalihan hak milik atas kapal, diterbitkan Surat Laut
yang baru oleh Direktur Jenderal.

(2) Untuk memperoleh Surat Laut yang baru sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan
kepada Direktur Jenderal dan wajib dilengkapi dengan:
a. surat laut yang lama;
b. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal;
c. surat ukur; dan
d. surat keterangan dari pemilik kapal mengenai data dan
penggunaan kapal.

(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


Direktur Jenderal melakukan penelitian kelengkapan
persyaratan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
permohonan diterima secara lengkap.

(4) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) belum terpenuhi, Direktur Jenderal
mengembalikan permohonan kepada pemohon untuk
melengkapi persyaratan.

(5) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (4) dapat diajukan kembali kepada Direktur Jenderal
setelah kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi.

(6) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Surat Laut


sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terpenuhi Direktur
Jenderal menerbitkan Surat Laut.

(7) Penerbitan Surat Laut sebagaimana dimaksud pada ayat (6)


dicatat dalam buku register Surat Laut.

(8) Nomor urut,· nomor halaman, dan nomor buku register Surat
Laut dalam Surat Laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus sama dengan yang tercantum dalam Surat Laut yang
lama.

(1) Bagi kapal yang telah memperoleh Pas Besar apabila mengalami
perubahan muatan akta pendaftaran kapal atau terjadi
pengalihan hak milik atas kapal, diterbitkan Pas Besar yang
baru oleh Syahbandar.

(2) Untuk memperoleh Pas Besar yang barn sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan kepada
Syahbandar pada Kantor Syahbandar di tempat kapal berada
dan wajib dilengkapi dengan:
a. Pas Besar yang lama;
b. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal;
e. surat ukur; dan
d. surat keterangan dari pemilik kapal mengenai data dan
penggunaan kapal.

(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


Syahbandar melakukan penelitian kelengkapan persyaratan
dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan
diterima seeara lengkap.

(4) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) belum terpenuhi, Syahbandar mengembalikan
permohonan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan.

(5) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (4) dapat diajukan kembali kepada Syahbandar setelah
kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi.

(6) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Pas Besar


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terpenuhi Syahbandar
menerbitkan Pas Besar.

(7) Penerbitan Pas Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dieatat dalam buku register Pas Besar.

(8) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register Pas
Besar dalam Pas Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus sama dengan yang tereantum dalam Pas Besar yang lama.

(9) Pas Besar yang diterbitkan oleh Syahbandar sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Direktur Jenderal
dan kepada Syahbandar yang menerbitkan Pas Besar pertama
kali.

(10)Bentuk dan isi laporan pembaruan Pas Besar dibuat dengan


menggunakan format Contoh 39 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan
ini.

(1) Bagi kapal yang telah memperoleh Pas Keeil apabila mengalatni
perubahan data yang tereantum dalam Pas Keeil danl atau
pengalihan hak milik atas kapal, diterbitkan Pas Kedl yang baru
oleh Pejabat yang ditunjuk oleh bupati/walikota.
(2) Untuk memperoleh Pas Keeil yang baru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan kepada
Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota di tempat kapal
berada dan wajib dilengkapi dengan:
a. Pas Keeilyang lama;
b. dokumen yang menunjukkan adanya perubahan data yang
tereantum dalam Pas Keeil.

(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pad a ayat (2)


Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima seeara lengkap.

(4) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pad a ayat (3) be1um terpenuhi, Pejabat yang ditunjuk oleh
bupatij walikota mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan.

(5) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (4) dapat diajukan kembali kepada Pejabat yang ditunjuk
oleh bupatijwalikota setelah kekurangan kelengkapan
persyaratan dilengkapi.

(6) Apabila ke1engkapan persyaratan penerbitan Pas Kecil


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah terpenuhi, Pejabat
yang ditunjuk oleh hupatijwalikota menerhitkan Pas Keeil yang
barn.

(7) Penerbitan Pas Keeil yang haru sebagaimana dimaksud pada


ayat (6) dicatat dalam buku register Pas Kecil.

(8) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register dalam
Pas Keeil yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus
sarna dengan yang tereantum dalam Pas Keeilyang lama.

(9) Pas Keeil yang baru yang diterbitkan oleh Pejabat yang ditunjuk
oleh bupatijwalikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan kepada Direktur Jenderal dan kepada Pejabat yang
ditunjuk oleh bupatijwalikota yang menerbitkan Pas Keeil
pertama kali.

(10)Bentuk dan isi laporan pembaruan Pas Keeil dibuat dengan


menggunakan format Contoh 40 Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan
Inl.
(1) Kapal yang belum memiliki grosse akta pendaftaran kapalj
grosse akta baliknama kapal dapat diberikan Surat Tanda
Kebangsaan Kapal yang bersifat semen tara dalam bentuk:
a. Surat Laut Sementara; atau
b. Pas Besar Sementara.

(2) Surat Tanda Kebangsaan Kapal yang bersifat semen tara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 3 (tiga)
bulan dan tidak dapat diperpanjang.

(3) Surat Laut Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a diterbitkan oleh Direktur Jenderal.

(4) Pas Besar Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b diterbitkan oleh Syahbandar.

(1) Untuk memperoleh Surat Laut Sementara sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf a, pemilik kapal
mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dan wajib
dilengkapi dengan:
a. surat ukur atau surat ukur sementara;
b. bukti hak milik atas kapal; dan
c. surat pernyataan dari pemilik mengenai data dan peruntukan
kapal.

(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


Direktur Jenderal melakukan penelitian kelengkapan
persyaratan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
permohonan diterima secara lengkap.

(3) Dalam hal berdasarkan hasH penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) belum terpenuhi, Direktur Jenderal
mengembalikan permohonan kepada pemohon untuk
melengkapi persyaratan.

(4) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) dapat diajukan kembali kepada Direktur Jenderal
setelah kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi.

(5) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Surat Laut


Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terpenuhi
Direktur Jenderal menerbitkan Surat Laut Sementara.
(6) Penerbitan Surat Laut Sementara sebagaimana dimaksud pacta
ayat (5)diberi nomor urut dan dicatat dalam buku register Surat
Laut Sementara.

(7) Surat Laut Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (5)


menggunakan blanko Surat Laut Sementara yang dibuat gan
dicetak oleh Direktorat Jenderal dengan menggunakan format
Contoh 41 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Untuk memperoleh Pas Besar Sementara sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf b, pemilik kapal
mengajukan permohonan kepada Syahbandar pada Kantor
Syahbandar di pelabuhan tempat kapal berada dan wajib
dilengkapi dengan:
a. surat ukur atau surat ukur sementara;
b. bukti hak milik atas kapal; dan
c. surat pernyataan dari pemilikmengenai data dan peruntukan
kapal.

(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


Syahbandar melakukan penelitian kelengkapan persyaratan
dalam waktu paling lama 5 (lima)hari kerja sejak permohonan
diterima secara lengkap.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) belum terpenuhi, Syahbandar mengembalikan
permohonan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan.

(4) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) dapat diajukan kembali kepada Syahbandar setelah
kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi.

(5) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Pas Besar Sementara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terpenuhi Syahbandar
menerbitkan Pas Besar Sementara.

(6) Penerbitan Pas Besar Sementara sebagaimana dimaksud pada


ayat (5) diberi nomor urut dan dicatat dalam buku register Pas
Besar Sementara.

(7) Pas Besar Sementara yang diterbitkan oleh Syahbandar


dilaporkan kepada Direktur Jenderal.
(8) Pas Besar Semen tara sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
menggunakan blanko Pas Besar Sementara yang dibuat dan
dicetak oleh Direktorat Jenderal menggunakan format Contoh
42 Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(9) Bentuk dan isi laporan penerbitan Pas Besar Sementara dibuat
dengan menggunakan format contoh 43 Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Perhu bungan ini.

(1) Surat Laut yang hHang atau rusak dapat diganti dengan
menerbitkan Surat Laut yang baru oleh Direktur Jenderal.

(2) Untuk memperoleh Surat Laut yang baru sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan
kepada Direktur Jenderal dan wajib dHengkapi dengan:
a. surat keterangan Kepolisian Repu blik Indonesia bagi Surat
Laut yang hHang; atau
b. Surat Laut yang rusak.

(3) Surat Laut yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mencantumkan tulisan "sebagai pengganti yang hHang"
atau "sebagai pengganti yang rusak" pada bagian bawah sebelah
kiri.

(4) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register yang
dicantumkan harus sama dengan yang tercantum dalam Surat
Laut yang hHang atau rusak.

(1) Pas Besar yang hHang atau rusak dapat diganti dengan
menerbitkan Pas Besar yang baru oleh Syahbandar.

(2) Untuk memperoleh Pas Besar sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) pemilik kapal mengajukan permohonan kepada Syahbandar
pada pelabuhan di tempat kapal berada dan wajib dilengkapi
dengan:
a. surat keterangan Kepolisian Republik Indonesia bagi Pas
Besar yang hilang; atau
b. Pas Besar yang rusak.
(3) Pas Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
meneantumkan tulisan "sebagai pengganti yang hilang" atau
"sebagai pengganti yang rusak" pada bagian bawah sebelah kiri.

(4) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register yang
dicantumkan harus sama dengan yang tereantum dalam Pas
Besar yang hilang atau rusak.

(5) Pas Besar yang diterbitkan oleh Syahbandar sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Direktur Jenderal
dan kepada Syahbandar yang menerbitkan Pas Besar pertama
kali.

(6) Bentuk dan isi laporan penerbitan Pas Besar yang hilang atau
rusak dibuat dengan menggunakan format Contoh 44
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Pas Keeil yang hilang atau rusak dapat diganti dengan
menerbitkan Pas Keeil yang baru oleh Pejabat yang ditunjuk
oleh bupati/walikota pada pelabuhan yang memiliki kode Pas
Keeil.

(2) Untuk memperoleh Pas Keeil yang baru sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan permohonan kepada
Pejabat yang ditunjuk oleh bupati/walikota pada pelabuhan
yang memiliki kode Pas Kedl tempat kapal berada dan wajib
dilengkapi dengan:
a. surat keterangan Kepolisian Republik Indonesia bagi Pas
Keeil yang hilang; atau
b. Pas Keeil yang rusak.

(3) Pas Keeil yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
meneantumkan tulisan "sebagai pengganti yang hilang" atau
"sebagai pengganti yang rusak" pada bagian bawah sebelah kiri.

(4) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register yang
dieantumkan dalam Pas Keeil yang baru harus sama dengan
yang tereantum dalam Pas Keeil yang hilang atau rusak.

(5) Pas Keeil yang baru yang diterbitkan oleh Pejabat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Direktur Jenderal
dan kepada Pejabat yang menerbitkan Pas Keeil pertama kali.
(6) Bentuk dan isi laporan penerbitan Pas Kecil yang hilang atau
rusak dibuat dengan menggunakan format Contoh 45
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Perhubungan ini.

Bagian Kedua
Pas Sungai dan Danau

(1) Kapal yang hanya berlayar di perairan sungai dan danau


diberikan Pas Sungai dan Danau.

(2) Pas Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan oleh Pejabat yang diturtjuk oleh bupatijwalikota
pada pelabuhan sungai dan danau yang memiliki kode Pas
Sungai dan Danau.

(3) Kode Pas Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) ditetapkan oleh bupatijwalikota temp at pelabuhan
sungai dan danau berada.

(4) Kode Pas Sungai dan Danau berupa rangkaian huruf terdiri dari
3 (tiga) huruf diawali dengan huruf capital dan diikuti dengan
huruf kecil yang merupakan singkatan dari nama pelabuhan
sungai dan danau.

(1) Untuk memperoleh Pas Sungai dan Danau sebagaimana


dimaksud pada Pasal 73 ayat (1) pemilik kapal mengajukan
permohonan kepada Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota
pada pelabuhan sungai dan danau yang memiliki kode Pas
Sungai dan Danau dan wajib dilengkapi dengan:
a. bukti hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (2);
b. identitas pemilik sebagaimana dimaksud dalam Pasal .7
ayat (3); dan
c. surat ukur untuk kapal dengan tonase kotor sekurang-
kurangnya GT 7 (tujuh Gross Tonnage); atau
d. surat keterangan mengenai data ukuran dan tonase kapal
yang diterbitkan oleh Syahbandar bagi kapal dengan ukuran
kurang dari GT 7 (tujuh Gross Tonnage).
(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) belum terpenuhi, Pejabat yang ditunjuk oleh
bupatijwalikota mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan.

(4) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) dapat diajukan kembali kepada Pejabat yang ditunJqk
oleh bupatijwalikota setelah kekurangan kelengkapan
persyaratan dilengkapi.

(5) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Pas Kedl sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) terpenuhi Pejabat yang ditunjuk oleh
bupatijwalikota menerbitkan Pas Sungai dan Danau.

(6) Penerbitan Pas Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud pada


ayat (5) dicatat dalam buku register Pas Sungai dan Danau.

(7) Pas Sungai dan Danau diberi nomor urut, nomor halaman, dan
nomor buku register Pas Sungai dan Danau.

(8) Setiap Pas Sungai dan Danau yang diterbitkan oleh Pejabat yang
ditunjuk oleh bupatijwalikota dilaporkan kepada Direktur
Jenderal.

(9) Bentuk dan isi Pas Sungai dan Danau, buku register Pas Sungai
dan Danau, dan laporan penerbitan Pas Sungai dan Danau
dibuat dengan menggunakan format Contoh 46, Contoh 47, dan
Contoh 48 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Pas Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74


ayat (1) berlaku selama tidak terjadi pengalihan hak milik atas
kapal dan perubahan data kapal.

(2) Pas Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74


ayat (1) dikukuhkan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh bupatij
walikota setiap tahun pada tanggal dan bulan diterbitkannya.
(3) Pengukuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
dengan membubuhkan catatan pengukuhan pada tempat yang
telah disediakan pada Pas Sungai dan Danau dan dilaporkan
kepada Direktur Jenderal dan kepada Pejabat yang menerbitkan
Pas Sungai dan Danau pertama kali.

(4) Bentuk dan isi laporan pengukuhan Pas Sungai dan Danau
dibuat dengan menggunakan format Contoh 49 Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri Perhubungan ini.

(1) Bagi kapal yang telah memperoleh Pas Sungai dan Danau
apabila mengalami perubahan data yang tercantum dalam Pas
Sungai dan Danau danj atau pengalihan hak milik atas kapal,
diterbitkan Pas Sungai dan Danau yang barn oleh Pejabat yang
ditunjuk oleh bupatijwalikota.

(2) Untuk memperoleh Pas Sungai dan Danau yang barn


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan
permohonan kepada Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota
pada pelabuhan sungai dan danau tempat kapal berada dan
wajib dilengkapi dengan:
a. bukti hak milik atas kapal;
b. kartu tanda penduduk bagi perorangan atau anggaran dasar
perusahaan bagi badan usaha; dan
c. surat ukur untuk kapal dengan tonase kotor sekurang-
kurangnya GT7 (tujuh Gross Tonnage); atau
d. surat keterangan mengenai data ukuran dan tonase kapal
untuk kapal dengan ukuran kurang dari GT 7 (tujuh Gross
Tonnage).

(3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota melakukan
penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama
5 (lima)hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

(4) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) belum terpenuhi, Pejabat yang ditunjuk oleh
bupatijwalikota mengembalikan permohonan kepada pemohon
untuk melengkapi persyaratan.

(5) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada


ayat (4) dapat diajukan kembali kepada Pejabat yang ditunjuk
oleh bupatijwalikota setelah kekurangan kelengkapan
persyaratan dilengkapi. .
50
(6) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Pas Sungai dan
Danau yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
terpenuhi Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota
menerbitkan Pas Sungai dan Danau yang baru.

(7) Penerbitan Pas Sungai dan Danau yang baru sebagaimana


dimaksud pada ayat (6) dicatat dalam buku register Pas Sungai
dan Danau.

(8) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register dalam
Pas Sungai dan Danau yang baru harus sama dengan yang
tercantum dalam Pas Sungai dan Danau yang lama.

(9) Pas Sungai dan Danau yang baru yang diterbitkan oleh Pejabat
yang ditunjuk oleh bupatijwalikota dilaporkan kepada Direktur
Jenderal dan kepada Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota
yang menerbitkan Pas Sungai dan Danau pertama kali.

(10)Bentuk dan isi laporan pembaruan Pas Sungai dan Danau yang
baru dibuat dengan menggunakan format Contoh 50
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Perhubungan ini.

(1) Pas Sungai dan Danau yang hilang atau rusak dapat diganti
dengan menerbitkan Pas Sungai dan Danau yang baru oleh
Pejabat yang ditunjuk oleh bupatijwalikota pada pelabuhan
yang memiliki kode Pas Sungai dan Danau.

(2) Untuk memperoleh Pas Sungai dan Danau yang baru


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemilik kapal mengajukan
permohonan kepada Pejabat yang ditunjuk oleh bupati/walikota
pada pelabuhan yang memiliki kode Pas Sungai dan Danau
tempat kapal berada dan wajib dilengkapi dengan:
a. surat keterangan Kepolisian Republik Indonesia bagi Pas
Sungai dan Danau yang hilang; atau
b. Pas Sungai dan Danau yang rusak.

(3) Pas Sungai dan Danau yang baru sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mencantumkan tulisan "sebagai pengganti yang
hilang" atau "sebagai pengganti yang rusak" pada bagian bawah
sebelah kiri.
(4) Nomor urut, nomor halarnan, dan nomor buku register Pas
Sungai dan Danau yang baru harus sarna dengan yang
tercantum dalam Pas Sungai dan Danau yang hilang atau
rusak.

(5) Pas Sungai dan Danau yang diterbitkan oleh Pejabat


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada
Direktur Jenderal dan kepada Pejabat yang menerbitkan Pas
Sungai dan Danau pertarna kali.

(6) Bentuk dan isi laporan penerbitan Pas Sungai dan Danau
pengganti yang hilang atau rusak dibuat dengan menggunakan
format Contoh 51 Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan MenteriPerhubungan ini.

(1) Kapal yang telah memperoleh Pas Sungai dan Danau


sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 73 ayat (1) harus diberi
tanda Pas Sungai dan Danau yang dipasang secara permanen
dan mudah dilihat pada kedua sisi bagian luar larnbung di
haluan kapal.

(2) Tanda Pas Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) berupa rangkaian huruf dan angka yang menunjukkan
kode Pas Sungai dan Danau dari pelabuhan yang menerbitkan
Pas diikuti dengan huruf No dan angka yang menunjukkan
nomor urut penerbitan Pas Sungai dan Danau dan kode "SD"
yang menunjukkan kapal hanya berlayar di perairan sungai dan
danau.

(3) Bentuk tanda Pas Sungai dan Danau dibuat dengan


menggunakan format Contoh 52 Larnpiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan
ini.

(4) Tanda Pas Sungai dan Danau sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)dipasang secara permanen dengan cara:
a. dilas, dibaut, atau dikelinguntuk kapal konstruksi baja atau
aluminium;
b. dipahat untuk kapal konstruksi kayu; atau
c. dilekatkan atau dicat untuk kapal konstruksi jibreglass atau
bahan lain.
(5) Ukuran angka dan huruf untuk tanda Pas Sungai dan Danau
ditetapkan sebagai berikut:
a. kapal berukuran GT 7 (tujuh Gross Tonnage) sampai dengan
kurang dari GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross Tonnage)
menggunakan angka dan huruf berukuran:
1. tinggi angka 65 (enam puluh lima) mm, lebar 40 (empat
puluh) mm;
2. tinggi huruf besar 65 (enam puluh lima) mm, lebar 50
(lima puluh) mm;
3. tinggi huruf keeil 50 (lima puluh) mm, lebar 35 (tiga puluh
lima) mm; dan
4. tebal huruf dan angka 12 (dua belas) mm.

b. kapal berukuran GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross


Tonnage) atau Iebih menggunakan angka dan huruf berukuran:
1. tinggi angka 100 (seratus) mm, lebar 50 (lima puluh) mm;
2. tinggi huruf besar 100 (seratus) mm, lebar 80 (delapan
puluh) mm;
3. tinggi huruf keeil 75 (tujuh puluh lima) mm, lebar 50 (lima
puluh) mm; dan
4. tebal huruf dan angka 20 (dua puluh) mm.

(1) Surat Tanda Kebangsaan Kapal dan Pas Sungai dan Danau
dapat dibatalkan apabila:
a. Surat Tanda Kebangsaan Kapal dan Pas Sungai dan Danau
diperoleh seeara tidak sah;
b. kapal dipergunakan untuk melakukan kegiatan yang
membahayakan keamanan negara;
e. akta pendaftaran kapal atau akta baliknama kapal
dibatalkan; atau
d. pemilik atau badan usaha dinyatakan bangkrutjpailit
berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri atau putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

(2) Surat Tanda Kebangsaan Kapal dan Pas Sungai dan Danau
tidak berlaku lagi apabila:
a. kapal bukan lagi kapal Indonesia;
b. data kapal telah berubah;
e. kapal tenggelam dan tidak dipergunakan lagi; atau
d. kapal dirampas oleh bajak laut atau musuh.
Bagian Ketiga
Identitas Kapal

(1) Identitas kapal berkebangsaan Indonesia ditunjukkan dengan:


a. mengibarkan bendera Indonesia sebagai bender.a
kebangsaan;
b. mencantumkan nama kapal dan temp at kapal didaftar; dan
c. tanda panggilan (call sign) stasiun radio kapal.

(2) Bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf a, dikibarkan pada buritan kapal.

(3) Nama kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,


dicantumkan pada bagian luar dinding buritan dan kedua sisi
bagian luar lambung di haluan kapal.

(4) Tempat kapal didaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b, dicantumkan pada bagian luar din ding buritan di
bawah nama kapal.

(5) Pencantuman nama kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


dan temp at kapal didaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
dilakukan secara perman en dengan cara:
a. dilas, dibaut, atau dikeling untuk kapal konstruksi baja atau
aluminium;
b. dipahat untuk kapal konstruksi kayu; atau
c. dilekatkan atau dicat untuk kapal konstruksi jibreglass atau
bahan lain.

(6) Nama kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan temp at
kapal didaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
menggunakan huruf kapital dan atau angka dengan ukuran
tinggi disesuaikan dengan tonase kotor kapal yaitu:
a. 200 (dua ratus) mm untuk kapal dengan tonase kotor sampai
dengan kurang dari GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross
Tonnage);
b. 200 (dua ratus) mm atau lebih untuk kapal dengan tonase
kotor GT 175 (seratus tujuh puluh lima Gross Tonnage) atau
lebih.
(1) Tanda panggilan (call sign) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
80 ayat (1) huruf c, ditetapkan oleh Direktur Jenderal dengan
memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Radio
Internasional (International Radio Regulation).

(2) Untuk memperoleh tanda panggilan (call sign), pemilik


mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dan wajib
dilengkapi dengan:
a. Surat Ukur bagi kapal dengan ukuran tonase kotor
sekurang-kurangnya GT 7 (tujuh Gross Tonnage);atau
b. Pas Kedl bagi kapal dengan bagi kapal dengan ukuran tonase
kotor kurang dari GT 7 (tujuh Gross Tonnage);atau
c. sertifikat radio kapal atau laporan hasil pemeriksaan
perangkat komunikasi radio kapal; dan
d. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal.

(3) Bagi kapal yang sedang dalam pembangunan, permohonan


untuk memperoleh tanda panggilan (call sign) wajib dilengkapi
dengan:
a. kontrak pembangunan kapal;
b. surat pernyataan tentang tempat kapal akan didaftar; dan
c. spesifikasi perangkat komunikasi radio yang akan
digunakan.

(1) Tanda panggilan (call sign) untuk kapal berukuran tonase kotor GT
300 (tiga ratus Gross Tonnage) atau lebih terdiri dari 4 (empat)
huruf yang disusun sesuai dengan alokasi dalam Peraturan Radio
Intemasional (International Radio Regulation) untuk kapal
Indonesia.

(2) Tanda panggilan (call sign) untuk kapal berukuran tonase kotor
kurang dari GT 300 (tiga ratus Gross Tonnage) terdiri dari 2
(dua) atau 3 (tiga) huruf yang disusun sesuai dengan alokasi
dalam Peraturan Radio Internasional (International Radio
Regulation) untuk kapal Indonesia, diikuti dengan 4 (empat)
angka.

(3) Susunan tanda panggilan (call sign) sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(1) Kapal dilarang menggunakan nama yang sarna dengan nama
kapallain sebagai identitas kapal.

(2) Nama kapal dapat terdiri dari rangkaian huruf dan angka tetapi
tidak boleh diawali dengan angka.

(4) Penggunaan dan penggantian nama kapal harus memperoleh


persetujuan dari Direktur Jenderal.

(5) Permohonan persetujuan penggunaan nama sebagaimana


dimaksud pada ayat (4) diajukan oleh pemilik kapal kepada
Direktur Jenderal sebelum mengajukan permohonan penerbitan
Surat Ukur.

(6) Permohonan penggantian nama sebagaimana dimaksud pada


ayat (4) diajukan oleh pemilik kapal kepada Direktur Jenderal
dan wajib dilengkapi dengan:
a. Surat Ukur; dan
b. grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama
kapal;
c. bukti pengalihan hak milik atas kapal dan identitas pemilik
yang baru, dalam hal yang mengajukan permohonan bukan
pemilik yang tercantum dalam grosse akta pendaftaran kapal
atau grosse akta baliknama kapal.

(7) Pencantuman nama kapal yang baru dalam surat dan sertifikat
kapal harus diikuti dengan nama kapal sebelumnya yang
terakhir.

Bagian Keempat
NomorInternational Maritime Organization
(IMO Number)

(1) Kapal penumpang berukuran tonase kotor GT 100 (seratus


Gross Tonnage) atau lebih dan kapal barang berukuran tonase
kotor GT 300 (tiga ratus Gross Tonnage) atau lebih berbendera
Indonesia yangmelakukan pelayaran Internasional juga harus
mencantumkan identitas berupa Nomor International Maritime
Organization (IMO Number).
(2) Nomor IMO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dipasang secara permanen dan dicat menggunakan warna yang
kontras.

(3) Nomor IMOsebagaimana dimaksud pada ayat (1)dipasang di:


a. buritan, kedua sisi lambung, dan dinding depan bangunan
atas dengan tinggi angka tidak kurang dari 200 (dua ratus)
mm;
b. dinding melintang kamar mesin dan kepala palka dengan
tinggi angka tidak kurang dari 100 (seratus) mm; dan
c. permukaan yang datar dari geladak dengan tinggi angka
tidak kurang dari 200 (dua ratus) mm khusus untuk kapal
penumpang.

(1) Untuk memperoleh Nomor IMO, pemilik kapal mengajukan


permohonan kepada Sekretariat Jenderal IMOdi London.

(2) Nomor IMO tidak berubah walaupun terjadi pergantian nama


kapal, pemilik dan/atau kebangsaan kapal.

(1) Sistem informasi daftar kapal berbendera Indonesia paling


sedikit memuat:
a. nama kapal yang telah didaftar;
b. pemilik kapal yang didaftar;
c. tempat kapal didaftarkan; dan
d. status hukum kapal yang terdaftar.

(2) Sistem informasi daftar kapal berbendera Indonesia


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
kegiatan:
a. pengumpulan data;
b. pengolahan data;
c. penganalisaan;
d. penyajian;
e. penyebaran; dan
f. penyimpanan data dan informasi.
(1) Pengumpulan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86
ayat (2) huruf a, dilakukan melalui pembuatan:
a. daftar harian;
b. daftar induk; dan
c. daftar pusat.

(2) Pengolahan dan penganalisaan data sebagaimana dimaksud


Pasal 86 ayat (2) huruf b dan huruf c, dilakukan melalui:
a. identifikasi;
b. inventarisasi;
c. penelitian;
d. evaluasi;
e. kesimpulan; dan
f. pencatatan.

(3) Penyajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2)


huruf d, dilakukan dalam bentuk data dan informasi.

(4) Penyebaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2)


huruf e, dapat dilakukan melalui:
a. maklumat pelayaran; dan
b. media cetak danjatau elektronik.

(5) Penyimpanan data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 86 ayat (2) huruf f, dapat dilakukan secara manual
dan· elektronik.

BABV
KETENTUANLAIN-LAIN

Pejabat yang tugas dan fungsinya di bidang kesyahbandaran


danjatau kelaiklautan kapal dapat menjabat sebagai Pejabat
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal.

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal yang pada


saat Peraturan Menteri ini ditetapkan sebagai Pejabat Pendaftar dan
Pencatat Baliknama Kapal belum mengikuti pendidikan dan
pelatihan pendaftaran dan kebangsaan kapal, wajib mengikuti
pembekalan pendaftaran dan kebangsaan kapal.
Direktur Jenderal melaksanakan pembinaan dan pengawasan
teknis terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan ini.
BAB VI
KETENTUANPENUTUP

Pada saat Peraturan Menteri Perhubungan ini berlaku semua


Peraturan yang setingkat yang mengatur mengenai pendaftaran dan
kebangsaan kapal dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan
Peraturan ini.

Peraturan Menteri Perhubungan ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri Perhubungan ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2012
MENTERIPERHUBUNGAN,
ttd
E.E. MANGINDAAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal14 Februari 2012
MENTERI HUKUM DAN HAKASASI
MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIATAHUN2012 NOMOR 204
Salinan sesuai de
KEPALA BIRO

UMA :ARIS SH MM MH
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001
LAMPlRAN I
PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN
NOMOR PM 13 TAHUN 2012
TANGGAL 10 FEBRUARI 2012

1. Ambon 15. Jayapura 29.Pekanbaru


2. Bagansiapi -api 16. Kendari 30. Pontianak
3. Balikpapan 17. Kupang 31. Sabang
4. Banjarmasin 18. Lembar 32. Samarinda
5. Batam 19. Lhokseumawe 33. Sampit
6. Belawan 20.Luwuk 34. Sibolga
7. Bengkulu 21. Makassar 35. Sorong
8. Benoa 22. Manado 36. Te1uk Bayur
9. Bitung 23. Manokwari 37. Temate
10. Cilacap 24. Maumere 38. Tanjung Emas
11. Cirebon 25. Merauke 39. Tanjung Perak
12: Dumai 26. Palembang 40. Tanjung Pinang
13. Gorontalo 27. Panjang 41. Tanjung Priok
14. Jambi 28. Pantoloan/Donggala 42. Tanjung Wangi/Meneng
43. Tual

MENTERI PERHUBUNGAN,
ttd
E.E MANGINDAAN

Salinan sesuai denga linya


KEPALABIRO AN KSLN,

UMAR RIS, SH, MM, MH


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001
LAMPlRAN II
PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN
NOMOR PM 13 TAHUN 2012
TANGGAL : 10 FEBRUARI 2012

AKTA PENDAFTARAN KAPAL


Nomor:

----- Pendaftaran sebuah kapal bemarna dahulu bemarna


.................. seperti diuraikan dalarn Surat Ukur tertanggal , .
N omor ./ , dengan ukuran-ukuran ;--------------------------------------
Pan j an g meter ;--------------------------------
Mengenai kapal .
L e bar meter ;--------------------------------
bemarna . Dalam
Tonase Kotor (GT)
Tonase Bersih (NT)
Tanda Selar
Kapal dibuat di dalarn tahun terutarna dari dengan
.......... geladak, cerobong asap, dilengkapi dengan mesin induk
merek daya dan dipergunakan dalarn pelayaran
di ;--------------------------------------------------------------------
berkedudukan di
Iberalarnat(*) .

---- Pada hari ini tanggal .


telah menghadap kepada karni, , dalarn hal ini bertindak
sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di ,
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (**) Nomor tanggal dan (***) Nomor
............. tanggal , sehubungan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tanggal 7
Mei 2008, dibantu oleh .
LAMPlRAN II
PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN
NOMOR
TANGGAL

AKTA PENDAFTARAN KAPAL


Nomor:

----- Pendaftaran sebuah kapal bemama dahulu bemama


.................. seperti diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal , .
N omor ./ , dengan ukuran-ukuran ;--------------------------------------
P a nj an g meter ;--------------------------------
Mengenai kapal .
L e bar meter ;--------------------------------
bemama .
D a lam meter ;--------------------------------
Tonase Kotor (G T) ;--------------------------------
Tonase Bersih (NT) ,--------------------------------
Tanda Selar ,--------------------------------
Kapal dibuat di dalam tahun terutama dari dengan
.......... geladak, cerobong asap, dilengkapi dengan mesin induk
merek daya dan dipergunakan dalam pelayaran
di ;--------------------------------------------------------------------
berkedudukan di
Iberalamat(*) .

---- Pada hari ini tanggal .


telah menghadap kepada kami, , dalam hal ini bertindak
sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di ,
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (**) Nomor tanggal dan (***) Nomor
............. tanggal , sehubungan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tanggal 7
Mei 2008, dibantu oleh .
......... , beralamat RT RW Kelurahan , Kecamatan ,
......................... , pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor. tanggal diterbitkan oleh
....................... , dikenal oleh kami dalam perbuatan hukum illl berdasarkan
----- Bahwa kapal bemama dimiliki oleh
......................................................... berkedudukan di/beralamat (*) .

......................... , sehingga dapat didaftar sebagai kapal Indonesia


dan dapat memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 163
ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan dengan demikian memenuhi
ketentuan Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ;------------------------------------------------

----- Selanjutnya penghadap dalam kedudukannya menerangkan pula, bahwa oleh karena kapal
belum didaftar dalam daftar kapal Indonesia, maka penghadap meminta supaya kapal didaftarkan
atas nama pemiliknya sebagai kapal ;-------------------------------------------------------

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat akta ini untuk
dijadikan bukti bahwa kapal bemama telah didaftarkan atas nama
.. berkedudukan di/beralamat (*)
----- Bersama ini diterangkan, bahwa surat-surat tersebut pada butir 1 sampai dengan ..... dilekatkan
pada minut akta ini dan yang tersebut pada butir ..... sampai dengan ..... dikembalikan kepada

pengl1adap ;-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

----- Demikian dibuat di pada l1ari dan tang gal tersebut di atas dengan Nomor .
dan setelah isi akta ini dijelaskan dan disetujui, maka akta ini dibubulli tanda tangan olel1
PENGHADAP, olel1 kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL
beserta PEGA W AI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAP AL;--------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT


BALIKNAMA KAPAL

PEGA WAI PEMBANTU


PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

(*) Pilil1 yang sesuai;


(**) Permenllub mengenai organisasi dan tata kerja;
(* * *) Permenllub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.
AKTA PENDAFTARAN KAPAL
Nomor:

----- Pendaftaran sebuah kapal bernaIlla dahulu bernaIlla


.............. seperti diuraikan dalaIll Surat Ukur tertanggal , .
N omor ./ , dengan ukuran-ukuran ;--------------------------------------
Pan j an g meter ;--------------------------------
Mengenai kapal .
L e bar meter ;--------------------------------
bernaIlla .
D a 1 am meter ;--------------------------------
.................................... Tonase Kotor (GT) ................... ,--------------------------------
.................................... Tonase Bersl'h (NT) ................... ,--------------------------------
--------------------------- Tanda Selar ,--------------------------------
Milik : Kapal dibuat di dalaIll tahun terutaIlla dari dengan
..................................... . gel adak, cerobong asap, dilengkapi dengan mesin induk
..................................... merek daya dan dipergunakan dalam pelayaran

berkedudukan di
lberalaIllat(*) .

---- Pada hari ini tanggal .


telah menghadap kepada kaIlli, , dalaIll hal ini bertindak
sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di ,
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (**) Nomor tanggal dan (***) Nomor
............. tanggal , sehubungan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tanggal 7
Mei 2008, dibantu oleh .
......... , beralamat RT. RW. .. Kelurahan , Kecamatan ,
......................... , pemegang Kactu Tanda Penduduk Nomor tang gal diterbitkan oleh
....................... , dikenal oleh kami dalam perbuatan hukum ini berdasarkan
----- Bahwa kapal bemama dimiliki oleh
......................................................... berkedudukan di / beralamat (*) . .

................................................................................. , sehingga dapat didaftar sebagai kapal Indonesia


dan dapat memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 163
ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan dengan demikian memenuhi
ketentuan Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ------------------------------------------------

----- Selanjutnya penghadap dalam kedudukannya menerangkan pula, bahwa oleh karena kapal
belum didaftar dalam daftar kapal Indonesia, maka penghadap meminta supaya kapal didaftarkan
atas nama pemiliknya sebagai kapal ;-------------------------------------------------------

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhj.
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat akta ini untuk
dijadikan bukti bahwa kapal bemama telah didaftarkan atas nama
.. berkedudukan di/beralamat (*)
----- Bersama ini diterangkan, bahwa surat-surat tersebut pada butir 1 sampai dengan ..... dilekatkan
pada minut akta ini dan yang tersebut pada butir ..... sampai dengan ..... dikembalikan kepada
penglladap ;-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

----- Demikian dibuat di pada llari dan tanggal tersebut di atas dengan Nomor .
dan setelah isi akta ini dijelaskan dan disetujui, maka akta ini dibubulli tanda tang an olell
PENGHADAP, olell kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL
beserta PEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAP AL;--------------------

----- T e r tan da (namapenglladap) ;----------------------------------------------------------------


----- T e r tan d a (nama pejabat pendaftar dan pencatat baliknama kapal);--------------------
----- T e r tan da (nama pegawai pembantu pendaftaran dan baliknama kapal);--------------

Dikeluarkan sebagai Grosse Akta Pendaftaran Kapal dan diberikan kepada


.......................................... berkedudukan di Iberalamat (*) ,
sebagai pemilik kapal bemama ,--------------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL /


PEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

(*) Pilill yang sesuai;


(**) Permenllub mengenai organisasi dan tata kerja;
(* * *) Permenllub mengenai penunjukan temp at pendaftaran kapal.
BERITA ACARA PEMASANGAN TANDA PENDAFTARAN
(Pasal Permenhub Nomor Tahun )

Syahbandar di

Telah memasang tanda pendaftaran pada kapal yang diterangkan di bawah ini,
seSUal Akta Pendaftaran Kapal Nomor tanggal atas nama
...... berkedudukan di/beralamat (*) .
yang disimpan dalam daftar kapal Indonesia di .
2008 Pst No. 4999/L

2008 : Tahun pendaftaran kapal


Pst : Kode pengukuran dari tempat kapal didaftar
No. : Nomor
4999 : Nomor akta pendaftaran kapal
L : Kode kategori kapal (L kode kategori untuk kapal Iaut, N
kode kategori untuk kapal nelayan, P kode kategori untuk
kapal pedalaman yaitu kapal yang beriayar di sungai dan
danau)
AKTA PENDAFTARAN KAPAL SEMENTARA
Nomor:

----- Pendaftaran sementara sebuah kapal bemama seperti


diuraikan dalam surat keterangan tentang ukuran dan tonase kapal
tertanggal , Nomor , dengan ukuran-ukuran ;--------
Pan j a n g . . . . . .. meter; --------------------------------
Mengenai kapal .
L e bar meter ;--------------------------------
bernama .

Tonase Kotor (G T) ,--------------------------------


Tonase Bersl'h (NT) ••••••••••••••• II •• , --------------------------------
Kapal sedang dibangun oleh di terutama dari
........ dengan geladak, cerobong asap, dilengkapi dengan
meSln Induk merek daya ;--------------------------

----- Pada hari ini tanggal -------


berkedudukan di telah menghadap kepada kami, ,
/beralamat (*) dalam hal ini bertindak sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN
PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di , berdasarkan Peraturan
Menteri Perhubungan (**) Nomor tanggal dan (***).
Nomor tanggal , sehubungan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008, dibantu oleh
......... , beralamat RT RW Kelurahan , Kecamatan ,
......................... , pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor tanggal diterbitkan oleh
....................... , dikenal oleh kami dalam perbuatan hukum 1m berdasarkan
----- Bahwa kapal bemama dimiliki oleh
......................................................... berkedudukan di/beralamat (*) .

............................................................... , sehingga dapat didaftar sementara sebagai kapal Indonesia


sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang
Perkapalan dan dengan demikian memenuhi ketentuan Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum

I>agang ;--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----- Se1anjutnya penghadap dalam kedudukannya menerangkan pula, bahwa kapal .


bemama masih dalam pembangunan oleh .
........................................................ di , oleh karena itu penghadap meminta supaya
kapal didaftarkan sementara atas nama pemiliknya ;-----------------------------------------------------------

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan dan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka kami menyuruh
membuat akta ini untuk dijadikan bukti bahwa kapal bemama telah
didaftarkan sementara atas nama .
----- Bersama ini diterangkan, bahwa surat-surat tersebut pada butir 1 sampai dengan ..... dilekatkan
pada minut akta ini dan yang tersebut pada butir ..... sampai dengan ..... dikembalikan kepada
lJengl1adalJ ;-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

----- Demikian dibuat di lJada l1ari dan tanggal tersebut di atas dengan Nomor .
dan setelah isi akta ini dijelaskan dan disetujui, maka akta ini dibubulli tanda tangan olel1
PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL
beserta pEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAP AL;--------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT


BALIKNAMA KAP AL

PEGA WAI PEMBANTU


PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

(*) Pilih yang sesuai;


(**) Permenhub mengenai organisasi dan tata kerja;
(* * *) Permenhub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.

J
AKTA PENDAFTARAN KAPAL SEMENTARA
Nomor:

----- Pendaftaran Sementara sebuah kapal bemama seperti


diuraikan dalam surat keterangan tentang ukuran dan tonase kapal
tertanggal , Nomor , dengan ukuran-ukuran ;--------
Pan j a n g . . . . . .. meter ;--------------------------------
Mengenai kapal . L e bar meter ;--------------------------------
bemama .

Tonase Kotor (GT) ,--------------------------------


Tonase Bersih (NT) ,--------------------------------
Kapal sedang dibangun oleh di terutama dari .
........ dengan geladak, cerobong asap, dilengkapi dengan
meSln Induk merek daya ,--------------------------

----- Pada hari ini tanggal -------


berkedudukan di telah menghadap kepada kami, ,
Iberalamat (*) dalam hal ini bertindak sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN
PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di , berdasarkan Peraturan
Menteri Perhubungan (**) Nomor tang gal dan (***)
Nomor tanggal , sehubungan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008, dibantu oleh
......... , beralamat RT RW Kelurahan , Kecamatan ,
......................... , pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor tanggal diterbitkan oleh
....................... , dikenal oleh kami dalam perbuatan hukum 1m berdasarkan
----- Bahwa kapal bemama dimiliki oleh
......................................................... berkedudukan di/beralamat (*) .

............................................................... , sehingga dapat didaftar sementara sebagai kapal Indonesia .


sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang
Perkapalan dan dengan demikian memenuhi ketentuan Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum

I>agang; -~------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----- Selanjutnya penghadap dalam kedudukannya menerangkan pula, bahwa kapal .


bemama masih dalam pembangunan oleh .
............................................ di , oleh karena itu penghadap meminta supaya
kapal didaftarkan sementara atas nama pemiliknya ;-----------------------------------------------------------

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan dan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka kami menyuruh
membuat akta ini untuk dijadikan bukti bahwa kapal bemama telah
didaftarkan sementara atas nama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
berkedudukan
----- Bersama ini diterangkan, bahwa surat-surat tersebut pada butir 1 sampai dengan ..... di1ekatkan
pada minut akta ini dan yang tersebut pada butir ..... sampai dengan ..... dikembalikan kepada
penghadap ;-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

----- Demikian dibuat di pada hari dan tanggal tersebut di atas dengan Nomor .
dan sete1ah isi akta ini dijelaskan dan disetujui, maka akta ini dibubuhi tanda tangan oleh
PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL
beserta PEGA WAI PEMBANTU PENDAFT ARAN DAN BALIKNAMA KAPAL;--------------------

----- T e r tan da (nama penghadap) ;----------------------------------------------------------------


----- T e r tan da (nama pejabat pendaftar dan pencatat ba1iknama kapa1);--------------------
----- T e r tan da (nama pegawai pembantu pendaftaran dan baliknama kapal);--------------

----- Dikeluarkan sebagai Grosse Akta Pendaftaran Kapa1 Sementara dan diberikan kepada
............................................ berkedudukan di/beralamat (*) ,
sebagal. peml'1'k1 k apa 1 b emama ,-------------------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL /


PEGAWAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

(*) Pilih yang sesuai;


(**) Permenhub mengenai organisasi dan tata kerja;
(***) Permenhub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.
AKTA BALIKNAMA KAPAL
Nomor:

----- Baliknama sebuah kapal bemama dahulu bemama


............... seperti diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal , .
N omor ./ , dengan ukuran-ukuran ;--------------------------------------
Pan j a n g , meter; --------------------------------
Mengenai kapal .
L e bar meter ;--------------------------------
bemama .
D a 1 am meter ;--------------------------------
Tonase Kotor (OT)
Tonase Bersih (NT)
Tanda Selar
Kapal dibuat di dalam tahun terutama dari dengan .
.......... geladak, cerobong asap, dilengkapi dengan mesin induk
merek daya , dipergunakan dalam pelayaran
............... , dan telah didaftar dalam daftar kapal Indonesia di
berkedudukan di / ......................... , dengan Alcta Pendaftaran Kapal Nomor .
beralamat (*) . tang gal .. atas nama berkedudukan
di/beralamat (*) sebagai kapal
........................... , kemudian dibaliknama Gika pemah dibaliknama) dengan
Alcta Baliknama Kapal Nomor tanggal menjadi atas
nama berkedudukan di/beralamat

----- Pada han lnl tanggal ----------------- .


telah menghadap kepada kami, , dalam
hal ini bertindak sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di
......... , berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (**) Nomor tanggal dan
(***) Nomor tanggal , sehubungan dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008, dibantu oleh .
......... , berahunat RT RW Kelurahan , Kecamatan ,
......................... , pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor tanggal diterbitkan oleh
........................................................ , dikenal oleh kami dalam perbuatan hukum ini berdasarkan
----- Bahwa kapal bemama dimiliki oleh
................... berkedudukan dilberalamat (*)

....................................................................... , sehingga dapat didaftar sebagai kapal Indonesia dan


dapat memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 163
ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan dengan demikian memenuhi
ketentuan Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ------------------------------------------------

----- Selanjutnya penghadap dalam kedudukannya menerangkan pula, bahwa oleh karena kapal
belum dibaliknama dalam daftar kapal Indonesia, maka penghadap meminta supaya kapal
dibaliknama menjadi atas nama pemilik yang barn dan tetap sebagai kapal Gika pemilik tidak
meminta perubahan kategori); -------------------------------------------------------------------------------------

Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat akta ini untuk
dijadikan bukti bahwa kapal bemama telah dibaliknama menjadi atas
nama berkedudukan dilberalamat (*) .
dan tetap sebagai kapal Gika kategori kapal tidak berubah) ;-------------------------------

----- Bersama ini diterangkan, bahwa surat-surat tersebut pada butir 1 sampai dengan ..... dilekatkan
pada minut akta ini dan yang tersebut pada butir ..... sampai dengan ..... dikembalikan kepada
penghadap;-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----- Demikian dibuat di pada hari dan tanggal tersebut di atas dengan Nomor .
dan setelah isi akta ini dijelaskan dan disetujui, maka akta ini dibubuhi tanda tangan oleh
PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL
beserta PEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL;--------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT


BALIKNAMA KAP AL

PEGA WAI PEMBANTU


PENDAFT ARAN DAN BALIKNAMA KAP AL

(*) Pilih yang sesuai;


(**) Permenhub mengenai organisasi dan tata kerja;
(* * *) Permenhub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.
AKTA BALIKNAMA KAPAL
Nomor:

----- Baliknama sebuah kapal bemama dahulu bemama


. .. ... seperti diuraikan dalam Surat Ukur tertanggal , .
N omor ./ , dengan ukuran-ukuran ;--------------------------------------
Pan j an g meter ;--------------------------------
Mengenai kapal .
L e bar meter ;--------------------------------
bemama .
D a lam meter ;--------------------------------
Tonase Kotor (GT) '" ,--------------------------------
Tonase Bersih (NT) ................... ,--------------------------------
Tanda Selar ,--------------------------------
Kapal dibuat di dalam tahun terutama dari dengan
.......... gel adak, cerobong asap, dilengkapi dengan mesin induk
merek daya , dipergunakan dalam pelayaran
............... , dan telah didaftar dalam daftar kapal Indonesia di
berkedudukan di/ ......................... , dengan Akta Pendaftaran Kapal Nomor .
beralamat( *) . tanggal . ............... atas nama ...... .... .... berkedudukan
di/beralamat (*) sebagai kapal
........................... , kemudian dibaliknama Gika pemah dibaliknama) dengan Akta
Baliknama Kapal Nomor tanggal menjadi atas
nama berkedudukan di/beralamat (*) ;-------------

----- Pada hari ini tanggal -----------------


telah menghadap kepada kami, , dalam
hal ini bertindak sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di
......... , berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (**) Nomor tang gal dan
(***) Nomor tanggal , sehubungan dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tang gal 7 Mei 2008, dibantu oleh .
......... , beralatnat RT. RW. .. Kelurahan , Kecatnatan ,
......................... , pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor tanggal diterbitkan oleh
...................................................... , dikenal oleh katni dalatn perbuatan hukum ini berdasarkan

J
----- Bahwa kapal bemaIIla dimiliki oleh
................................................................................................. berkedudukan di/beralaIIlat (*)

....................................................................... , sehingga dapat didaftar sebagai kapal Indonesia dan


dapat memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 163
ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pe1ayaran dan dengan demikian memenuhi
ketentuan Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ------------------------------------------------

----- Selanjutnya penghadap dalaIIl kedudukannya menerangkan pula, bahwa oleh karena kapal
belum dibaliknaIIla dalaIIl daftar kapal Indonesia, maka penghadap meminta supaya kapal
dibaliknaIIla menjadi atas naIIla pemilik yang baru dan tetap sebagai kapal Gika pemilik tidak
meminta perubahan kategori); -------------------------------------------------------------------------------------

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat akta ini untuk
dijadikan bukti bahwa kapal bemaIIla te1ah dibaliknaIIla menjadi atas
nama berkedudukan di/beralamat (*) .
dan tetap sebagai kapal Gika kategori kapal tidak berubah) ;-------------------------------

----- Bersama ini diterangkan, bahwa surat-surat tersebut pada butir 1 sampai dengan ..... dilekatkan
pada minut akta ini dan yang tersebut pada butir ..... sampai dengan ..... dikembalikan kepada
penghadap; -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----- Demikian dibuat di pada hari dan tanggal tersebut di atas dengan Nomor .
dan setelah isi akta ini dijelaskan dan disetujui, maka akta ini dibubuhi tanda tangan oleh
PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL
beserta PEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAP AL;--------------------

----- T e r tan da (namapenghadap) ;----------------------------------------------------------------


----- T e r tan da (nama pejabat pendaftar dan pencatat baliknama kapal);--------------------
----- T e r tan da (nama pegawai pembantu pendaftaran dan baliknama kapal);--------------

Dikeluarkan sebagai Grosse Akta Baliknama Kapal dan diberikan kepada


............................................ berkedudukan di Iberalamat (*) ,
sebagal. peml'l'k1 k apa 1 b emama , ,-------------------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL /


PEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

(*) Pilih yang sesuai;


(**) Permenhub mengenai organisasi dan tata kerja;
(***) Permenhub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.
SURATKETERANGANPENGHAPUSANPENDAFTARANKAPAL
DARI DAFTAR KAPAL INDONESIA
(Pasal Permenhub Nomor Tahun )

(Pejabat yang menerbitkan)


1. . , dengan lID
menerangkan bahwa kapa1 bemama dengan data sebagai berikut :--------

- Panjang x Lebar x Dalam


Tonase Kotor (OT)
Tonase Bersih (NT)
Tanda Selar
Tanda Pendaftaran
Tanda Panggilan

a. Pemah didaftarkan dalam daftar kapal Indonesia di sebagai kapal dengan


Akta Pendaftaran Kapal Nomor tang gal atas nama
................................................................................... berkedudukan dilberalamat (*)

b. Dalam keadaaan tidak sedang dibebani hipotek atau hak kebendaan Iainnya atas kapal serta
bebas dari segala bentuk sitaan.

c. Telah dicoret dari daftar kapal Indonesia pada tanggal atas permintaan
........................................ dengan surat tanggal nomor karena
kapal .

Tembusan :
1. Dirjen RubIa;
2. Dir. Kapel ;
3. Kasubdit ETP Dit. Kenavigasian ;
n. .. ,
AKTA IDPOTEK KAP AL
~omor:

--------------- Pada hari ini, tang gal -----------


telah menghadap kepada kami, .

Mengenai Hipotek --
............. , sebesar ------- ,dalam hal ini bertindak sebagai PEJABAT PENDAFTi\R DA~
PE~Ci\Ti\T BALIK~i\Mi\ Ki\Pi\L di , berdasarkan
)ri\~(}------------------Peraturan Menteri Perhubungan (**) ~omor tanggal
BERPIUT i\~(} :-------
.............................. dan (* * *) ~omor tang gal ,
sehubungan dengan Undang-Undang ~omor 17 Tahun 2008 tanggal 7
Mei 2008, dibantu oleh .
berkedudukan di /
beralamat (*) ;-----

)ri\~(}------------------
BERUT i\~(} :-------

berkedudukan di /
beralamat (*) -----------

pemegang Kartu Tanda Penduduk ~omor .


tang gal diterbitkan oleh , dikenal
Ji\MWi\NNY A :------
Sebuah kapal ----------- oleh kami dalam perbuatan hukum ini berdasarkan ;-----------------------------
bemama .

2. i\kta Kuasa Memasang Hipotek Kapal ~omor tanggal , dibuat di hadapan


.............................................................. , ~otaris di , yang menerangkan bahwa .

J
(Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) telah mendapat kuasa dengan hak substitusi dari
.................. dalam jabatannya sebagai dari dan oleh karena itu bertindak untuk
dan atas nama berkedudukan di/beralamat (*) , khusus untuk
memasang hipotek, dengan demikian penghadap dalam kedudukannya tersebut di atas,
bertindak pula sebagai kuasa dari dan dengan demikian untuk dan atas nama
................................... tersebut di atas, untuk selanjutnya disebut DEBITUR, pemilik kapal
.......... bemama yang dimaksud dalam AIda Kuasa
Memasang Hipotek Kapal tersebut di atas ;----------------------------------------------------------------

- bahwa menurut (perjanjian kredit) .


................................................................................................... , DEBITUR
telah memperoleh fasilitas kredit dari (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam (perjanjian kredit)
.................................. tersebut di atas ;------------------------------------------------------------------------

- bahwa menurut Akta Kuasa Untuk Memasang Hipotek Kapal Nomor tanggal , dibuat
di hadapan , Notaris di , guna menjamin ketertiban pembayaran
lunas dan lancar semua hutang DEBITUR kepada (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank),
baik pokok kredit, bunga, denda dan biaya-biaya lainnya yang timbul dari atau berdasarkan
perjanjian kredit yang telah dibuat antara (BanklLembaga Keuangan Non Bank) dengan
DEBITUR yang bersumber pada (perjanjian kredit) ,
maupun hutang-hutang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas-fasilitas lainnya yang
mungkin masih akan dibuat di kemudian hari beserta addendum-addendumnya dan atau
perubahan-perubahannya dan yang besamya berdasarkan pembukuan (Bank/Lembaga
Keuangan Non Bank), maka DEBITUR memberi kepada (BanklLembaga Keuangan Non
Bank), Hipotek Pertama, Kedua, Ketiga dan seterusnya, sampai jumlah dan dengan syarat-syarat
yang ditetapkan sendiri oleh (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) atas sebuah kapal
............ bemama yang terdaftar dalam daftar kapal Indonesia di
............ atas nama DEBITUR dengan Akta Pendaftaran Kapal/Akta Baliknama Kapal Nomor
........ tanggal dan tentang kapal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam surat ukur
tertanggal , tang gal Nomor dengan ukuran, tonase dan tanda selar
sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------------------------------
-Panja ng meter ;-----------------------------------------------------------------
-Lebar meter ;-----------------------------------------------------------------
-Dalam
- Tonase Kotor (GT)
- Tonase Bersih (NT)
- Tanda Selar

----- Bahwa menurut catatan dalam daftar induk pendaftaran kapal pada waktu pemasangan
hipotek ini, kapal bemama dalam keadaan tidak dibebani
dengan hipotek atau jaminan secara bagaimanapun kepada pihak lain, serta bebas dari segala
sitaan Gika pembebanan hi potek pertama); ------------------------------------------------------------------

----- Bahwa atas permohonan (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) dengan surat Nomor
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. tanggal , atas kapal . . . . . bemama .
tersebut dipasang Hipotek sebesar ;-----------------

----- Penghadap dalam kedudukannya menerangkan pula, bahwa pemasangan hipotek ini
dilakukan dengan syarat-syarat yang tercantum dalam (perjanjian kredit) :.
dan Akta Kuasa Untuk Memasang Hipotek Kapal Nomor tanggal , dibuat di
hadapan , Notaris di , dan juga
memakai syarat-syarat serta perjanjian-perjanjian yang lazim dipergunakan untuk memasang
Hipotek Pertama, Kedua, Ketiga dan seterusnya, terutama syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
yang termaktub dalam Pasal 1178, Pasal 1185 dan Pasal 1210 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata serta Pasal297 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ;~---------------------------------------

----- Sete1ah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat Akta
Hipotek Kapal ini untuk dijadikan bukti bahwa berkedudukan
dilberalamat (*) , telah mendapat Hipotek sebesar atas
kapal bemama yang te1ah diuraikan di atas ;---------
----- Demikian dibuat di pada hari dan tang gal tersebut di atas dengan
Nomor dan setelah isi akta hipotek kapal ini dijelaskan dan disetujui, maka akta
hipotek kapal ini dibubuhi tanda tangan oleh PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT
PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL beserta PEGAWAI PEMBANTU
PEN~AFTAFlf\N DAN BALIFCNAMA KAPAL ;---------------------------------------------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT


BALIKNAMA KAP AL

PEGA WAI PEMBANTU


PENDAFTAFlf\N DAN BALIFCNAMA FCAPAL

(*) Pilih yang sesuai;


(* *) .Permenhub mengenai organisasi dan tata kerja;
(* * *) Permenhub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.
AKTA HIPOTEK KAP AL
~omor:

--------------- Pada han. InI, tanggal -----------


telah menghadap kepada kami, .

Mengenai Hipotek --
............. , sebesar ------- ,dalam hal ini bertindak sebagai PEJi\BAT PENDAFTAR DA~
PENCi\TAT BALIKNAMA KAPi\L di , berdasarkan.
~i\~CJ ------------------ Peraturan Menteri Perhubungan (**) ~omor tanggal
BERPIUT i\NCJ :-------
.................. dan (* * *) ~omor tanggal ,
sehubungan dengan Undang-Undang ~omor 17 Tahun 2008 tanggal 7
Mei 2008, dibantu oleh .
berkedudukan di I
beralamat (*) ;-----

~i\~CJ ------------------
BERUTi\~CJ :-------

berkedudukan di I
beralamat (*) -----------

pemegang Kartu Tanda Penduduk ~omor .


tanggal diterbitkan oleh , dikenal'
Ji\MWi\~~ i\ :------
Sebuah kapal ----------- oleh kami dalam perbuatan hukum ini berdasarkan ;-----------------------------
bemama .

2. Akta Kuasa Memasang Hipotek Kapal ~omor tang gal , dibuat di hadapan
.............................................................. , ~otaris di , yang menerangkan bahwa .
(Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) telah mendapat kuasa dengan hak substitusi dari
.................. dalam jabatannya sebagai dari dan oleh karena itu bertindak untuk
dan atas nama berkedudukan dilberalamat (*) , khusus untuk
memasang hipotek, dengan demikian penghadap dalam kedudukannya tersebut di atas,
bertindak pula sebagai kuasa dari dan dengan demikian untuk dan atas nama
................................... tersebut di atas, untuk selanjutnya disebut DEBITUR, pemilik kapal
.......... bemama yang dimaksud dalam Akta Kuasa
Memasang Hipotek Kapal tersebut di atas ;----------------------------------------------------------------

- bahwa menurut (perjanjian kredit) .


...................................................................... , DEBITUR
telah memperoleh fasilitas kredit dari (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam (perjanjian kredit)
.................................. terse but di atas ;------------------------------------------------------------------------

- bahwa menurut Akta Kuasa Untuk Memasang Hipotek Kapal Nomor tanggal , dibuat"
di hadapan , Notaris di , guna menjamin ketertiban pembayaran
lunas dan lancar semua hutang DEBITUR kepada (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank),
baik pokok kredit, bunga, denda dan biaya-biaya lainnya yang timbul dari atau berdasarkan
perjanjian kredit yang telah dibuat antara (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) dengan
DEBITUR yang bersumber pada (perjanjian kredit) ,
maupun hutang-hutang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas-fasilitas lainnya yang
mungkin masih akan dibuat di kemudian hari beserta addendum-addendumnya dan atau
perubahan-perubahannya dan yang besamya berdasarkan pembukuan (BanklLembaga
Keuangan Non Bank), maka DEBITUR memberi kepada (Bank/Lembaga Keuangan Non
Bank), Hipotek Pertama, Kedua, Ketiga dan seterusnya, sampai jumlah dan dengan syarat-syarat
yang ditetapkan sendiri oleh (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) atas sebuah kapal
........ bemama yang terdaftar dalam daftar kapal Indonesia di atas
nama DEBITUR dengan Akta Pendaftaran Kapal/Akta Baliknama Kapal Nomor tanggal
...................... dan tentang kapal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam surat ukur tertanggal
....................... Nomor dengan ukuran, tonase dan tanda selar sebagai berikut :-----------
-Panjang meter ;-----------------------------------------------------------------
-Lebar meter ;-----------------------------------------------------------------
- D a I am meter ;-----------------------------------------------------------------
- Tonase Kotor (GT)
- Tonase Bersih (NT)
- Tanda Selar

----- Bahwa menurut catatan dalam daftar induk pendaftaran kapal pada waktu pemasangan
hipotek ini, kapal bemama dalam keadaan tidak dibebani
dengan hipotek atau jaminan secara bagaimanapun kepada pihak lain, serta bebas dari segala
sitaan Gika pembebanan hi potek pertama); ------------------------------------------------------------------

----- Bahwa atas permohonan (Bank/Lembaga Keuangan Non Bank) dengan surat Nomor
..................... tang gal , atas kapal bemama .
tersebut dipasang Hipotek sebesar ;-----------------

Penghadap dalam kedudukannya menerangkan pula, bahwa pemasangan hipotek ini


dilakukan dengan syarat-syarat yang tercantum dalam (perjanjian 1a:'edit) .
dan Akta Kuasa Untuk Memasang Hipotek Kapal Nomor tang gal , dibuat di
hadapan " , N otaris di , dan juga
memakai syarat-syarat serta perjanjian-perjanjian yang lazim dipergunakan untuk memasang
Hipotek Pertama, Kedua, Ketiga dan seterusnya, terutama syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
yang termaktub dalam Pasal 1178, Pasal 1185 dan Pasal 1210 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata serta Pasal297 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ;----------------------------------------

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat Akta
Hipotek Kapal ini untuk dijadikan bukti bahwa , berkedudukan
di/beralamat (*) , telah mendapat Hipotek sebesar atas
kapal bemama yang telah diuraikan di atas ;---------
----- Demikian dibuat di pada hari dan tang gal tersebut di atas dengan
Nomor dan setelah isi akta hipotek kapal ini dijelaskan dan disetujui, maka akta
hipotek kapal ini dibubuhi tanda tangan oleh PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT
PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL beserta PEGAWAI PEMBANTU
PENDAFTA~ D~ BALI}CNAMA KAPAL ;---------------------------------------------------------

----- T e r tan da (namapenghadar» ;----------------------------------------------------------------


----- T e r tan da (nama pejabat r>endaftar dan r>encatat baliknama kapal);--------------------
----- T e r tan da (nama r>egawai r>embantu pendaftaran dan baliknama kapal);--------------

----- Dikeluarkan sebagai Grosse Akta Hir>otek }Car>aldan diberikan kepada .


berkedudukanlberalamat di (*) , sebagai
r>enerima hir>otek atas kapal bemama ;-----------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL /


PEGA W AI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

(*) Pilih yang sesuai;


(**) Permenhub mengenai organisasi dan tata kerja;
(***) Permenhub mengenai r>enunjukan temr>at r>endaftaran kapal.
AKTA PENGALIHAN HIPOTEK KAPAL
Nomor:

--------------- Pada hari ini, tanggal -----------


telah menghadap kepada kami, .

Mengenai Hipotek --
............. , sebesar ------- ,dalam hal ini bertindak sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN
PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di , berdasarkan
PEMEGANG ---------- Peraturan Menteri Perhubungan Nomor (**) tang gal
HIPOTEK :-------------
.............................. dan Nomor (***) tang gal ,
sehubungan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tanggal 7
berkedudukan di/
Mei 2008, dibantu oleh .
beralamat --------------
(*)......................... ,----.

PENERIMA -----------
PENGALIHAN -------
HIPOTEK:--------------

berkedudukan di /
beralamat (*) -----------
..................................................................................................... , pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor tanggal
JAMINANNY A :------
.................................. diterbitkan oleh , dikenal oleh
Sebuah kapal -----------
bemama . kami dalam perbuatan hukum ini berdasarkan

- bahwa menurut Grosse Akta Hipotek Kapal Nomor tang gal ,


kapal bemama telah dibebani hipotek sebesar .
............................. untuk kepentingan berkedudukan
dl'lberalamat (*) ........................................................... '. ,.-----------------------------------
Selanjutnya penghadap meminta supaya hipotek atas kapal bemama
................ sebagaimana dimaksud dalam Akta Hipotek Kapal Nomor tanggal ,
yang semula untuk kepentingan berkedudukan dilberalamat (*) dialihkan
menjadi untuk kepentingan berkedudukan dilberalamat (*)

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat Akta
Pengalihan Hipotek Kapal ini untuk dijadikan bukti bahwa hipotek sebesar .
atas kapal bemama sebagaimana dimaksud dalam Akta
Hipotek Kapal Nomor tanggal , telah dialihkan menjadi untuk
kepentingan berkedudukan dilberalamat (*)

----- Demikian dibuat di pada hari dan tang gal tersebut di atas dengan Nomor .
dan setelah isi akta hipotek ini dijelaskan dan disetujui, maka Akta Pengalihan Hipotek Kapal ini
dibubuhi tanda tangan oleh PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT
BALIKNAMA KAP AL beserta PEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA

FCJ\PAL ;--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT


BALIKNAMA KAPAL

PEGA WAI PEMBANTU


PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAP AL

(*) Pilih yang sesuai;


(**) Permenhub mengenai organisasi dan tata kerja;

J;
(***) Permenhub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.
AKTA PENGALIHAN HIPOTEK KAP AL
Nomor:

--------------- Pada harl Inl, tanggal -----------


telah menghadap kepada kami, .

Mengenai Hipotek --
............. , sebesar ------- ,dalam hal ini bertindak sebagai PEJABAT PENDAFTAR DAN
PENCATAT BALIKNAMA KAPAL di , berdasarkan
PEMEGANG ---------- Peraturan Menteri Perhubungan Nomor (**) KM. . tanggal
HIPOTEK :-------------
.............................. dan Nomor (* * *) KM. tang gal ,
sehubungan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tanggal 7
berkedudukan ----------
Mei 2008, dibantu oleh .
di / beralamat ---------
(*) ......................... ._---,

PENEFtIMA -----------
PENGALIHAN -------
HIPOTEK:--------------

berkedudukan di/
beralamat (*) ----------- ................................................................................. , beralamat .
............................................................................................ , , pemegang
JAMINANNY A :------ Kartu Tanda Penduduk Nomor tanggal
Sebuah kapal -----------
.................................. diterbitkan oleh , dikenal oleh
bemama .

berdasarkan ,
penerima pengalihan hipotek atas kapal .
bemama ;---------------------------------------------

- bahwa menurut Grosse Akta Hipotek Kapal Nomor tanggal ,


kapal bemama te1ah dibebani hipotek sebesar .
............................ .untuk kepentingan berkedudukan
d'/bIe ralamat (*) .-----------------------------------,

I
----- Selanjutnya penghadap meminta supaya hipotek atas kapal bemama
................ sebagaimana dimaksud dalam Akta Hipotek Kapal Nomor tang gal ,
yang semula untuk kepentingan berkedudukan dilberalamat (*) ,.... dialihkan
menjadi untuk kepentingan.............................. berkedudukan dilberalamat (*)

----- Setelah memeriksa surat-surat tersebut di atas dan sekedar yang diperlukan telah dibubuhi
meterai secukupnya serta berpendapat bahwa semua itu memenuhi syarat, maka dibuat Akta Pengalihan
Hipotek Kapal ini untuk dijadikan bukti bahwa hipotek sebesar . atas kapal
bemama sebagaimana dimaksud dalam Akta
Hipotek Kapal Nomor tanggal , te1ah dialihkan menjadi untuk
kepentingan berkedudukan dilberalamat (*)

----- Demikian dibuat di pada hari dan tang gal tersebut di atas dengan Nomor .
dan sete1ah isi akta hipotek ini dije1askan dan disetujui, maka Akta Pengalihan Hipotek Kapal ini
dibubuhi tanda tangan oleh PENGHADAP, oleh kami, PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT
BALIKNAMA KAPAL beserta PEGA W AI PEMBANTU PENDAFT ARAN DAN BALIKNAMA

}()\PAL ;--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----- T e r tan da (namapenghadap) ;----------------------------------------------------------------


----- T e r tan da (nama pejabat pendaftar dan pencatat baliknama kapal);--------------------
----- T e r tan da (nama pegawai pembantu pendaftaran dan baliknama kapal);--------------

----- Dikeluarkan sebagai Grosse Akta Pengalihan Hipotek Kapal dan diberikan kepada .
berkedudukan dilberalamat (*) sebagai penerima pengalihan
hlpotek atas kapal bemama ,--------------------------------------

PEJABAT PENDAFTAR DAN PENCATAT BALIKNAMA KAPAL /


PEGA WAI PEMBANTU PENDAFTARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

t**
(*)
(**)
Pilih yang sesuai;
Permenhub mengenai organisasi

*) Permenhub mengenai penunjukan tempat pendaftaran kapal.


dan tata kerja;
DlREKTORA T JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
......................................................................................... (*)

Nama Kapal
Jenis
Didaftar sebagai
Tanda Pendaftaran

Pada tanggal telah dibuat Akta Pendaftaran Kapal N omor .


Pendaftaran dilakukan oleh .
a. Tanggal
b. Nomor
c. Diterbitkan di

a. di
b. tahun
c. bahan utama

........................................ meter
........................................ meter
........................................ meter

a. Tonase Kotor (OT)


b. Tonase Bersih (NT)

Dibuat pada tanggal: .


Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal
SURAT KETERANGAN STATUS HUKUM KAPAL
Pasal Permenhub No Tahun .

. (Pejabat yang menerbitkan)


1. . , dengan ini menerangkan bahwa
kapal bemama te1ah didaftarkan dalam daftar kapal Indonesia di ,
sebagai kapal dengan Akta Pendaftaran Kapal/ Akta Baliknama Kapal Nomor tanggal
.......... atas nama berkedudukan di/beralamat (*)

2. Menurut catatan dalam daftar induk pendaftaran, kapal tersebut bebas dari utang piutang/tidak
dibebani hipotek dan bebas dari sitaan yang berwajib. Gika bersih)

Menurut catatan dalam daftar induk pendaftaran, kapal tersebut sedang dibebani hipotek .
sebesar dengan Akta Hipotek Kapal Nomor tanggal uutuk
kepentingan berkedudukan di/beralamat (*) Gika dibebani hipotek)

Menurut catatan dalam daftar induk pendaftaran, kapal tersebut sedang diletakkan sita atas
permintaan pengadilan negeri dengan surat N omor tang gal .
Gika diletakkan sita)

3. Demikian surat keterangan ini diterbitkan atas permintaan .


dengan surat Nomor tanggal .
NOMOR
TONASE TANDA
NO NAMA KAPAL (*) KOTOR PANGGILAN AKTA PEMILIK
PENDAF- DAFTAR DAFTAR
(GT) (Call Sign) TARAN/AKTA INDUK PUSAT
BALIKNAMA
1 2 3 4 5 6 7 8
NO NAMA PEMILIK KAPAL
1 2
1. Nama pemilik
2. Berkedudukan di/beralamat (*)

TONASE TANDA
NO NAMAKAPAL KOTOR PANGGILAN AKTA NODAFTAR TANDA PENDAFTARAN
INDUK
(GT) (Call SiKfl) NOMOR TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8

(*) Pilih yang sesuai


(**) Diisi sesuai nomor dalam daftar pemilik dari kapal yang terdaftar
Namakapal
Jenis kapal
Pemilik
berkedudukan di/beralamat (*) .
Akta pendaftaran kapal Nomor tang gal .
Tempat pendaftaran
Didaftar sebagai

a. Tanggal
b. Nomor
c. Diterbitkan di

a. Di
b. Tahun
c. Bahan utama

a. Merek
b. Daya

a. panjang ........................................ meter


b. lebar . meter
c. dalam ........................................ meter

Tonase Kotor (OT)


Tonase Bersih (NT)
Tanda Selar
TEMPAT DAFTAR PUSAT
NO NAMA KAPAL CO) TONASE
KOTOR PEMILIK
PENDAFTARAN NO
(GT) NO
DAFTAR
BUKU PUSAT
1 2 3 4 5 6 7
HALAMAN T AMBAHAN
Pasal Permenhub Nomor Tahun .

----- Salinan dari catatan yang terjadi dan dibuat pada hari tanggal dalam
daftar induk kapal .. bemama yang didaftarkan
pertama kali dalam daftar kapal Indonesia di , dengan Akta Pendaftaran
Kapal Nomor tanggal atas nama .
berkedudukan di/beralamat (*) .
sebagai kapal ;--------------------------------------------------------------------------------------------

----- Dicatat pada hari tanggal atas permintaan pemilik dengan surat Nomor
.......................... tang gal , yang telah dilekatkan pada minut Akta Pendaftaran
Kapal/Akta Baliknama Kapal (*) Nomor tanggal , bahwa menurut (**)

PEGA WAI PEMBANTU PENDAFT


ARAN DAN BALIKNAMA KAPAL

(*) Pilih yang sesuai


(* *) Diisi dengan judul, nomor dan tanggal serta
pejabat yang menerbitkan dokumen, yang
menunjukkan perubahan data pada grosse
akta, yang telah dicatat dalam daftar induk
DAFTAR ISIAN INFORMASI UNTUK PENERBITAN
DOKUMEN RIWAYAT KAPAL
Sete1ah diisi oleh pemi1ik kapa1, daftar isian informasi tentang riwayat kapa1 ini dilampirkan pada
permohonan untuk penerbitan dokumen riwayat kapal.

Informasi

1 NomorIMO

2 Negara Bendera

3 Tangga1 pendaftaran di negara yang dimaksud pada No.2

4 Nama Kapal

5 Pe1abuhan Pendaftaran

6 Nama pemilik yang terdaftar saat ini

7 Nomor Identifikasi Pemilik yang terdaftar

8 Alamat perusahaan tersebut pada No.6

9 Nama Perusahaan (Manajemen Keselamatan Internasional)

10 Nomor Identifikasi Perusahaan Manajemen Kese1amatan

11 Alamat perusahaan tersebut pada No.9

12 Alamat pe1aksanaan kegiatan manajemen keselamatan kapal dan


dokumentasi kapal

13 Nama semua Badan Klasifikasi temp at kapal diklaskan saat ini


dan sebe1umnya
Infonnasi

14 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi yang diakui untuk


menerbitkan Dokumen Penyesuaian Manajemen Kese1amatan

15 Badan yang melakukan audit dalam rangka penerbitan


Dokumen Manajemen Keselamatan, jika berbeda dengan
Badan yang menerbitkan dokumen tersebut

16 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi Pengamanan yang


diakui untuk menerbitkan Sertifikat Manajemen Kese1amatan.

17 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi Pengamanan yang


diakui untuk menerbitkan Sertifikat Keamanan Kapal
Intemasional

18 Badan yang melakukan verifikasi dalam rangka penerbitan


Sertifikat Keamanan Kapal Intemasional, jika berbeda dengan
Badan yang menerbitkan dokumen tersebut
No. TANGGAL NAMAKAPAL PEMILIK KETERANGAN
(*)
1 2 3 4 5
REPUBLIK INDONESIA
REPUBUC OF INDONESIA .

DOKUMEN RIWAYAT KAPAL


CONTINUOUS SYNOPSIS RECORD (CSR)
Dokumen Nomor untuk kapal dengan Nomor IMO : IMO .
Document Number for the ship with IMO Number : IMO
.

Informasi
Information
1 Dokumen ini berlaku sej ak tanggal Too. ....... bIn. .......... tgl. ........
This document appliesjrom (date) y m d

2 Negara Bendera :
Flag State

3 Tanggal pendaftaran di negara yang dimaksud pada No.2


Date of registration with the State indicated in 2 :

4 NamaKapal :
Name of ship :

5 Pelabuhan Pendaftaran
Port of registration:

6 N!llUa pemilik yang terdaftar saat ini


Name of current registered owner (s)
Alamat :
Registered address (es)
7 Nomor Identifikasi Pemilik yang terdaftar :
Ref!istered Owner Identification Number:
8 Jika ada, nama pencharter kapal kosong yang terdaftar saat
1m:
If applicable, name of current registered bareboat charterer (s)
Alamat :
Registered address (es)

9 Nama Perusahaan (Manajemen Keselamatan Intemasional) :


Name of Company (International Safety Management)
Alamat :
Registered address (es)
Alamat kegiatan manajemen keselamatan
Address (es) of its safety management activities:

10 Nomor Identifikasi Perusahaan :


Dokumen Nomor untuk kapal dengan Nomor IMO: IMO .
Document Number for the ship with IMO Number : IMO .

Informasi
Information
11 Nama semua Badan Klasifikasi tempat kapal diklaskan
Name of all classification societies with which the ship is classed

12 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi yang diakui untuk


menerbitkan Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan
Administration/Government/Recognized organization which issued
Document of Compliance :

Badan yang melakukan audit Gika berbeda)


Body which carried out audit (if different)

13 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi yang diakui untuk


menerbitkan Sertifikat Manajemen Keselamatan
Administration/Government/Recognized Organization which issued
Safety Management Certificate

14 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi Pengamanan yang


diakui untuk menerbitkan Sertifikat Keamanan Kapal
Intemasional
Adminstration/Government/Recognized Security Organization which
issued International Ship Security Certificate :

Badan yang melakukan verifikasi Gika berbeda)


Body which carried out verification (if different)

15 Tanggal kapal dicoret dari pendaftaran di negara yang dimaksud


padaNo.2 :
Date on which the ship ceased to be with the State indicated in 2

16 Keterangan (masukan informasi yang berhubungan) :


Remarks (insert relevant information as appropriate) :

Dengan ini dinyatakan bahwa dokumen ini Diterbitkan di .


seluruhnya benar. Issued at
This is to certify that this record is correct in all Pada tanggal .
Date

Dokumen ini diterima oleh kapal dan dilampirkan A.n. MENTER! PERHUBUNGAN
pada arsip Dokumen Riwayat Kapal pada tanggal 0. b. Minister of Transportation

berikut (harap di isi) . DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


This document was recieved by the ship and attached to Directorate General of Sea Transportation
ship's CSRfile on the following date (fill in) . U.b. DIREKTUR PERKAPALAN DAN
KEPELAUTAN
For Director of Marine Safety
Tanda tangan .
Signature
AMANDEMEN-AMANDEMEN DOKUMEN RIWAYAT KAPAL
AMENDMENTS TO THE CONTINUOUS SYNOPSIS RECORD (CSR)

Nomor Dokumen untuk kapal dengan Nomor IMO : IMO .


Document Number for the ship with IMO Number: IMO .

Amandemen-amandemen ditunjukkan di dalam tabel. Cantumkan N IC pada butir-butir yang tidak mengalami perubahan
The amendments are show in the table. Indicate N/C all items not being changed.

Informasi
Information
I Dokumen ini berlaku sej ak tanggal Too........ bIn ........... tgl. ..... :..
This document appliesjrom (date) y m d

2 Negara Bendera :
Flag State

3 Tanggal pendaftaran di negara yang dimaksud pada No.2


Date of registration with the State indicated in 2 :

4 NamaKapal :
Name of ship :

5 Pelabuhan Pendaftaran
Port of registration :

6 Nama pemilik yang terdaftar saat ini


Name of current registered owner (s)
Alamat :
Registered address (es)
7 Nomor Identifikasi Pemilik yang terdaftar :
Ref(istered Owner Iden#fication Number:
8 Jika ada, nama pencharter kapal kosong yang terdaftar saat
1m:
If applicable, name of current registered bareboat charterer (s)
Alamat :
Registered address (es)

9 Nama Perusahaan (Manajemen Keselamatan Internasional) :


Name of Company (International Safety Management)
Alamat :
Registered address (es)
Alamat kegiatan manajemen keselamatan
Address (es) of its safety management activities:

10 Nomor Identifikasi Perusahaan :


Company Identification Number:

v
Dokumen Nomor untuk kapal dengan Nomor IMO : IMO .
Document Number for the ship with IMO Number : IMO
.

Informasi
Information
11 Nama semua Badan Klasifikasi tempat kapal diklaskan
Name of all classification societies with which the ship is classed

12 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi yang diakui untuk


menerbitkan Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan
Administration/Government/Recognized organization which issued
Document of Compliance :

Badan yang melakukan audit Qika berbeda)


Body which carried out audit (if different)

13 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi yang diakui untuk


menerbitkan Sertifikat Manajemen Keselamatan
Administration/Government/Recognized Organization which issued
Safety Management Certificate

14 Badan Administrasi/Pemerintah/Organisasi Pengamanan yang diakui


untuk menerbitkan Sertifikat Keamanan Kapal Intemasional
Adminstration/Government/Recognized Security Organization which
issued International Ship Security Certificate :

Badan yang melakukan verifikasi Qika berbeda)


Body which carried out verification (if different)

15 Tanggal kapal dicoret dari pendaftaran di negara yang dimaksud


p,ada No.2:
Date on which the ship ceased to be with the State indicated in 2

16 Keterangan (masukan informasi yang berhubungan) :


Remarks (insert relevant information as appropriate) :

Dengan ini dinyatakan bahwa dokumen ini seluruhnya benar.


This is to certify that this record is correct in all respect

Dikeluarkan oleh Perusahaan atau Nakhoda : .


Issued by the Company or Master

Tangal diterbitkan
Date of Issued

Tandatangan penanggung jawab : :.


Signature of authorized person

Nama penanggung jawab : .


Name of authorized person
DAFTAR AMANDEMEN PADA DOKUMEN RIWAYAT KAPAL
INDEX OF AMENDMENTS TO CSR

Nomor Dokumen untuk kapal dengan Nomor IMO : IMO .


Document Number for the ship with IMO Number : IMO ; .

Setelah dokumen riwayat kapal ini diterbitkan, amandemen-amandemen berikut yang dicantumkan
pada dokumen yang telah dibuat oleh Perusahaan atau Nakhoda, telah dilampirkan pada arsip
dokumen riwayat kapal dan telah dilaporkan kepada Administrasi :
After this CSR document was issued, the following amandments to entries on the document have been made
by the Company or the Master, have been attached to the ship's CSR file and have been notified to the
Administration :

Amandemen pada Dokumen Tanggal formulir amandemen


Tanggalpermohonan Riwayat Kapal dilampirkan pada arsip
amandemen
Informasi (2-13) Dokumen Riwayat Kapal
Date of application of Date amandment form attached to
Amandments to CSR
A mandments Information (2-13) the ship's CSRfile

Catatan: bilamana diterbitkan lebih banyak amandemen dari yang diijinkan dalam tabel diatas, tambahkan copy tabel ini
sebagai tambahan halaman ini. Tambahan dimaksud harns diberi nomor dari Nomor 1 dan seterusnya. Jika dianggap
sesuai, dinyatakan sebagai berikut : Tambahan Nomor telah ditambahkan pada halaman ini.
Note: Ifmore amandments are issued than allowedfor in the above table, add copies of this table as Appendices to this
page. Such Appendices should be numbered from J and upwards. When relevant, indicate as follows: Appendix No .
...................... has been added to this page
SURATLAUT
Diterbitkan berdasarkan ketentuan Pasal ....
Permenhub Nomor Tahun .

Yang bertanda tangan di bawah ini


menyatakan bahwa :

TANDA TEMPAT TANDA


NAMA KAPAL PANGGILAN PENDAFTARAN PENDAFTARAN

TONASE TONASE TAHUN


UKURAN KOTOR BERSIH PEMBANGUNA NOMOR
P X LX 0 (M) IMO
(GT) (NT) N

JUMLAH
PENGGERAK MEREK, TKlKW BAHAN UTAMA JUMLAH BALlNG-
UTAMA KAPAL GELADAK
BALING

Milik berkedudukan di ,
memenuhi syarat sebagai Kapal Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, oleh karena itu berhak berlayar dengan mengibarkan bendera Indonesia sebagai
bendera kebangsaan kapal.

Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat-pejabat Republik Indonesia maupun
merek~ yang bersangkutan dan berkewajiban supaya memperlakukan nakhoda kapal dan
muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia
dan perjanjian-perjanjian dengan negara-negara lain.

Diberikan di
Pada tanggal

Didaftarkan dalam Register Surat Laut


No. Urut
No. Halaman
Buku Register
CERTIFICATE OF NATIONALITY
Issued under the provisions of
Minister of Transportation Regulation Number Year Article .

The undersigned
declares that:

PORT OF
REGISTRY

GROSS NET
DIMENSION IMO
TONNAGE TONNAGE YEAR OF BUILT
P X LX D (M) (GT) (NT) NUMBER

MAIN SHIP'S NO. OF NO. OF


PROPULSION MERK, HP/KW MATERIAL DECK PROPELLER

Owned by ........ ... ............... ......... ........................... at .


has complied as an Indonesian Vessel in accordance with the provisions of applicable
regulation, and therefore is entitled to fly the Indonesian flag.

To all authorities and officials of the Republic of Indonesia and all others to whom this may
concern are therefore requested to give appropriate treatment to the master with his vessel
and cargoes in accordance with the provisions stipulated in the laws of the Republic of
Indonesia and the treaties concluded with other souvereign countries.

Issued at
Date

Recorded in the register of


certificate of nationality in
Serial Number
Page No.
Reg. Book
SURATLAUT HALAMANPENGUKUHAN
No. Urut
No. Halaman
ENDORSEMENT
Buku Register

1. Pengukuhan 2. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
NomoI' Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................

3. Pengukuhan 4. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ....................................
5. Pengukuhan 6. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
7. Pengukuhan 8. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master
HALAMANPENGUKUHAN
ENDORSEMENT

9. Pengukuhan 10. Pengukuhan


Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
II. Pengukuhan 12. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
13. Pengukuhan 14. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
15. Pengukuhan 16. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of . Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................

v
UNTUK MENDAPATKAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL
( Pasal Permenhub Nomor Tabun )

NAMA
PEMILIK

di. dalam :
Buku daftar No. . .
Lembar Domor .
Nomor urut .
1. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama
Jabatan
Alamat

Dengan ini menerangkan bahwa kapa1 dengan nama dan data berikut ini :
Nama kapal .
Tonase Kotor (OT) : Tonase Bersih (NT) : .
Tanda Selar
Dibangun pada tahun dengan bahan utama , mempunyai .
geladak baling-baling mesin induk merek .
dengan daya TK I KW.

a. Didaftar dalam daftar kapal Indonesia di .


dengan Akta Pendaftaran Kapal/Akta Baliknama Kapal Nomor tang gal .
atas nama................................... berkedudukan
dilberalamat (*) .

b. Dioperasikan sebagai kapal Indonesia dengan Nakhoda bemama .


dan tidak dilengkapi untuk perang.

2. Surat Keterangan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan penerbitan Surat Laut untuk kapal
tersebut di atas sebagaimana ditetapkan dalam Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
......... Tahun tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal.

(Tempat dan tanggallbulanltahun dibuat)

I Meterai I
(Tanda tangan )
PENJELASANSURATKETERANGAN

1. Mengenai Surat Keterangan yang dibuat untuk memenuhi persyaratan penerbitan Surat Laut,
untuk kapal bemama dengan ini dijelaskan sebagai
berikut:

a. Keterangan yang dibuat untuk memenuhi persyaratan penerbitan Surat Laut, untuk kapal
............ bemama ditandatangani oleh
.......................... yang bertindak sebagai/ untuk
dan atas nama pemilik kapal tersebut;

b. Data mengenai kapal sebagaimana dicantumkan dalam Surat Keterangan tersebut telah sesuai
dengan Surat Ukur Nomor tanggal diterbitkan di ;

c. Kapal dimiliki oleh Warga Negara Indonesia!


Badan Hukum Indonesia<*), sebagaimana dijelaskan dalam Grosse Akta Pendaftaran
Kapal/Grosse Akta Baliknama Kapa1<*)Nomor........... tanggal................... diterbitkan di

2. Setelah meneliti surat-surat sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c, yang datanya telah
sesuai dengan yang tercantum dalam surat keterangan tersebut pada huruf a, kami berpendapat
bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor .
Tahun , kapal tersebut telah memenuhi syarat untuk memperoleh Surat Tanda
Kebangsaan Kapal berupa Surat Laut.
No. Urut
No. Halaman
Bukuke

N omor Perforasi
Nama Kapal
Tanda Panggilan
Tanda Pendaftaran
Tanda Selar
Tanggal Penerbitan :

Nama Pemilik: .
berkedudukan dilberalamat (*) .

UkuranPxLxD .............. x x meter


Tonase Kotor (GT) ................................ Tonase Bersih (NT)
Tempat dan Tahun Pembangunan
Bahan utama ................ Jumlah geladak
Penggerak utama .. .............. ..... Jumlah baling -baling
Mesin Induk : merek dengan daya
PAS BESAR
Diterbitkan berdasarkan ketentuan Pasal .....
Permenhub Nomor Tahun .

Yang bertanda tangan di bawah ini


menyatakan bahwa :

TANDA TEMPAT
NAMA KAPAL TANDAPENDAFTARAN
PANGGILAN PENDAFTARAN

TONASE KOTOR TONASE BERSIH TAHUN


UKURAN P X LX 0 (M) (GT) (NT) PEMBANGUNAN

JUMLAH
PENGGERAK MEREK, TKlKW BAHAN UTAMA JUMLAH BALlNG-
UTAMA KAPAL GELADAK
BALING

Milik , '" , berkedudukan di ,


memeriuhi syarat sebagai Kapal Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, oleh karena itu berhak berlayar dengan mengibarkan bendera
Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal.

Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat-pejabat Republik Indonesia maupun
mereka yang bersangkutan dan berkewajiban supaya memperlakukan nakhoda kapal dan
muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia
dan perjanjian-perjanjian dengan negara-negara lain.

Diterbitkan di
Pada tanggal
Didaftarkan dalam
Register Pas Besar di
No. Urut
No. Halaman
Buku Register
CERTIFICATE OF NATIONALITY
Issued under the provisions of
Minister of Transportation Regulation Number Year Article .

The undersigned
declares that:

PORT OF
REGISTRY

GROSS NET
DIMENSION
TONNAGE TONNAGE YEAR OF BUILT
P X LX D (M) (GT) (NT)

MAIN SHIP'S NO. OF NO. OF


PROPULSION MERK, HP/KW MATERIAL DECK PROPELLER

Owned by .. ... .. . .. . . .. . . . ... ... .. . ... ... ... ... ..


... ... ... ... . .. ... ... at .
has complied as an Indonesian Vessel in accordance with the provisions of applicable
regulation, and therefore is entitled to fly the Indonesian flag.

To all authorities and officials of the Republic of Indonesia and all others to whom this may
concern are therefore requested to give appropriate treatment to the master with his vessel
and cargoes in accordance with the provisions stipulated in the laws of the Republic of
Indonesia and the treaties concluded with other souvereign countries.

Issued at
D ate

Recorded in the register of


certificate of nationality in
Serial Number
Page No.
Reg. Book
PASBESAR
HALAMANPENGUKUHAN
No. Urut .

ENDORSEMENT
No. Halaman

1. Pengukuhan 2. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................

3. Pengukuhan 4. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
5. Pengukuhan 6. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
-Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
7. Pengukuhan 8. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port of Port of
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master
HALAMANPENGUKUHAN
ENDORSEMENT

9. Pengukuhan 10. Pengukuhan


Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port 01 Port 01
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
II. Pengukuhan 12. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Port 01 Portal
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

1r
................................... ...................................
13. Pengukuhan 14. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Portal Portal
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
15. Pengukuhan 16. Pengukuhan
Endorsement Endorsement
Pelabuhan Pelabuhan
Portal Port 01
Tanggal Tanggal
Date Date
Nomor Nomor
Number Syahbandar Number Syahbandar
Harbour Master Harbour Master

................................... ...................................
UNTUK MENDAPATKAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL
( Pasal Permenhub Nomor Tahun )

NAMA
PEMILIK

di dalam :
Buku daftar No. . .
Lembar nomor .
Nomor urut .
Penerbitan Pas Besar yang pertama :
Oleh .
Tanggal .
SURAT KETERANGAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :


Nama
Jabatan

Dengan ini menerangkan bahwa kapal dengan nama dan data berikut ini :
Nama kapal .
Tonase Kotor (G T) : Tonase Bersih (NT) : .
Tanda Selar .
Dibangun pada tahun dengan bahan utama , mempunyai .
geladak baling-baling mesin induk merek .
dengan daya TK / KW.

a. Didaftar dalam daftar kapal Indonesia di .


dengan Akta Pendaftaran Kapal /Akta Baliknama Kapal Nomor tanggal .
atas nama..................................................... berkedudukan
di/beralamat (*) .

b. Dioperasikan sebagai kapal Indonesia dengan Nakhoda bemama .


dan tidak dilengkapi untuk perang.

2. Surat Keterangan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan penerbitan Pas Besar untuk kapal
tersebut di atas sebagaimana ditetapkan dalam Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
......... Tahun tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal.

(Tempat dan tanggal/bulan/tahun dibuat)

I Meterai I
(Tanda tangan)
PENJELASANSURATKETERANGAN

1. Mengenai Surat Keterangan yang dibuat untuk memenuhi persyaratan penerbitan Pas Besar,
untuk kapal bemama dengan ini dijelaskan sebagai
berikut:

a. Keterangan yang dibuat untuk memenuhi persyaratan penerbitan Pas Besar, untuk kapal
............ bemama ditandatangani oleh
................................................................................................. yang bertindak sebagai/ untuk
dan atas nama pemilik kapal tersebut;

b. Data mengenai kapal sebagaimana dicantumkan dalam Surat Keterangan tersebut telah sesuai
dengan Surat Ukur Nomor tanggal diterbitkan di ;

c. Kapal dimiliki oleh Warga Negara Indonesia!


Badan Hukum Indonesia<*\ sebagaimana dijelaskan dalam Grosse Akta Pendaftaran
Kapal/Grosse Akta Baliknama Kapal<*) Nomor tanggal.. diterbitkan di

2. Setelah meneliti surat-surat sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c, yang datanya telah
sesuai dengan yang tercantum dalam surat keterangan terse but pada huruf a, kami berpendapat
bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor .
Tahun , kapal tersebut telah memenuhi syara,t untuk memperoleh Surat Tanda
Kebangsaan Kapal berupa Pas Besar.
No. Urut
No. Halaman
Bukuke

Nomor Perforasi
Nama Kapal
Tanda Panggilan
Tanda Pendaftaran
Tanda Selar
Tanggal Penerbitan :

Ukuran P x L x D .............. x x meter


Tonase Kotor (GT) ................................ Tonase Bersih (NT)
Tempat dan Tahun Pembangunan
Bahan utama ... Jumlah geladak
Penggerak utama : .. ..... .. ......... Jumlah baling-baling
MesinInduk : merek dengan daya
Tonase Tanggal Registrasi
NO Nama Kapal Kotor Tanda Pendaftaran Pemilik
Penerbitan No. No. No.
(GT) Urnt Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PAS KECIL
Diterbitkan berdasarkan ketentuan Pasal ....
Permenhub Nomor Tahun .

Yang bertanda tangan di bawah ini


menyatakan bahwa :

TONASE TONASE
TANDA PAS UKURAN
NAMA KAPAL KOTOR BERSIH
KECIL (Gn (Nn P X LX D (m)

BAHAN
PENGGERAK JUMLAH TAHUN
MEREK, TKlKW UTAMA
UTAMA GELADAK PEMBANGUNAN
KAPAL

Dipergunakan sebagai
Nama dan alamat pemilik

Telah didaftarkan dalam Register Pas Keeil di ." .


dengan Nomor dan oleh karena itu berhak berlayar dengan mengibarkan
bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal.
Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat-pejabat Republik Indonesia maupun
mereka yang bersangkutan dan berkewajiban supaya memperlakukan nakhoda, kapal dan
muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan
perjanjian dengan negara-negara lain.
Diterbitkan di
Pada tanggal :

Didaftarkan dalam
Register Pas Keeil di
No. Urut
No. Halaman
Buku Register
PASKECIL
No. Urut
No. Halaman
Buku Register
1. 2.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................

3. 4.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................

5. 6.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................

7. 8.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................
9. 10.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................

II. 12.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................

13. 14.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................

15. 16.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
Syahbandar Syahbandar

............................ ............................
Tonase Tanggal Registrasi
NO Nama Kapal Kotor Tanda Pas Kecil Pemilik
Penerbitan No. No. No.
(GT) Urnt Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9
J 2 No. 99

J2 : Kode Pas Keeil untuk pelabuhan yang menerbitkan Pas


Keeil No. : Nomor
99 : Nomor urut penerbitan Pas Keeil
Bukuke
No. Halaman
No. Urut

Tanggal Penerbitan :
Nama Kapal
Tanda Pas Keeil

Nama Pemilik: .
berkedudukan di Iberalamat (*) .

Ukuran P x L x D : x x meter
Tonase Kotor (GT) : Tonase Bersih (NT)
Tempat dan Tahun Pembangunan
Bahan utama
Penggerak utama
Mesin Induk
LAPORAN PENGUKUHAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL (STKK)

Tonase Tanda Penerbitan STKK Pengukuhan


NO Nama Kapal Kotor Pendaftaran Pemilik
(GT) No. No. No.
Tempat Tanggal STKK (*) Tanggal
Urnt Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

(*) diisi Surat Laut, Pas BesaY atau Pas Kecil


Registrasi (*)
Tonase Tanda Tgi Keterangan
NO NarnaKapal Kotor Pemilik Pemba- (**)
Pendaftaran
(GT) No. No. No. man
Tempat Umt Hal Buku
.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(*) Diisi data yang sarna dengan yang tercantum dalarn


Pas Besar yang pertarna kali diterbitkan
(**) Diisi alasan penerbitan Pas Besar yang bam
Registrasi (*)
Keterangan
Tonase Tgl
NO NarnaKapal Kotor Tanda Pas Kecil Pemilik Pemba- (**)
(GT) No. No. No. man
Tempat Urut Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(*) Diisi data yang sarna dengan yang tercantum dalarn


Pas Kecil yang pertarna kali diterbitkan
(* *) Diisi alasan penerbitan Pas Kecil yang bam
SURAT LAUT SEMENTARA
Diterbitkan berdasarkan ketentuan Pasal .....
Permenhub Nomor Tahun .

Yang bertanda tangan di bawah ini


menyatakan bahwa :

TANDA TEMPAT
NAMA KAPAL TANDAPENDAFTARAN
PANGGILAN PENDAFTARAN

TONASE TONASE
UKURAN TAHUN NOMOR
KOTOR BERSIH
P X LX D (M) PEMBANGUNAN IMO
(GT) (NT)

JUMLAH
PENGGERAK MEREK, TKlKW BAHAN UTAMA JUMLAH BALlNG-
UTAMA KAPAL GELADAK
BALING

Milik , " , berkedudukan di ." ,


memenuhi syarat sebagai Kapal Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, oleh karena itu berhak berlayar dengan mel7lgibarkan bendera Indonesia sebagai
bendera kebangsaan kapal.

Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat-pejabat Republik Indonesia maupun
mereka yang bersangkutan dan berkewajiban supaya memperlakukan nakhoda kapal.dan
muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan
perjanjian-perjanjian dengan negara-negara lain.

Diterbitkan di :
Pada tanggal :

An.MENTERIPERHUBUNGAN
PROVISIONAL CERTIFICATE OF NATIONALITY
Issued under the provisions of
Minister of Transportation Regulation Number Year Article .

The undersigned
declares that:

PORT OF
REGISTRY

GROSS NET
DIMENSION TONNAGE TONNAGE YEAR OF BUILT IMO
P X LX D (M) NUMBER
(GT) (NT)

MAIN SHIP'S NO. OF NO. OF


PRO~ULSION MERK, HP/KW MATERIAL DECK PROPELLER

Owned by ............ .................. ...... . at .


has complied as an Indonesian Vessel in accordance with the provisions of applicable
regulation, and therefore is entitled to fly the Indonesian flag.

To all authorities and officials of the Republic of Indonesia and all others to whom this may
concern are therefore requested to give appropriate treatment to the master with his vessel am;!
cargoes in accordance with the provisions stipulated in the laws of the Republic of Indonesia and
the treaties concluded with other souvereign countries.

Issued at
Date
Diterbitkan berdasarkan ketentuan Pasal ...
Permenhub Nomor ..... Tahun .....

Yang bertanda tangan di bawah ini


menyatakan bahwa :

TANDA TEMPAT
NAMAKAPAL TANDAPENDAFTARAN
PANGGILAN PENDAFTARAN

TONASE KOTOR TONASE BERSIH TAHUN


UKURAN P X LX 0 (M) (GT) (NT) PEMBANGUNAN

JUMLAH
PENGGERAK MEREK, TKlKW BAHAN UTAMA JUMLAH BALlNG-
UTAMA KAPAL GELADAK
BALING

Milik , , , berkedudukan di ,
memenuhi syarat sebagai Kapal Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perun,dang-
undangan, oleh karena itu berhak berlayar dengan meli'Jgibarkanbendera Indonesia sebagai
bendera kebangsaan kapal.

Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat-pejabat Republik Indonesia maupun
mereka yang bersangkutan dan berkewajiban supaya memperlakukan nakhoda kapal dan
muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan
perjanjian-perjanjian dengan negara-negara lain.

Diterbitkan di
Pada
tanggal
PROVISIONAL CERTIFICATE OF NATIONALITY
Issued under the provisions of
Minister of Transportation Regulation Number year Article .

The undersigned
declares that:

PORT OF
REGISTRY

GROSS NET
DIMENSION
TONNAGE TONNAGE YEAR OF BUILT
P X LX D (M) (GT) (NT)

MAIN SHIP'S NO. OF NO. OF


PROPULSION MERK, HP/KW MATERIAL DECK PROPELt.ER

Owned by . at .
has complied as an Indonesian Vessel in accordance with the provisions of applicable
regulation, and therefore is entitled to fly the Indonesian flag.

To all authorities and officials of the Republic of Indonesia and all others to whom this may
concern are therefore requested to give appropriate treatment to the master with his vessel and
cargoes in accordance with the provisions stipulated in the laws of the Republic of Indonesia and
the treaties concluded with other souvereign countries.

Issued at
Date
DI .
BULAN , .

Tonase No. Surat Tanda Penerbitan


NO Nama Kapal Kotor Pemilik Keterangan (*)
Ukur Pendaftaran No.
(GT) Tanggal Urut
1 2 3 4 5 6 7 8 9

(*) Diisi alasan belum dapat diterbitkan


Surat Tanda Kebangsaan Kapal yang permanen
Tanggal Registrasi
Tonase Keterangan CR)
NO Nama Kapal Kotor Tanda Pendaftaran Pemilik
Penerbitan No. No. No.
(GT) Buku
Urnt Hal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Registrasi
Tonase Tanggal Keterangan
NO Nama Kapal Kotor Tanda Pas Kecil Pemilik (")
Penerbitan No. No. No.
(Gn
Urnt Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PAS SUNGAI DAN DANAU
Diterbitkan berdasarkan ketentuan Pasal ...
Permenhub Nomor Tahun .

Yang bertanda tangan di bawah ini


menyatakan bahwa :

TANDA PAS TONASE TONASE


NAMA KAPAL SUNGAIDAN KOTOR BERSIH UKURAN
P X LX D (m)
DANAU (GT) (NT)

BAHAN
PENGGERAK JUMLAH TAHUN
MEREK, TKlKW UTAMA
UTAMA GELADAK PEMBANGUNAN
KAPAL

Dipergunakan sebagai
Nama dan alamat pemilik

Telah didaftarkan dalam Register Pas Sungai dan Danau di .


dengan Nomor dan hanya dipergunakan untuk berlayar di perairan
sungai dan danau.

Diterbitkan di
Pada tanggal

Didaftarkan dalam
Register Pas Sungai
dan Danau di
No. Urut
No. HaJaman
Buku Register
PAS SUNGAI DAN DANAU
No. Urnt
No. Halaman
Buku Register
1. 2.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
........................... ............................

............................ ............................

3. 4.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
............................. ............................

............................ ............................

5. 6.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
............................. ............................

............................ ............................

7. 8.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
............................ ............................

............................ ............................
9. 10.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
........................... ............................

............................ ............................

It. 12.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
............................. ............................

............................ ............................

13. 14.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
............................. ............................

............................ ............................

15. 16.
Pengukuhan Pengukuhan

Pelabuhan Pelabuhan
Tanggal Tanggal
Nomor Nomor
............................ ............................

............................ ............................
Bukuke
No. Halaman
No. Urut

Nama Kapal
Tanda Panggilan
Tanda Pas Sungai
danDanau
Tanda Selar

Ukuran:p x L x D
Tonase Kotor (GT)
Tonase Bersih (NT)
Tempat dan Tahun Pembangunan
Bahan utama
Jumlah geladak
Penggerak utama
Mesin Induk
TKlKW
Tonase TandaPas Registrasi
Tanggal
NO Nama Kapal Kotor Sungai dan Pemilik
Penerbitan No. No. No.
(GT) Danau Hal Buku
Urnt
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bukuke
No. Halaman
No. Urut

Nama Kapal
Tanda Panggilan
Tanda Pas Sungai
danDanau
Tanda Selar

Nama Pemilik: ; .
berkedudukan di Iberalamat (*) .

UkuranPxLxD
Tonase Kotor (OT)
Tonase Bersih (NT)
Tempat dan Tahun Pembangunan
Bahan utama
Jumlah geladak
Penggerak utama
Mesin Induk
TK/KW
Tonase TandaPas Registrasi
Tanggal
NO Nama Kapal Kotor Sungai dan Pemilik
Penerbitan No. No. No.
(GT) Danau Buku
Urut Hal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tonase TandaPas Penerbitan
Tanggal
NO Nama Kapal Kotor Sungai dan Pemilik
No. Pengukuhan
(GT) Danau No. No.
Tempat Tanggal
Urut Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Registrasi (*)
Tonase TandaPas Tgi
NO Nama Kapal Kotor Sungai clan Pemilik Pemba- Keterangan(**)
(GT) Danau Tempat No. No. No. man
Penerbitan Urnt Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(*) Diisi data yang sarna clengan yang tercantum dalarn


Pas Sungai clan Danau yang pertama kali diterbitkan
(**) Diisi alasan penerbitan Pas Sungai dan Danau yang barn
Registrasi
Tonase Tanda Pas Sungai Tanggal Keterangan
NO Nama Kapal Kotor danDanau Pemilik Penerbitan No. No. No.
(')

(GT)
Urut Hal Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(*) Diisi alasan penerbitaarj, hilang atau rusak


Plb No. 99/SD

PIb : Kode Pas Sungai dan Danau yang ditetapkan untuk peIabu~an
yang menerbitkan Pas Sungai dan Danau
No. : Nomor
99 : Nomor urut penerbitan Pas Sungai dan Danau
SD : Kode yang menunjukkan bahwa kapal hanya berlayar di
perairan Sungai dan Danau.

Salinan sesuai dengan asli a


KEPALABIRO

UMAR S, SR, MM, MH


Pembina Utama Muda (IV/c)
NlP. 19630220 198903 1 001

Anda mungkin juga menyukai