Anda di halaman 1dari 28

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup


Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Bagian I : Pengertian dan Manfaat

Eko Sugiharto

TENAGA AHLI
PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP
UNIVERSITAS GADJAH MADA
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup
AMDAL dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan,
UKL-UPL untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang
SPPL penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
serta termuat dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(UU 11 th 2020, pasal1 angka 11)
UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
yang dituangkan dalam bentuk standar
untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan
serta terrnuat dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(UU 11 th 2020, pasal 1 angka 12)

SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
atas Dampak Lingkungan Hidup dari Usaha dan/atau Kegiatannya
di luar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL.
(PP 22 th 2021, pasal 1 angka 9)

Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL


wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
yang diintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha.
UU 11 th 2020, pasal 35(1)
Sejak kapan R.I. Peduli Pengelolaan Lingkungan ?
Pasal 28 H ayat (1): “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat ...”

UUD 1945 Pasal 33 ayat 4 :


“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional

TERBIT 37 th UU 4 th 1982 : KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LH


berbagai UU setelah 1945
15 th

UU no 1-2009 UU 23 th1997 PENGELOLAAN LH


ttg “Penerbangan”
 Pasal-pasal Lingk. Hidup 12 th
Mengintegrasikan perizinan

UU no 17-2009 Pemrakarsa/Pelaku Usaha


UU 11 – 2020
ttg. “Sumber Daya Air” perlu punya Pedoman UU 32 th 2009 PERLU
CIPTA KERJA
 Pasal-pasal Lingk.Hidup Pengelolaan Lingkungan Perlindungan Pengelolaan LH mempersingkat
perizinan 2 Nopember 2020
5 Oktober 2009
(Hlmn 73 - )
UU no .…-2009
ttg ……..
pasal-pasal L.H.
PP 22 – 2021
dan berbagai UU lainnya Penyelenggaraan
Perlindungan Pengelolaan LH

Berbagai Per. Men. LHK


Mengapa Pemrakarsa / Pelaku usaha
memerlukan Pedoman Pengelolaan Lingkungan ???
Karena
Pembangunan untuk mensejahterkan masyarakat
dan
Mencegah terjadinya degradasi lingkungan

APABILA TANPA PEDOMAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Bagi yang merasa keberatan mengelola lingkungan ???


Dokumen lingkungan yang popular dan telah dikenal

AMDAL UKL-UPL
SPPL
What is What is
UKL UPL? SPPL ? DELH ?
What is DPLH ?
AMDAL ? Audit LH ?

PEMUTIHAN
DELH Dok. Lingkungan DPLH

AUDIT LH

adalah
AMDAL, UKL-UPL, SPPL, DELH, DPLH, AUDIT LH Dokumen Pedoman KL - PL
PEMUTIHAN
DELH Dok. Lingkungan DPLH

UU 32 th 2009, Pasal 121 UU 32 Pasal 121 tidak ada perubahan.


(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, karena UU 11-2020 hanya mengubah /
dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun, menyempurnakan sampai dengan Pasal 112.
setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi
belum memiliki dokumen amdal wajib
menyelesaikan audit lingkungan hidup.  Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)

(2) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini,


Audit lingkungan hidup
dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun,
adalah evaluasi yang dilakukan untuk
setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
menilai ketaatan penanggung jawab
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi
usaha dan/atau kegiatan terhadap
belum memiliki UKL-UPL wajib membuat
persyaratan hukum dan kebijakan yang
dokumen pengelolaan lingkungan hidup
ditetapkan oleh pemerintah.
(DPLH)
(Perubahan UU 32 th 2009 oleh UU 11 th 2020, Psl 1 angka 8)
DELH DPLH
(PP 22 th 2021, Pasal 1 angka 26) (PP 22 th 2021, Pasal 1 angka 27)

DELH adalah DPLH adalah


dokumen evaluasi dampak penting pada dokumen evaluasi dampak tidak penting pada
Lingkungan Hidup terhadap Usaha dan/atau Lingkungan Hidup terhadap Usaha dan/atau
Kegiatan yang telah berjalan untuk digunakan Kegiatan yang telah berjalan untuk digunakan
sebagai instrumen perlindungan dan pengeiolaan sebagai instrumen perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup.

Apa benar
semudah ini ?

PP 22 th 2021, Pasal 86
Penanggung jawab U d/a K yang telah melaksanakan U d/a K sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan memenuhi kriteria:

a. tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan


Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
b. lokasi Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang, wajib
menyusun DELH atau DPLH.
PERHATIKAN Hubungan antara
Pemberian Izin Lingkungan, Izin Usaha, Persetujuan Lingkungan dengan Sanksi PIDANA

UU 32 th 2009, Pasal 111


(1) Pejabat pemberi izin lingkungan yang menerbitkan
izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan AMDAL
atau UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal UU 11 th 2020 mengubah UU 32 th 2009 menjadi:
37 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling Ketentuan Pasal 111 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Pejabat pemberi persetujuan lingkungan yang menerbitkan
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). persetujuan lingkungan tanpa dilengkapi dengan AMDAL atau
UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dipidana
(2) Pejabat pemberi izin usaha dan/atau kegiatan yang dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan tanpa paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
dilengkapi dengan izin lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah).
RISIKO SANKSI PIDANA BAGI PEMRAKARSA/ PELAKU USAHA

UU 11-2020, Ketentuan Pasal 109 diubah sehingga


berbunyi sebagai berikut:
UU 32, Pasal 109
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki:
kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan a. Perizinan Berusaha atau persetujuan Pemerintah Pusat, atau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1), Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat
dipidana dengan pidana penjara paling singkat (5), Pasal 34 ayat (3), Pasal 59 ayat (1), atau Pasal 59 ayat (4);
1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu b. persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
miliar rupiah) dan paling banyak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf b; atau
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
c. persetujuan dari Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 61 ayat (1); yang mengakibatkan timbulnya korban/
kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Manfaat Dokumen Lingkungan

Dampak ( + / - ) rencana kegiatan terhadap lingkungan dapat diketahui


sebelum kegiatan dimulai agar dapat direncanakan pengelolaannya

 dampak positip dapat dikelola agar semakin besar


 dampak negatip agar dapat dihindari/diminimisasi/dikendalikan

 Menjadi Pedoman bagi PEMRAKARSA, PEMBINA, PENGAWAS


Pengelolaan Limbah Padat Domestik

P PERLU PERTIMBANGAN:
I
L  Manfaat terhadap LH ?
I  Risiko terhadap LH (kesehatan) ?
H
A
N • Biaya Investasi ?
ATAU
P • Biaya operasional ?
E
N
G o Biaya Pengelolaan LH
E o Biaya Pemantauan LH
L
O
L
A
A
N
PENINGKATAN KEBAUAN

TANPA
PENGELOLAAN
BERKEMBANGNYA VEKTOR
PEMBAWA PENYAKIT

PENURUNAN KESEHATAN MASYARAKAT


PILIHAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Pengolahan kemudian dibuang Pengolahan kemudian > 75% dipakai


untuk berbagai keperluan
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup
AMDAL dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan,
UKL-UPL untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang
SPPL penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
serta termuat dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(UU 11 th 2020, pasal1 angka 11)
UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
yang dituangkan dalam bentuk standar
untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan
serta terrnuat dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(UU 11 th 2020, pasal 1 angka 12)

SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
atas Dampak Lingkungan Hidup dari Usaha dan/atau Kegiatannya
di luar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL.
(PP 22 th 2021, pasal 1 angka 9)

Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL


wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
yang diintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha.
UU 11 th 2020, pasal 35(1)
DEFINISI AMDAL
Ketentuan UU 32 th 2009 Pasal 1 angka 11, dalam UU 11 th 2020 (hlmn 73), diubah sehingga berbunyi sbb:

AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan,
untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
serta termuat dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

HASIL KAJIAN :

ANDAL RKL-RPL
K.A.

I. INFORMASI UMUM I. PENDAHULUAN


II. PELINGKUPAN I. PENDAHULUAN
II. DESKRIPSI R U/K serta alternatipnya
III. METODE STUDI II. RENCANA PENGELOLAAN L.H.
III. DESKRIPSI RLH RINCI
Daftar pustaka III. RENCANA PEMANTAUAN L.H.
IV. HASIL dan EVALUASI PELIBATAN MASYARAKAT
Lampiran IV. PERNYATAAN KOMITMEN
V. PENETAPAN DPH, BWS, BWK
PELAKSANAAN RKL-RPL
VI.PRAKIRAAN DAMPAK PENTING dan PENENTUAN
• DAFTAR PUSTAKA
SIFAT PENTING DAMPAK
PROPOSAL (ToR) : • LAMPIRAN
EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK
1. R U/K yang akan dilakukan, serta LINGKUNGAN
pengelolaan-pemantauan dampak lingk. • DAFTAR PUSTAKA DOKUMEN SEBAGAI PEDOMAN
yg sudah dipersiapkan (apabila ada) • LAMPIRAN 1. pengelolaan dampak penting ( + & - )
2. Hasil Pelingkupan: DPH, BWS, BWK 2. pemantauan terhadap pelaksanaan
3. Metode Studi yang akan digunakan pengelolaan dampak penting ( + & - )
HASIL ANALISIS DAMPAK:
untuk menganalisis dampak 1. dampak penting (+ & - ) yang harus dikelola
dan dipantau
2. pertimbangan kelayakan lingkungan
FORMAT UKL-UPL
III.DAMPAK LINGKUNGAN dan Upaya K dan P
1.Dampak yang ditimbulkan
I. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB U/K
(Sumber dpk., Jenis dpk., besaran dpk.)
1. Nama Penanggung Jawab U/K 2.Standar pengelolaan LH
2. Alamat Kantor (Bentuk pengell,Lokasi, Periode)
3.Standar pemantauan LH
(Cara pemntauan, Lokasi, Waktu & Frkwns)
II. DESKRIPSI RENCANA U/K 4.Institusi pengelola & pemantau
1. Nama R U/K (Pelaksana, Pengawas, Penerima Laporan)
2. Lokasi (disertai Peta sesuai kaidah kartografi)
3. Skala/besaran RU/K
a. Kesesuaian lokasi dg RTRW IV.SURAT PERNYATAAN
b. Penjelasan Persetujuan Teknis
c. Uraian RK yg menimbulkan dampak: VI.DAFTAR PUSTAKA
1) Pra Konstuksi
2) Konstruksi VII.LAMPIRAN
3) Operasi 1.Bukti formal kesesuaian dengan RTRW
4) Pasca Operasi 2.Bukti formal Persetujuan Teknis
3.Informasi detil Rencana kegiatan
4.Peta sesuai kaidah kartografi tentang: Lokasi
RK, Lokasi Pengelolaan, Lokasi Pemantauan
(Ref. Lamp III, PP 22-2021) 5.Data dan Informasi lain yg dianggap perlu
SPPL (Per.Men. LHK no 4 th 2021 Daftar RU/K wajib AMDAL, UKL-UPL, SPPL)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Instansi Pemerintah : ...... .
Nama Penanggung jawab : .......
Jabatan : ....... Alamat : ....... Nomor Telp. : ....... Bidang Kegiatan : .......
Menyatakan kesanggupan :
1. Melaksanakan kegiatan pada lokasi yang sesuai dengan rencana tata ruang;
2. Menyediakan fasilitas penyimpanan sementara limbah 83, dan sampah sesuai dengan standar dan jumlah yang dihasilkan;
3. Menyediakan fasilitas pengelolaan timbah cair dan emisi sesuai dengan jumlah limbah yang dihasilkan dan memenuhi baku
mutu limbah dan baku mutu emisi;
4. ……..dst. (Diisi sesuai dengan pengelolaan dan pemantauan jenis kegiatan yang akan dilakukan);
5. Mematuhi ketentuan Peraturan Perundangan-undangan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Bersedia dilakukan pengawasan untuk memastikan pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
7. Menyatakan dengan sungguh-sungguh akan melaksanakan seluruh kesanggupan sebagaimana tersebut di atas.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan ataupun
ketidakakuratan dalam pernyataan ini, maka penanggung jawab kegiatan bersedia menerima konsekuensi sesuai dengan
keteniuan peraturan perundangan.

Tempat,........... Tanggal..........

Tanda tangan
(Nama Penanggung j awab)
SPPL

Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL


wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL)
yang diintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha (NIB)
(UU 11-2020, Psl 35 (1)

PP 22-2021, Psl 7 ayat (2)


Rencana U d/a K yang wajib memiliki SPPL meliputi:
a. jenis rencana U d/a K yang tidak memiliki Dampak Penting dan tidak wajib UKL-UPL;
b. merupakan U d/a K Usaha mikro dan kecil yang tidak memiliki Dampak penting
terhadap Lingkungan Hidup;
c. termasuk jenis rencana U d/a K yang dikecualikan dari wajib UKL-UPL.

Kriteria U / K yg termasuk Bagaimana kalau U/K mikro atau kecil


mikro dan kecil ? yang berdampak penting terhadap LH ?
PP no 7 th 2021
tentang
KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
Pasal 1

Kriteria Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah
MODAL USAHA HASIL PENJUALAN
KRITERIA
(Rp) TAHUNAN (Rp)

Paling banyak Paling banyak


MIKRO
1.000.000.000 2.000.000.000

1.000.000.000 – 2.000.000.000 –
KECIL
5.000.000.000 15.000.000.000

5.000.000.000 – Lebih dari


MENENGAH
10.000.000.000 15.000.000.000
Bagaimana untuk
kegiatan UMK
yang mempunyai
dampak penting ? Ketentuan Pasal 32 UU 32-2009 diubah oleh UU 11-2020 sehingga Psl 32 berbunyi
sebagai berikut:

(1) Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi usaha
dan/atau kegiatan UMK yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup.
(2) Bantuan penyusunan Amdal berupa fasilitasi, biaya, dan/atau penyusunan Amdal.
(3) Penentuan mengenai usaha dan/atau kegiatan UMK dilakukan berdasarkan kriteria sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PP 22-2021 Psl 102


(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi UMK yang memiliki
dampak penting terhadap Lingkungan Hidup
(2) Bantuan penyusunan Amdal berupa fasilitasi. biaya, dan/atau penyusunan Amdal.
(3) Penyusunan Amdal bagi UMK dibantu oleh kementerian/lembaga pemerintah non kementerian atau
perangkat daerah yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan.
(4) Dalam hal UMK berada di bawah pembinaan atau pengawasan lebih dari 1 (satu) kementerian/lembaga
pemerintah non kementerian atau perangkat daerah, penyusunan Amdal bagi UMK yang direncanakan,
dilakukan oleh kementerian/lembaga pemerintah non kementerian atau perangkat daerah yang
membidangi usaha yang dominan.
(5) Penentuan mengenai UMK dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup
AMDAL dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan,
UKL-UPL untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang
SPPL penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
serta termuat dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(UU 11 th 2020, pasal1 angka 11)
UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
yang dituangkan dalam bentuk standar
untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan
serta terrnuat dalam Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(UU 11 th 2020, pasal 1 angka 12)

SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
atas Dampak Lingkungan Hidup dari Usaha dan/atau Kegiatannya
di luar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL.
(PP 22 th 2021, pasal 1 angka 9)

Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL


wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
yang diintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha.
UU 11 th 2020, pasal 35(1)
PEMRAKARSA / HUBUNGAN DOK. LINGKUNGAN DENGAN PERIZINAN :
PELAKU USAHA PERSETUJUAN Harus diumumkan
PEMERINTAH PUSAT / (UU 11-2020, Psl 39(1)
PEMDA

Rencana U / K Keptsn
SESUAI RT RW ? Wajib AMDAL Proses AMDAL
Kelayakan LH PERSETUJUAN
Y PEMERINTAH
PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
PERIZINAN
PENAPISAN
Persetujuan BERUSAHA
Per.Men. LHK Wajib UKL UPL Proses UKL UPL
PKPLH
P.04 TH 2021

Wajib SPPL Proses SPPL NIB

Persetujuan Lingkungan adalah


Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH)
yang telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. (UU 11-2020, Pasal 1 butir 35)

Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap U d/a K yang memiliki Dampak Penting atau tidak penting terhadap lingkungan.
(1) diberikan kepada Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah.
(2) menjadi prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah (PP 22-2021, Psl 3) dan Psl 64 ayat (1)

Perizinan Berusaha adalah Legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha


untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. (UU 11-2020, Psl 1 angka 4)

NIB bagi kegiatan wajib SPPL sekaligus berlaku sebagai legalitas untuk melaksanakan kegiatan berusaha
PP 5- 2021, Pasal 194
Keptsn Matriks RKL-RPL
Kelayakan LH
PEMRAKARSA / PERSETUJUAN
PERSETUJUAN PEMERINTAH
LINGKUNGAN
PERIZINAN
PELAKU USAHA
BERUSAHA
Persetujuan
Matriks UKL-UPL
PKPLH

PP 22 th 2022, PP 22 th 2022,
Pasal 49, ayat (6) Pasal 63, ayat (6)
Huruf f angka 6, untuk Huruf f angka 4, untuk
Kep. Kelayakan LH Persetujuan PKPLH

KEWAJIBAN PENANGGUNG JAWAB USAHA/KEGIATAN


menyampaikan laporan pelaksanaan KL-PL
Sebagai persyaratan dan kewajiban Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah
terkait Persetujuan Lingkungan
secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali;
Kalau tidak
melaksanakan KL-PL
UU 32-2009 Pasal 76 diubah oleh UU 11-2020 : Apakah ada sanksi ?

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menerapkan sanksi administratif


kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

UU 32-2009 Pasal 77 diubah oleH UU 11-2020:


Menteri dapat menerapkan sanksi administratif terhadap penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan dalam hal Menteri menganggap Pemerintah Daerah
secara sengaja tidak menerapkan sanksi administratif terhadap pelanggaran
yang serius di bidang pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
PERSETUJUAN
PEMERINTAH
SETELAH MENDAPATKAN PERIZINAN
BERUSAHA

Pasal 37 UU 32 diubah oleh UU 11-2020 menjadi:

Perizinan Berusaha dapat dibatalkan apabila:


a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan Perizinan Berusaha mengandung cacat hukum,
kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan
atau informasi;
b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup; atau
c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL LAPORAN PELAKSANAAN KL-PL
I. PENDAHULUAN
1.1 Identitas Perusahaan
RKL-RPL : 1.2 Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
1.3 Deskripsi Kegiatan
1.PENDAHULUAN
1.4 Perkembangan Lingkungan Sekitar
K.A. 2.RENCANA PENGELOLAAN LH II. PELAKSANAAN KL dan PL
a.Matriks RKL 2.1 RKL RPL
b.Peta Lokasi Pengelolaan 2.2 Pengelolaan yang dilakukan
2.3 Pemantauan yang dilakukan
3.RENCANA PEMANTAUAN LH dan hasilnya
a.Matriks RPL 2.4 Evaluasi
ANDAL b.Peta Lokasi Pemantauan
a.Evaluasi penaatan
4.PERSETUJUAN TEKNIS b.Evaluasi kecenderungan
c.Evaluasi tingkat kritis
5.PERNYATAAN KESANGGUPAN
IV. KESIMPULAN
MENGELOLA DAN MEMANTAU
4.1 Kesesuaian hasil pelaksanaan KL-PL
LINGKUNGAN HIDUP
dibandingkan terhadap RKL-RPL
4.2 Efektivitas pengelolaan LH
DAFTAR PUSTAKA
4.3 Kendala yang dihadapi
LAMPIRAN
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Eko Sugiharto

TENAGA AHLI
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kampus UGM Sekip
http://www.ugm.ac.id
Tel.0274.565722 ; Fax.0274517863 ; E-Mail: pslh@ugm.ac.id
HP 0811283602 ; E-Mail: ekosugiharto.ugm@gmail.com
DOKUMEN LINGKUNGAN SEBAGAI ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
AMDAL UKL-UPL SPPL
Ketentuan UU 32-2009 Pasal 24 diubah oleh UU 11-2020 Ketentuan UU 32-2009 Pasal 34 diubah oleh Ketentuan UU 32-2009 Pasal 35 diubah
sehingga pasal 24 berbunyi sebagai berikut: UU 11-2020 sehingga pasal 34 berbunyi sbb: oleh UU 11-2020 sehingga pasal 35
berbunyi sbb:
(1) Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
lingkungan hidup untuk rencana usaha dan/atau tidak berdampak penting terhadap (1) Usaha dan/atau kegiatan yang tidak
kegiatan. Lingkungan Hidup wajib memenuhi wajib dilengkapi UKL-UPL wajib
standar UKL-UPL. membuat surat pernyataan
(2) Uji kelayakan lingkungan hidup dilakukan oleh tim uji
(2) Pemenuhan standar UKL-UPL kesanggupan pengelolaan dan
kelayakan lingkungan hidup yang dibentuk oleh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemantauan lingkungan hidup (SPPL)
lembaga uji kelayakan lingkungan hidup pemerintah
dinyatakan dalam Pernyataan yang diintegrasikan ke dalam Nomor
Pusat.
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Induk Berusaha.
(3) Tim uji kelayakan lingkungan hidup terdiri atas unsur Hidup.
(2) Penetapan jenis usaha dan/atau
pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan ahli (3) Berdasarkan Pernyataan Kesanggupan kegiatan dilakukan terhadap kegiatan
bersertifikat. Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang termasuk dalam kategori
(4) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerah Pemerintah Pusat atau Pemerintah berisiko rendah.
menetapkan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Daerah menerbitkan Perizinan
Berusaha, atau Persetujuan (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat
berdasarkan hasil uji kelayakan lingkungan hidup.
Pemerintah Pusat atau Pemerintah pernyataan kesanggupan pengelolaan
(5) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Daerah. dan pemantauan lingkungan hidup
digunakan sebagai persyaratan penerbitan diatur dalam Peraturan Pemerintah
(4) Pemerintah Pusat menetapkan jenis
perizinan Berusaha, atau Persetujuan usaha dan/atau kegiatan yang wajib
Pemerintah pusat atau pemerintah Daerah. dilengkapi UKL-UPL.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata laksana uji (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-
kelayakan lingkungan hidup diatur dalam UPL diatur dalam Peraturan Pemerintah
peraturan Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai