Anda di halaman 1dari 16

SPPL

Tata Laksana dan Penyusunan Surat Pernyataan Kesanggupan Perlindungan Lingkungan (SPPL)
sebagai Dokumen Lingkungan Hidup

Rahma Ayuningtyas
(A131808013)

Ilmu Lingkungan
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Pesatnya pembangunan memberikan dampak positif terutama
pada aspek perkembangan ekonomi. Selain dampak positif,
pembangunan juga memberikan dampak negatif berupa
meningkatnya tekanan terhadap lingkungan. – Samosir, 2014

Salah satu upaya preventif yang dilakukan dengan mewajibkan


kepada setiap pelaku industri untuk memenuhi pengurusan izin
lingkungan dengan menyertakan AMDAL, UKL-UPL, atau SPPL
sebagai syarat pengurusan izin.

Pendahuluan
setiap usaha atau kegiatan mempunyai dokumen lingkungan
untuk memberikan jaminan bahwa dampak yang ditimbulkan
akibat aktivitas usaha atau kegiatan mereka dapat dikelola dan
dipantau sehingga tidak mencemari atau merusak lingkungan.
- Yurianto (2015)

Berdasarkan alur penapisan batasan kegiatan dan/ usaha yang wajib AMDAL tertulis
pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012, selain itu diwajibkan untuk
UKL-UPL atau SPPL sesuai dengan Peraturan gubernur dan/ walikota.
Rumusan Masalah

2. Bagaimanakah syarat dan ketentuan


1. Bagaimanakah dasar penggunaan
penyusunan dan pemeriksaan SPPL?
SPPL sebagai dokumen lingkungan
hidup?
Pengertian SPPL
pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau
kegiatannya di luar Usaha dan/atau kegiatan yang
wajib amdal atau UKL-UPL

UUPPLH No. 32 Permen LH No. 16


Tahun 2009 Pasal Tahun 2012
35 Pasal 1 Ayat 3

SPPL
Usaha dan/atau kegiatan yang
tidak wajib dilengkapi UKL-UPL
serta usaha mikro dan kecil
wajib membuat SPPL
Tujuan dan Manfaat SPPL
1. Tujuan dari pembuatan SPPL 3. Fungsi dilakukan secara intensif oleh instansi
sebenarnya adalah untuk menjaga lingkungan hidup dalam hal ini BLHdengan tindak
kondisi lingkungan dari pencemaran lanjut berupa penegakkan hukum lingkungan
dan/atau kerusakan akibat suatu baik pemberian insentif maupun disinsentif.
usaha/kegiatan.

2. Pada dasarnya SPPL merupakan


komitmen dari pelaku-usaha/kegiatan untuk
mengelola dan memantau kondisi lingkungan
4. Dokumen SPPL merupakan salah satu syarat
nya akibat dari kegiatan yang dilakukan. untuk mendapatkan Izin Teknis tertentu seperti
Pelaksanaannya harus terus diawasi Izin Usaha Industri (IUI) dan Tanda Daftar Usaha
sebagai kontrol. Pariwisata (TDUP).
Isi dari SPPL
keterangan singkat mengenai
sesuai Permen LH dampak lingkungan yang terjadi
dan pengelolaan lingkungan hidup
No.16 Tahun 2012 yang akan dilakukan

identitas pemrakarsa
penyataan kesanggupan
untuk melakukan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup
informasi singkat terkait
dengan usaha dan/atau
kegiatan
tandatangan pemrakarsa di
atas kertas bermaterai
cukup.

Lampiran V Permen LH No. 16 Tahun 2012


01
Identitas Pemakarsa

02
informasi singkat terkait
dengan usaha dan/
atau kegiatan
03
keterangan singkat mengenai dampak
lingkungan yang terjadi
dan pengelolaan lingkungan hidup yang
akan dilakukan

04
penyataan kesanggupan
untuk melakukan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup
05
tandatangan pemrakarsa
di atas kertas bermaterai
cukup.

06
tanda bukti pendaftaran
SPPL
Alur Penyusunan Pemrakarsa

SPPL
Permohonan SPPL

Menyusun/Mengisi SPPL

ACC Ka. DLH

Tanda Terima Bukti


Penerimaan SPPL
(Keputusan Walikota Surakarta No. 660.1/81/1/2012)
Tata Laksana Pemeriksaan Formulir SPPL
SPPL disusun dan ditandatangani oleh pemrakarsa.

SPPL disampaikan kepada instansi lingkungan hidup sesuai


dengan kewenangannya untuk dilakukan verifikasi.

Berdasarkan hasil verifikasi instansi lingkungan hidup:

a.memberikan tanda bukti pendaftaran SPPL jika usaha


dan/atau kegiatan merupakan usaha dan/atau kegiatan
yang wajib membuat SPPL
1
b. menolak SPPL jika usaha dan/atau kegiatan merupakan
2 usaha dan/atau kegiatan wajib memiliki Amdal atau
UKL-UPL

3 Tanda bukti pendaftaran SPPL sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) huruf a mencantumkan nomor pendaftaran dan
tanggal penerimaan SPPL
4 Pasal 29 Permen LH No 8 Tahun 2013
1. Semua jenis pelaku usaha dan/ kegiatan baik berupa perseorangan
2. badan usaha yang tidak berbadan hukum (seperti CV/Firma)
3. badan usaha yang berbadan hukum (seperti PT atau Koperasi
Yang tidak termasuk wajib Amdal dan UKL-UPL
Subyek Perizinan
Presentation Designed
SPPL 4. Usaha Mikro dan Kecil (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008)
Syarat Penyusunan SPPL

1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi Izin Pemanfaatan Ruang / Cetak Peta
3. Draft SPPL sesuai ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup Lampiran V
(Rangkap 2 bermaterai Rp. 6000,-)
4. Gambar rencana
5. Surat Permohonan Verifikasi SPPL

(Keputusan Walikota Surakarta No. 660.1/81/1/2012)


Pembagian Amdal, UKL-UPL, dan SPPL

Bentuk Usaha dan/


Dasar Hukum Batasan
Kegiatan

Pasal 22-33 UUPPLH No.32 Berdampak Penting terhadap Peraturan Menteri LH


AMDAL
Tahun 2009 lingkungan No. 5 Tahun 2012

Pasal 34 UUPPLH N0. 32 Tidak berdampak penting bagi Peraturan Gubernur,


UKL-UPL
Tahun 2009 lingkungan Bupati/ Walikota

Tidak wajib UKL-UPL, tidak


Pasal 35 UUPPLH N0. 32 Peraturan Gubernur,
SPPL berdampak penting terhadap
Tahun 2009 Bupati/ Walikota
lingkungan, usaha kecil- mikro
1. SPPL merupakan komitmen dari pelaku-usaha/kegiatan untuk mengelola
dan memantau kondisi lingkungannya akibat dari kegiatan yang dilakukan.
Serta pelaksanaannya harus diawasi sebagai kontrol lingkungan.

Kesimpulan
2. Usaha yang wajib memiliki dokumen SPPL adalah usaha dan/ kegiatan yang
tidak wajib amdal dan UKL-UPL
dan skala industri kelas kecil mikro dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Peraturan Daerah Kota/Kabupaten tentang jenis usaha/kegiatan yang
wajib UKL-UPL atau SPPL di Kota/Kabupaten tersebut.
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai