Anda di halaman 1dari 12

AUDIT LINGKUNGAN

& Nama: Dwi Rizaldi Hatmoko

PRODUKSI BERSIH Nim: A131708004


Definisi Audit Lingkungan

 Audit lingkungan adalah alat pemeriksaan komprehensif dalam sistem


manajemen lingkungan. Audit lingkungan merupakan satu alat untuk
memverifikasi secara objektif upaya manajemen lingkungan dan dapat
membantu mencari langkah-langkah perbaikan guna meningkatkan performasi
lingkungan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Bratasida,1996).
 Berdasarkan Kep.Men.LHNo. 42 Tahun 1994, Audit Lingkungan adalah suatu alat
manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik
dan obyektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi sistem manajemen
dan peralatan dengan tujuan menfasilitasi kontrol manajemen terhadap
pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian
pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang
undangan tentang pengelolaan lingkungan.
Tujuan Audit Lingkungan

1. Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan


kondisi lingkungan dari suatu perusahaan atau
kegiatan dan mengukur kinerja lingkungan suatu
kegiatan.
2. Menjadikan audit lingkungan sebagai suatu
cerminan atau potret tentang kinerja
perusahaan atau oraganisasi terhadap
lingkungan.
Kegunaan Audit Lingkungan

1. Upaya untuk meningkatkan penataan perusahaan/organisasi terhadap peraturan


perundangan di bidang lingkungan, misalnya standar emisi udara, limbah.
2. Dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan standar prosedur
operasi, prosedur pengelolaan lingkungan termasuk rencana tanggap darurat,
pemantauan dan pelaporan serta rencana perubahan pada proses produksi.
3. Jaminan untuk menghindari terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
4. Upaya perbaikan dalam penggunaan sumber daya melalui efisiensi penggunaan
bahan baku, bahan penolong, identifikasi melalui proses daur ulang atau
penerapan produksi bersih dan efisiensi energi.
Manfaat Audit Lingkungan

1. Mengidentifikasi risiko lingkungan.


2. Menghindari kerugian finansial seperti penutupan / pemberhentian
operasi oleh pemerintah.
3. Menghindari kerugian finansial untuk tujuan akuisisi perusahaan lain.
4. Menghindari adanya sanksi hukum karena pelanggaran peraturan
perundangan dan standar – standar lingkungan.
5. Meningkatkan keperdulian staff suatu perusahaan atau unit usaha /
organisasi terhadap kebijakan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Ruang Lingkup Audit Lingkungan

1. Sejarah berdirinya organisasi, rona lingkungan, pencemaran dan kerusakan lingkungan,


upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan isu – isu lingkungan yang terkait.
2. Perubahan rona dan kualitas lingkungan sejak kegiatan dibangun sampai dengan waktu
pelaksanaan audit lingkungan.
3. Penggunaan inputdan sumber daya alam, termasuk energy, proses produksi, produk yang
dihasilkan dan limbah-limbah yang dihasilkan.
4. Identifikasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia, B3 serta potensi pencemaran
dan kerusakan yang mungkin akan timbul.
5. Kajian resiko lingkungan.
6. Penataan terhadap perizinan, standar – standar dan pengelolaan B3 dan limbah B3.
7. Penataan terhadap hasil AMDAL ( RKL dan RPL)
Jenis-jenis Audit Lingkungan

1. Audit Pentaatan
2. Audit Manajemen
3. Audit Produksi Bersih dan Minimalisasi Limbah
4. Audit Konservasi Air
5. Audit Konservasi Energi
6. Audit Pengotoran/Kontaminasi Lokasi Usaha
7. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Audit Perolehan (Procurement Audit)
Tahapan Pelaksanaan Audit
Lingkungan
1. Pendahuluan
2. Pra-Audit
3. Kegiatan Lapangan:
a. Pertemuan Pendahuluan
b. Pemeriksaan Lapangan
c. Pengumpulan Data
d. Pengujian
e. Evaluasi Hasil Temuan
f. Pertemuan Akhir
g. Pasca Audit
Pengertian Produksi Bersih

– Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang sifatnya mengarah


pada pencegahan dan terpadu untuk diterapkan pada seluruh siklus produksi.
Produksi bersih merupakan sebuah strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif atau pencegahan dan terpadu yang perlu diterapkan secara
terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan
mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan.
– Pencegahan Kerusakan
– Terpadu
– Mengurangi resiko kerusakan
Prinsip Pokok dan Strategi
Produksi Bersih
– 5R (Re-think, Re-use, Reduction, Recovery and Recycle)- Prinsip Pokok
– Reduce (pengurangan) adalah upaya untuk menurunkan atau mengurangtimbulan limbah pada sumbernya.
– Reuse (pakai ulang/penggunaan kembali) adalah upaya yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa perlakuan
fisika, kimia atau biologi.
– Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan limbah dengan memrosesnya kembali ke proses semula
melalui perlakuakn fisika, kimia dan biologi.
– Recovery/ Reclaim (pungut ulang, ambil ulang) adalah upaya mengambil bahanbahan yang masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari
suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuakn fisika, kimia dan biologi.

– 3R (reuse, recycle, dan recovery)-Strategi


Minimisasi Limbah

– Minimisasi Limbah merupakan penerapan logis prinsip-prinsip kegiatan usaha yang sehat
untuk pemecahan masalah lingkungan didasarkan pada suatu hirarki konsep yang naik ke
“pangkal pipa” sampai ke sumber limbah .
– Manfaat minimisasi Limbah dapat :
 meningkatkan efisiensi produksi
 memperbaiki kualitas produk dan mengurangi kerusakan
 mengurangi kebutuhan alat pengendali pencemaran
 membantu mengurangi kebutuhan pengaturan oleh pemerintah
 memperbaiki citra masyarakat dan menaikkan penjualan
 menciptakan peluang usaha baru
 membantu menciptakan suatu keuntungan strategis melebihi pesaing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai