AUDIT LINGKUNGAN
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
Audit Lingkungan
A. Pengertian Audit Lingkungan
Audit lingkungan merupakan satu alat untuk memverifikasi secara objektif upaya
manajemen lingkungan dan dapat membantu mencari langkah-langkah perbaikan guna
meningkatkan performasi lingkungan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
(Bratasida,1996).
Menurut United States Environmental Protection Agency (US EPA), Audit
Lingkungan adalah suatu pemeriksaan yang sistematis, terdokumentasi secara periodik
dan objektif berdasarkan aturan yang ada terhadap fasilitas operasi dan praktek yang
berkaitan dengan pentaatan kebutuhan lingkungan (Tardan dkk, 1997).
2. Audit Manajemen
Audit jenis ini mempunyai sifat :
a. Menilai keefektifan sistem manajemen internal, kebijakan perusahaan dan resiko
yang berkaitan dengan manajemen bahan.
b. Menilai keadaan umum dari peralatan, bahan bangunan dan tempat penyimpangan.
c. Mencari bukti/ kenyataan tentang kebenaran dan kinerja proses produksi.
d. Menilai kualitas pengoperasian dan tata laksana operasi.
e. Menilai keadaan catatan/ laporan tentang emisi, tumpahan, keluaran, dan
penanganan limbah.
f. Menilai tempat pembuangan secara rinci.
g. Meninjau pelanggaran atau pertentangan dengan petugas setempat atau dengan
masyarakat.
3. Audit Produksi Bersih dan Minimisasi Limbah
Jenis audit ini mempunyai sifat :
a. Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah.
b. Menggunakan analisis kualitas daan kuantitatif yang rinci terhadap praktek
pembelian, proses produksi dan timbunan limbah.
c. Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur ulangan limbah.
E. Langkah-Langkah Audit
Tahap-tahap audit lingkngan meliputi:
1. Audit pendahuluan
Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor dengan organisasi
auditee. Untuk mengonfirmasi scope audit, mendiskusikan rencana audit dan
penggalian informasi umum tentang organisasi auditee, objek yang akan diaudit,
mengenal lebih lanjut kondisi perusahaan dan prosedur yang diterapkan pada proses
produksi dan operasi.
2. Review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap beberapa perubahan
yang terjadi pada struktur perusahaan, sistem manajemen kualitas, perusahaan, sejak
hasil audit terakhir. Berdasarkan data yang diperoleh pada audit pendahuluan, auditor
melakukan penilaian terhadap tujuan utama produksi dan operasi serta variabel-variabel
yang mempengaruhinya.
3. Audit lanjutan.
Pada tahap ini auditor melakukan audit yang lebih dalam dan pengembangan temuan
terhadap fasilitas, prosedur, catatan-catatan (dokumen) yang berkaitan dengan produksi
dan operasi. Konfirmasi kepada pihak perusahaan selama audit dilakukan untuk
mendapatkan penjelasan dari pejabat yang berwenang tentang adanya hal-hal yang
merupakan kelemahan yang ditemukan auditor.
4. Pelaporan
Hasil dari keseluruhan tahapan audit sebelumnya yang telah diringkaskan dalam kertas
kerja audit (KKA), merupakan dasar dalam membuat kesimpulan audit dan rumusan
rekomendasi yang akan diberikan auditor sebagai alternatif solusi atas kekurangan-
kekurangan yang masih ditemukan.
5. Tindak lanjut
Tindak lanjut (perbaikan) yang dilakukan merupakan bentuk komitmen manajemen
untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya dengan cara
auditor mendampingi manajemen dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan program-program perbaikan yang dilakukan agar dapat mencapai
tujuannya secara efeektif dan efisien.
Pertanyaan :
1. Mengapa auditor internal perlu melakukan audit atas kebijakan lingkungan?
2. Apakah semua perusahaan wajib memiliki sistem manajemen lingkungan secara
terdokumentasi?
3. Kapan perusahaan melakukan audit lingkungan?
4. Kebijakan apa yang menjadi layar belakang audit lingkungan?