Anda di halaman 1dari 14

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM

KENDARI

Dosen Pengampu:

DIAMOND LIMBONG, S.Ak., M.M


AKUNTANSI SOSIAL &
LINGKUNGAN
BAB - 6
Audit Lingkungan

Tujuan Pembelajaran:
- Memahami defenisi Audit Lingkungan
- Memahami fungsi dan manfaat serta ruang lingkup Audit
Lingkungan
- Mengenal Jenis-jenis audit lingkungan
Audit Lingkungan
Audit Lingkungan adalah alat pemeriksaan komprehensif untuk mem-
verifikasi secara objektif melalui pemeriksaan yang sistematis dan
terdokumentasi secara periodik dan objektif sesuai aturan untuk
membantu dalam perbaikan performasi lingkungan

Pada perkembangan selanjutnya audit lingkungan mencakup beberapa


bidang yakni sistem manajemen lingkungan pelaksanaan produksi
bersih, pentaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan
minimisasi limbah.
Audit lingkungan merupakan upaya proaktif suatu perusahaan untuk
perlindungan lingkungan yang akan membantu perusahan
meningkatkan efisiensi dan pengendalian emisi, polutan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan citra positif dari masyarakat terhadap
perusahaan.
Audit Lingkungan di Indonesia
Dasar hukum :
• UU RI Nomor 23 Tahun 1997
• Kepmen-LH Nomor : KEP-42 MENLH/11/1994

Tujuan Audit Lingkungan


1. Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan kondisi
lingkungan dari suatu perusahaan dan mengukur kinerja
lingkungan suatu kegiatan.
2. Menjadikan audit lingkungan sebagai suatu cerminan atau potret
tentang kinerja perusahaan atau oraganisasi terhadap
lingkungan.
Fungsi Audit Lingkungan

• Bentuk upaya penataan perusahaan terhadap aturan terkait


lingkungan seperti : standar emisi udara, Limbah.
• Dokumen perusahaan terkait pelaksanaan SOP, Prosedur
Pengelolaan Lingkungan, tanggap darurat, pemantauan serta
pelaporan.
• Bentuk Jaminan dari perusahaan dalam upaya menghindari
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
• Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi
pada dokumen AMDAL
• Upaya perusahaan dalam efisiensi sumber daya yang terbatas
dengan proses daur ulang, efisiensi energi dan produk ramah
lingkungan
Manfaat Audit Lingkungan
• Mengidentifikasi risiko lingkungan
• Sebagai dasar pelaksanan kebijakan lingkungan
• Menghindari kerugian finansial seperti penutupan operasi oleh
pemerintah
• Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan, jika dibutuhkan
dalam proses hukum
• Meningkatkan kepedulian manajemen perusahaan terhadap
kegiatan pengelolaan lingkungan.
• Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui
konservasi energi, atau melalui daur ulang limbah
• Menyediakan laporan audit lingkungan bagi keperluan usaha
seperti pemerhati lingkungan, pemerintah, media masa.
• Penyajian informasi bagi kepentingan usaha: investor, asuransi dsb
Lingkup Audit Lingkungan
• Lingkup audit harus ditentukan seberapa luas dan sejauhmana
audit akan dilaksanakan, apakah berdasarkan fisik lokasi atau
berdasarkan aktivitas organisasi.
• Lingkup audit ditentukan oleh klien bersama dengan auditor. Setiap
perubahan lingkup audit harus dikonsultasikan dengan pemimpin
auditor.
• Contoh-contoh lingkup audit :
• Membuktikan bahwa aktivitas pengelolaan lingkungan yang
dilaksakan sesuai dengan peraturan, seperti : emisi udara,
limbah cair, limbah padat, B3 dan limbah B3;
• Identifikasi seberapa jauh kontaminasi terhadap tanah dan air
tanah terjadi dan tipe kontaminasinya;
• Mengecek kesesuaian dengan EMS (audit EMS)
Lingkup Tata Cara Audit Lingkungan
1. Sejarah berdirinya organisasi, rona lingkungan, pencemaran dan kerusakan
lingkungan, upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan isu-isu lingkungan
yang terkait.
2. Perubahan rona dan kualitas lingkungan sejak perusahaan dibangun sampai
dengan waktu pelaksanaan audit lingkungan.
3. Penggunaan input dan sumber daya alam, termasuk energi, proses produksi,
produk yang dihasilkan dan limbah-limbah yang dihasilkan.
4. Identifikasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia, B3 serta potensi
pencemaran dan kerusakan yang mungkin akan ditimbulkan.
5. Kajian resiko lingkungan.
6. Penataan terhadap perizinan, standar-standar dan pengelolaan B3 dan LB-3
7. Penataan terhadap hasil AMDAL ( RKL dan RPL)
8. Perencanaan dan SOP keadaan darurat
9. Rencana minimalisasi limbah dan pengendalian pencemaran lingkungan
10. Program daur ulang
11. Peningkatan kemampuan SDM dan kepedulian lingkungan
Jenis Audit Lingkungan
1. Audit Penataan
• Menilai ketaatan perusahaan terhadap aturan penjagaan lingkungan yang berlaku;
• Menijau persyaratan perizinan dan pelaporan
• Memantau pembatasan pada pebuangan limbah udara, air, padatan
• Menilai keterbatasan peraturan dalam pengoperasian, pemantauan dan pelaporan
atas pelanggaran perusahaan.
• Mengarah pada segala yang berkaitan dengan penataan.
2. Audit Manajemen
• Menilai keefektifan sistem manajemen internal, kebijakan perusahaan dan resiko
yang berkaitan dengan manajemen bahan.
• Menilai keadaan umum dari peralatan, bahan bangunan dan tempat
penyimpangan.
• Mencari fakta tentang kebenaran dan kinerja proses produksi.
• Menilai kualitas pengoperasian dan tata laksana operasi.
• Menilai laporan tentang emisi, tumpahan, keluaran, dan penanganan limbah.
• Menilai tempat pembuangan secara rinci.
• Meninjau pelanggaran atau pertentangan dengan petugas setempat atau
dengan masyarakat.
3. Audit Produksi Bersih dan Minimisasi Limbah
• Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah.
• Menggunakan analisis kualitas daan kuantitatif yang rinci terhadap
praktek pembelian, proses produksi dan timbunan limbah.
• Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur
ulangan limbah.

4. Audit Konservasi Air


• Mengidentifikasi sumber air penggunaan air dan mencari upaya untuk
mengurangi penggunaan air total melalui usaha pengurangan, penggunaan
ulang dan pendaur-ulangan

5. Audit Konservasi Energi


• Melacak pola pemakaian tenaga listrik, gas dan bahan bakar minyak dan
mencoba untuk mengkuantifikasikan serta meminimalkan penggunaannya.
6. Audit Kontaminasi Lokasi Usaha
• Menilai kedaan pengotoran lokasi perusahaan akibat pengoperasian yang
dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
• Melakukan pengambilan sampel dari lokasi dan melakukan penganalisaan
contoh sampel tersebut untuk jangka waktu yang cukup panjang dan
merupakan hal yang khusus pada audit jenis ini (audit lain tidak melakukan
pengambilan sampel).
• Melakukan pengelolaan secara statistik terhadap hasil audit, jika diperlukan.

7. Audit K-3
• Menilai tatalaksana operasional pekerjaan, pengelolaan bahan dan limbah
berbahaya, pembuangan bahan pencemar dan sejenisnya, yang berhubungan
erat dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Audit ini memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menetapkan apakah
perusahaan tersebut sudah taat terhadap peraturan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Kompetensi Auditor Lingkungan
Auditor Lingkungan terbagi 2 berdasarkan sifatnya:
- Audit Sukarela
- Audit Wajib

UU No. 32 tahun 2009 pasal 51 ayat (2): “Auditor Lingkungan Hidup


Wajib memiliki sertifikat audit lingkungan
Kriteria memperoleh sertifikasi auditor lingkungan hidup:
• Memahami prinsip, metodologi dan tata laksana audit lingkungan
hidup
• Melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengambilan kesimpulan dan
pelaporan
• Merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai
tindaklanjut audit lingkungan hidup
Penilaian Kompetensi Auditor Lingkungan
1. Latar Belakang Pendidikan
2. Pelatihan bidang Audit Lingkungan Hidup
3. Pengalaman kerja di bidang Lingkungan Hidup
4. Pengalaman melakukan audit Lingkungan Hidup
Kegunaan Audit Lingkungan
• Menimbukan penataan yang lebih baik,
• Menimbulkan lebih sedikit kejutan
• Menimbulkan lebih sedikit denda dan gugatan
SAMPAI JUMPA

MID TEST

Anda mungkin juga menyukai