Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH

A. DEFINISI DAN PENGERTIAN AUDIT LINGKUNGAN


1. Definisi Audit Lingkungan
Menurut Kep. Men. LH No. 42 Tahun 1994, audit lingkungan ada lah suatu alat manajemen
yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik dan obyektif tentang
bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan
memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak
lingkungan dan pengkajian pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan
perundang undangan tentang pengelolaan lingkungan.
2. Pengertian Audit Lingkungan
Berdasar atas definisi tersebut dapat diuraikan beberapa pengertian antara lain:
 Audit Lingkungan sebagai Alat Manajemen
Yaitu terletak pada pengertian evaluasi yang sistematik, terdokumentasi,
periodik dan obyektif. Evaluasi dalam pelaksanaanya dapat dilakukan dengan
pemeriksaan. Evaluasi yang sistematik dan periodik dilaksanakan dengan pemantauan
yang terdokumentasi agar da-pat dijamin obyektifitasnya. Dengan demikian pihak lain
dapat melaksanakan pemeriksaan kembali. Dari pengertian ini maka audit lingkungan
merupakan pemeriksaan untuk mengetahui potret keadaan lingkungan.1
Ada berbagai jenis audit lingkungan, tergantung pada jenis standar dan fokus
audit. Saat ini, semua jenis organisasi menyadari pentingnya masalah lingkungan dan
mengakui bahwa kinerja lingkungan mereka sedang diteliti oleh berbagai pemangku
kepentingan. Audit lingkungan digunakan untuk meningkatkan aktivitas manusia yang
ada dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas tersebut terhadap
lingkungan. Auditor lingkungan secara sistematis menyelidiki dan mendokumentasikan
dampak lingkungan dari organisasi dan menyiapkan laporan audit lingkungan. Ada
banyak alasan untuk melakukan audit lingkungan, seperti hukum lingkungan dan
tekanan dari pelanggan.
Audit lingkungan tidak harus bingung dengan penilaian dampak lingkungan
(AMDAL). Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan alat antisipatif, yaitu
dilakukan sebelum suatu tindakan dilakukan. Oleh karena itu, AMDAL mencoba untuk
memprediksi dampak terhadap lingkungan dari tindakan di masa depan, dan untuk
memberikan informasi ini kepada mereka yang membuat keputusan apakah proyek
harus disetujui. AMDAL juga merupakan alat yang diamanatkan secara hukum untuk
banyak proyek di sebagian besar negara. Audit lingkungan dilakukan ketika
pembangunan sudah ada, dan digunakan untuk memeriksa praktik yang ada, menilai
dampak lingkungan dari kegiatan saat ini. Oleh karena itu, audit lingkungan memberikan
'snap shot' untuk melihat apa yang terjadi pada saat itu dalam suatu organisasi.2

3. Fungsi Audit Lingkungan


1. Upaya peningkatan pentaatan terhadap peraturan. Didalam audit lingkungan untuk
menetapkan apakah suatu komponen lingkungan tertentu baik atau tidak harus
dibandingkan dengan baku mutu lingkungan. Ini berarti bahwa audit lingkungan
mendorong suatu usaha mentaati peraturan perundangan yang berlaku, dalam hal ini
antara lain adalah baku mutu lingkungan.
2. Audit lingkungan merupakan dokumen yang dapat merea lisir pelaksaanaan:
a. SOP (standard operating procedure) atau prosedur standar operasi terhadap
pemasangan dan pengoperasian peralatan atau kegiatan pengelolaan lingkungan.
b. Pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan dari proses reused atau
recycle dari limbah yang terjadi.
c. Sebagai tanggap darurat atau early warning system terhadap terjadinya kerusakan
atau pencemaran lingkungan.
3. Jaminan menghindari kerusakan lingkungan. Adanya audit lingkungan maka kerusakan
lingkungan yang lebih parah akan dapat dihindari.
4. Audit lingkungan merupakan dokumen yang dapat menguji kebenaran prediksi dampak
yang terdapat pada dokumen terdahulu yaitu AMDAL.
5. Perbaikan penggunaan sumberdaya yaitu penghematan bahan, minimalisasi limbah,
identifikasi proses daur hidup, dan kemungkinan memperoleh tambahan sumberdaya
dari proses recycle.
4. Sasaran Audit Lingkungan
Dokumen ini memiliki sasaran, meliputi dua aspek:
 Mengetahui kinerja:
a) Organisasi
b) Sistem manajemen
c) Peralatan
d) Pentaatan peraturan perundangan
 Pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan. Adanya pe meriksaan terhadap kualitas
lingkungan dan seluruh kegiatan yang berkaitan sebagai bahan untuk mengetahui
keberhasilan upaya pengendalian dampak lingkungan. Audit lingkungan dilaksanakan
dengan secara langsung menilai dan mengevaluasi kegiatan pengendalian tersebut.
5. Manfaat Audit Lingkungan
Dokumen audit lingkungan bermanfaat dalam:
 Mengidentifikasi risiko lingkungan. Oleh adanya kegiatan audit lingkungan maka risiko
lingkungan dapat diketemukan dan dapat diprediksi untuk masa yang akan datang. Hal
ini sangat membantu pihak pengambil kebijakan untuk menyusun pengalokasian
anggaran dalam pengelolaan lingkungan.
 Menjadi dasar dalam pelaksanaan kebijakan lingkungan. Prioritas dalam penanganan
dampak dapat dilakukan dengan adanya dokumen audit lingkungan ini.
 Menghindari kerugian finansial yang disebabkan oleh penutupan usaha atau
penghentian sementara proses produksi, pembatasan usaha, publikasi pencemaran
nama sebagai akibat dari protes masyarakat atau proses hukum berkaitan dengan
lingkungan.
 Mencegah tekanan sanksi hukum yang berkaitan dengan kelalaian dalam pengelolaan
lingkungan
 Dokumen audit lingkungan dapat dipergunakan untuk pembuktian pelaksanaan
pengelolaan lingkungnan
B. PRINSIP DASAR AUDIT LINGKUNGAN
1. Karakteristik Audit Lingkungan
Audit lingkungan memiliki karakteristik yang sangat penting dalam pengelolaan lingkungan
dalam lingkungan site proyek tetapi juga untuk lingkungan diluarnya yang masih
terpengaruh oleh kegiatan usaha yang diaudit. Beberapa sıfat dari audit yang penting
adalah:
a. Audit lingkungan mempergunakan metodologi yang komprehensif
b. Audit lingkungan menggunakan konsep pembuktian dan pengujian
c. Audit lingkungan menggunakan pengukuran dengan prosedur yang standar
d. Audit lingkungan merupakan dokumen tertulis sehingga pihak manapun dapat
melakukan check and recheck.
2. Kunci Keberhasilan Audit Lingkungan
a. Dukungan pihak pimpinan. Apabila pimpinan perusahaan memeliki kesadaran yang
tinggi terhadap lingkungan maka dokumen audit dapat terwujud dengan sempurna
b. Apabila ada partisipasi dari banyak pihak maka dokumen ini akan sempurna dan lebih
valid.
c. Kemandirian dan obyektifitas auditor. Auditor yang baik akan melaksanakan kegiatan
ini secara profesional. Auditor yang baik biasanya telah memiliki pengalaman untuk
melaksanakan audit atau menyusun AMDAL. Auditor yang telah menyusun audit atau
pemantauan lingkungan beberapa kali dan diseyogyakan yang memiliki pengalaman
dalam menyusun amdal, anggota tim auditor harus bersertifikasi Auditor atau sertifikat
AMDAL A dan atau B. Meskipun dana pelaksaanaan audit dari perusahaan yang diaudit,
auditor harus bersifat independent dan obyektif. Argumentasi tim auditor harus dapat
diterima oleh kegiatan usaha yang diaudit. Penemuan yang benar pada hakekatnya
untuk kepentingan kegiatan perusahaan tersebut.
d. Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup yang diaudit. Antara auditor dan
perusahaan harus ada kata sepakat tentang proses, prosedeur, administrasi, dan
pendanaan. Hal ini berkaitan dengan lingkup kegiatan, komponen lingkungan, aspek
yang diaudit.

Anda mungkin juga menyukai