Oleh:
Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.
Intan Permata D.
Rizki Sekarsari S.P.
Labitsta Untsa A.
Surya Sukmawan S.
Elok Dwi S.
110810301116
120810301120
140810301242
140810301245
140810301248
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam kami ucapkan kehadirat Allah SWT.,karena berkat
rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai Akuntansi dan Audit
Lingkungan. Makalah ini dibuat sebagai bahan perkuliahan Seminar Akuntansi.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami
ucapkan kepada Dr. Muhammad Miqdad, SE,MM,CA,Ak.. selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Seminar Akuntansi. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman- teman
dan penulis literatur sumber yang telah kami gunakan untuk membantu kesempurnaan
penulisan makalah ini.
Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna
bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Dalam penulisan makalah
ini, kami telah berusaha dengan segenap kemampuan. Tetapi kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
kami, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dalam dunia yang modern ini banyak akan permasalahan yang dihadapi
setiap pribadi atau organisasi, salah satu dari permasalahan tersebut adalah
lingkungan hidup, Permasalahan lingkungan hidup telah menjadi bagian dalam
kehidupan manusia, bahkan saat ini masalah lingkungan telah menjadi isu global
dan penting untuk dibicarakan karena menyangkut kepentingan seluruh umat
manusia
Salah satu isu utama yang mendapat perhatian besar masyarakat dunia
adalah pencemaran lingkungan hidup oleh perusahaan industri. Pengusaha
industri dituntut untuk merubah sistem manajemen lingkungan agar sesuai dengan
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat menulis rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan audit lingkungan ?
2. Apa saja prinsip-prinsip dasar audit lingkungan?
3. Apa tujuan dan fungsi audit lingkungan?
4. Apa manfaat adanya audit lingkungan?
5. Apa saja ruang lingkup audit lingkungan?
6. Apa saja jenis-jenis audit lingkungan?
7. Bagaimana tahapan pelaksanaan audit lingkungan?
8. Bagaimana aktivitas pra dan setelah audit lingkungan?
9. Apa saja strategi pendekatan audit lingkungan?
1.3
TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi dari audit lingkungan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
terpilih dari suatu organisasi menaati persyaratan peraturan dan kebanyakan serta
prosedur intern.
2.2
Selain itu tim auditor harus pula diberi keleluasan untuk mengkaji hal-hal
yang sensitif dan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan.
b) Keikutsertaan semua pihak
Keberhasilan audit lingkungan ditentukan pula oleh keikutsertaan dan
kerjasama yang baik dari semua pihak dalam usaha atau kegiatan yang
bersangkutan, mengingat kajian terhadap kinerja lingkungan akan meliputi
semua aspek dan pelaksanaan tugassecara luas.
c) Kemandirian dan obyektifitas auditor
Tim audit lingkungan harus mandiri dan tidak ada keterikatan dengan
usaha atau kegiatan yang diaudit. Apabila tidak,maka obyektifitas dan
kredibilitas akan diragukan. Pada umumnya, kemandirian auditor diartikan
bahwa tim auditor harus dilaksanakan oleh orang di luar usaha atau kegiatan
yang diaudit.
d) Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup audit
Harus ada kesepakatan awal antara pimpinan usaha atau kegiatan
dengan tim auditor tentang lingkup audit lingkungan yang akan dilaksanakan.
2.3
4.
5.
6.
2.4
MANFAAT AUDIT LINGKUNGAN
Pelaksanaan audit lingkungan memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Memastikan dan mengkonfirmasi ditaatinya persyaratan peraturan
perundangundangan lingkungan hidup;
b. Menentukan tingkat kinerja pengelolaan lingkungan hidup;
c. Membuktikan tanggungjawab dan komitmen manajemen terhadap
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
d. Memastikan resiko lingkungan telah dikelola dan dikendalikan dengan baik;
e. Mengidentifikasi peluang penghematan sumberdaya dan biaya,
perbaikan/peningkatan kinerja proses, mencegah kehilangan/kerugian (loss
prevention) dan peningkatan efi siensi;
f. Menyediakan informasi yang objektif dan mandiri yang dibutuhkan oleh
pihakpihak yang berkepentingan.
2.5
9.
10.
11.
12.
13.
14.
2.6
JENIS- JENIS AUDIT LINGKUNGAN
Jenis-jenis audit lingkungan antara lain:
1. Audit Penataan Lingkungan (Environmental Compliance Audit)
Audit ini dimaksudkan untuk meneliti sejauh mana suatu usaha atau
kegiatan (atau organisasi) mentaati Undang-undang lingkungan, peraturan,
perijinan, komitmen perusahaan terhadap lingkungan, terhadap persetujuan dan
dokumentasi lainnya.
Audit Penataan memiliki sifat :
diaudit, yaitu perusahaan yang terlibat dalam proses transformasi, baik informasi
maupun jasa dan perusahaan penghasil barang (industri).
Kemampuan berkomunikasi.
Kemampuan perencanaan dan penjadwalan kerja.
Kemampuan untuk menganalisis data dan hasil temuan.
Kemampuan untuk menulis laporan audit.
Berdasarkan Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup RI No. KEP42/MENHL/11/94 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan
terdapat beberapa tahapan-tahapan pelaksanaan audit lingkungan adalah sebagai
berikut :
1.
Pendahuluan
Penerapan audit lingkungan akan tergantung kepada jenis audit yang
dilaksanakan, jenis usaha atau kegiatan dan pelaksanaan oleh tim auditor.
2.
Pra-audit
Kegiatan pra-audit merupakan bagian penting dalam prosedur audit
lingkungan. Perencanaan yang baik pada tahap ini akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan audit dan tindak lanjut audit tersebut. Informasi yang diperlukan pada
tahap ini meliputi informasi rinci mengenai aktifitas dilapangan, status hukum,
struktur organisasi, dan lingkup usaha atau kegiatan yang akan diaudit. Aktifitas
pra-audit juga meliputi pemilihan tata laksana audit, penentuan tim auditor, dan
pendanaan pelaksanaan kegiatan audit.. Pada saat ini, tujuan dan ruang lingkup
audit. Harus telah disepakati.
3.
c.
Pengumpulan data
Data dan informasi yang dikumpulkan selama audit. Lingkungan
akan mencakup dokumentasi yang diberikan oleh pemilik usaha atau
kegiatan, catatan dan pengamatan tin auditor, hasil sampling dan
pemantauan, foto-foto, rencana, diagram, kertas kerja dan hal-hal lain
yang berkaitan. Informasi tersebut harus terdokumentasi dengan baik
atau mudah ditelusuri kembali. Tujuan utama pengumpulan data adalah
untuk menunjang dan merupakan dasar bagi pengujian hasil temuan audit
lingkungan.
Penyelenggaraan interview terhadap orang yang dianggap
mengetahui proses operasi ditiap bagian merupakan suatu langkah yang
umum digunakan pada pengumpulan data ini.
d. Pengujian (verifikasi)
Prinsip utama audit lingkungan adalah bahwa informasi yang
disajikan oleh tim auditor telah diuji dan dikonfirmasikan. Dokumentasi
yang dihasilkan oleh tim auditor haurs menunjang semua pernyataan,
atau telah teruji melalui pengamatan langsung oleh tim auditor.
Dalam menguji hasil temuan audit., tim auditor harus menjamin
bahwa dokumen yang dihasilkan merupakan dokumen yang asli dan sah.
Oleh karena itu tata Laksana harus menentukan tingkat pengujian data
yang dibutuhkan, atau harus ditentukan oleh tim auditor.
Verifikasi ditentukan untuk seluruh informasi yang diperoleh
melalui data check, interview untuk cross checking denngan seluruh level
pekerja, dan sampling verifikasi lapangan.
4.
e.
f.
Pertemuan Akhir
Setelah penelitian lapangan selesai, tim auditor haurs
memaparkan hasil temuan dalam suatu pertemuan akhir secara resmi.
Pertemuan ini akan mendiskusikan berbagai hal yang belum tersedia.
Tim auditor harus mengkaji hasil temuannya secara garis besar dan
menentukan waktu penyelesaian laporan akhir. Seluruh dokementasi
selama penelitian harus dikembalikan kepada penanggung jawab usaha
atau kegiatan.
2.8
2.8.1
2.
3.
5.
2.8.2
2.9
12. Kriteria: kriteria atau materialitas, ketepatan sampling, dan unsur kualitatif
audit lainnya harus dibuat.
13. Temuan potensial: antisipasi pengungkapan potensial audit dan rencana untuk
implementasi temuan audit. Hal ini melibatkan komitmen dari manajemen
puncak dan pengakuan oleh segmen manajemen organisasi bahwa tindakan
perbaikan dibutuhkan.
14. Rencana untuk penelaahan: rencana untuk penelaahan oleh klien, ahli hukum
ahli teknik dan sains, dan oleh manajemen harus dibuat. Metode untuk
penyelesaian perbedaan harus dibuat dan disetujui.
15. Laporan: format laporan harus dibuat. Rencana juga harus dibuat untuk
membuat gambaran kasar dari isi laporan, segera setelah survei pendahuluan
selesai.
16. Distribusi laporan: distribusi laporan audit harus dibuat dan disetujui oleh ahli
audit dan hukum serta manajemen senior.
17. Media: hubungan dengan perwakilan media harus direncanakan. Harus ada
seorang juru bicara yang ditunjuk dan ada pemberitahuan yang cukup kepada
semua pihak. Pertimbangkan sensitivitas dari temuan-temuan potensial.
Kembangkan rencana dengan bantuan hukum mengenai aspek-aspek seperti
hubungan media, isi kertas kerja, hubungan pemerintah, dan keamanan
internal. Membuat ketentuan dengan bantuan hukum untuk kertas kerja yang
sangat deskriptif dan lengkap yang mendukung upaya audit untuk melindungi
organisasi jika terdapat masalah hukum dan/ atau peraturan.
18. Klien yang keras kepala: kembangkan rencana untuk merespon klien yang
keras kepala. Dalam hal ini, pastikan bahwa manajemen puncak memberikan
dukungan penuh atas upaya audit dalam hal timbulnya masalah pada klien.
Masing masing bidang diatas harus memiliki rencana cadangan yang
akan dilaksanakan jika rencana aslinya terancam bahaya dan harus banyak diubah.
Direktur audit adalah pihak yang biasa dihubungi dan koordinator dari operasi
audit eksternal dan hendaknya jika sumber lain diperlukan, melakukan
perencanaan dengan auditor eksternal atau para ahli sesuai dengan bidang
keahlian mereka dalamrencana strategis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara ringkas audit lingkungan adalah sistim evaluasi yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif terhadap pengelolaan dampak yang ada maupun
dampak yang potensial dari kegiatan suatu organisasi atas lingkungan. Apa yang
dievaluasi biasanya termasuk pengelolaan lingkungan dari organisasi itu,
pentaatan terhadap peraturan dalam pengelolaan lingkungan seperti emisi ke
udara, pembuangan ke air, pengelolaan limbahnya, sistim dokumentasi,
pelaporan, indikator kinerja, sistem tanggap darurat dan lain sebagainya. Dalam
melaksanakan audit lingkungan ada beberapa unsur dalam strategi pendekatan
audit lingkungan yang harus diperhatikan oleh auditor. Selain itu, pelaksanaan
audit lingkungan memiliki tujuan, fungsi, dan manfaat baik bagi perusahaan
maupun lingkungan. Dengan melakukan audit lingkungan berarti perusahaan
memiliki tanggungjawab sosial untuk turut menjaga kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://auditlingkungan.blogspot.com/
http://bud1ww.blogspot.com/2011/05/audit-lingkungan.html
http://enengsolihat.wordpress.com/2012/05/24/audit-lingkungan/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2232318-audit-lingkunganefektif-tingkatkan-kinerja/#ixzz2vRhcnSAT
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1833
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/definisi-dan-pengertianaudit.html
http://tricahyaayu.wordpress.com/2013/04/18/audit-lingkungan/