Anda di halaman 1dari 2

Materi Inisiasi 6

Monitoring, Audit, dan Evaluasi


Program Pengelolaan Lingkungan

Monitoring secara umum dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat
kegiatan sedang berlangsung menyangkut aspek-aspek: (1) penelusuran pelaksanaan kegiatan
dan keluaran (fokus pada input, proces, dan output), (2) pelaporan tentang kemajuan, dan (3)
identifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelaksanan.

Monitoring memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) dilakukan secara terencana dan terkendali,
(2) setiap perlakuan didokumentasi secara verbal dan visual, (3) dilakukan menurut prosedur
metodologi ilmiah yang ketat, (4) menggunakan instrumen pengukuran yang standar dan sesuai,
dan (5) dilakukan dengan frekuensi dan siklus waktu tertentu yang tetap. Monitoring pada
dasarnya dilakukan dengan tujuan:
1) mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya;
2) mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul selama kegiatan berlangsung agar langsung
dapat diatasi;
3) melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang diimplementasikan sudah tepat
sehingga bisa mencapai tujuan;
4) mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan guna memperoleh ukuran kemajuan; dan
5) membuat penyesuaian dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Tahapan tahapan kegiatan monitoring, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.


1) Survey dan sosialisasi program.
2) Menyusun rencana kerja, kerangka acuan dan format pemantauan lingkungan.
3) Pelaksanaan pemantauan lingkungan.
4) Evaluasi pelaksanaan pemantauan lingkungan.
5) Improvement/penyempurnaan program pemantauan lingkungan.

Untuk menilai keberhasilan kinerja sistem monitoring lingkungan, digunakan beberapa indikator
sebagai tolok ukur sebagai berikut.
1) Kualitas efluen yang dihasilkan tidak melampaui ambang batas baku mutu efluen.
2) Kualitas ambien tidak melampaui batas baku kerusakan lingkungan, baku getaran, baku
kebisingan dan baku kebauan.
3) Kepemilikan dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang lengkap dan
memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
4) Berkurangnya keluhan, pengaduan, tuntutan, dan gugatan dari warga masyarakat yang
menyangkut dengan masalah lingkungan terhadap perusahaan.

Page 1
Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 1994, audit lingkungan
didefinisikan sebagai suatu manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi,
periodik, dan obyektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen, dan
peralatan dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya
nengendalian dampak lingkungan dan pengkajian pentaatan kebijakan usaha atau kegiatan
terhadap peraturan perundang undangan tentang pengelolaan lingkungan.

Kegunaan Audit Lingkungan adalah untuk mengecek dan menguji kinerja program lingkungan
dari suatu organisasi secara berkala. Pengujian secara berkala ini, akan memperkuat penerapan
rekomendasi dalam dua dokumen penting di proses AMDAL, yaitu RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan).

Audit Lingkungan juga membantu pihak yang berwenang di bidang lingkungan, dengan
memberi informasi aktifitas organisasi mengelola lingkungan dari database di atas. Database
lingkungan yang tersedia, sebaliknya, akan mendongkrak citra perusahaan sebagai perusahaan
yang bonafid dan dapat dipercaya dengan tumbuhnya kesadaran lingkungan dari masyarakat.

Agar Audit Lingkungan dapat berjalan dengan efektif, setidaknya ada elemen penting yang harus
diperhatikan. Pertama, diperlukan Komitmen dari perusahaan itu agar ia mau terbuka dan jujur
dalam memberikan data. Kedua, adanya Auditor yang mandiri yang tidak mempunyai
kepentingan apapun atas fasilitas yang sedang diaudit. Ketiga, verifikasi prosedur dan
pengukuran kinerja, hal ini penting dilakukan agar ada kepastian bahwa informasi yang didapat
memang benar-benar akurat. Keempat, harus ada mekanisme tindak lanjut dari rekomendasi
yang didapat selama audit lingkungan. Jika tidak, maka usaha audit lingkungan yang telah
dilakukan akan menjadi sia-sia.

Page 2

Anda mungkin juga menyukai