Anda di halaman 1dari 4

AUDIT LINGKUNGAN

1. Definisi Audit Lingkungan

Ditinjau dari jenis pemeriksaannya, audit lingkungan termasuk kedalam jenis audit ketaatan.
Audit lingkungan merupakan evaluasi sistematis dan obyektif dari dampak yang ada maupun dampak
dari kegiatan suatu organisasi atas lingkungan. Apa yang dievaluasi biasanya termasuk pengelolaan
lingkungan dari organisasi tersebut, seperti emisi ke udara, pembuangan limbah ke air, pengelolaan
limbah, termasuk pula manajemen komunikasi dan kursus-kursus yang diberikan kepada stafnya perihal
masalah lingkungan. Agar audit lingkungan dapat berjalan dengan efektif, sangat perlu dukungan dan
komitmen dari perusahaan agar mau terbuka dan jujur dalam memberikan data, serta adanya auditor
yang independen yang tidak mempunyai kepentingan apapun atas fasilitas yang sedang diaudit.

Dengan diadakannya suatu audit lingkungan (environmental auditing) maka auditor dapat
memberikan saran-sarannya bagi perusahaan agar dalam melakukan kegiatan / operasinya, perusahaan
dapat menjalin atau bahkan meningkatkan kualitas interaksi perusahaan dengan kelompok-
kelompok stakeholders.

Audit lingkungan timbul dari kebutuhan akan adanya suatu penilaian terhadap ‘Environmental
Compliance’ sehubungan dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian
lingkungan.

2. Manfaat dan tujuan audit lingkungan

Manfaat Audit Lingkungan

Tujuan utama audit lingkungan adalah untuk mengevaluasi operasi dan kinerja perusahaan dalam hal
kesesuaian antara proses produksi dengan hukum dan peraturan serta untuk mengidentifikasi risiko
yang ditimbulkannya yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu diperlukan suatu
perancangan atau sistem program audit yang baik. Perancangan program Audit Lingkungan yang baik
akan memberikan berbagai manfaat kepada perusahaan, yaitu:

1.            Liability Reduction

Perbaikan-perbaikan atas kerusakan lingkungan sebagai akibat dari proses operasi  perusahaan lebih
baik dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap tuntutan atas  pelanggaran hukum lingkungan.

2.            Legal Protection

Dengan melakukan praktik-praktik yang sesuai dengan persyaratan hukum dan standar lingkungan,
kemungkinan adanya kegiatan yang dapat dikategorikan melanggar hukum lingkungan dengan berbagai
tuntutan denda menjadi lebih kecil kemungkinannya.
3.            Cost reduction

Semakin banyak informasi yang dimiliki oleh para manajer dan karyawan perusahaan, maka mereka
akan semakin bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar perusahaan yang merupakan konsekuensi
dari aktivitasnya. Hal tersebut akan berakibat pada perbaikan ke bawah melalui pengurangan biaya
langsung.

4.            Insurance Premium Reduction

Suatu perusahaan akan melakukan Audit Lingkungan jika telah memenuhi suatu persyaratan dari
lembaga asuransi dan keuangan. Oleh karenanya perusahaan yang telah melakukan Audit Lingkungan
akan memiliki risiko yang lebih kecil daripada perusahaan yang tidak melakukan Audit Lingkungan.

5.            Company Image

Perusahaan yang melakukan Audit Lingkungan dapat membangun citra positif di mata masyarakat,
karyawan, dan industri.

Fungsi Audit Lingkungan

Fungsi audit lingkungan secara umum adalah untuk menilai apakah suatu organisasi patuh atau sesuai
dengan kebijakan, peraturan, standar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan lingkungan. Kep-
42/Menlh/11/1994 dalam Irianto (2009: 124) tentang Petunjuk Pelaksanaan Audit Lingkungan
memperjelas fungsi audit lingkungan sebagai berikut :

1.      Meningkatkan kepatuhan suatu usaha atau organisasi terhadap peraturan dan undang-undang
lingkungan seperti, Standar Emisi Udara, Standar Pengelolaan Sampah dan Standar Prosedur Operasi
Lingkungan.

2.      Mendokumentasikan standar operasi lingkungan dan prosedur pengelolaan lingkungan suatu


organisasi atau usaha yang sedang berlaku, termasuk perencanaan tindakan gawat darurat, sistem
pelaporan dan monitoring serta rencana untuk kemungkinan proses atau peraturan dimasa yang akan
datang.

3.      Mencegah kecenderungan kerusakan alam.

4.      Menentukan dampak yang diperkirakan dan mengimplementasikan rekomendasi AMDAL, sebagai


dasar untuk meningkatkan proses AMDAL.

5.      Meningkatkan penggunaan sumber daya sebagai pengurangan dalam penggunaan materi, serta
meminimalkan sampah dan mengidentifikasi kesempatan untuk daur ulang.

6.      Meningkatkan tindakan yang dilakukan atau diperlukan oleh suatu organisasi untuk memenuhi
tujuan lingkungan seperti pembangunan yang berkesinambungan, daur ulang dan penggunaan sumber
daya yang efisien.
3. Jenis audit

Jenis-Jenis Audit Lingkungan

Audit Lingkungan tercakup ke dalam berbagai program industri untuk kepastian pengendalian
kualitas dan keberadaan dalam ruang lingkup pertanggungjawaban audit internal. Audit lingkungan
mempunyai tujuan internal dan eksternal. Audit Lingkungan internal bermanfaat untuk memberikan
informasi kepada manajemen mengenai apakah operasi perusahaan mematuhi peraturan, apakah suatu
kontrak pembuangan limbah telah dilakukan secara kompeten, serta apakah keputusan manajemen
lingkungan dibuat atas dasar fakta yang ada.

Audit Lingkungan eksternal memberikan jaminan kepada pihak-pihak luar seperti kreditur,
investor atau pemakai laporan eksternal atas usaha atau kegiatan yang telah dilakukan perusahaan.
Berbagai aktivitas yang diklasifikasikan sebagai Audit Lingkungan eksternal mencakup jasa-jasa yang
diberikan oleh konsultan, pengacara, dan implementasi

Menurut Bunasor Sanim (2006) pada saat pelatihan audit lingkungan di Cisarua Bogor,
menyebutkan adanya sepuluh jenis audit lingkungan sebagai berikut :

1.      Audit ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (regulatory compliance).

2.      Audit terhadap sistem manajemen (management systems).

3.      Audit atas pengurangan limbah (waste reduction).

4.      Audit dalam rangka pencegahan polusi (pollution prevention).

5.      Audit terhadap pabrik dengan tujuan untuk mengukur atau mengestimasikan kontaminasi
yang terjadi (site assessments).

6.      Audit terhadap fasilitas pembuangan limbah (waste disposal facility).

7.      Audit dalam rangka evaluasi terhadap kebijakan, standard an pernyataan-pernyataan yang


dibuat oleh perusahaan (corporate policies, standards, and statements).

8.      Audit yang dibandingkan dengan perusahaan sejenis atau dengan praktek manajemen
yang baik industry or Best Management Practice  ( BMP ).

9.      Audit dalam rangka memenuhi sertifikasi Euopean Management and Audit


Scheme  (EMAS).

10.  Audit dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan spesifik seperti masalah energi, air, proses,
kebisingan dan sebagainya.
4. Proses audit linkungan

Langkah-langkah Dasar Proses Audit Lingkungan

Menurut Sawyer (2006:294-295) langkah-langkah dasar audit lingkungan adalah sebagai berikut:

1 Kegiatan sebelum audit

-          Memilih dan menjadwalkan fasilitas untuk melakukan audit

-          Memilih anggota tim audit

-          Melakukan audit penilaian awal

2 Kegiatan di lokasi

-          Memeriksa sistem manajemen likngkungan

-          Mengumpulkan bukti audit

-          Mengevaluasi temuan-temuan audit

-          Melaporkan temuan audit kepada pihak berwenang

3 Kegiatan setelah audit

-          Menertibkan konsep laporan

-          Menertibkan laporan akhir

-          Menyiapkan rencana dan penerapan tindakan

-          Menindaklanjuti rencana tindakan

Anda mungkin juga menyukai