Disusun Oleh :
Dian Pratiwi
L2J009001
L2J009013
Wuri Ariani
L2J009038
Ian Septyana
L2J009045
Fakhrian Aji
L2J009051
Ade Faridah
L2J009065
L2J009070
L2J009094
L2J009105
L2J009112
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari audit lingkungan yang dilakukan adalah untuk mengevaluasi
sistem penyediaan air bersih di Gedung Kuliah Bersama Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro dan kelayakan dalam kualitas air bersih tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
merupakan
suatu
penilaian
yang
sistematis,
objektif
dan
lingkungan.
Audit
lingkungan
merupakan
satu
alat
untuk
-audit,
review,
surveillance,
survey,
assessment,
2.2.
2.
3.
4.
2.3.
2.4.
pembuangan
bahan
pencemar
dan
sejenisnya,
yang
2.5.
1. Karakteristik dasar
a. Prosedur yang sistematis dan terdokumentasi
b. Obyektif dan independent
c. Kriteria Audit
d. Pembuktian dan pengujian fakta
e.
Laporan audit
2. Kunci keberhasilan
a. Dukungan Pimpinan
b. Keikut - sertaan semua pihak
c. Kemandirian dan obyektivitas auditor
d. Kesepakatan tentang metodologi dan lingkup audit antara auditee dan
auditor
3. Sifat Kerahasiaan
4. Pengawasan Mutu Hasil Audit Lingkungan dan Kualifikasi Auditor
5. Peran dan tanggung jawab tim audit
2.6.
menggunakan
sumber
daya
tersebut,
dan
dapat
b. Mengorganisasi
Menetapkan struktur organisasi, melukiskan peranan dan tanggung jawab,
menciptakan deskripsi posisi, menetapkan kualifikasi posisi dan melatih staff.
c. Menuntun dan Mengarahkan
Mengkoordinasi, memotivasi, menetapkan prioritas, mengembangkan
standar kinerja, mendelegasi dan mengelola perubahan.
d. Mengkomunikasikan
Mengembangkan dan mengimplementasikan saluran komunikasi yang
efektif dalam korporat, dalam divisi, dan dengan kelompok eksternal, termasuk
pengatur apabila sesuai.
e. Mengendalikan dan Menelaah
Mengukur hasil, menyatakan kinerja, mendiagnosis masalah, mengambil
tindakan korektif dan secara sengaja mencari cara-cara untuk belajar dari
kesalahan masa lalu serta dengan demikian menciptakan perbaikan dalam sistem.
2.7.
1. Pertemuan pendahuluan
Tahap awal yang harus dilaksanakan oleh tim audit adalah mengadakan
pertemuan dengan pimpinan usaha atau kegiatan untuk mengkaji tujuan audit,
tata laksana, dan jadwal kegiatan audit.
2. Pemeriksaan lapangan
Pemeriksaan di lapangan dilaksanakan setelah pertemuan pendahuluan.
Tim audit akan mendapatkan gambaran tentang kegiatan usaha atau kegiatan
yang akan menjadi dasar penetapan areal kegiatan yang memerlukan perhatian
secara khusus. Dengan melaksanakan pemeriksaan lapangan, tim auditor dapat
menemukan hal-hal yang terkait erat dengan kegiatan audit namun belum
teridentifikasi dalam perencanaan.
3. Pengumpulan data
Data dan informasi yang dikumpullkan selama audit lingkungan akan
mencakup tata laksana audit, dokumentasi yang diberikan oleh pemilik usaha
atau kegiatan, catatan dan hasil pengamatan tim auditor, hasil sampling den
pemantauan, foto-foto, rencana, peta, diagram, kertas kerja dan hal-hal lain
yang berkaitan, Informasi tersebut harus terdokumentasi dengan baik agar
mudah ditelusuri kembali. Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk
menunjang dan merupakan dasar bagi pengujian hasil temuan audit
lingkungan,
4. Pengujian
Prinsip utama audit lingkungan adalah bahwa informasi yang disajikan
oleh tim auditor telah diuji dan dikonfirmasikan. Dokumentasi yang dihasilkan
oleh tim auditor harus menunjang semua pernyataan, atau telah teruji melalui
pengamatan langsung oleh tim auditor. Dalam menguji hasil temuan audit, tim
auditor harus menjamin bahwa dokumen yang dihasilkan merupakan dokumen
yang asli dan sah. Oleh karena itu tata laksana audit harus menentukan tingkat
pengujian data yang dibutuhkan, atau harus ditentukan oleh tim auditor.
5. Evaluasi hasil temuan
Hasil temuan audit harus dievaluasi sesuai dengan tujuan audit dan tata
laksana yang telah disetujui untuk menjamin bahwa semua isu/masalah telah
dikaji. Dokumentasi penunjang harus dikaji secara teliti sehingga semua hasil
temuan telah ditunjang oleh data dan diuji secara tepat.
6. Pertemuan akhir
Setelah penelitian lapangan selesai, tim auditor harus memaparkan hasil
temuan pendahuluan dalam suatu pertemuan akhir secara resmi. Pertemuan ini
akan mendiskusikan berbagai hal yang belum terpecahkan atau informasi yang
belum tersedia. Tim auditor harus mengkaji hasil temuannya secara garis
besar dan menentukan waktu penyelesaian laporan akhir. Seluruh dakumentasi
selama penelitian harus dikembalikan kepada penanggung jawab usaha atau
kegiatan.
d. Pasca Audit
Tim auditor akan menyusun laporan tertulis secara lengkap sebagai hasil
pelaksanaan audit lingkungan. Laporan tersebut juga mencakup pemaparan
tentang rencana tindak lanjut terhadap isu-isu lingkungan yang telah
diidentifikasi.
2.8.
suatu deskripsi yang tertulis. Tujuan dasar dalam langkah ini untuk memahami
berbagai cara memperhatikan lingkungan yang dikelola. Dalam kelanyakan
organisasi, banyak aspek dari sistem manajemen lingkungan internal tidak
didokumentasikan secara tertulis. Namun sistem manajemen yang terpilih dapat
didokumentasikan dalam detail yang cukup untuk memberikan suatu pemahaman
dan prosedur-prosedur dasar rencana.
hasil
yang
dikehendaki,
langkah
audit
berikutnya
harus
yang
dicurigai
dalam
sistem
manajemen
dikonfirmasi dalam tahap ini, sistem yang tampak sehat diuji untuk membuktikan
bahwa sistem tersebut berfungsi sesuai dengan yang direncanakan dan digunakan
secara konsisten. Bukti audit dapat dikumpulkan melalui penyelidikan (seperti
kuesioner formal dan kuesioner tidak formal), pengamatan dan pengujian (seperti
menelusuri kembali data, memverifikasi jejal kertas). Tim audit harus
mengidentifikasi dan kemudian memverifikasi aktivitas tersebut dalam proses
manajemen lingkungan yang dapat memberikan pandangan secara mendalam
mengenai fungsi sistem secara keseluruhan. Bukti audit dapat berupa dalam
bentuk fisik, dokumen atau keadaan.
4. Menilai temuan audit
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
AUDIT LINGKUNGAN
HASIL PENGAMATAN
BAB IV
GAMBARAN UMUM
GEDUNG KULIAH BERSAMA (GEDUNG C)
1. Lokasi
Gedung ini diresmikan pada tanggal 5 januari 2010 oleh Dekan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Ir. Hj. Sri Eko Wahyuni, M.S.
Gedung kuliah bersama (gedung C) berada di Jl. Prof. H. Soedharto,SH,
Tembalang Semarang.
2. Peruntukan
Gedung kuliah bersama ini di gunakan untuk sebagai fasilitas
perkuliahan untuk jurusan Teknik Lingkungan, Teknik Geodesi, Sistem
Komputer, Teknik Industri.
Teknik Lingkungan menempati lantai 1 untuk gedung D, E dan
lantai 2 serta 3 gedung C.
Teknik Geodesi menempati lantai 1 untuk gedung C.
Sistem Komputer menempati lantai 2 untuk gedung D dan E.
Teknik industry menempati lantai 3 untuk gedung D.
BAB V
PEMBAHASAN AUDIT KUALITAS AIR
GEDUNG KULIAH BERSAMA FAKULTAS TEKNIK UNDIP
1.
Audit Observasi
Audit observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai kelayakan air
bersih yang ada di gedung Fakultas Teknik UNDIP. Observasi dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain :
a.
Interview
Interview dilakukan kepada 2 orang sample, antara lain seorang staff
administrasi dari jurusan Teknik Lingkungan dan seorang staff
administrasi jurusan Teknik Elektro. Isi dari interview diantaranya
adalah sumber air bersih untuk gedung Kuliah Bersama, bagaimana
keadaan air yang digunakan, dan kegunaan air tersebut.
b.
: 6,7
DHL
: 0,404 mS/cm
: 6,27 mg/L
TDS
: 263 mg/L
Hasil sample air kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang ada
di Permenkes No. 492 tahun 2010 2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum.
2.
Parameter
Hasil Pengamatan
Permenkes 492/2010
Temperatur
27,08oC
pH
6,7
6,5 8,5
Kekeruhan
1,5 NTU
5 NTU
DO
6,27 mg/l
6 mg/l
TDS
263 mgl/l
500 mg/l
Jumlah Penghuni
x 140 orang
= 80 orang
b. Wanita
x 140 orang
= 60 orang
Berdasar jumlah pria dan wanita tadi, dapat ditentukan jumlah alat
plambing yang dibutuhkan tiap lantai sebagai berikut:
Tabel 5.1
Jumlah Alat Plambing Lantai 1
Jumlah
WC
LAV
UR
FC
Pria
80
wanita
60
Tabel5.2
Jumlah Alat Plambing Tiap Lantai Gedung Kuliah Bersama Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro
Peralatan Plambing
Lantai
Karyawan
Jumlah
Kloset
Urinoir
Lavatory
Faucet
Pria
80
Wanita
60
Pria
80
Wanita
60
Pria
80
Wanita
60
420
15
15
15
Jumlah
Qd Total
= 14 m3/hari x 3 lantai
= 42 m3/hari
3.
Pembahasan
Berdasarkan audit observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa supplay
air bersih pada Gedung Kuliah Bersama Fakultas Teknik UNDIP UNDIP berasal
dari air tanah yang berlokasi di dekat kampus Elektro dari sumur artesis dan
sumur dangkal yang ada di Gedung Kuliah Bersama FT UNDIP yang dipompa
menuju gedung. Di Gedung Kuliah Bersama, terdapat 2 Tangki air dengan ukuran
masing masing 1000 Liter.
Gambar 5.1
Sumur Artesis di Gedung Elektro UNDIP
Gambar 5.2
Sumur Dangkal di Gedung Kuliah Bersama FT UNDIP
Air bersih yang ada selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan kamar
mandi dan wastafel, air tersebut digunakan untuk memasak. Mengingat hasil yang
berbeda antara data hasil uji air tanah dan Permenkes RI no 492 tahun 2010
tentang Persyaratan Air Minum pada parameter DO, maka air tersebut sudah
cukup layak untuk dikonsumsi. DO yang terkandung dalam air tersebut walaupun
melebihi baku mutu yaitu 6 mg/l, dimana kandungan DO nya sebesar 6,27 mg/l,
tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan dan masih dianggap layak untuk
dikonsumsi.
Gambar 5.3
Keadaan Toilet di Gedung Kuliah Bersama Lantai 3
Saat melakukan audit untuk penyediaan air bersih, ternyata untuk gedung
kuliah bersama FT diperlukan debit pengaliran 42000 liter/harinya. Selain itu,
untuk jumlah alat plambing yang ada di gedung kuliah bersama masih kurang
jumlahnya maupun perawatannya. Seharusnya jumlah WC 5 buah ( 2 buah pria, 3
buah wanita), urinoir 1 buah, lavatory 5 buah ( 2 buah pria, 3 buah wanita ).
Tetapi pada kenyataannya, jumlah alat plambing yang ada kurang untuk
memenuhi kapasitas orang yang ada. Jumlah alat plambing di Gedung Kuliah
Bersama antara lain: WC 4 buah (2 pria, 2 wanita), 2 lavatory (1pria, 1 wanita).
Selain itu, tidak ada pembagian antara WC pria dan wanita. Tidak adanya bak
mandi membuat kesulitan saat akan menyiram kotoran. Kebersihan toilet kurang
diperhatikan dan ditemukan beberapa alat plambing yang sudah tidak layak dan
seharusnya diganti.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Parameter
Hasil Pengamatan
Permenkes 492/2010
Temperatur
27,08oC
pH
6,7
6,5 8,5
Kekeruhan
1,5 NTU
5 NTU
DO
6,27 mg/l
6 mg/l
TDS
263 mgl/l
500 mg/l
6.2
Saran
Dibutuhkan konservasi air supaya persediaan air tanah pada sumur
artesis tetep berkualitas, kuantitas yang cukup dan kontinyuitas walaupun
musim kering.
Dibutuhkan perbaikan terhadap kamar mandi yang ada supaya
penggunaannya lebih optimal dan dapat lebih nyaman saat menggunakan
fasilitas MCK.