Anda di halaman 1dari 30

Perhitungan

Kebutuhan
Air Bersih
Penduduk
Kelompok 6

Amatullah Muthi’ah As – Syahidah


Dyah Nur Setia Palupi
Ibnu Akil
Julfyanny Matta sari
Ria Shania
Sandy Amanda Alfadani Ave
Pokok Bahasan
Perhitungan Jumlah Penduduk
• Metode Geometric
• Metode Arithmatic

Kebutuhan Air Dalam Suatu Wilayah

Pertambahan Penduduk

Kebutuhan Air Untuk Keperluan Sehari – Hari

Rata –Rata Kebutuhan Air Per Orang Per Hari


Perhitungan Jumlah Penduduk
• Metode Geometric
• Metode Arithmatic
Metode Geometric
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan
secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan
penurunan jumlah penduduk

Dimana:
Pn : jumlah penduduk tahun ke-n (jiwa)
Po : jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n : periode waktu proyeksi
r : rata-rata prosentase pertambahan penduduk per tahun (%)
Metode Arithmatic
Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek sama dengan
kurun waktu perolehan data.
Persamaan yang digunakan adalah
Kebutuhan Air Dalam
Suatu Wilayah
Dikutip dari portal www.goodnewsfromindonesia.id, dari data yang dirilis tahun
2012 Indonesia adalah negara dengan sumber daya air terbarukan terbesar ke
lima di dunia dengan sumber daya air sebanyak 2.838 kilometer kubik.

Diperkirakan penyediaan kebutuhan air bersih di


Indonesia sebagaian besar, yaitu sekitar 60%,
dilakukan melalui pipa (piped water) sedangkan 25%
sisanya bersumber dari mata air (springs water) dan
15% dari sumur air tanah (ground water).
Kebutuhan dan Ketersediaan Air Menurut Pulau di Indonesia

Sumber: Ditjen Sumber Daya Alam Kementerian PU (2003)


Tabel Kebutuhan Air Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah
Penduduk

Jumlah Penduduk Jenis Kota Kebutuhan (l/Orang/hari)

Lebih dari 1.000.000 Metropolitan 190

500.000-1.000.000 Besar 170

100.000-500.000 Sedang 150

20.000-100.000 Kecil 130

3000-20.000 Kecamatan 100

Kurang dari 3000 Desa 60

Sumber : Petunjuk Teknis Perancangan Rancangan Sumber Daya Air


Minum Perkotaan (1998)
Berikut faktor – faktor yang mempengarui penggunaan air
menurut Viesman dan Hammer (1993) yaitu :
• Jumlah Penduduk
Jumlah air yang meningkat akan semakin meningkat seiring dengan menigkatnya jumlah penduduk
karena hampir setiap aktivitas penduduk melibatkan air untuk memenuhi kebutuhannya. Proyeksi
penduduk berguna untuk memprediksi kebutuhan air diwaktu yang akan datang.

• Keadaan Ekonomi
Jika berbicara dengan keadaan ekonomi, tak lepas dari adanya pembangunan yang terjadi di suatu
wilayah. Pembangunan yang berkelanjutan akan memberikan dampak baik kepada ketersediaan air,
tapi jika pembangunan terlalu berlebihan dan tidak memperhatikan daerah kosong atau wilayah
resapan maka itu akan mempengaruhi ketersediaan air yang ada.

• Perlindungan Lingkungan
Perlindungan lingkungan merupakan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan hal ini akan
berdampak kepada kualitas dan kuantitas air yang ada. Seperti halnya pembangunan yang ada
disuatu wilayah, jika tidak memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan itu justru akan
mengurangi kuantitas atau jumlah ketersediaan air yang ada.
• Kenservasi Air
Perlindungan terhadap sumber – sumber air sangat penting untuk menjaga ketersediaannya.
PDAM melakukan konservasi dengan mengambil air secara berkesinambungan dan
mendistribusikan kepada masyarakat agar dapat terjaga ketersediannya hingga di masa depan.
Kepedulian masyarakat akan pentingnya sumber air juga memberikan kontribusi yang besar dalam
melakukan konservasi air serta masyarakat dapat menghemat air lewat kesadaran individunya.

• Teknologi
Saat ini teknologi sudah diterapkan oleh PDAM yaitu dengan menggunakan pompa air sehingga
PDAM dengan mudah dapat meproduksi dan mendistribusi air kepada masyarakat atau pelang-
gan. Pengaruh teknologi sangat penting untuk meningkatkan produksi air daerah.

• Iklim
Didaerah yang beriklim tropis biasanya memiliki kebutuhan air yang lebih banyak dibandingkan
dengan wilayah yang beriklim dingin. Hal ini tak lepas dari pengaruh letak geografis yang
memungkinkan wilaya tropis memiliki suhu yang tinggi sedangkan yang beriklim dingin
bersuhu relatif rendah.
Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya.Prediksi jumlah penduduk yang akan datang dapat
bermanfaat untuk mengetahui kebutuhan dasar penduduk, tidak hanya
di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang pemenuhan
kebutuhan akan lahan misalnya penggunaan lahan (BPS Indonesia,
2000).
Kebijakan pembangunan di era orde baru yang terkonsentrasi
di Pulau Jawa, menyebabkan banyak penduduk tinggal dan
menetap di Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan kepadatan
penduduk di Pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan
kepadatan penduduk di pulau-pulau lain (BPS Jawa
Barat, 2010).
Di daerah padat penduduk, masyarakat cenderung membangun rumah
dengan tidak mengindahkan kaidah-kaidah tata ruang yang berlaku, seperti
mendirikan bangunan di ruang terbuka hijau (RTH) atau di bantaran sungai.
Kegiatan tersebut berdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap daerah resapan air.
Ketersediaan air bersih terkait erat dengan kondisi kependudukan di
suatu wilayah. Seperti yang dikemukakan oleh Hunter (2001),
dinamika kependudukan mempunyai pengaruh yang sangat
penting terhadap ekosistem, termasuk yang terkait dengan
ketersediaan air.
Tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang tinggi tentunya dapat
berimplikasi terhadap akses untuk memperoleh air bersih. Namun
demikian, banyak sekali variabel antara (intervening variabel) yang
menjembatani hubungan antara ketersedian air bersih dan penduduk,
antara lain teknologi, kebijakan, dan budaya (Mujiyani, Rachmawati &
Hidayati, 2006)
Kebutuhan Air Untuk Keper-
luan Sehari – Hari
Kebutuhan Rumah Tangga (Domestik)
Tabel Penggunaan Air Rata – rata Untuk Rumah Tangga
Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh Departemen
Kimpraswil tahun 2003, kebutuhan air domestik (rumah
tangga) untuk kota dibagi dalam beberapa kategori,
yaitu:
Kategori Kota I (Metropolitan)
Kategori Kota II (Kota Besar)
Kategori Kota III (Kota Sedang)
Kategori Kota IV (Kota Kecil)
Kategori Kota V (Desa)
Untuk mengetahui standar kebutuhan air domestik pada tiap-tiap kategori dapat di lihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel Standar Kebutuhan Air Domestik (Rumah Tangga)


Kebutuhan Non Domestik
 
Kebutuhan non domestik adalah kebutuhan air bersih selain untuk
keperluan rumah tangga dan sambungan kran umum, seperti
penyediaan air bersih untuk perkantoran, perdagangan serta
fasilitas sosial seperti tempat-tempat ibadah, sekolah, hotel,
puskesmas, serta pelayanan jasa umum lainnya.
Jangka Waktu
Pemakaian Air Perbandingan
Pemakaian
Jenis Rata – rata Luas Lantai
No. Air Rata – Keterangan
Gedung Perhari Efektif / To-
rata Perhari
(liter) tal (%)
(liter)

Perumahan
1 250 8 - 10 42 – 45 Setiap Penghuni
Mewah
8 - 10
2 Rumah Biasa 160 – 250 50 – 53 Setiap Penghuni

Mewah : 250 liter


8 - 10
3 Apartemen 200 – 250 45 – 50 Menengah : 180 liter
Sendiri ; 120 liter
4 Asrama 120 8 45 – 48 Sendiri
(setiap tempat tidur
pasien )
8 - 10
5 Rumah Sakit 1000 50 - 55 Pasien luar : 500 ltr
Staf : 120 ltr
Keluarga pasien : 160ltr

Sumber : soufyan Moh. Noerbambang & Takeo Morimura,


Rata –Rata Kebutuhan Air
Per Orang Per Hari
Pemakaian Air untuk berbagai macam tujuan pada
umumnya dibagi dalam :
• Untuk keperluan domestik (rumah tangga).
• Untuk keperluan komersil (hotel, restoran) dan industri.
• Untuk keperl.uan umum (kantor, tempat-tempat umum,
menyiram taman, kota, jalan-jalan, dll).
• Untuk hewan piaraan, ini pada daerah - daerah tertentu
seperti peternakan.
• Kebocoran-kebocoran
Dalam hal tersebut variasi kebutuhan/pemakaian air adalah
sebagai berikut :
35 %
Untuk Keperluan
Komersil dan Indus- 40 %
tri Untuk Keperluan
Domestik
15 %
Kebocoran – Kebocoran
10 %
Untuk Keperluan
Umum
Berdasarkan SNI tahun 2002 tentang sumber daya air
- Penduduk kota membutuhkan 120L/hari/kapita, 
- Penduduk pedesaan memerlukan 60L/hari/kapita.

Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat diformulasikan kebutuhan air


penduduk desa maupun kota (SNI, 2002).
- Kebutuhan air penduduk pedesaan = penduduk x 365 x 60 L =… l/Tahun.
- Kebutuhan air penduduk perkotaan = penduduk x 365 x 120 L =…l/Tahun.
Tabel kebutuhan air dasar untuk kelangsungan hidup

Kebutuhan pertahanan
Tergantung pada iklim dan
hidup: asupan air 2,5–3 liter per hari
kondisi psikologis pribadi
(minum dan makan)

Tergantung pada norma sosial


Praktik kebersihan dasar 2–6 liter per hari
dan budaya

Tergantung pada jenis


Kebutuhan dasar untuk
3–6 liter per hari makanan dan norma sosial
memasak
dan budaya

Total kebutuhan dasar air 7,5 – 15 liter per hari  


Daftar Pustaka
https://www.ptsmi.co.id/wp-content/uploads/2017/07/SMI_Insight_Q2_2017_IND.pdf
 
http://eprints.ums.ac.id/48451/1/BAB%2520I.%2520Pendahuluan.pdf

http://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/download/306/pdf.

http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/58553/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf

J. Kindler and C.S. Russel, 1984. Modeling Water Demands.Academic Press Inc. London, hal 153.

Repository.usu.ac.id

file:///D:/Poltek/smt%205/PA%20B/proyeksi_penduduk.pdf
Thank you
Pertanyaan
• Isabel (Kel. 4)
Kapan kita harus menggunakan metode artimatik dan kapan menggunakan metode
geometrik?
• Ahmad fauzan (kel. 3)
Bagaimana cara mencegah kekurangan air di desa? Jika pertumbuhan penduduk di
desa tinggi.
• Arina (kel 2)
Apa saja kebutuhan air non domestik? Dan jumlah kebutuhan air non domestik?
• C. Angga (Kel.1)
Sumber presentase pemakaian air?
• Vero (kel 5)
Apa yang dimaksud dengan kebocoran-kebocoran? Dan termasuk ke faktor-faktor
penggunaan air yang mana? Dan jika dihitung menggunakan metode yang mana?

Anda mungkin juga menyukai