Anda di halaman 1dari 8

Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

DAFTAR ISI
BAGIAN 2. PENENTUAN KEBUTUHAN AIR
BERSIH

DAFTAR ISI.............................................................................15
BAGIAN 2. PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BERSIH.................15
2. Penentuan Kebutuhan Air Bersih.................................16
2.1. Perhitungan Kebutuhan Air Domestik................16
2.2. Perhitungan Kebutuhan Air Non Domestik.........17
2.3. Kehilangan Air dan Debit Rata-Rata Harian........19
2.4. Debit Harian Maksimum (Qhm)..........................20
2.5. Debit Pemadam Kebakaran (Qpmk)....................20
2.6. Kebutuhan Air Total.............................................21

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


15
Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

2. Penentuan Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan air bersih terdiri atas air domestik dan air non domestik.
Perhitungan ini ditentukan berdasarkan n=15.
2.1. Perhitungan Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang didasarkan pada
hasil proyeksi jumlah penduduk. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan kebutuhan air bersih bedasarkan pada kategori
wilayah.

Tabel 16. Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kategori Kota


Penyediaan Air
(l/org/hari)
No Jumlah Penduduk Kehilanga
Kategori Wilayah Sambunga Hidran
. (Jiwa) n Air
n Rumah Umum
(SR) (HU)
1 Kota Metropolitan >1.000.000 >150 20-40 20%-30%
2 Kota Besar 500.000-1.000.000 150-120 20-40 20%-30%
3 Kota Sedang 100.000-500.000 90-120 20-40 20%-30%
4 Kota Kecil 20.000-100.000 80-120 20-40 20%-30%
5 Desa <20.000 60-80 20-40 20%-30%
Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996.
Cara perhitungan air bersih berdasarkan jumlah penduduk adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung proyeksi jumlah penduduk berdasarkan periode
perencanaan. apabila ditentukan periode perencanaan 15 tahun
maka proyeksi dilakukan untuk 15 tahun.
2. Terdapat dua hal dasar yang harus ditentukan, yaitu periode
perencanaan, rencana tingkat layanan, dan rasio masyarakat
terlayani oleh hidran umum dan sambungan rumah. Rencana
tingkat layanan yang dimaksud adalah berapa persen dari
jumlah penduduk yang terlayani oleh jaringan air bersih.
Sisanya mungkin akan terlayani oleh air tanah atau tangki.

Jumlah masyarakat terlayani=

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


16
Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

Jumlah masyarakat sesuai perencanaan x tingkat layanan (%)

Kebutuhan air HU (l/hari)


Jumlah masyarakat terlayani x 6% x kebutuhan air HU (l/org/hari)

Kebutuhan air SR (l/hari)


Jumlah masyarakat terlayani x 94% x kebutuhan air SR /org/hari)

Kebutuhan air domestik (l/hari)


Kebutuhan air HU + Kebutuhan air SR

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi, Desa Sendangmulyo


Kecamatan Tembalang termasuk kategori wilayah….Kebutuhan air
domestik dapat dihitung sebagai berikut.

Jumlah masyarakat terlayani = 175.075,5 jiwa x 60%


= 105.045,3
Kebutuhan air HU (l/hari) = 105.045,3 x 6% x 30
l/orang/hari
= 189.081,54 l/hari
Kebutuhan air SR (l/hari) = 189.081,54 x 94% x 130
l/org/hari
= 23.105.764,2 l/hari
Kebutuhan air domestik = Kebutuhan HU + Kebutuhan
SR
= 189.081,54 + 23.105.764,2
= 23.294.845,7 l/hari
= 0,2696 m3/dt
2.2. Perhitungan Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air berdasarkan
proyeksi dari fasilitas umum. Berikut ini adalah Tabel mengenai
kebutuhan air untuk berbagai jenis fasilitas umum.
Tabel 17. Kebutuhan Air untuk Berbagai Jenis Gedung
No. Jenis Gedung Pemakaian Asumsi Perbandingan
Air Rata- Jumlah Luas Lantai

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


17
Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

Rata
Pengguna Air Efektif/total
(l/orang/
(Orang) (%)
hari)
1 Pasar 3 20 55-60
2 Sekolah 50 40 58-60
3 Hotel/Penginapan 250 30 45-50
4 Toko /Restoran 40 20 55-60
5 Perkantoran 100 15 60-70
6 Tempat hiburan 30 15 53-55
7 Tempat ibadah 10 15 53-55
8 Pabrik/Industri 100 20 58-60
9 Stasiun/terminal 3 40 45-48
10 Rumah Sakit 350 30 60-70
11 MCK 3 10 55-60
Sumber: Noerbambang dan Morimura, 2005.
Kebutuhan air setiap fasilitas umum=
Σ fasum x kebutuhan air tiap fasum x Σ pemakai air tiap fasum
Berdasarkan data pada Tabel 17, kemudian dihitung kebutuhan air
tiap fasum sebagai berikut (hitung berdasarkan data yang diperoleh)
 Pasar
Jumlah =2
Kebutuhan air = 2 x 3 x 20
= 120 liter/hari
 Pertokoan
Jumlah = 29
Kebutuhan air = 29 x 40 x 20
= 23200 liter/hari
 Rumah makan
Jumlah =4
Kebutuhan air = 4 x 40 x 20
= 3200 liter/hari
 Sekolah
Jumlah = 12
Kebutuhan air = 12 x 50 x 40
= 24000 liter/hari
 Hotel
Jumlah =0
Kebutuhan air = 0 x 250 x 30

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


18
Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

= 0 liter/hari
 Perkantoran
Jumlah =1
Kebutuhan air = 1 x 100 x 15
= 1500 liter/hari
 Tempat ibadah
Jumlah = 22
Kebutuhan air = 22 x 10 x 15
= 3300 liter/hari
 Rumah sakit
Jumlah =1
Kebutuhan air = 1 x 350 x 30
= 10500 liter/hari

Tabel 18. Kebutuhan Air Non Domestik


Asumsi
Jumlah Pemakaia Kebutuhan
Jumlah
n Air Air Non
Penggun
Rata-Rata Domestik
Jenis Fasilitas a
2020 2035
(unit (unit (l/org/
(orang) (l/hari)
) ) hari)
Pasar 2 2 3 20 120
Pertokoan 27 29 40 20 23200
Rumah makan 4 4 40 20 3200
Sekolah 11 12 50 40 24000
Hotel 0 0 250 30 0
Perkantoran 1 1 100 15 1500
Tempat ibadah 20 22 10 15 3300
Rumah Sakit 1 1 350 30 10500
Jumlah 65.820 l/hari
0.0007618
m3/dt
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020.
2.3. Kehilangan Air dan Debit Rata-Rata Harian
Kehilangan air adalah selisih antara banyaknya air yang disediakan
kepada konsumen dengan yang sampai ke konsumen. kehilangan air
dapat disebabkan oleh teknis dan non teknis. Secara teknis
disebabkan oleh kebocoran pipa dan limpahan tangki reservoir.

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


19
Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

Sedangkan kehilangan air non teknis disebabkan beberapa faktor


diantaranya: konsumsi tak resmi, ketidakakuratan meter air, dan
kesalahan penanganan data. Persen kehilangan air rata-rata di
Indonesia berkisar 33%. Nilai kehilangan air dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut.

Q kehilangan air (m3/dt)=


33% x [kebutuhan air domestik + kebutuhan air non domestik]

Debit rata-rata harian diperoleh dari penjumlahan kebutuhan air


domestik, kebutuhan air non domestic, dan kehilangan air.
Q Rata-Rata Harian air (m3/dt)=
Q air domestik + Q air non domestik + Q kehilangan air

Perhitungan :
Q kehilangan air (m3/dt) = 33% x […… +……]
= ……..m3/dt

Q Rata-Rata Harian air (m3/dt) = ….. +……. +…….


= …… m3/dt
2.4. Debit Harian Maksimum (Qhm)
Debit harian maksimum merupakan debit puncak ketika air
didistribusikan kepada konsumen. Debit harian maksimum
dipengaruhi faktor harian maksimum atau (fhm) sebesar 120% dari
debit rata-rata harian.
Q harian maksimum=
fhm x Q Rata-Rata harian

Perhitungan :
Qhm = 120% x …….
= ………… m3/dt

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


20
Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

2.5. Debit Pemadam Kebakaran (Qpmk)


Kebutuhan air untuk pemadam kebakaran bertujuan untuk daerah
yang rawan kebakaran. Pada umumnya PMK membutuhkan 10% dari
Qhm.
Q pemadam kebakaran=
10% x Qhm

Qpmk = 10% x …….


= …….. m3/dt
2.6. Kebutuhan Air Total
Kebutuhan air total adalah hasil penjumlahan dari debit harian
maksimum dan debit pemadam kebakaran.

Q Kebutuhan Air Total=


Qhm + Qpmk

Perhitungan :
Qtot = ……… m3/dt + …….. m3/dt
= ……… m3/dt

Tabel 19. Kebutuhan Air Desa Trihanggo


Q Q Q Q
domestik non loss Rata- Qhm Qpmk Qtot
domestik Rata
m3/dt

Sumber: Hasil Perhitungan.

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


21
Modul Perencanaan Distribusi Air Minum

Jurusan Teknik Lingkungan FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta


22

Anda mungkin juga menyukai