Anda di halaman 1dari 17
saan FILTRASI MAKSUD PROSES, Filtrasi merupakan suatu proses pengolahan air dengan cara mengalirkan air baku amelewati suatu filter dengan media dari bahan-bahan butiran dengan diameter butir tertentu dan disusun dengan ketebaln tertentu. Bahan yang umum digunakan sebagai media filer adalah pasir, sehingga bangunan filrasi yang umum digunakan dalam pengolahan air disebut sebagai saringan pai (sand ter) Proses i 4litujukan untuk membuang bahan-behan yang terdapat dalam sir seperti partikel-partikel tersuspensi; bahan-bahan organik penyebab bau, warna dan rasa pada air; serta organisme mikro seperti ganggang dan jamur termasuk bakteri-bakteri yang mungkin terdapat dalam air baku. MEKANISME PROSES, Sclama air dilewatkan melalui media filter akan terjadi proses pembersihan/pemisahan partikel-partikel dan bahan-bahan yang terdapat dalam air ‘menurut mekanisme sebagai berikut 1, Penahanan, Partikel-partikel dan bahan-bahan dengan ukuran butir yang lebih besar dari rongga antara butir-butir pasir akan tertahan dan melekat pada butir-butir pasir. Melekatnya partikel-partikel dan bahan-bahan ini akan memperkecil ukuran rongga yang dapat mempertinggi daya penyaringannya, 2. Pengendapan. Rongga antara buti-butir pasir akan berlaku sebagai ruang sedimenta bagi partikel tersuspensi yang sampai ke tempat tersebut dan akan tetap melekat pada butir pasir karena adanya gaya adhesi. 3. Proses Biologis. Bahan organik seperti ganggang dan plankton yang terdapat dalam air memungkinkan adanya kehidupan organisme mikro dalam media filter. Bahan organik ini akan membentuk suatu lapisan \gis (biological film) pada permukaan atas media saringan. Organisme mikro yang hidup pada lapisan ini bertindak sebagai media filtrasi secara biologis. a Scanned with CamScanner ibat tertahannya partikel ionik setelah dinetralisir muatan listrikaya oleh muatan listrik yang dikandung oleh butir- butir pasir. PARAMETER OPERASI Gradasi Butir Fungsi filter yang baik akan ditentukan oleh gradasi dari butiran medianya. Pemilihan ukuran yang terlalu halus akan menyebabkan sulitnya proses aliran air di dalam ‘media filter dan akan menurunkan produktiftasaya serta menyulitkan pemelibaraan. Sedang untuk butiran terlalu kasar akan menyebabkan bakteri ataupun kotoran halus sulit tersaring, Uniformity coefficient (koefisien keragaman) dan effective size (diameter efektif) dari suatu media pasir merupakan faktor dominan yang menentukan efektifitas suatu filter. Koefisien keragaman atau sering disebut dengan istilah derajat sama rata ‘menunjukkan suatu nilai perbandingan ukuran diameter butiran dio dengan djo atau disingkat dao/djo. Nilsi doo adalah ukuran diameter media filter yang mana 60% dari sampel Jolos dari saringan/ayakan dengan ukuran tertentu, sedang dio adalah ukuran diameter media filter yang mana hanya 10% dari sampel yang lolos. Besar diameter efektif atau sering disebut dengan istilah derajat kerja ditunjukkan oleh nilai dio dari suatu bahan filter. Media filter yang digunakan dalam proses penyaringan air sangat bervariasi, ‘namun pada umumnya digunakan ukuran butir yang relatif seragam atau butiran dengan gradasi sempit (narrowly graded). Untuk saringan pasir lambat, misalnya dengan diameter efektif 0,15 - 0, 35 mm dan koefisien keragaman 2,00 (Salvato, 1982) atau dengan diameter efektif 0,25 - 0,35 mm dan koefisien keragaman 2,0 - 3,0 (Ablayla, 1980), Sedang untuk saringan pasir cepat, misslnya dengan diameter efektif 0,50 - 0, 70 ‘mm dan koefisien keragaman 1,50 - 2,00 (Salvato, 1982) atau dengan diameter efektif 0,45 - 0,55 mm dan koefisien keragaman < 1,5 (Al-layla, 1980). Scanned with CamScanner aa a Untuk mencegah lolosaya butir-butir media fiter ke dalam lapisan pendukung di bavahnys atau untuk mencegah lolosaya buti-butir media pendukung pada lapis di bawahnya yang ukuran butimya lebih besar, maka disyaratkan suatu nilai perbandingan sebagai berikut yang berarti bahwa : dengan : D = diameter butir besar, 4. = diameter butir kecil. Tebal Media Filter Selain derajat sama rata dan derajat kerja diperlukan suatu lapisan filter dengan ketebalan tertentu. Ketebalan lapisan filter yang umum digunakan dalam proses penyaringan air bervariasi antara 0,45 - 0,90 m (Salvato, 1982), 0,60 - 0,75 m (Peavy, 1986), 0,75 - 0,90 m (Sing, 1980), 0,90 - 1,10 m(Punmia, 1979) atau 1,00 - 1,50 m (AL layla, 1980). Semakin tebal lapisan filter tidak memberikan peaingkatan efisiensi fltrasi secara signifikan, karena sebagian besar partikel padat yang terdapat dalam air tertahan pada lapisan filter paling atas, schingga sering menyebabkan terjadinya sumbatan Permukaan (surface clogging). Kondisi demikian dapat dilihat dari terjadinya pengurangan tinggi tekanan air (headloss) di dalam media filter. Lebih dari 90% total kehilangan tinggi tekanan air terjadi pada 1/3 (sepertiga) tebal lapis filter paling atas, Sisanya didistribusikan pada lapis di bawahnya, Pada saringan pasir lambat, sumbatan Permukaan disebabkan oleh terbentuknya film biologis (schmutzdecke) pada permukaan atas filter, sehingga terjadi penumpukan bahan-bahan yang tersaring pada lapisan tersebut. Sedang pada saringan pasir cepat, sumbatan permukaan discbabkan oleh terjadinya stratifikasi butiran media filter setelah dilakukan proses pencucian/pembilasan. Stratifikasi media filter ditandai dengan terkumpulnya butiran pasir ukuran paling kecil pada permukaan atas filter, dan berangsur-angsur pada lapis di bawahnya dengan ukuran yang lebih besar. aa a — F Scanned with CamScanner ED renee BANGUNAN FILTRASI Proses Operasi Proses filtasi dimulai dari dimasukannya air ke dalam bangunan fitrasi melewati bapian Pemasukan (infer) dan disebarkannya aliran air menuju ke seluruh permukaan fiker. Selanjutnya air mengalir melewati media fiter, sehingga terjadi proses penahanan Partkel-partikel suspensi dan bahan-bahan tersaring lainnya, Fikrat air yang sudah realatif bersih ditampung di dalam suatu sistem jaringan Pematusan (underdrain system) yang ditempatkan pada dasar bangunan fitrasi. Jaringan Pematusan dapat berupa alur-alur yang diisi dengan susunan bebatuan di bawah lapisan Pendukung filter, atau dengan sistem jaringan perpipaan dengan pipa perforasi Selanjutnya air dikeluarkan dari bangunan filtrasi melewati bagian pengeluaran (outlet) dengan mulut/ambang outlet yang elevasinya sedikit di atas permukaan media filter. Hal inj untuk menjaga agar media filter selalu terendam air. Kondisi ini ditempuh agar aliran air berlangsung melewati suatu media butiran jenuh air, schingga proses fitrasi berlangsung secara sempuma. Untuk menyediakan tinggi tekanan air yang memungkinkan terjadinya proses aliran air melewati media filter, permukaan air di dalam ruang filtrasi dijaga pada ketinggian antara 0,90 - 1,60 m di atas permukaan medi filter. Jenis-Jenis Filter Menurut kecepatan alirannya, filter pasir dapat diklasifikasikan sebagai filter pasir lambat dan filter pasir cepat, sedang menurut sistem alirannya dibedakan filter dengan aliran secara gravitasi dan filter dengan aliran bertekanan, Filter Pasir Lambat (Slow Sand Filter) Fiter pasir lambat sangat praktis untuk menyaring air yang mempunyai kekeruban yang lebih rendah dari 50 mg/l dan sangat efsien apabila kekeruhannya sekitar 10 mg/ atau lebih rendah. Apabila kekeruban air di atas 50 mg/l maka dalam waktu 1 sampai 3 har filter sudah tersumbat. Contoh Konstruksi filter pasir lambat dsajikan pada Gambar 1. a TT TTD ay Scanned with CamScanner ine wares mut Toot ~ 5 urensox fureaco — 2 wwatea surrey Fouaicrruune FLYER eOTTOw room Toot Gambar 1. Filter pasir lambat (Hofkes, 1983). Filter pasir lambat pada umumnya dioperasikan dengan laju filtrasi antara 100 - 250 Vmm"/jam (Salvato, 1982) atau sedikit lebih besar yaitu antara 100 - 400 Vax"/jam (Al- layla, 1980). Media filter yang digunakan sebaiknya seragam dengan koefisien keragaman sekitar 2,0 dengan ukuran butir antara 0,15 - 0,35 mm (Salvato, 1982) atau sedikit lebih besar yaitu dengan koefisien keragaman sekitar 2,0 - 3,0 dengan ukuran butir antara 0,25 - 0,35 mm (Alayla, 1980). Semakin kecil ukuran butir akan semakin baik, tetapi media filter lebih cepat tersumbat schingga menambah beaya operasi ‘Tebal filter antara 0,45 - 0,90 m (Salvato, 1982) atau lebih tebal yaitu antara 1,00 = 1,50 m (Ablayla, 1980). Untuk mencegah masuknya dan tersumbataya jaringan pematusan, maka di bawah media filter dipasang lapisan pendukung filter terbuat dari susunan kerikil dengan tebal 0,30 - 0,50 m yang berlapis-lapis dengan ukuran butir semakin ke bawah semakin besar, seperti dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini ‘Tobel 1, Tipikal susunan media filter dan lapisan pendukung (iter pasir lambat) Tapisan-filter Tebal (cm) ‘Diameter butir (mm) Media 0,45 - 1,50. 0,15 - 0,35 mm Pasir L sire Tos 00S Tam Pasta 0,05 - 0,10 m 8-15 mm ‘Kerik 0,10-0,15m 15-30 mm Kerikal 0,10 m 50-100 mm Kerikal TO ig "Scanned with CamScanner me, Sistem pematusan yang dipergunakan untuk menampung filtrat air dapat dibuat dari pipa-pipa lateral dengan garis tengah 100 - 300 mm dan dipasang persis di bawah lapisan pendukung dengan jarak pemasangan 1,00 - 3,00 m. Pipa lateral meoggunakan pipa perforasi dari bahan plastik, PVC, beton ataupun pipa tahan karat (Galvanized iron). Seluruh pipa lateral disambungkan ke pipa utama yang selanjutnya akan membawa filtrat air menuju ke bagian pengeluaran (outlet), Pematusan dengan jaringan pips digunakan pada bangunan filter ukuran kecil, sedang untuk bangunan dengan ukuran ‘yang lebih besar, pematusan filtrat air umumnya dilakukan dengan menggunakan pelat lantai yang disusun di atas penyangga dari blok-blok beton atau dengan pelat beton pori (lihat Gambar 2). sexs TITERS moss secnan overran secon 2 mecastconenre sss wt wi ‘Per sows on ncasT ancaere was onus concaere out ST AeCOVENBLE STE FMS Gambar 2. Sistem Pematusan Filtrat (Underdrain sistem). Keuntungan penggunaan filter pasir lambat adalah sangat efektip dalam menahan bakteri dan partikel-partikel suspensi dalam air, dapat mengurangi wama, rasa dan bau. Mengingat bahwa mekanisme proses filtrasi dalam filter pasir lambat sebagian besar oleh pengaruh proses degradasi pada film biologis (schmutzdecke), maka unjuk kerjanya sangat dipengaruhi oleh organisme mikro yang tumbuh dalam film biologis tersebut. PT 6) Scanned with CamScanner Perunbsban organism mikro perlu waktu dan sangat dipengaruhi oleh subu dan pH air. Selan itu Stet pas lambat sangat peka terhadap perubahan Kekeruhan air dan tidak sesualspabila kandungan bahen organik dalam sir culup tinggi. Peningkatan kekeruhan air yang boa dapat mempengaruhi lama waktu operasi filter pasir lambat akibat ‘erutupay® Por-pori film biologis och partkel suspensi yang berlebihan, Luas area yang diperlukan untuk pengolahan air dengan fier pasir lambat cukup besar sehingga kurang ‘menguntungkan apabila digunakan untuk peayediaan ar bersih dengan skala besar. Filter Pasir Cepat (Rapid Sand Filter) Digunakan untuk menyaring air keruh dengan laju penyaringan yang lebih tinggi dibanding filter pasir lambat. Apabila air sangat keruh, sebelum air disaring terlebih dahulu dilakukan proses pengendapan yang diawali dengan penambahan bahan koagulan, Contoh konstruksi filter pasir cepat disajikan pada Gambar 3 —— ovsrTypnat section aasesecron Gambar 3. Filter pasir cepat (Hotkes, 1983). Filter pasir cepat umumaya dioperasikan dengan laju filtrasi 1.700 - 3.300 Vm"/jam (Salvato, 1982) atau sedikit lebih besar yaitu antara 4.000 - 5.000 V/m"/jam (Al- layla, 1980), Namun demikian ada pula yang dioperasikan jauh lebih besar lagi yaitu antara 5,000 - 15.000 Vm'/jam (Hofkes, 1983). Scanned with CamScanner ‘Ukuran butir pasir yang digunakan sebagai media filter antara 0,45 - 0,55 mm dengan koefisien keragaman maksimum 1,50 (Ablayla, 1980) atau lebih besar lagi yaitu ukuran butir 0,50 - 0,70 mm dengan koefisien keragaman 1,50 - 2,00 (Salvato, 1982). ‘Tebal Iapisan filter antara 0,60 - 0,70 m (Salvato, 1982) atau sedikit lebih tebal, dengan lapisan pendukung berupa susunan kerikil setebal lebih kurang, 0,38 - 0,60 m, ditambah lupisan antara berupa pasir kasar setebal 0,075 m dengan ukuran butir antara 0,8 - 2,0 mum. Susunan media filter, apisan antara dan lapisan pendulaing dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. ‘Tabel 2. Tipikal susunan media filter dan lapisan pendukung (filter pasir cepat) Lapisan-filter Tebal (em) Diameter butir (mm) Media| 0,60 - 0,70 m 0,45 - 0,55 mm. Pasir |: or wise Tita Paiiaae 0,05 - 0,08 m 2-Smm Kerikil 3-12 mm Kerik 12-20 mm Kerik 20-38 mm, Keri 0,13-0,20 m 38-65 mum Kerk Sistem pematusan pada filter pasir cepat lebih rumit dibandingkan pada filter Pasir lambat. Hal ini mengingat bahwa selain berfungsi sebagai sarana penampung filtrat air selama proses filtrasi, sistem pematusan ini juga berfingsi untuk mendistribusikan air selama pelaksanaan pembilasan filter (Backwashing operation). Dalam perancangan, sebaiknya luas lubang pipa lateral total lebih Kurang 0,3 - 0,5 % luas filter, sedang luas penampang pipa lateral total lebih kurang 3 kali as strainer atau 3 kali total luas lubang pipa lateral, dan luas penampang pipa utama (manifold) 1,5 - 2,0 kali total luas Penampang pipa lateral. Konstruksi pipa jaringan pematusan dapat dilihat pada Gambar 4, Untuk lebih mempermudah penyebaran air bilasan secara merata ke seluruh bidang permukaan filter biasanya digunakan lantai dasar dari pelat beton yang dilengkapi dengan aS Scanned with CamScanner strainer yang terbuat dari bahan plastik, porselin atau Jogem dan dipasang pa smasing-masing 0,20 m. jarak Gambar 4, Sistem jaringan pematusan (Huisman, 1980). Keuntungan penggunaan filter pasir cepat dalam proses pengolahan air adalah dapat menyediakan sir olahan dalam waktu yang relatip cepat, karena kapasitas filtrasinya yang relatifbesar, sehingga sesuai digunakan dalam penyediaan air bersth skala besar. Selain itu juga dapat mengurangai wama, rasa dan bau serta menahan sebagian bakteri. Kelemahan penggunaan filter pasir cepat adalah tidak dapat menahan bakteri patogen, schingga sebelum didistribusikan harus ditambah bahan pembunuh kuman terlebih dahulu. Filter Bertekanan (Pressure Filter) Prinsip kerja hampir sama dengan filter pasir cepat, hanya digunakan tekanan selama proses penyaringan. Tebal lapisan pas sekitar 0,45 - 0,75 m, sedang ukuran butir ‘antara 0,40 - 0,60 mm. Laju filtrasi antara 4.800 - 15.000 Vm‘/jam. Keuntungan penggunaan filter bertekanan, antara lain portabel, sehingga ideal untuk memenuhi Kebutuhan air kelompok Kecil masyarakat. Kerugiannya adalah kapasitas filtrasinya aa a Scanned with CamScanner rendah, sulit dalam operasi dan pemeliharaan mengingat media terletak dalam tanki tertutup, dan tidak dapat menahan bakteri. aw waren ur wasevare = Ne anscxance waseaares suear saurenco Gambar 5, Filter pasir bertekanan (Hofkes, 1983). PEMBERSIHAN FILTER Dalam penggunaan filter maka pada setiap periode pengoperasianaya perlu dilakukan pembersihan media filter yang digunakan. Pembersihan filter dilakukan apabila proses filtrasi sudah tidak bekerja secara optimal lag, yaitu apabila media filter sudah tersumbat yang ditandai dengan menurunnya debit operasi atau peningkatan kehilangan tinggi tekanan air di dalam media filter. Pembersiban filter bertujuan untuk mengeluarkan kotoran yang tertangkap di antara butir-butir media filter. Pembersihan filter pasir cepat dilakukan dengan cara mekanis yaitu mengupas lapisan permukaan filter setebal lebih kurang 0,5 - 2,5 em dan menggantinya dengan media filter yang masih baru. Berbeda dengan filter pasir lambat yang mempunyat umur operasi yang cukup lama, filter pasir cepat (termasuk filter bertekanan) biasanya mempunyai umur pelayanan yang relatifsingkat atau dengan kata lain penyumbatan filter lebih mudah terjai, Pembersihan media filter untuk filter pasir cepat dan filter pasir bertekanan dilakukan dengan cara mengalirkan aliran air pencuci / pembilas dengan arab aliran yang pada saat proses filtrai. Proses pembersihan dengan cara berlawanan dengan arah aliran demikian disebut dengan istilah backwashing. Selama proses pencucian / pembilasan, Scanned with CamScanner a bahan-bahan yang menyumbat filter akan terlepas dan akan dikeluarkan bersama-sama dengan air bilasan. Pembilasan filter dapat dilakukan dengan laju lebih kurang 56.000 Vox'jam selama paling tidak 10 menit, dan pembilasan dihentikan apabila air bilasan sudah tampak jernih kembali. Tekanan air yang diperiukan untuk pelaksanaan pembilasan adalah lebih kurang 1 - 2 atmosfer. Untuk membantu melepaskan bahan-bahan padat yang tertangkap di dalam media fiter, biasanya sebelum air bilasan dialirkan, maka terlebih dahulu pasir digemburkan dengan cara menginjeksikan udara yang bertekanan searah dengan arah aliran air bilasan. Penginjeksian udara dilakukan dengan laju lebih Kurang 1.000 - 1500 Vm'/menit, sehingga terjadi pelepasan susunan filter dengan peningkatan tebal sampai 1,5 kali tebal semula, Mekanisme backwashing filter pasir cepat ditunjukkan pada Gambar 6. extern [rare vasa warea_4 Tome ste Ereretd oman var oveartow me: secur wae | ame Rom cxenaweu, ToWasTE Gambar 6, Proses pembilasan filter (Hofkes, 1983). TT, on Scanned with CamScanner PERANCANGAN KOLAM FILTRASI Kolam filtrasi digunakan untuk membuang bahan-bahan yang terdapat dalam air sepertipartikel-partikel tersuspensi; bahan-bahan organik penyebab bau, wama dan rast pada air; serta organisme mikro seperti ganggang dan jammur termasuk bakteri-bakteri yang mungkin terdapat dalam air baku. Dalam bab ini diberikan contoh perancangan kolam filter pasir cepat yang digunakan untuk melakukan proses filtrasi air baku yang telah mengalami proses pengolahan di kolam pengendapan akhir (clarifier). Ketentuan-ketentuan yang mendasari perancangan (kriteria rancangan) filter pasir cepat adalah sebagai berikut : a. Laju fitrasi 2 1,7-5,0 mm? jam ~ OC b, Ukuran butir media filter 10,45-0,$5mm 3 . Tebal filter :0,60-0,70m = >) 4 4, Tebal lapisan pendulaing :0,50-0,70m >» + ¢, Kedalaman air di atas media filter :0,90-1,60m ~ 1/9 e, Jaringan pematusan : ~ Luas lubang pipa lateral total + 0,3 0,5% luas permukaan filter) ~ Luas penampang pipa lateral total + 0,9+1,5% luas permukaan filter | ~ Luas penampang pipa manifold 1,35 - 3,0% luas permukaan filter. Digunakan kolam filter berbentuk empat persegi panjang yang terdiri dari beberapa unit filter. Untuk keperluan pemeliharaan minimal disediakan 2 buah kolam, sehingga pada saat kolam perlu perawatan, operasi pengolahan air tidak perlu dihentikan (Perawatan dilakukan secara bergantian). Selain itu, untuk keperluan pembilasan filter ‘minimal disediakan 1 unit filter yang siap dioperasikan setiap saat sebagai pengganti pada saat suatu unit filter sedang dibersihkan. Direncanakan instalasi pengolahan air yang digunakan untuk keperluan penyediaan air dengan kapasitas 250 Vdetik ag yo a Scanned with CamScanner mamma Perancangan kolam filter pasir cepat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut : + Beban air yang diolah (Q): Q= 0,250 m'/det = 0,250 (m’/det) x 3600 (det/jam) = 900 m?/jam © Luas permukaan filter yang diperlukan (Ad : = _Debit aj fitrasi = 900 (m? / jam) 4m? / mi. jam) = 225m? ‘* Digunakan 10 unit filter dengan ukuran masing-masing 4,50 m x 5,00 m yang, dioperasikan secara paralel, ° Schingga luas penampang total (Aa) : ‘Ae = 10x (4,50 mx 5,00 m) = 225m => OK © Menentukan kedalaman kolam filtrasi (bau!) : - Tebal filter (T) + 0,60 - 0,70 m, digunakan 0,70 m = Tebal lapisan pendukung (T,) 10,50 - 0,70 m, digunakan 0,60 m - Kedalaman air di atas media filter (T,) : 0,90 - 1,60 m, digunakan 1,20 m ~ Tinggi jagaan (Tj) diginkaros0a~ sehingge : but =Te+T, +1247 ),70 + 0,60 + 1,20 + 0,80 (m) 30 m (di atas jaringan pematusan) TL, Scanned with CamScanner ¢ Menentukan dimensi jaringan pematusan (underdrain system) : + Dimensi pipa utama (manifold) Beban aliran setiap unit filter Q, = (0,250 m'/detik) / 10 Dissumsikan kecepatanaliran di pipa utama :« = 0,08 midst Schingga luas penampang pipa utama yang diperlukan : = 0,025 m'/detik 0,025 (m® / det) 0,08 m/ det) = 0,3125 m* Ap = Jadi diameter pipa utama (D,.) : 2 1 Low(Op Dp. = ,|4203125 (m?) * 3m = 0.3125 m? Digunakan pipa utama dengan diameter 0,65 m yang dipasang memanjang pada tengah-tengah bidang alas filter, dengan slope 1 : 200 © Kontrol luas penampang pipa utama Age te nx(063)? 0,3317 m? (syarat > 1,35% A-filter = 0,3038 m’, dan <3,0% A-filter = 0,675 m’) = 0K Scanned with CamScanner z wi = ¢- Dimensi pipa cabang (Jateral) Digunakan 5 jalur pipa cabang pada setiap sisi ‘Sehingga beban aliran setiap jalur pipa Q,. = (0,025 m’/detik) / (2 x5) = 0,0025 m’/detik Diasumsikan kecepatan aliran di pipa cabang ‘T= 0,10 m/d&b Schingga huas penampang pipa cabang yang diperfukan : 0,0025 (m? / det) 0,10 m/ det) Age = = 0,025 m? Jadi diameter pipa cabang (D,.) : , Fact (Dye)? = 0,025 a? Dye = [£52025 (m?) ® =0,178m Digunakan pipa perforasi dengan diameter 8” (= 0,203 m) yang dipasang melintang dan disambungkan ke pipa utama, dengan slope 1 : 150 © Kontrol luas penampang pipa cabang : Ane Jaen x(0203) x10 = 0,323 m? (syarat > 0,9% Acfilter = 0,2025 m’, dan < 1,5% A-filter = 0,3375 m*) => OK i aT eS, Scanned with CamScanner © Menentukan dimensi saluran penampun, bilasan : Digunakan dua jalur saluran pembilas dengan penampang berbentuk U : Diasumsikan Iaju pemblasan 0,50 mY/x?anenit, sehingge debit alan pada setip saluran penampung air bilasan-adalah : Q = 1/2.x0,50 (m°/ea? menit) x 4,50 m x 5,00 x 1 (snin) / 60 (det) = 0,09375 m°/det = 0,09375 (m’/det) x 35,2452 (f*/ m’) = 3,3042 Wider Dimensi saluran penampung air bilasan selanjutnya ditentukan secara grafis dengan menggunakan kurva pada Gambar 1 berikut Gambar 1. Diagram skematis dimensi saluran peluap berbentuk U. untuk Q, = 3,3042 ft’/det, maka berdasarkan kurva tersebut di atas ukuran-ukuran_ saluran adalah B 5.0 inch = 0,381 m, dan W= 115 inch =0,292 m Scanned with CamScanner nd Ditetapkan tinggi jagaan: Ty = 5 cm = 0,05 m Tinggi minimum saluran (Twin) is y” Tria = Gas ae . (oom (mn? Leet)” eeoee 14x 0,381 (m) ’ = 0,314 + 0,05, = 0,364 m Tinggi saluran: = T = W+(W+B/2) = 0,292 + (0,292 + (0,381)/2) ),775 m > Tinggi minimum = 0,364 m => OK Lebar saluran B =0,381m Oh, Scanned with CamScanner

Anda mungkin juga menyukai