UU No.7/2004
Sumber Daya Air
PP No. 16/2005
Pengembangan
SPAM
WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB
PENGEMBANGAN SPAM
PEMERINTAH PEMERINTAH
PEMERINTAH
PROVINSI DAERAH
Antar provinsi,
Fasilitasi bersifat khusus,
Lintas
Pengembangan strategis, bersifat Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Nasional maupun
Spam
Internasional
Membentuk BUMD Membentuk BUMD
Kelembagaan Membentuk BUMN
Provinsi Kabupaten/Kota
Lintas
Izin Penyelenggaraan Lintas Provinsi Kabupaten/Kota
Kabupaten /Kota
Sedang Kecil
No Uraian Kriteria Metro Besar (100-500)rb (20-100)rb Desa
(>1jt) jiwa (500rb-1 jt) jiwa jiwa jiwa (<20 rb) jiwa
3 Konsumsi HU (L/o/h) 30 30 30 30 30
11 Tekanan air dalam pipa min 10 & 70 10 & 70 10 & 70 10 & 70 10 & 70
& max (mka)
12 Jam Operasi 24 24 24 24 24
KEBOCORAN
Kehilangan air dalam terminology untuk Sistem Penyediaan Air Minum di perkotaan disebut
sebagai “unaccounted for water” (UFW), yaitu sejumlah air yang hilang dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan
Kehilangan air yang dapat ditoleransi adalah sekitar 20 %, yaitu merupakan angka
“kesepakatan” yang dianggap realistis. n tidak dapat dipertanggung jawabkan
Kehilangan air ini terdiri atas 2 yaitu :
1. Kehilangan fisik kebocoran yang sebenarnya (leakage) yang terjadi disebabkan oleh
adanya faktor gangguan, kerusakan dan keausan, disamping adanya ketidak-
sempurnaan dari perpipaan maupun meter air yang digunakan
2. Kehilangan non fisik (atau kebocoran administratif). disebabkan oleh adanya sambungan
liar, kesalahan pembacaan meter dan sejenisnya
KEBOCORAN (LANJUTAN,,,)
KOAGULASI
FLOKULASI
SEDIMENTASI
FILTRASI
1. KOAGULASI
Koagulasi merupakan proses penambahan bahan kimia tertentu
(coagulant) dan pencampuran secara cepat (rapid mixing) dengan kriteria
tertentu pada air baku sehingga partikel terlarut seperti koloid dapat saling
menempel membentuk partikel yang mudah mengendap
2. FLOKULASI
Flokulasi merupakan proses penyetabilan padatan setelah proses koagulasi
dengan pengadukan lambat sesuai kriteria yang ditentukan
sehingga menjadi partikel yang mudah mengendap
3. SEDIMENTASI
Sedmentasi merupakan proses mengendapkan partikel flokulen yang
telah terbentuk dari proses pengadukan cepat dan lambat
4. FILTRASI
Filtrasi merupakan pemisahan flok yang tidak terendapkan melalui media
porous tertentu seperti pasir, antrasit atau media lain dengan kondisi
tertentu sesuai kriteria yang ditetapkan sehingga padatan akan
tertahan pada media tersebut
5. DESINFEKSI
Desinfeksi merupakan proses untuk membunuh bakteri-bakteri patogen
penyebab penyakit, mikroorganisme dan sebagai oksidator dalam air
UNIT RESERVOIR
Reservoir digunakan dalam sistem distribusi untuk menyeimbangkan debit pengaliran,
mempertahankan tekanan, dan mengatasi keadaan darurat. Untuk optimasi penggunaan,
reservoir harus diletakkan sedekat mungkin dengan pusat daerah pelayanan
1. Menurut operasi dan fungsinya, reservoir dibagi 2 :
a. Equalizing Reservoar
Air dipompakan ke elevated reservoir dan jaringan distribusi. Air bergerak ke elevated
reservoir ketika pemakaian air sedikit atau tidak ada pemakaian sama sekali. Dan air
bergerak ke elevated reservoar bersamaan dengan pemompaan menuju area pelayanan
b. Distribution Reservoar
Air dipompakan langsung ke elevated reservoar dan dari sini air mengalir secara gravitasi
menuju area pelayanan. Reservoir tersebut biasanya digunakan untuk meratakan tekanan
pada sistem distribusi
2. Penentuan kapasitas reservoir :
a. Komponen reservoir distribusi, yaitu :
- Besar cadangan air untuk kestabilan (kondisi maksimal dan minimal)
- Besarnya cadangan air untuk kebakaran
- Besarnya air untuk keadaan darurat
b. Variasi dari sistem pengaliran
c. Waktu pemompaan
UNIT DISTRIBUSI
o Sistem distribusi dapat berupa jaringan perpipaan yang terkoneksi satu dengan lainnya
membentuk jaringan tertutup (loop), sistem jaringan distribusi bercabang (dead-end
distribution system), atau kombinasi dari kedua sistem tersebut (grade system)
o Ketentuan dalam perancangan denah (lay-out) sistem distribusi :
a. Denah berdasarkan keadaan topografi wilayah pelayanan dan lokasi instalasi
pengolahan air
b. Tipe sistem distribsi ditentukan berdasarkan keadaan topografi wilayah
c. Jika sistem gravitasi seluruhnya tidak bisa, kombinasikan sistem gravitasi dan pompa
d. Jika perbedaan elevasi wilayah pelayanan terlalu besar atau lebih dari 40 m, bagi
wilayah menjadi beberapa zona
o Kkriteria Pipa Distribusi
No Uraian Notasi Kriteria
1 Debit Perencanaan Q max Kebutuhan air hari maksimum
Q max = F max x Q rata-rata
2 Faktor jam puncak F.max 1,15 - 3
3 Kecepatan aliran air dalam pipa
a) Kecepatan minimum V min 0,3-0,6 m/det
b) Kecepatan maksimum V.max 3,0-4,5 m/det
- Pipa PVC V.max 6,0 m/det
- Pipa DCIP
4 Tekanan air dalam pipa
a) Tekanan minimum H min (0,5 - 1,0) atm, pada titik
b) Tekanan maksimum H jangkauan pelayanan terjauh.
- Pipa PVC maks 6-8 atm
- Pipa DCIP 10 atm
- Pipa PE 100 12.4 MPa
- Pipa PE 80 9.0 MPa
UNIT DISTRIBUSI, (LANJUTAN,,,)
A. SISTEM PENGALIRAN
Distribusi air minum dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung kondisi topografi
yang menghubungkan sumber air dengan konsumen
Sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah yang
belum mendapat pelayanan air minum dan memiliki kepadatan penduduk yang
tinggi serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada
daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam perencanaan induk kota