Oleh :
IIM IBRAHIM
Air limbah
non kakus
(grey 70% air tanah di Masyarakat membayar
water) Indonesia tercemar 14.000 ton per hari tinja 25% lebih mahal untuk air
mencemari badan air minum perpipaan
• Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
• Peraturan Menteri LH nomor 01 tahun 2010 tentang
Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air
• Permen LH No 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air
Limbah
• Permen LHK No 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik
• Perda Provinsi tentang Pengendalian Pencemaran Air
dan Baku Mutu Air Limbah
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Pasal 37
“Setiap penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang
membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mencegah
dan menanggulangi terjadinya pencemaran air.”
• Pasal 40 ayat 1
“Setiap usaha dan/atau kegiatan yang membuang air limbah ke
air atau sumber air wajib mendapat izin tertulis dari
Bupati/Walikota”
BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
PERMEN LHK NOMOR 68 TAHUN 2016
Tersendiri
Tanpa menggabungkan air limbah domestik dengan air
limbah dari kegiatan lain.
Terintegrasi
Menggabungkan air limbah domestik dengan air limbah
dari kegiatan lainnya kedalam satu sistem pengolahan
air limbah.
Pengolahan air limbah secara tersendiri wajib memenuhi BMAL
Lampiran I
BOD mg/L 30
Amoniak mg/L 10
Keterangan:
Rumah susun, penginapan, asrama, pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan, perkantoran,
perniagaan, pasar, rumah makan, balai pertemuan, arena rekreasi, permukiman, industri, IPAL
kawasan, IPAL permukiman, IPAL perkotaan, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api,terminal dan
lembaga pemasyarakatan .
LAMPIRAN II
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor : P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016
Tanggal : 9 Agustus 2016
Qmax = Σ n
i (Qi+…+Qn) + Qm
Keterangan
Qmax : Debit air limbah paling tinggi, dalam satuan
m3/waktu.
Qi-n : Debit air limbah domestik paling tinggi dari
kegiatan i-n, dalam satuan m3/waktu.
Qm : Debit air limbah paling tinggi dari kegiatan m,
dalam satuan m3/waktu.
CONTOH PENGHITUNGAN
= 150m3 / hari
PENGHITUNGAN BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK TERINTEGRASI
Σ
n CiQi + CnQn
Cmax =
i
Qi + Qn
Keterangan
Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil untuk Parameter COD = 150mg/ltr
(Permen LH No.5 Tahun 2014)
Σ
n CiQi + CnQn
Cmax =
i
Qi + Qn
100.50 + 150.100
C max
=
50 + 100
5000 + 15000
=
150
= 133,33 mg/ltr
Jadi baku mutu konsentrasi air limbah campuran untuk parameter COD
adalah 133,33 mg/ltr.
PENGHITUNGAN BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK TERINTEGRASI
1. Parameter dari salah satu kegiatan lain yang tidak diatur di dalam baku
mutu air limbah domestik dalam lampiran I Peraturan Menteri ini maka
parameter tersebut wajib ditambahkan dalam baku mutu air limbah yang
ditetapkan dalam izin;
2. Dalam hal terdapat Parameter yang sama dari beberapa kegiatan lain
yang tidak diatur di dalam baku mutu air limbah domestik dalam
lampiran I Peraturan Menteri ini maka parameter tersebut wajib
ditambahkan dalam baku mutu air limbah yang ditetapkan dalam izin
dengan kadar yang paling ketat .
Setiap usaha dan/atau kegiatan dalam Pasal 3
ayat (1) yang tidak mampu mengolah air
limbah domestiknya WAJIB diserahkan
kepada Pihak Lain yang usaha dan/atau
kegiatannya mengolah air limbah domestik.
Pihak lain (pasal 6) WAJIB memiliki Izin
Lingkungan dan Izin Pembuangan Air Limbah
Perizinan Lingkungan sesuai ketentuan
peraturan perundang2an.
PERMEN LHK No.68 Tahun 2016
1 Virus Polio myelitis dan Hepatitis Terdapat pada hasil pengelolaan air
limbah
2 Vibrio Kolera Kolera asiatika Air limbah yang telah tercemar oleh
kotoran manusia
3 Salmonella Typhosa Tiphus abdominalis dan Air dan makanan yang telah tercemar
(a&b) parathipus oleh kotoran manusia yang berpenyakit
tiphus
4 Salmonella Spp Keracunan makanan Makanan / Minuman
8 Mikobakterium Tuberkolosis
Tuberkulosa
9 Leptospira Weil Tikus selokan
13 Askatis Spp dan Cacingan Air hasil olahan dan lumpur serta
Enterobius Spp sangat berbahaya terhadap kesehatan
manusia
Sumber Limbah Cair Domestik dan Tinja
Kegiatan-kegiatan dapur
Kamar mandi dan lain-lain
Menghasilkan air bekas cucian, air kencing
dan kotoran manusia (tinja), yang
mengandung bahan kimia dan sulit
terdegradasi secara alami (biologis) serta
bersifat berbahaya.
SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
10 m
JALAN
15 m
10 m
Ket : Jamban
Lokasi Sumber Air (SGL, SPT, Pompa air)
Jarak jamban dan sumber air lebih dari 11 meter
LOKASI JAMBAN YANG SALAH
10 m
9m
JALAN
10 m
9m
Ket : Jamban
Lokasi Sumber Air (SGL, SPT, Pompa air)
Jarak jamban dan sumber air kurang dari 11 meter
CARA PENANGGULANGAN DENGAN
SEPTIC TANK KOMUNAL
15 m
BAK KONTROL
S
SEPTIK TANK U
10 m N
JALAN G
A
15 m
10 m
Efisiensi
Pengolahan Unsur Bentuk Metode
Pengolahan
Padatan
SS 40-60%
Terlarut 1. Unit Saringan
Fisik Bahan 2. Unit Pengendapan Pertama (Benda Kasar)
SS Organik 20-40% 3. Unit Pengendapan Pasir (Pengendapan Partikel Padatan)
Terlarut
1.a. Unit Aerasi
- Bantuan Mikroorganisme dengan Kondisi Aerob (dengan O2)
- Prosesnya Lebih Cepat
b. Unit Pengendapan Kedua
- Mengendapkan Lumpur
- Lumpur tidak dapat dibuang begitu saja
Biologis BOD5 80-90%
2.a. Unit Aerasi
- Bantuan Mikroorganisme dengan Kondisi An Aerob (tanpa O2)
- Prosesnya Tidak Cepat
b. Unit Pengendapan Kedua
- Mengendapkan Lumpur
- Lumpur tidak dapat dibuang begitu saja
Menstabilkan
Lumpur Endapan kandungan 1. Unit Pematangan (Digester)
Lumpur bahan 2. Unit Pengeringan
pencemar
Desain Septik Tank Komunal
• Volume dimensi lebih besar dari desain septik
tank pribadi
• Berada di lokasi yang mudah untuk dijangkau
dalam pengoperasian dan pemeliharaannya
• Dapat dibuat dengan dasar tangki datar atau
miring
Contoh Desain Dasar Septik Tank Datar
Pipa Ventilasi
Lubang Pemeriksaan Lubang Pemeriksaan
2/3 P 1/3 P
P
CONTOH DESAIN DASAR SEPTIK TANK MIRING
Pipa Ventilasi
Lubang Pemeriksaan Lubang Pemeriksaan
Inlet Outlet
1,2 0,72
1,74
Septik Tank Komunal
CONTOH DESAIN TSK
SISTIM DEWATS-PROLH/GTZ
IN OUT
UKURAN SEPTIK TANK BERDASARKAN JUMLAH PEMAKAI
DAN PERIODE PENGGUNAANNYA
Ukuran
Keb.Ruang Keb. VolumeTotal
Jumlah Lumpur (m3) Ruang (m3)
N Ruang
Pemakai BebasAir 2 tahun 3 tahun
o (jiwa)
Basah
(m3)
(m3)
2 2 3
3thn P L T P L T
thn thn thn
1,30
1 5 0,4 0,6 1 0,25 1,65 1,85 1,60 0,80 1,30 1,70 0,85
1,40
2 10 0,8 1,2 2 0,50 3,30 3,70 2,20 1,10 1,40 2,30 1,15
1,50
3 15 1,2 1,8 3 0,75 4,95 5,55 2,60 1,30 1,50 2,75 1,35
4 1,50
20 1,6 2,4 4 1,00 6,60 7,40 3,00 1,50 1,50 3,20 1,55
5 1,60
25 2,0 3,0 5 1,25 8,25 9,25 3,25 1,60 1,60 3,40 1,77
15 225 15
OutLet
2-2'
3-3'
10
120
10
120
10
80
10
80
10
80
10
80
PVC D Ø 4"
1-1'
10
225 R145
R220
A
200 D 400
E
603
B 25
15 15
24 24 85
10
C
115
PVC D Ø 4"
KETERANGAN :
A Bak Inlet
B Digester
C Bak Pelimpahan F
80 110
D Baffle Reactor
DENAH IPAL TAHU 400 kg/hari
E Anaerobic Filter 15
F Bak Pengurasan 0 40 80 120 160 15 15
100
130
Filter Material AF Man Hole 40 x 60 cm
Shaft Pengurasan Ø 40cm Plat Penutup 12 cm
Plat Penyaring 5 cm 125
Lubang Gas Ø 2"
Balok 15/25 E D Pas batu bata 1:4
Ø 10 - 12,5
Pipa PVC D Ø 4" Ø 10 - 12,5
12 12 A
C 5
40 4 Ø 10
20 PVC D Ø 4"
85
40 70
40
24
15 110
10 R220 180
10 150
279 95 Ø 10 - 12,5
Ø 10 - 15 Ø 10 - 15 B
200
5
25
25 10
35 PVC D Ø 4" 12
364 Ø 10 - 12,5
Ø 10 - 12,5
15 15 85 15
5 115
7
Plat Lantai 15 cm
Lantai kerja 5 cm
24 160
Pasir urug 7 cm
120 120 80 80 80 80 225 15
10 10 10 10 10 10 10
20
10
Pas Batu kali 20 cm
Pasir Urug 7 cm
630 835
279 95 Ø 10 - 15 279 95
Ø 10 - 15
15 15
5 5
7 7
200
200 10 10
10 10
220
220
0 30 60 90 120
KETERANGAN :
A Bak Inlet
B Digester
C Bak Pelimpahan
D Baffle Reactor
E Anaerobic Filter
BIO DIGESTER
•Bak sedimentasi
•Stabilisasi endapan
BAFFLED UP-FLOW REACTOR
Hasil analisa
Kadar
No Parameter Satuan maksimal Sebelum Setelah
diolah diolah
1 pH 6-9 4,5 7,0
2 BOD5 mg/l 100 4200 98
3 COD mg/l 200 7000 189
4 TSS mg/l 75 501 88,0
Catatan:
Lokasi : DEWATS –TAHU, Simo Boyolali
Volume air limbah max/hari : 8 m3
Standar Baku Mutu : SK. Gub.DIY. No. 281/KPTS/1998
TERIMAKASIH