Anda di halaman 1dari 12

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)

Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020


PT. MITRA UTAMA BINTANG

BAB 2. METODE PENELITIAN


2.1 Umum

Metode studi yang dipergunakan dalam penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas ini
meliputi metode pengumpulan data dan metode analisis kinerja jaringan jalan
mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, serta metode
analisis dengan simulasi lalulintas tingkat mikro (traffic micro simulation) untuk
analisis kinerja jaringan jalan dan transportasi.

2.2 Cakupan Wilayah Studi

a. Cakupan Wilayah Studi

Cakupan wilayah studi rencana kegiatan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit


oleh PT. Mitra Utama Bintang yang berlokasi di Jalan Batas Kota Sambas –
Subah, Desa Sabung, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Provinsi
Kalimantan Barat adalah dari Simpang 3 Tak Bersinyal Taman Lunggi dan
Simpang 3 Tak Bersinyal Sambas – Ledo. Untuk mengetahui kondisi arus lalu
lintas pada ruas jalan sekitar kawasan dilakukan melalui survei traffic
counting (pencacahan arus lalu lintas) pada hari libur (weekend) dan hari
kerja (weekday). Data survey yang diambil meliputi arus lalu lintas,
geometrik simpang dan jalan, kecepatan, dan waktu siklus.

b. Batas Proyek

Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana kegiatan akan


dilaksanakan. Batas proyek rencana kegiatan Pembangunan Pabrik Kelapa
Sawit oleh PT. Mitra Utama Bintang adalah lahan seluas ±1.750.000m2 (175
ha) dan luas lantai bangunan ±281.100 m2 (28,12 ha).

1|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

Gambar 2. 1 Cakupan Wilayah Studi

2.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan 2 (dua) cara, yakni: survei sekunder dan
survei primer. Adapun metoda pelaksanaan survei tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
(1) Survei Sekunder
Survei sekunder dilakukan dengan mendatangi instansi terkait untuk
meminta sejumlah dokumentasi data dari institusi pengelola sistem
transportasi, perencana tata ruang dan sejumlah instansi lain yang dapat
menyediakan data yang berkaitan dengan pelaksanaan studi.

2|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

(2) Survei Primer


Dalam studi ini, survei primer dilakukan dengan cara pengamatan secara
langsung di lapangan. Survei primer yang perlu dilakukan adalah survei
lalulintas, survei topografi, survei geoteknik & geologi, hidrologi,
inventarisasi jalan (utilitas), survei sosial budaya, serta dokumentasi foto
dan video.
Survei lalulintas diperlukan untuk melihat kondisi dan kinerja sistem
transportasi di wilayah studi untuk kemudian dilakukan analisis pada
kondisi ’dengan’ dan ’tanpa’ Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PT. Palma
Bumi Lestari. Volume lalu lintas yang diperoleh kemudian dijadikan dasar
dalam memprediksi besaran perjalanan yang akan dilayani oleh koridor
jalan yang sedang dikaji.
Selanjutnya, survei topografi diperlukan untuk kebutuhan perancangan
alternatif bentuk geometrik dan struktur Pabrik Kelapa Sawit PT. Palma
Bumi Lestari. Secara terinci, berikut ini disampaikan beberapa kegiatan
survei primer yang dilakukan dalam pelaksanaan studi ini.
1. Survei Inventarisasi Jalan
Survei inventarisasi jalan dilakukan guna mengidentifikasi kondisi
eksisting jaringan jalan di wilayah studi, termasuk diantaranya
keberadaan fasilitas, utilitas dan bangunan keagamaan.
2. Survei Lalu Lintas
Survei lalu lintas yang akan dilaksanakan pada lokasi studi adalah
survei pencacahan lalu lintas (traffic counting) terklasifikasi.
Pencacahan lalulintas, merupakan perhitungan volume lalulintas yang
dilakukan dengan cara mencacah/menghitung jumlah kendaraan yang
lewat pada pos-pos survei sesuai dengan klasifikasinya. Volume
lalulintas merupakan informasi dasar yang diperlukan untuk fase
perencanaan, desain, manajemen sampai pengoperasian jalan lintas.
Secara umum, volume lalulintas merupakan salah satu karakteristik
dasar lalulintas, selain kepadatan dan kecepatan. Ketiga karakteristik
lalu lintas ini memiliki hubungan yang sangat erat. Lebih jauh lagi, data
volume lalulintas seringkali digunakan sebagai dasar dalam

3|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

perencanaan desain jalan, evaluasi kinerja jalan, analisis kecelakaan,


penentuan tingkat pertumbuhan lalu lintas, dan lainnya.
Informasi yang akan diperoleh dari survei ini, meliputi:
a. Volume jam puncak
b. Lalu lintas harian rata-rata (LHR)
c. Komposisi kendaraan
d. Distribusi arah

2.3.1 Jenis data

Jenis data yang dibutuhkan dalam MKJI ini ialah data yang pengukuran langsung di
lapangan (primer) maupun data instansional (sekunder). Berikut pada tabel di
bawah ini rincian kebutuhan data selama studi.

Tabel 2. 1 Kebutuhan Data Penelitian


Metode Pengumpulan
No Jenis Data Manfaat Data
Data
1. Data Sekunder
a. Data proyek seperti Mengetahui lokasi dan bahan Pemrakarsa kegiatan.
Lay out/site plan, DED dalam prediksi besaran
dan lain-lain. dampak lalulintas saat
konstruksi dan operasional.
Mengetahui deskripsi
kegiatan yang direncanakan.
b. Data pertumbuhan Bahan dalam memprediksi Dinas Perhubungan
lalu lintas atau bangkitan lalu lintas pada Badan Pusat Statistik
pertumbuhan tahun mendatang. (BPS).
ekonomi (PDRB)
daerah studi.
c. Data kecelakaan lalu Bahan perhitungan tingkat Kepolisian Lalulintas
lintas sekitar areal kecelakaan. setempat.
proyek Bahan dalam mengaudit
keselamatan jalan.
2. Data Primer
a. Volume lalulintas Bahan analisis kinerja jalan Survei volume lalulintas
eksisting dan dan simpang. (traffic counting).
kapasitas jalan Bahan dalam memprediksi
kebisingan oleh lalulintas.
b. Kecepatan perjalanan Bahan analisis kinerja ruas Survei kecepatan
jalan. perjalanan seperti
Bahan prediksi tingkat kecepatan sesaat (spot
kefatalan konflik lalu lintas. speed)

4|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

Metode Pengumpulan
No Jenis Data Manfaat Data
Data
c. Data geometrik dan Bahan dalam mengaudit Survei geometrik dan
perlengkapan jalan keselamatan jalan. inventarisasi jalan (audit
Salah satu parameter analisis keselamatan jalan).
kinerja jalan.
d. Data Konflik Lalu Bahan analisis mengaudit Survei konflik lalu lintas
Lintas keselamatan jalan. dengan kamera video
Sumber : Analisis Konsultan, 2020.

2.3.2 Data Lalulintas

Volume lalulintas dengan klasifikasi jenis kendaraan diukur dengan lama


pengukuran yaitu 13 jam, yang dilakukan mulai dari pukul 06.00 WIB sampai
dengan pukul 19.00 WIB pada hari kerja dan hari libur. Adapun pengelompokan
kendaraan yang akan disurvei berdasarkan MKJI,1997 terbagi menjadi 4 kategori,
yaitu :

Tabel 2. 2 Pengelompokan Kendaraan Berdasarkan Bina Marga


Golongan /
Jenis Kendaraan
Kelompok
Motor Cycle (MC) Sepeda motor, sekuter
Sedan, jeep,dam Station Wagon
Light Vehicle (LV) Opelet, Suburban, Combi
Pick-up, mobil hantaran, mobil box
Bus kecil
Bus besar
Truk 2 sumbu
Hight Vehicle (HV)
Truk 3 sumbu
Truk Gandengan
Truk Semi Trailer
Unmotorized (UM) Kendaraan tidak bermotor, sepeda, gerobak, dll
Sumber : MKJI, 1997

2.4 Pelaksanaan Survei

a. Pelaksanaan survei
Pelaksanaan survei lapangan diawali dengan persiapan yang meliputi
pelatihan tenaga surveyor, penetapan lokasi definit titik-titik survei dan
alokasi waktu serta pembagian titik bagi surveyor.

b. Survei pendahuluan

5|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

Sebelum pelaksanaan survei sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan


peninjauan lapangan, pengamatan dan survei pendahuluan. Maksud
dilaksanakannya survei pendahuluan ini adalah untuk:
1. Menyiapkan perlengkapan survei mencakup peta lokasi dan formulir
survei
2. Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian formulir survei
3. Menguji coba pengisian formulir survei
c. Waktu pelaksanaan
Survei lapangan dilaksanakan pada hari Minggu (14 Juni 2020) yang
mewakili hari libur (weekend) dan hari Senin (15 Juni 2020) yang mewakili
hari kerja (weekday). Dengan besaran volume lalulintas yang lebih tinggi
pada hari kerja, maka sebagai dasar analisis lanjutan dalam mengetahui
kinerja ruas jalan, diambil dari hari kerja ini dengan secara detail
memperhatikan volume lalulintas pada jam sibuk (peak hour) sebagai
volume jam perencanaan.

2.5 Metode Analisis Data

2.5.1 Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan

Kapasitas ruas perkotaan dapat diketahui berdasarkan metoda hitungan dari


Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, yaitu sebagai berikut:

C = Co x Fcw x Fcsf x Fcsp x FCcs

Keterangan:

C = kapasitas sesungguhnya (smp/jam)

Co = kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = faktor penyesuaian lebar jalan

FCsf = faktor penyesuaian hambatan samping

FCsp = faktor penyesuaian pemisahan arah

FCcs = faktor penyesuaian ukuran kota

6|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

2.5.2 Kapasitas Simpang Tidak Bersinyal

Kapasitas simpang tidak bersinyal dengan berpedoman pada metoda hitungan dari
manual Kapasitas jalan Indonesia 1997, sebagai berikut:

C = Co x Fw x Fm x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI

Keterangan:

C = kapasitas sesungguhnya (smp/jam)

Co = kapasitas dasar (smp/jam)

Fw = Faktor penyesuaian lebar masuk

FM = Faktor penyesuaian median jalan utama

FCs = Faktor penyesuaian ukuran kota

FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan

FLT = Faktor penyesuaian belok kiri

FRT = Faktor penyesuaian belok kanan

FMI = Faktor penyesuaian rasio arus jalan simpang

2.5.3 Simpang Bersinyal

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, kapasitas


persimpangan didasarkan pada aliran arus lalulintas jenuh (saturated flow). Angka
saturation flow didefinisikan sebagai angka maksimum arus lalulintas yang dapat
melewati jalur approach persimpangan dengan kontrol lampu lalulintas.

S = So x FCS x FSF x FG x FPF x FRT x FLT


Keterangan:
S = arus jenuh (smp/jam)
So = arus jenuh dasar (smp/jam)
FCS = faktor koreksi ukuran kota
FSF = faktor koreksi gangguan samping
FG = faktor koreksi kelandaian jalur approach
FPF = faktor koreksi parkir

7|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

FRT = faktor koreksi belok kanan


FLT = faktor koreksi belok kiri
Kapasitas jalur approach pada persimpangan bersinyal mempunyai persamaan
sebagai berikut:
C = S x g/c
Keterangan:
C = kapasitas (smp/jam)
S = arus jenuh (smp/jam)
g = waktu hijau nyata (detik)
c = waktu siklus (detik)

2.5.4 Kinerja Ruas Jalan dan Simpang

Kondisi tingkat pelayanan ruas jalan yang ditinjau dapat diketahui dari
perbandingan antara volume kendaraan (V) yang lewat dengan kapasitas (C) ruas
jalan. Dari hasil hitungan kapasitas, dapat diidentifikasi derajat kejenuhan (DS =
degree of saturation) yang terjadi, yaitu perbandingan antara volume arus lalu
lintas kendaraan yang lewat dengan kapasitas ruas jalan. Derajat kejenuhan
merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kinerja ruas jalan pada
kondisi sebelum ada kegiatan, selama masa konstruksi dan masa operasional
Kawasan Industri.

DS = V/C

Dengan:
DS = derajat kejenuhan
V = volume arus lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)

8|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

Tabel 2. 3 Tingkat Pelayanan dan Karakteristik Operasi Terkait Ruas Jalan


Tingkat % dari Kecepatan Tingkat Kejenuhan
Pelayanan Bebas Lalu Lintas (DS)
A ≥ 90 ≤ 0,35
B ≥ 70 ≤ 0,54
C ≥ 50 ≤ 0,77
D ≥ 40 ≤ 0,93
E ≥ 33 ≤ 1,0
F < 33 > 1,0
Sumber: Ofyar Z. Tamin, Jurnal PWK, Vol. 9 No.3, September 1998

Tabel 2. 4 Tingkat Pelayanan Berdasarkan Tundaan (D)


Tingkat Tundaan
Keterangan
Pelayanan (det/smp)
A <5 Baik Sekali
B 5,1 – 15 Baik
C 15,1 – 25 Sedang
D 25,1 – 40 Kurang
E 40,1 – 60 Buruk
F >60 Buruk Sekali
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 96, 2015

Dari tabel diatas diketahui bahwa tingkat pelayanan ruas jalan dibagi dalam 6
(enam) kategori tingkat pelayanan dari A sampai dengan F sesuai dengan
kecepatan dan peningkatan V/C ratio atau angka banding antara arus lalulintas
(volume) dengan daya dukung jalan (kapasitas). Nilai V/C ratio semakin
mendekati 1 atau kecepatan semarikn rendah maka kondisi tingkat pelayanan
semakin buruk, demikian sebaliknya semakin kecil nilai V/C ratio dan semakin
tinggi kecepatan (mendekati kecepatan arus bebas) maka kinerja ruas jalan
semakin baik.

Bagan alir dan tahapan studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pabrik
Kelapa Sawit PT. Mitra Utama Bintang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

9|H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

Data Layout & Volume, Kecepatan Pengelolaan Lalulintas


Siteplan/Masterplan & Komposisi Penanganan Eksternal, Penanganan Internal
Kendaraan Penanganan Akses (Ruas & Sirkulasi, Parkir &
Simpang), Fasilitas Pemasangan Fasilitas
Data Jaringan Jalan & Angkutan Umum & Pejalan Lalulintas
Tata Guna Lahan Kaki
Karakteristik
Data Lalulintas yang Geometrik Jalan
sudah ada
Siteplan /Masterplan Pengelolaan Dampak Kinerja Lalulintas Setelah
Survey Utama (Manajemen & Rekayasa Pengelolaan
Survey Pendahuluan Lalulintas)

Rate Bangkitan Kinerja Lalulintas Tanpa


& Tarikan Pembangunan
Perjalanan (Eksisting)
Perbandingan Kinerja Evaluasi Kinerja

Kinerja Lalulintas
Dengan Pembangunan
(Dengan Potensi
Dampak Lalulintas)
Rekomendasi
Akhir
Gambar 2. 2 Bagan Alir Pelaksanaan Studi

10 | H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

2.5.5 Pengembangan Model

Dalam melakukan analisis transportasi digunakan beberapa model perhitungan


tergantung pada ketersediaan data. Pembebanan perjalanan di sekitar lokasi akibat
pembangunan, ditambahkan dengan lalulintas eksisting (base-traffic) untuk
mendapatkan pembebanan yang nyata pada daerah pengaruh dengan
bertambahnya pengemudi. Empat tahapan pemodelan lalulintas yang digunakan
adalah sebagai berikut:

a. Perkiraan Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)


Tahap awal dari empat tahapan proses pemodelan ini adalah bangkitan
perjalanan (trip generation) yang direncanakan sesuai dengan kategori tata
guna lahan. Dengan mengambil asumsi adanya keterkaitan antara
peningkatan jumlah pengemudi Proyek Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit
PT. Mitra Utama Bintang dengan jumlah perjalanan keluar masuk lokasi
maka dapat ditentukan hubungan matematis yang menggambarkan tingkat
bangkitan dan tarikan perjalanan ke lokasi tersebut.

b. Distribusi Perjalanan (Trip Distribution)


Trip Distribution pada intinya adalah tahapan untuk mendapatkan matriks
asal-tujuan (O-D Matrice, Origin-Destination Matrice) yang akan digunakan
dalam proses analisis selanjutnya. Dasar distribusi yang digunakanberupa
penentuan minimum jarak tempuh perjalanan proporsional terhadap
intensitas tata guna lahan daerah pengaruh kegiatan ini.

c. Pemilihan Moda (Modal Split)


Modal Split menggambarkan pilihan yang digunakan oleh pengguna jalan
dalam bertransportasi. Dalam hal ini dapat mencakup kendaraan pribadi
maupun angkutan umum. Dari masing-masing jenis moda dapat dipilah
terperinci berdasarkan jenis kendaraannya dan jenis angkutan umum yang
digunakan.

I -11 | H a l a m a n
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit 2020
PT. MITRA UTAMA BINTANG

d. Pembebanan Perjalanan (Trip Assignment)


Tahapa terakhir adalah Trip Assignment. Tahapan ini menggunakan model
matematis yang dirumuskan pada MKJI 1997. Tahapan ini akan
menghasilkan indikator kinerja lalulintas yang meliputi tingkat kepadatan,
kecepatan, tundaan dan beberapa parameter lain yang relevan.

2.5.6 Analisis Kinerja Ruas Jalan dan Persimpangan

Untuk mengetahui permasalahan transportasi dan lalulintas pada daerah lokasi


rencana kegiatan, maka studi ini akan mencakup aná lisis kinerja jaringan jalan
eksisting maupun kondisi terbangun dan beroperasi. Aná lisis kinerja jaringan terdiri
atas analisis kinerja ruas jalan dan simapng untuk daerah eksternal dan pada jalan
akses di dalam lokasi pembangunan (internal). Dalam analisis kinerja jaringan ini,
parameter yang digunakan adalah V/C ratio, kecepatan, tundaan dan beberapa
parameter lain yang relevan sehingga diketahui tingkat pelayanan ruas jalan di
sekitar lokasi Proyek Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PT. Mitra Utama Bintang.

2.5.7 Analisis Penanganan Dampak

Tahapan analisis penanganan dampak merupakan tahapan dimana skema yang


diusulkan di MKJI keefektifannya dengan parameter mikro manajemen dan rekayasa
lalulintas. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis penanganan jaringan jalan
eksternal dan internal lokasi pembangunan.

Studi eksternal lokasi meliputi studi terhadap usulan perbaikan geometrik dan
pengendalian akses keluar masuk, penanganan ruas jalan dan penanganan
persimpangan.

2.5.8 Rekomendasi

Rekomendasi terhadap alternatif penanganan dampak yang terbaik disampaikan


dengan dilengkapi rencana teknik penanganan manajemen lalulintas yang
direkomendasikan.

I -12 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai