Anda di halaman 1dari 28

PENGERTIAN DAN MANFAAT

AMDAL, UKL - UPL, DAN SPPL

PELATIHAN DASAR - DASAR AMDAL


PSLH ITB

07 NOVEMBER 2022
Apa itu UKL - UPL
?
Apa itu Amdal ? Apa itu SPPL ?

Amdal, UKL - UPL, SPPL,


DELH, DPLH, dan Audit
Apa itu DELH, DPLH, Lingkungan
dan Audit Lingkungan ?

Dokumen Lingkungan
Dokumen yang berisi
pedoman pengelolaan
lingkungan
Mengapa pedoman pengelolaan lingkungan diperlukan ? --> PP 22/2021 pasal 4
“Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal,
UKL - UPL, atau SPPL”

Disertai pengelolaan lingkungan

Tanpa pengelolaan lingkungan


Dokumen
Bagaimana agar pedoman
pemrakarsa/pemilik pengelolaan Adanya sanksi pada pihak
usaha bersedia lingkungan yang tidak melaksanakan
mengurus dokumen dijadikan salah pengelolaan lingkungan
pedoman satu syarat
pengelolaan untuk
lingkungan ? membuat izin
usaha
Sejak kapan RI concern terhadap pengelolaan lingkungan ? From the Beginning

UUD 1945
• Pasal 28 H ayat ( 1): Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin , bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat
• Pasal 33 ayat 4 : Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional.

Terbit berbagai Undang - Undang No. 4 Tahun 1982


UU sektor Ketentuan - ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup

Undang - Undang No. 23 Tahun 1997


Pengelolaan lingkungan hidup
Integrasi perizinan
Sejak tahun Pemrakarsa/pelaku Perlu mempersingkat perizinan
Undang - Undang No.
2009, seluruh usaha perlu adanya Undang - Undang No. 32 Tahun 2009 11 Tahun 2020
UU sektor pedoman pengelolaan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup - Cipta Kerja
memuat pasal lingkungan disahkan 5 Oktober 2009
mengenai LH
PP 22 Tahun 2021
Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan

Berbagai Permen LHK


Perubahan UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup melalui UU 11/2020 tentang Cipta Kerja

Perubahan UU 32/2009 melalui UU 11/2020


Dari total 127 Pasal yang terdapat dalam UU 32/2009,

Diubah Ditambahkan dihapus

27 Pasal 4 Pasal 10 Pasal

1, 20, 24, 25, 26, 27, 28, 32, 34, 61A, 82A, 82B, dan 82C 29, 30, 31, 36, 38, 40, 79, 93,
35, 37, 39, 55, 59, 61, 63, 69, 71, 102, dan 110
72, 73, 76, 77, 82, 88, 109, 111,
dan 112

*pasal dengan tulisan tebal adalah pasal - pasal dengan amanat yang perlu ditindaklanjuti dalam PP
Amanat UU 11/2020 untuk ditindaklanjuti dalam PP terkait
Revisi UU 32/2009
1. Penentuan pencemaran lingkungan hidup melalui pengukuran baku mutu
lingkungan hidup (Pasal 20)
2. Pengaturan tata laksana uji kelayakan (Pasal 24)
3. Proses pelibatan masyarakat (pasal 26)
4. Sertifikasi dan kriteria penyusun Amdal(Pasal 28)
5. Bantuan Pemerintah terjadap UMK (Pasal 32)
6. Pengaturan mengenai UKL-UPL (Pasal 34)
7. Pengaturan mengenai SPPL (Pasal 35)
8. Pengelolaan Limbah B3 (Pasal 59 dan Pasal 61)
9. Dana Penjaminan Pemulihan Lingkungan (Pasal 55)
10. Pengawasan dan Sanksi (Pasal 71, 76, dan 82 C)
PP 22/2021 - P3LH
Pokok Pengaturan dalam PP 22/2021
Bab IV
Bab II Bab III
Perlindungan dan
Bab I Persetujuan Perlindungan dan
Pengelolaan Mutu
Ketentuan Umum Lingkungan Pengelolaan Mutu Air
Udara
(Pasal 3 - 106) (Pasal 107 - 162)
(Pasal 163 - 219)

Bab V Bab VII


Bab VI Bab VIII
Perlindungan dan Pengelolaan LB3 dan
Pengendalian Dana Jaminan Fungsi
Pengelolaan Mutu Pengelolaan Limbah
Kerusakan LH Lingkungan Hidup
Laut Non B3
(Pasal 272 - 273) (Pasal 471 - 479)
(Pasal 220 - 271) (Pasal 274 - 469)
Bab XII
Bab XI
Bab X Ketentuan Peralihan
Bab IX Tata Cara
Pembinaan dan (Pasal 527)
Sistem Informasi LH Penerapan Sanksi
Pengawasan Bab XIII
(Pasal 480 - 489) Administratif
(Pasal 490 - 504) Ketentuan Penutup
(Pasal 505 - 526)
(Pasal 528 - 534)
Prinsip dan Konsep Dasar Pengaturan
Amdal dalam UU Cipta Kerja
Beberapa perubahan pengaturan Amdal
dalam UU CK:
• Perubahan nomenklatur perizinan Secara prinsip dan konsep tidak
• Pengitegrasian izin lingkungan berubah dari konsep pengaturan dalam
ketentuan sebelumnya, perubahan lebih
• Transformasi Komisi Penilai Amdal
diarahkan untuk penyempurnaan
menjadi Tim Uji Kelayakan
kebijakan dalam aturan pelaksanaannya
• Uji Kelayakan dokumen Amdal oleh sesuai dengan tujuan UUCK yang
Ahli bersertifikat memberikan kemudahan kepada setiap
• Pegaturan keterlibatan masyarakat orang dalam memperoleh persetujuan
secara lebih proporsional lingkungan namun dengan tetap
• Integrasi izin PPLH dan Andalalin ke memenuhi ketentuan yang ditetapkan
dalam dokumen Lingkungan
Pengintegrasian kembali “Izin Lingkungan” ke dalam Perizinan Berusaha
UU 23 Tahun 1997 dengan Turunannya PP 27 Tahun 1999

Pejabat penerbit izin usaha memasukkan Dalam implementasi di lapangan,


persyaratan lingkungan dalam izin usaha
SKKL / Rekomendasi Pejabat penerbit izin usaha tidak
Izin Usaha memasukan persyaratan
UKL -UPL Lingkungan dalam Izin Usaha yang
diterbitkan

Persetujuan Lingkungan

UU 32 Tahun 2009 dengan Turunannya PP 27 Tahun 2012

Izin Usaha tidak memasukkan


SKKL / Rekomendasi Izin Persyaratan Lingkungan, namun
Izin Usaha telah tercantum dalam Izin
UKL -UPL Lingkungan Lingkungan

Persetujuan Lingkungan

UU CIPTA KERJA Tahun 2020 dengan Turunannya PP 22/2021

Perizinan Berusaha / Perizinan Berusahan / Izin Usaha /


Izin Persetujuan Pemerintah akan
SKKL / PKPLH Persetujuan memuat Persyaratan kewajiban dan
Lingkungan aspek Lingkungan
Pemerintah
Persetujuan Lingkungan
Definisi Amdal tercantum dalam Definisi UKL - UPL tercantum Definisi SPPL tercantum dalam
UU 11/2020 pasal 1 butir 11 dalam UU 11/2020 pasal 1 PP 22/2021 pasal 1 butir 11,
dan PP 22/2021 pasal 1 butir butir 12 dan PP 22/2021 pasal yaitu :
5, yaitu : 1 butir 6, yaitu :
Pernyataan kesanggupan dari
Kajian mengenai dampak Rangkaian proses penanggung jawab Usaha dan
penting pada lingkungan hidup pengelolaan dan pemantauan atau Kegiatan untuk melakukan
dari suatu usaha dan atau lingkungan hidup yang pengelolaan dan pemantauan
kegiatan yang direncanakan, dituangkan dalam bentuk Lingkungan Hidup atas Dampak
untuk digunakan sebagai standar untuk digunakan Lingkungan Hidup dari Usaha
sebagai prasyarat pengambilan dan atau Kegiatannya di luar
prasyarat pengambilan
keputusan serta termuat dalam Usaha dan atau Kegiatan yang
keputusan tentang Perizinan Berusaha, atau wajib Amdal atau
penyelenggaraan usaha Persetujuan Pemerintah Pusat UKL UPL
dan atau kegiatan serta termuat atau Pemerintah Daerah
dalam Perizinan Berusaha,
atau Persetujuan Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah.
Bagaimana kriteria U/K yang wajib Amdal, UKL - UPL, atau SPPL ?

Rencana U/K wajib Amdal Rencana U/K wajib UKL - UPL Rencana U/K wajib SSPL
berdasarkan PP 22/2021 pasal berdasarkan PP 22/2021 pasal berdasarkan PP 22/2021 pasal
5: 6: 7:

• Rencana U/K yang memiliki • Rencana U/K yang tidak • Rencana U/K yang tidak
dampak penting terhadap memiliki dampak penting memiliki dampak penting
Lingkungan Hidup --> • Rencana U/K yang lokasinya dan tidak wajib UKL-UPL
dijelaskan lebih lanjut pada dilakukan di luar dan/atau • Merupakan Usaha dan/atau
pasal 22 dan 23 UU 32/2009 tidak berbatasan langsung kegiatan usaha mikro dan
serta pasal 8 PP 22/2021 dengan kawasan lindung kecil
• Rencana U/K yang • Jenis U/K yang dikecualikan
besaran/skalanya wajib dari wajib Amdal -->
Amdal; dan/atau dijelaskan pada pasal 10 PP
• Rencana U/K yang lokasinya 22/2021
dilakukan di dalam
dan/atau berbatasan
langsung dengan kawasan
lindung
Kriteria Dampak Penting
UU nomor 32 tahun 2009 Pasal 22 ayat 2

Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:


1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan;
2. Luas wilayah penyebaran dampak;
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
5. Sifat kumulatif dampak;
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan Amdal
UU nomor 32 tahun 2009 Pasal 23 ayat 1

Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi
dengan amdal terdiri atas:

1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;


2. Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya;
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan,
serta lingkungan sosial dan budaya;
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi
sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
8. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau
9. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.
Usaha d/a Kegiatan Wajib Amdal yang dikecualikan
PP nomor 22 tahun 2021 Pasal 10 ayat 1 dan 3
1. Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada 6. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berada di
pada kabupaten/kota yang memiliki rencana detail tata dalam kawasan yang telah dilengkapi dengan Amdal
ruang yang telah dilengkapi dengan kajian Lingkungan kawasan dan Persetujuan Lingkungan kawasan;
Hidup strategis yang dibuat dan dilaksanakan secara 7. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berada di
komprehensif dan rinci sesuai dengan ketentuan dalam kawasan yang berdasarkan peraturan perundang-
peraturan perundang-undangan; undangan, Usaha danl atau Kegiatan di dalam kawasan
2. Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada dipersyaratkan menyusun RKL-RPL rinci yang telah
pada kawasan hutan yang telah memiiiki rencana kelola dilengkapi dengan Amdal kawasan dan Persetujuan
hutan yang telah dilengkapi dengan kajian Lingkungan Lingkungan kawasan;
Hidup strategis yang dibuat dan dilaksanakan secara 8. Dilakukan daiam kondisi tanggap darurat bencana;
komprehensif dan rinci sesuai dengan ketentuan 9. Dalam rangka pemulihan fungsi Lingkungan Hidup yang
peraturan perundang-undangan; dilakukan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
3. Program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah yang di kawasan yang tidak dibebani Perizinan Berusaha;
telah memiliki kebijakan, rencana, dan/atau program dan/ atau
berupa rencana induk yang telah dilengkapi dengan 10. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan selain sebagaimana
kajian Lingkungan Hidup strategis yang dibuat dan dirnaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a, yang
dilaksanakan secara komprehensif dan rinci sesuai berbatasan langsung atau berada dalam kawasan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; lindung, yang telah mendapatkan penetapan
4. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dilakukan di pengecualian wajib Arndal dari instansi yang berwenang
dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan dan bertanggtrng jawab terhadap pengelolaan kawasan
lindung yang dikecualikan; lindung.
5. Merupakan kegiatan Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah yang dilakukan dalam rangka penelitian dan
bukan untuk tujuan komersial;
Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
PP nomor 7 tahun 2021 Pasal 35

1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dikelompokkan berdasarkan kriteria modal usaha atau hasil penjualan tahunan .
2. Kriteria modal usaha digunakan untuk pendirian atau pendaftaran kegiatan usaha .
3. Kriteria modal usaha terdiri atas :
• Usaha Mikro memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 ( satu miliar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ;
• Usaha Kecil rnemiliki modal usaha lebih dari Rp 1.000.000.0C0,00 satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp5.000.000.O00,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
• Usaha Menengah merniliki modal usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 ( lima miliar rupiah) sampai tlengan paling
banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh rniliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
4. Untuk pemberian kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah selain kriteria modal
usaha digunakan kriteria hasil penjualan tahunan .
5. Kriteria hasil penjualan tahunan terdiri atas :
• Usaha Mikro memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan Paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);
• Usaha Kecil memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); dan
• Usaha Menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).
Ketentuan pasal 32 UU 32 2009 diubah oleh UU 11 2020 sehingga Psl 32
berbunyi sebagai berikut :

(1) Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi
usaha dan atau kegiatan Usaha Mikro dan Kecil yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup .
(2) Bantuan penyusunan Amdal berupa fasilitasi , biaya , dan atau penyusunan
Amdal .
(3) Penentuan mengenai usaha dan atau kegiatan Usaha Mikro dan Kecil dilakukan
berdasarkan kriteria sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan .

PP 22/2021 pasal 102 :


(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi
usaha mikro dan kecil yang memiliki Dampak Penting terhadap Lingkungan
Hidup
(2) Bantuan penyusunan Amdal berupa fasilitasi, biaya, dan atau penyusunan Amdal.
Bagaimana dengan (3) Penyusunan Amdal bagi usaha mikro dan kecil dibantu oleh kementerian,
usaha mikro atau kecil lembaga pemerintah non kementerian, atau perangkat daerah yang membidangi
yang memiliki dampak Usaha dan atau Kegiatan .

penting ? (4) Dalam hal usaha mikro dan kecil berada di bawah pembinaan atau pengawasan
lebih dari 1 ( satu ) kementerian lembaga pemerintah non kementerian atau
perangkat daerah , penyusunan Amdal bagi usaha mikro dan kecil yang
direncanakan, dilakukan oleh kementerian, lembaga pemerintah non
kementerian, atau perangkat daerah yang membidangi usaha yang dominan .
(5) Penentuan mengenai usaha mikro dan kecil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan
Pelaksanaan proses pengurusan dokumen lingkungan paska UUCK

SKKL
Pemrakarsa Wajib Amdal Proses Amdal (harus diumumkan berdasarkan
UU 11/2020 psl 39 (1))

Pelaku Usaha Persetujuan


Persetujuan Pemerintah
Lingkungan Perizinan
(UU 11/2020 psl 1 butir 35)
Rencana U/K Berusaha
sesuai Persetujuan PP 22/2021 pasal 3
Wajib UKL - UPL Proses UKL - UPL
PKPLH
dengan RT
RW ?
Ya

Penapisan
Permen LHK nomor 4/2021
Wajib SPPL Proses SPPL NIB / Persetujuan Pemerintah
PP 5/2021 pasal 194
Amdal
UKL - UPL DELH, DPLH, dan
SPPL Audit Lingkungan ?
DELH DPLH
PP 22/2021 pasal 1 angka 26 PP 22/2021 pasal 1 angka 27

Dokumen evaluasi dampak penting pada Lingkungan Hidup Dokumen evaluasi dampak tidak penting pada Lingkungan
terhadap Usaha dan atau Kegiatan yang telah berjalan untuk Hidup terhadap Usaha dan atau Kegiatan yang telah berjalan
digunakan sebagai instrumen perlindungan dan pengeiolaan untuk digunakan sebagai instrumen perlindungan dan
Lingkungan Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup .

PP 22/2021 pasal 86 :
Penanggung jawab U/K yang telah melaksanakan U/K sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan memenuhi kriteria :
a. tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan; dan
b. lokasi Usaha dan atau Kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang, wajib menyusun DELH atau DPLH.
Perlu diperhatikan!

UU 32/2009 pasal 121 tidak diamandemen dalam UU


11/2020, pasal tersebut berbunyi : Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk
menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan
terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh
1. Pada saat berlakunya Undang Undang ini, dalam pemerintah - UU 32/2009 pasal 1 butir 28
waktu paling lama 2 ( dua ) tahun, setiap usaha dan
atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan
• Berarti yang bisa menyusun
atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen DELH atau DPLH yang
AMDAL wajib menyelesaikan audit lingkungan sudah punya Izin Usaha
hidup --> DELH sebelum 2011 (2 tahun
2. Pada saat berlakunya Undang Undang ini, dalam berlakunya UU 32 th 2009) ?
waktu paling lama 2 ( dua ) tahun setiap usaha dan • Bagaimana dengan dengan
atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan U/K yang sudah memiliki izin
atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL UPL wajib usaha dan atau kegiatan
membuat dokumen pengelolaan lingkungan tetapi belum memiliki
hidup (DPLH) dokumen lingkungan setelah
tahun 2011 ?
UU 32/2009 pasal 37 yang telah diamandemen dalam UU 11/2020 berisi seperti berikut :
Perizinan Berusaha dapat dibatalkan apabila :
a) persyaratan yang diajukan dalam permohonan Perizinan Berusaha mengandung cacat hukum,
kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan atau pemalsuan data, dokumen, dan atau
informasi;
b) Penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup; atau
c) Kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen Amdal atau UKL UPL tidak dilaksanakan oleh penanggung
jawab usaha dan atau kegiatan

UU 32/2009 pasal 111 yang telah diamandemen dalam UU 11/2020 berisi seperti berikut :
Pejabat pemberi persetujuan lingkungan yang menerbitkan persetujuan lingkungan tanpa dilengkapi
dengan AMDAL atau UKL UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Kewajiban Pemrakarsa / Pemilik Usaha
Matriks RKL - RPL
SKKL
(harus diumumkan berdasarkan
UU 11/2020 psl 39 (1))
Persetujuan
Pemrakarsa Persetujuan Pemerintah
Lingkungan
(UU 11/2020 psl 1 butir 35) Perizinan
Pelaku Usaha
Berusaha
Persetujuan
PKPLH
Matriks UKL - UPL

PP 22/2021 pasal PP 22/2021 pasal 63 ayat


49 ayat 6 Huruf 6 Huruf f angka 4 untuk
f angka 6 untuk Persetujuan PKPLH
Kep .Kelayakan LH

Kewajiban penanggung jawab usaha/kegiatan yaitu menyampaikan laporan pelaksanaan


persyaratan dan kewajiban Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah terkait Persetujuan
Lingkungan secara berkala yaitu 6 bulan sekali.
UU 32/2009 pasal 76 yang telah diamandemen dalam UU 11/2020 menjelaskan :

a) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menerapkan sanksi administratif kepada


penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan
pelanggaran terhadap perizinan berusaha, atau persetujuan pemerintah pusat ataupun
daerah;
b) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi diatur dalam Peraturan
Pemerintah

UU 32/2009 pasal 77 yang telah diamandemen dalam UU 11/2020 juga menjelaskan :

Menteri dapat menerapkan sanksi administratif terhadap penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan dalam hal Menteri menganggap Pemerintah Daerah secara sengaja tidak menerapkan
sanksi administratif terhadap pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
MANFAAT
AMDAL

Bagi Bagi Bagi


Pemerintah Pemrakarsa Masyarakat
Manfaat Amdal bagi Pemerintah :

• Bahan infromasi dalam proses pengambilan keputusan persetujuan


lingkungan dan perizinan berusaha/persetujuan pemerintah.
• Referensi saat pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup dan pengawasan
pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan.
• Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan penyusunan rencana
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Manfaat Amdal bagi Pemrakarsa / Pemilik Usaha :

• Perencanaan dan rancang bangun yang lebih baik. Sehingga dapat


mengurangi biaya - biaya tidak perlu seperti biaya pemulihan dan
kompensasi karena pencemaran atau kerusakan lingkungan.
• Alat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup untuk memastikan
penaatan terhadap baku mutu lingkungan dan kriteria baku kerusakan
lingkungan, yang pada akhirnya dapat menghidari dari konflik sosial, pinalti,
denda, ataupun sanksi lainnya.
• Dapat menjadi referensi dalam porses kredit perbankan (Green banking)
• Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perizinan.
Manfaat Amdal bagi Masyarakat :

• Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu usaha
dan/atau kegiatan sehingga dapat menghindari dampak negatif dan dapat
memperoleh dampak positif dari usaha dan/atau kegiatan tersebut.
• Bahan referensi untuk melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumber
daya alam dan upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh
pemrakarsa/pelaku usaha.
• Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana
pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai