Anda di halaman 1dari 25

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup


Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Bagian I : Pengertian dan Manfaat

Eko Sugiharto

TENAGA AHLI
PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP
UNIVERSITAS GADJAH MADA
AMDAL UKL-UPL
SPPL
What is What is
UKL UPL? SPPL ? DELH ?
What is DPLH ?
AMDAL ? Audit LH ?

PEMUTIHAN
DELH Dok. Lingkungan DPLH

AUDIT LH

adalah
AMDAL, UKL-UPL, SPPL, DELH, DPLH, AUDIT LH DOKUMEN LINGKUNGAN
Dokumen yang berisi
Pedoman Pengelolaan Lingkungan
Mengapa Pemrakarsa / Pelaku usaha memerlukan Pedoman
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan ???
Karena
Pembangunan untuk mensejahterkan masyarakat
dan
Mencegah terjadinya degradasi lingkungan

APABILA TIDAK MALAKSANAKAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dok. Lingk. Sanksi
dijadikan bagi yg
Agar supaya syarat untuk tidak
Sejak kapan Pemrakarsa mau mengajukan mengelola
Indonesia membuat Dok. dan Izin Usaha Lingk
Peduli Lingk ? mengelola Lingk?
Sejak kapan R.I. Peduli Pengelolaan Lingkungan ?
Pasal 28 H ayat (1): “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat ...”

UUD 1945 Pasal 33 ayat 4 :


“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional

TERBIT 37 th UU 4 th 1982 : KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PENGELOLAAN LH


berbagai UU sektor
15 th

UU 23 th1997 PENGELOLAAN LH
UU no 1-2009
ttg “Penerbangan” 12 th
 Pasal-pasal Lingk. Hidup
Mengintegrasikan perizinan
UU 11 – 2020
UU no 17-2009 Pemrakarsa/Pelaku Usaha UU 32 th 2009 PERLU
CIPTA KERJA
ttg. “Sumber Daya Air” perlu punya Pedoman Perlindungan Pengelolaan LH mempersingkat
2 Nopember 2020
 Pasal-pasal Lingk.Hidup Pengelolaan Lingkungan 5 Oktober 2009 perizinan
(Hlmn 73 - )

UU no .…-2009
ttg ……..
pasal-pasal L.H. PP 22 – 2021 DOK. LINGKUNGAN:
Penyelenggaraan • AMDAL
Perlindungan Pengelolaan LH • UKL-UPL
dan berbagai UU lainnya • SPPL
• dll
Berbagai Per. Men. LHK
Adalah kajian mengenai dampak Adalah rangkaian proses PP 22-2021, Psl 1 angka 9
SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari
penting pada lingkungan hidup pengelolaan dan pemantauan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
dari suatu usaha dan/atau lingkungan hidup untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan
kegiatan yang direncanakan, yang dituangkan dalam bentuk Lingkungan Hidup atas Dampak Lingkungan
untuk digunakan sebagai standar untuk digunakan sebagai Hidup dari Usaha dan/atau Kegiatannya di luar
Usaha danlatau Kegiatan yang wajib Amdal atau
prasyarat pengambilan prasyarat pengambilan keputusan UKL-UPL.
keputusan tentang serta termuat dalam Perizinan
penyelenggaraan usaha Berusaha, atau Persetujuan PP 22-2021, Psl 7 ayat (2)
Rencana U d/a K yang wajib memiliki SPPL
dan/atau kegiatan serta termuat Pemerintah Pusat atau Pemerintah meliputi:
dalam Perizinan Berusaha, Daerah a. jenis rencana U d/a K yang tidak memiliki
atau Persetujuan Pemerintah dampak penting dan tidak wajib UKL-UPL;
Pusat atau Pemerintah Daerah. (UU 11 Th 2020, Psl 1 butir 12) b. merupakan U d/a K mikro dan kecil yang
tidak memiliki Dampak penting terhadap
(PP 22 Th 2021, Psl 1 butir 6) Lingkungan Hidup;
LHK P.03 Th.2021, Psl 1 butir 2 c. termasuk jenis rencana U d/a K yang
UU No. 11 Th. 2020, psl 1, butir 11 dikecualikan dari wajib UKL-UPL.
PP 22 Th.2021, Psl 1 butir 5
LHK P.03 Th.2021, Psl 1 butir 1 • Kalau berdampak penting ?
• Kriteria mikro dan kecil ?
Bagaimana untuk kegiatan Usaha Mikro dan Kecil yg mempunyai dampak penting ?

Ketentuan Pasal 32 UU 32-2009 diubah oleh UU 11-2020 sehingga Psl 32 berbunyi sebagai berikut:

(1) Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi usaha dan/atau kegiatan Usaha Mikro dan
Kecil yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup.
(2) Bantuan penyusunan Amdal berupa fasilitasi, biaya, dan/atau penyusunan Amdal.
(3) Penentuan mengenai usaha dan/atau kegiatan Usaha Mikro dan Kecil dilakukan berdasarkan kriteria sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

PP 22-2021 Psl 102


(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi usaha mikro dan kecil yang memiliki
Dampak Penting terhadap Lingkungan Hidup
(2) Bantuan penyusunan Amdal berupa fasilitasi. biaya, dan/atau penyusunan Amdal.
(3) Penyusunan Amdal bagi usaha mikro dan kecil dibantu oleh kementerian/lembaga pemerintah non kementerian atau
perangkat daerah yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan.
(4) Dalam hal usaha mikro dan kecil berada di bawah pembinaan atau pengawasan lebih dari 1 (satu) kementerian/lembaga
pemerintah non kementerian atau perangkat daerah, penyusunan Amdal bagi usaha mikro dan kecil yang direncanakan,
dilakukan oleh kementerian/lembaga pemerintah non kementerian atau perangkat daerah yang membidangi usaha yang
dominan.
(5) Penentuan mengenai usaha rnikro dan kecil dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
PP No 7 th 2021 Pasal 35

(1) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dikelompokkan berdasarkan kriteria modal usaha atau hasil penjualan tahunan.
(2) Kriteria modal usaha digunakan untuk pendirian atau pendaftaran kegiatan usaha.
(3) Kriteria modal usaha terdiri atas:
a. Usaha Mikro memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
b. Usaha Kecil rnemiliki modal usaha lebih dari Rp 1.000.000.0C0,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp5.000.000.O00,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
c. Usaha Menengah merniliki modal usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai tlengan paling
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh rniliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
(4) Untuk pemberian kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah selain kriteria modal
usaha digunakan kriteria hasil penjualan tahunan.
(5) Kriteria hasil penjualan tahunan terdiri atas:
a. Usaha Mikro memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan Paling banYak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
b. Usaha Kecil memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sampai dengan
Paling banYak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); dan
c. Usaha Menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) sampai
dengan paling banyak
PEMRAKARSA /
MEMPERSINGKAT PERIZINAN ?
PELAKU USAHA Harus diumumkan
PEMERINTAH (UU 11-2020, Psl 39(1)
PUSAT / DAERAH

Rencana U / K Keptsn
SESUAI RT RW ? Wajib AMDAL Proses AMDAL
Kelayakan LH PERSETUJUAN
Y PEMERINTAH
PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
PERIZINAN
PENAPISAN
Persetujuan BERUSAHA
Per.Men. LHK Wajib UKL UPL Proses UKL UPL
PKPLH
P.04 TH 2021

Wajib SPPL Proses SPPL NIB

Persetujuan Lingkungan adalah


Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH)
yang telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. (UU 11-2020, Pasal 1 butir 35)

Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap U d/a K yang memiliki Dampak Penting atau tidak penting terhadap lingkungan.
(1) diberikan kepada Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah.
(2) menjadi prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah (PP 22-2021, Psl 3) dan Psl 64 ayat (1)

Perizinan Berusaha adalah Legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha


untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. (UU 11-2020, Psl 1 angka 4)

NIB bagi kegiatan wajib SPPL sekaligus berlaku sebagai legalitas untuk melaksanakan kegiatan berusaha
PP 5- 2021, Pasal 194
AMDAL

UU 32 th 2009 Pasal 22 (1) TIDAK DIAMANDEMEN oleh UU 11 th 2020:


Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL

UU 32 th 2009 Pasal 24 DIAMANDEMEN oleh UU 11 th 2020, sehingga tertulis sbb:


(1) Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup untuk rencana usaha dan/atau kegiatan.
(2) Uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim uji kelayakan lingkungan hidup yang
dibentuk oleh lembaga uji kelayakan lingkungan hidup pemerintah Pusat.
(3) Tim uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dan ahli bersertifikat.
(4) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerah menetapkan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup berdasarkan hasil uji kelayakan
lingkungan hidup.
(5) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan sebagai persyaratan penerbitan
perizinan Berusaha, atau Persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata laksana uji kelayakan lingkungan hidup diatur dalam peraturan Pemerintah.

Penjelasan Pasal 24 Ayat (5) :


Yang dimaksud dengan "Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup" adalah keputusan yang menyatakan kelayakan
lingkungan hidup dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal.
Yang dimaksud dengan "persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah" adalah bentuk keputusan yang
diterbitkan oleh Pemerintah Fusat atau Pemerintah Daerah sebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
instansi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
UKL -UPL SPPL

UU 32 th 2009 Pasal 34 diamandemen oleh UU 11 th 2020 UU 32 th 2009 Pasal 35 diamandemen oleh UU 11 th 2020
sehingga tertulis sebagai berikut: sehingga tertulis sebagai berikut:

(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak (1) Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-
penting terhadap Lingkungan Hidup wajib memenuhi UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4)
standar UKL-UPL. wajib membuat Surat Pernyataan Kesanggupan
(2) Pemenuhan standar UKL-UPL sebagaimana dimaksud Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang
pada ayat (1) dinyatakan dalam Pernyataan diintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha.
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
(2) Penetapan jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana
(3) Berdasarkan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap kegiatan
Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yang termasuk dalam kategori berisiko rendah.
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menerbitkan
Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat pernyataan
atau Pemerintah Daerah. kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup diatur dalam Peraturan Pemerintah.
(4) Pemerintah Pusat menetapkan jenis usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi UKL-UPL.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-UPL diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
DELH DPLH
(PP 22 th 2021, Pasal 1 angka 26) (PP 22 th 2021, Pasal 1 angka 27)

DELH adalah DPLH adalah


dokumen evaluasi dampak penting pada dokumen evaluasi dampak tidak penting pada
Lingkungan Hidup terhadap Usaha dan/atau Lingkungan Hidup terhadap Usaha dan/atau
Kegiatan yang telah berjalan untuk Kegiatan yang telah berjalan untuk digunakan
digunakan sebagai instrumen perlindungan sebagai instrumen perlindungan dan
dan pengeiolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup.
“telah berjalan”
SEHARUSNYA telah mempunyai
Persetujuan Lingkungan
dan Izin Usaha
PP 22 th 2021, Pasal 86
Penanggung jawab U d/a K yang telah melaksanakan U d/a K sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan memenuhi kriteria:

a. tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan


Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
b. lokasi Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang, wajib
menyusun DELH atau DPLH.

Apabila “telah berjalan” TETAPI belum mempunyai


Persetujuan Lingkungan dan Izin Usaha ?
UU 32 th 2009 pasal 111 diamandemen oleh UU 11 th 2020
Tertulis sebagai berikut:
Pejabat pemberi persetujuan lingkungan yang menerbitkan persetujuan
lingkungan tanpa dilengkapi dengan AMDAL atau UKL-UPL sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

UU 32 th 2009 pasal 37 diamandemen oleh UU 11 th 2020, tertulis sebagai berikut:


Perizinan Berusaha dapat dibatalkan apabila:
a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan Perizinan Berusaha mengandung
cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau
pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;
b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Berarti:
Lingkungan Hidup; atau Yang bisa menyusun
kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan DELH atau DPLH
oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan. Yang sudah punya Izin Usaha
sebelum 2011 (2 tahun
berlakunya UU 32 th 2009
PEMUTIHAN
DELH Dok. Lingkungan DPLH

UU 32 th 2009, Pasal 121 UU 32 th 2009 Pasal 121 tidak diamandemen


(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, UU 11 th 2020 hanya mengamandemen
dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun, sampai dengan Pasal 112.
setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi
belum memiliki dokumen AMDAL wajib
menyelesaikan audit lingkungan hidup.    Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)

(2) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, Audit lingkungan hidup


dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun, adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai
setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi kegiatan terhadap persyaratan hukum dan
belum memiliki UKL-UPL wajib membuat kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
dokumen pengelolaan lingkungan hidup
(DPLH) (Perubahan UU 32 th 2009 oleh UU 11 th 2020, Psl 1 angka 8)
PERSETUJUAN
DOKUMEN LINGKUNGAN PEMERINTAH
SETELAH MENDAPATKAN PERIZINAN
BERUSAHA

Ketentuan Pasal 37 UU 32, dalam UU 11-2020 tertulis sebagai berikut:


Perizinan Berusaha dapat dibatalkan apabila:

a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan Perizinan Berusaha mengandung cacat hukum,
kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan
atau informasi;

b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kelayakan


Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup; atau

c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen AMDAL dan/atau UKL-UPL tidak dilaksanakan
oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
Keptsn
Matriks RKL-RPL
Kelayakan LH
PEMRAKARSA / PERSETUJUAN
PERSETUJUAN PEMERINTAH
LINGKUNGAN
PERIZINAN
PELAKU USAHA BERUSAHA
Persetujuan
Matriks UKL-UPL
PKPLH

PP 22 th 2022, PP 22 th 2022,
Pasal 49, ayat (6) Pasal 63, ayat (6)
Huruf f angka 6, untuk Huruf f angka 4, untuk
Kep. Kelayakan LH Persetujuan PKPLH

KEWAJIBAN PENANGGUNG JAWAB USAHA/KEGIATAN


menyampaikan laporan pelaksanaan
persyaratan dan kewajiban Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah
terkait Persetujuan Lingkungan
secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali;
RKL - RPL HUBUNGAN LAPORAN KL - PL
1.PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
1.1 Identitas Perusahaan
2. RENCANA PENGELOLAAN 1.2 Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
LINGKUNGAN HIDUP
1.3 Deskripsi Kegiatan
• Matriks untuk PENGELOLAAN
dampak lingkungan
1.4 Perkembangan Lingkungan Sekitar
• Peta lokasi pengelolaan LH sesuai
dengan kaidah kartograf II. PELAKSANAAN KL dan PL
2.1 RKL RPL
3. RENCANA PEMANTAUAN 2.2 Pengelolaan yang dilakukan
LINGKUNGAN HIDUP
2.3 Pemantauan yang dilakukan
• Matriks untuk PEMANTAUAN
dampak lingkungn
dan hasilnya
• Peta lokasi pemantauan LH sesuai III. Evaluasi
dengan kaidah kartografi III.1 Evaluasi kecenderungan
III.2 Evaluasi tingkat kritis
4. PERNYATAAN KOMITMEN III.3 Evaluasi Penaatan
PELAKSANAAN RKL-RPL
IV. KESIMPULAN
5. DAFTAR PUSTAKA
4.1 Kesesuaian hasil pelaksanaan KL-PL
6. LAMPIRAN dibandingkan terhadap RKL-RPL
4.2 Efektivitas pengelolaan LH
4.3 Kendala yang dihadapi
Kalau tidak
melaksanakan KL-PL
UU 32-2009 Pasal 76 diubah oleh UU 11-2020 : Apakah ada sanksi ?

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menerapkan sanksi administratif


kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha, atau Persetujuan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

UU 32-2009 Pasal 77 diubah oleH UU 11-2020:


Menteri dapat menerapkan sanksi administratif terhadap penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan dalam hal Menteri menganggap Pemerintah Daerah
secara sengaja tidak menerapkan sanksi administratif terhadap pelanggaran
yang serius di bidang pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Di mana ketentuan
RKL-RPL harus PP 22 th 2021, Pasal 49, ayat (5):
dilakukan dan harus Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah
melaporkan ? merupakan dasar pelaksanaan Pengawasan U d/a K
Butir f:

Kewajiban penanggung jawab Usaha dan/atau


Kegiatan, terdiri atas:

1. memenuhi ketentuan sesuai dengan dokumen


RKL-RPL

6. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan


dan kewajiban Perizinan Berusaha atau
Persetujuan Pemerintah terkait Persetujuan
Lingkungan secara berkala setiap 6 (enam) bulan
sekali;
Ketentuan Penyusun AMDAL
Siapa yang harus
menyusun AMDAL dan
apakah ada UU 32-2009, Pasal 26 (1) tidak diubah oleh 11-2020:
persyaratannya?
Dokumen Amdal disusun oleh pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat.

UU 32-2009, Pasal 27 diubah oleh UU 11-2020 menjadi:


Dalam menyusun dokumen Amdal, pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain.

PP 22 TH 2021,
Pasal 23 (1)
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam penyusunan Amdal dapat dilakukan sendiri atau
menunjuk pihak lain dalam hal tidak mampu.

Pasal 23 (3)
Hasil penyusunan Amdal yang disusun pihak lain menjadi tanggung jawab penanggung jawab Usaha
dan/atau Kegiatan.
PELAKSANA PENYUSUNAN AMDAL
UU 32-2009 Pasal 28 diubah oleh UU 11-2020 menjadi:

(1) Penyusun Amdal wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dan kriteria kompetensi pen]rusun Amdal diatur dalam Peraturan Pemerintah.

PP 22-2020, Pasal 67

(1) Penyusunan Amdal dilaksanakan oleh tim penyusun Amdal yang ditetapkan oleh
PP 22 – 2021, Pasal 68
penanggung jawab U / K
(2) Tim penyusun Amdal dapat berasal dari: (1) Sertifikat kompetensi penyusun Amdal diperoleh melalui
a. perorangan; atau sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal.
b. lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal.
(3) Tim penyusun Amdal terdiri atas: (2) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal
a. ketua; dilaksanakan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai
b. anggota. lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal dan
(4) Ketua wajib memiliki sertifikat kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi ketua lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal.
tim penyusun Amdal.  Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 70
(5) Anggota palirg sedikit terdiri atas 2 (dua) orang yang wajib memiliki sertifikat
kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi anggota tim penyusun Amdal
(3) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal meliputi
dan/atau kualifikasi ketua tim penyusun Amdal
tahapan:
(6) Dalam melakukan penyusunan Amdal, tim penyusun Amdal harus a. Pelatihan Penyusunan Amdal
melibatkan tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi di bidangnya masing-  Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 69
masing sesuai dengan jenis U /K dan Dampak Lingkungan Hidup yang b. Uji kompetensi
diakibatkan oleh rencana U /K c. Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Anrdal.

(7) Tim penyusun Amdal yang berasal dari perorangan dibentuk melalui keputusan (4) Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Amdal terdiri
penangung jawab kegiatan dengan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud atas:
pada ayat (3) sampai dengan ayat (6). a. Kualifikasi Ketua Tim Penyusun Amdal
b. Kualifikasi Anggota Tim Penyusun Amdal
PP 22 th 2021, Pasal 69

(1) Pelatihan penyusunan Amdal dilaksanakan , oleh lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal.

(2) LPK Amdal mengajukan permohonan akreditasi kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan meliputi:
a. identitas LPK Amdai;
b. penanggung jawab pelatihan kompetensi penyusun Amdal;
c. daftar pengajar tetap dan tidak tetap yang memiiiki pengalaman menyusun Amdal paling sedikit 5 tahun;
d. menggunakan bahan ajar (kurikulum) Amdal berdasarkan standar kompetensi;
e. menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan pelatihan kompetensi penyusun Amdal: dan
f. mempunyai sistem manajemen mutu.

(3) Menteri memberikan akreditasi kepada LPK Amdal yang telah memenuhi ketentuan dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterima persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan
lengkap dan benar.

(4) LPK Amdal yang telah terakreditasi melaporkan pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c sampai dengan huruf f , kepada Menteri setiap 1 (satu) tahun sekali.
PP 22 th 2021, Pasal 70
(1) Uji kompetensi dan dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal
(2) LSK Amdal mengajukan permohonan penetapan kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan
meliputi :
a. identitas lembaga sertifikasi kompetensi Amdal;
b. penanggung jawab sertifikasi kompetensi Amdal;
c. sistem uji kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
d. penguji yang memiiiki pengalaman paling sedikit 10 (sepuluh) tahun di bidang penyusunan Amdal;
e. sistem informasi publik yang terkait dengan pelaksanaan uji kompetensi;
f. mekanisme penanganan pengaduan dari pengguna jasa dan publik;
g. sistem manajemen mutu
(3) LSK Amdai yang telah ditetapkan melaporkan pemenuhan ketentuan kepada Menteri setiap 1 (satu)
tahun sekali.
PERTANYAAN JAWABAN

Kegunaan/manfaat Sebagai Pedoman


Dokumen Lingkungan ? Pengelolaan Lingkungan

Bagaimana menyusun Menggunakan Kajian Ilmiah dan


Pedoman Pengelolaan Lingkungan ? Pemenuhan Peraturan terkait

Siapa yang berwenang Tim Uji


Menilai dan merekomendasi ? Kelayakan Lingkungan

Rekomendasi untuk menerbitkan


Apa kaitannya terhadap
Persetujuan Lingkungan dan
Peizinan Usaha / Kegiatan ?
Izin Usaha / Kegiatan

Apa kewajiban Melaksanakan Pedoman


Pelaku Usaha / Pemrakarsa Kegiatan ? Pengelolaan Lingkungan dan melaporkan

Kalau tidak melaksanakan Sanksi Adiminstrasi


Dan melaporkan ? Pembatalan Izin Usaha / Kegiatan
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Eko Sugiharto
TENAGA AHLI
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kampus UGM Sekip
http://www.ugm.ac.id
Tel.0274.565722 ; Fax.0274517863 ; E-Mail: pslh@ugm.ac.id
HP 0811283602 ; E-Mail: ekosugiharto.ugm@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai