Eko Sugiharto
TENAGA AHLI
PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP
UNIVERSITAS GADJAH MADA
AMDAL UKL-UPL
SPPL
What is What is
UKL UPL? SPPL ? DELH ?
What is DPLH ?
AMDAL ? Audit LH ?
PEMUTIHAN
DELH Dok. Lingkungan DPLH
AUDIT LH
adalah
AMDAL, UKL-UPL, SPPL, DELH, DPLH, AUDIT LH DOKUMEN LINGKUNGAN
Dokumen yang berisi
Pedoman Pengelolaan Lingkungan
Mengapa Pemrakarsa / Pelaku usaha memerlukan Pedoman
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan ???
Karena
Pembangunan untuk mensejahterkan masyarakat
dan
Mencegah terjadinya degradasi lingkungan
UU 23 th1997 PENGELOLAAN LH
UU no 1-2009
ttg “Penerbangan” 12 th
Pasal-pasal Lingk. Hidup
Mengintegrasikan perizinan
UU 11 – 2020
UU no 17-2009 Pemrakarsa/Pelaku Usaha UU 32 th 2009 PERLU
CIPTA KERJA
ttg. “Sumber Daya Air” perlu punya Pedoman Perlindungan Pengelolaan LH mempersingkat
2 Nopember 2020
Pasal-pasal Lingk.Hidup Pengelolaan Lingkungan 5 Oktober 2009 perizinan
(Hlmn 73 - )
UU no .…-2009
ttg ……..
pasal-pasal L.H. PP 22 – 2021 DOK. LINGKUNGAN:
Penyelenggaraan • AMDAL
Perlindungan Pengelolaan LH • UKL-UPL
dan berbagai UU lainnya • SPPL
• dll
Berbagai Per. Men. LHK
Adalah kajian mengenai dampak Adalah rangkaian proses PP 22-2021, Psl 1 angka 9
SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari
penting pada lingkungan hidup pengelolaan dan pemantauan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
dari suatu usaha dan/atau lingkungan hidup untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan
kegiatan yang direncanakan, yang dituangkan dalam bentuk Lingkungan Hidup atas Dampak Lingkungan
untuk digunakan sebagai standar untuk digunakan sebagai Hidup dari Usaha dan/atau Kegiatannya di luar
Usaha danlatau Kegiatan yang wajib Amdal atau
prasyarat pengambilan prasyarat pengambilan keputusan UKL-UPL.
keputusan tentang serta termuat dalam Perizinan
penyelenggaraan usaha Berusaha, atau Persetujuan PP 22-2021, Psl 7 ayat (2)
Rencana U d/a K yang wajib memiliki SPPL
dan/atau kegiatan serta termuat Pemerintah Pusat atau Pemerintah meliputi:
dalam Perizinan Berusaha, Daerah a. jenis rencana U d/a K yang tidak memiliki
atau Persetujuan Pemerintah dampak penting dan tidak wajib UKL-UPL;
Pusat atau Pemerintah Daerah. (UU 11 Th 2020, Psl 1 butir 12) b. merupakan U d/a K mikro dan kecil yang
tidak memiliki Dampak penting terhadap
(PP 22 Th 2021, Psl 1 butir 6) Lingkungan Hidup;
LHK P.03 Th.2021, Psl 1 butir 2 c. termasuk jenis rencana U d/a K yang
UU No. 11 Th. 2020, psl 1, butir 11 dikecualikan dari wajib UKL-UPL.
PP 22 Th.2021, Psl 1 butir 5
LHK P.03 Th.2021, Psl 1 butir 1 • Kalau berdampak penting ?
• Kriteria mikro dan kecil ?
Bagaimana untuk kegiatan Usaha Mikro dan Kecil yg mempunyai dampak penting ?
Ketentuan Pasal 32 UU 32-2009 diubah oleh UU 11-2020 sehingga Psl 32 berbunyi sebagai berikut:
(1) Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah membantu penyusunan Amdal bagi usaha dan/atau kegiatan Usaha Mikro dan
Kecil yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup.
(2) Bantuan penyusunan Amdal berupa fasilitasi, biaya, dan/atau penyusunan Amdal.
(3) Penentuan mengenai usaha dan/atau kegiatan Usaha Mikro dan Kecil dilakukan berdasarkan kriteria sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(1) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dikelompokkan berdasarkan kriteria modal usaha atau hasil penjualan tahunan.
(2) Kriteria modal usaha digunakan untuk pendirian atau pendaftaran kegiatan usaha.
(3) Kriteria modal usaha terdiri atas:
a. Usaha Mikro memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
b. Usaha Kecil rnemiliki modal usaha lebih dari Rp 1.000.000.0C0,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp5.000.000.O00,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
c. Usaha Menengah merniliki modal usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai tlengan paling
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh rniliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
(4) Untuk pemberian kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah selain kriteria modal
usaha digunakan kriteria hasil penjualan tahunan.
(5) Kriteria hasil penjualan tahunan terdiri atas:
a. Usaha Mikro memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan Paling banYak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
b. Usaha Kecil memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sampai dengan
Paling banYak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah); dan
c. Usaha Menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) sampai
dengan paling banyak
PEMRAKARSA /
MEMPERSINGKAT PERIZINAN ?
PELAKU USAHA Harus diumumkan
PEMERINTAH (UU 11-2020, Psl 39(1)
PUSAT / DAERAH
Rencana U / K Keptsn
SESUAI RT RW ? Wajib AMDAL Proses AMDAL
Kelayakan LH PERSETUJUAN
Y PEMERINTAH
PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
PERIZINAN
PENAPISAN
Persetujuan BERUSAHA
Per.Men. LHK Wajib UKL UPL Proses UKL UPL
PKPLH
P.04 TH 2021
Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap U d/a K yang memiliki Dampak Penting atau tidak penting terhadap lingkungan.
(1) diberikan kepada Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah.
(2) menjadi prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah (PP 22-2021, Psl 3) dan Psl 64 ayat (1)
NIB bagi kegiatan wajib SPPL sekaligus berlaku sebagai legalitas untuk melaksanakan kegiatan berusaha
PP 5- 2021, Pasal 194
AMDAL
UU 32 th 2009 Pasal 34 diamandemen oleh UU 11 th 2020 UU 32 th 2009 Pasal 35 diamandemen oleh UU 11 th 2020
sehingga tertulis sebagai berikut: sehingga tertulis sebagai berikut:
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak (1) Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-
penting terhadap Lingkungan Hidup wajib memenuhi UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4)
standar UKL-UPL. wajib membuat Surat Pernyataan Kesanggupan
(2) Pemenuhan standar UKL-UPL sebagaimana dimaksud Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang
pada ayat (1) dinyatakan dalam Pernyataan diintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha.
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
(2) Penetapan jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana
(3) Berdasarkan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap kegiatan
Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yang termasuk dalam kategori berisiko rendah.
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menerbitkan
Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat pernyataan
atau Pemerintah Daerah. kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup diatur dalam Peraturan Pemerintah.
(4) Pemerintah Pusat menetapkan jenis usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi UKL-UPL.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-UPL diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
DELH DPLH
(PP 22 th 2021, Pasal 1 angka 26) (PP 22 th 2021, Pasal 1 angka 27)
a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan Perizinan Berusaha mengandung cacat hukum,
kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan
atau informasi;
c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen AMDAL dan/atau UKL-UPL tidak dilaksanakan
oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
Keptsn
Matriks RKL-RPL
Kelayakan LH
PEMRAKARSA / PERSETUJUAN
PERSETUJUAN PEMERINTAH
LINGKUNGAN
PERIZINAN
PELAKU USAHA BERUSAHA
Persetujuan
Matriks UKL-UPL
PKPLH
PP 22 th 2022, PP 22 th 2022,
Pasal 49, ayat (6) Pasal 63, ayat (6)
Huruf f angka 6, untuk Huruf f angka 4, untuk
Kep. Kelayakan LH Persetujuan PKPLH
PP 22 TH 2021,
Pasal 23 (1)
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam penyusunan Amdal dapat dilakukan sendiri atau
menunjuk pihak lain dalam hal tidak mampu.
Pasal 23 (3)
Hasil penyusunan Amdal yang disusun pihak lain menjadi tanggung jawab penanggung jawab Usaha
dan/atau Kegiatan.
PELAKSANA PENYUSUNAN AMDAL
UU 32-2009 Pasal 28 diubah oleh UU 11-2020 menjadi:
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dan kriteria kompetensi pen]rusun Amdal diatur dalam Peraturan Pemerintah.
PP 22-2020, Pasal 67
(1) Penyusunan Amdal dilaksanakan oleh tim penyusun Amdal yang ditetapkan oleh
PP 22 – 2021, Pasal 68
penanggung jawab U / K
(2) Tim penyusun Amdal dapat berasal dari: (1) Sertifikat kompetensi penyusun Amdal diperoleh melalui
a. perorangan; atau sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal.
b. lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal.
(3) Tim penyusun Amdal terdiri atas: (2) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal
a. ketua; dilaksanakan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai
b. anggota. lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal dan
(4) Ketua wajib memiliki sertifikat kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi ketua lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal.
tim penyusun Amdal. Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 70
(5) Anggota palirg sedikit terdiri atas 2 (dua) orang yang wajib memiliki sertifikat
kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi anggota tim penyusun Amdal
(3) Sistem sertifikasi kompetensi penyusun Amdal meliputi
dan/atau kualifikasi ketua tim penyusun Amdal
tahapan:
(6) Dalam melakukan penyusunan Amdal, tim penyusun Amdal harus a. Pelatihan Penyusunan Amdal
melibatkan tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi di bidangnya masing- Perhatikan PP 22 th 2021 Psl 69
masing sesuai dengan jenis U /K dan Dampak Lingkungan Hidup yang b. Uji kompetensi
diakibatkan oleh rencana U /K c. Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Anrdal.
(7) Tim penyusun Amdal yang berasal dari perorangan dibentuk melalui keputusan (4) Penerbitan sertifikat kompetensi penyusun Amdal terdiri
penangung jawab kegiatan dengan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud atas:
pada ayat (3) sampai dengan ayat (6). a. Kualifikasi Ketua Tim Penyusun Amdal
b. Kualifikasi Anggota Tim Penyusun Amdal
PP 22 th 2021, Pasal 69
(1) Pelatihan penyusunan Amdal dilaksanakan , oleh lembaga pelatihan kompetensi (LPK) Amdal.
(2) LPK Amdal mengajukan permohonan akreditasi kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan meliputi:
a. identitas LPK Amdai;
b. penanggung jawab pelatihan kompetensi penyusun Amdal;
c. daftar pengajar tetap dan tidak tetap yang memiiiki pengalaman menyusun Amdal paling sedikit 5 tahun;
d. menggunakan bahan ajar (kurikulum) Amdal berdasarkan standar kompetensi;
e. menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan pelatihan kompetensi penyusun Amdal: dan
f. mempunyai sistem manajemen mutu.
(3) Menteri memberikan akreditasi kepada LPK Amdal yang telah memenuhi ketentuan dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diterima persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan
lengkap dan benar.
(4) LPK Amdal yang telah terakreditasi melaporkan pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c sampai dengan huruf f , kepada Menteri setiap 1 (satu) tahun sekali.
PP 22 th 2021, Pasal 70
(1) Uji kompetensi dan dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) Amdal
(2) LSK Amdal mengajukan permohonan penetapan kepada Menteri dengan dilengkapi persyaratan
meliputi :
a. identitas lembaga sertifikasi kompetensi Amdal;
b. penanggung jawab sertifikasi kompetensi Amdal;
c. sistem uji kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
d. penguji yang memiiiki pengalaman paling sedikit 10 (sepuluh) tahun di bidang penyusunan Amdal;
e. sistem informasi publik yang terkait dengan pelaksanaan uji kompetensi;
f. mekanisme penanganan pengaduan dari pengguna jasa dan publik;
g. sistem manajemen mutu
(3) LSK Amdai yang telah ditetapkan melaporkan pemenuhan ketentuan kepada Menteri setiap 1 (satu)
tahun sekali.
PERTANYAAN JAWABAN
Eko Sugiharto
TENAGA AHLI
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kampus UGM Sekip
http://www.ugm.ac.id
Tel.0274.565722 ; Fax.0274517863 ; E-Mail: pslh@ugm.ac.id
HP 0811283602 ; E-Mail: ekosugiharto.ugm@gmail.com