Anda di halaman 1dari 17

Kewajiban Menggunakan Alat

Perlindungan Diri (APD)

Nama : Dedi Kurniawan


NIM : 17620041
Alat pelindung Diri (APD)
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA,
alat pelindung diri adalah peralatan yang dipakai untuk melindungi
pekerja dari kecelakaan atau penyakit yang disebabkan oleh
adanya kontak atau paparan dengan bahaya potensial di
lingkungan kerja baik, yang bersifat fisik, kimia, maupun biologis.
Bahaya yang mungkin terjadi pada proses produksi dan diprediksi akan
menimpa tenaga kerja adalah sebagai berikut :

Tertimpa benda keras dan berat


 Tertusuk atau terpotong benda tajam
Terjatuh dari tempat tinggi

Terbakar atau terkena aliran listrik


Terkena zat kimia berbahaya. pada
kulit atau melalui pernafasan
Pendengaran menjadi rusak
.
karena suara kebisingan
Penglihatan menjadi rusak diakibatkan
intensitas cahaya yang tinggi
Terkena radiasi dan gangguan
lainnya
Dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja,
pekerja juga wajib memahami cara menggunakan APD dengan benar,
menghadiri pelatihan
mengenai penggunaan APD, menjaga kebersihan dan pemeliharaan AP
D, serta
memberi tahu pengawas bila APD tidak berfungsi dengan baik.

Perlindungan diri saat bekerja sangat penting untuk diperhatikan. Jika ti


dak, cedera
atau penyakit yang timbul akibat pekerjaan dapat menimbulkan ganggu
an kesehatan yang serius, kecacatan, bahkan kematian. Apabila Anda m
engalami keluhan
kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan Anda, segeralah 
periksakan diri ke
dokter
APD diperlukan untuk melindungi pekerja jika terdapat
bahaya tanggap darurat maupun paparan bahaya
potensial fisika, kimia, dan biologis. Rute paparan
termasuk pernapasan, kulit, mulut (oral), dan selaput
lendir (misalnya melalui mata atau luka terbuka). Oleh
karena itu, penggunaan APD disesuaikan dengan poten
si bahaya yang ada di tempat kerja.
Sedangkan kerugian yang harus ditanggung oleh pekerja maupun pihak
pemberi kerja (penerima kerja) apabila terjadi kecelakaan adalah :

Adanya biaya perawatan medis atas tenaga kerja yang terluka,


cacat, bahkan meninggal dunia

Kerugian atas kerusakan fisilitas mesin dan yang


lainnya

Menurunnya efesiensi perusahaan

Produktifitas pekerja berkurang selama sakit


Dasar Hukum Dalam Penggunaan APD Diatur Dalam:
a. Undang-undang No. 1 tahun 1970.

01 Pasal 3 ayat (1) butir f: Memberikan Alat-alat Perlindungan Diri pada para
pekerja.

02 Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan


pada tiap tenaga kerja baru tentang APD bagi Tenaga Kerja yang
Bersangkutan.

03 Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau


hak tenaga kerja untuk memakai APD yang diwajibkan.

04 Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan secara cuma-cuma APD


yang diwajibkan pada pekerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja
b. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus
menyediakan secara cuma-cuma \ APD yang diwajibkan
penggunaannya oleh tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya untuk mencegah Penyakit Akibat Kerja (PAK).

c. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982


Pasal 2 menyebutkan memberikan nasehat mengenai
perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat
pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makanan ditempat kerja
d. Permenakertrans No. Per. 08/Men/2010

• Pasal 2

ayat (1) 
01 Pengusaha wajib menyediakan APD
bagi pekerja/buruh di tempat kerja.

ayat (2)
APD harus sesuai dengan Standar
02 Nasional Indonesia (SNI) atau standar
yang berlaku.

ayat (3)
03 APD wajib diberikan oleh pengusaha
secara cuma-cuma.
• Pasal 3

Ayat (1) APD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:

a. b. c. d. e.
Perlindungan Perlindungan Perlindungan Perlindungan Perlindungan
Kepala Mata & Muka Telinga Pernafasan Tangan dan Kaki
beserta
perlengkapannya

Ayat (2) Selain APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk APD:

a. b. c.
Pakaian Pelindung Alat Pelindung
Pelampung
Jatuh Perorangan
Jenis-Jenis APD dan Fungsinya
A. Pelindung Kepala
Helm Pengaman
(Safety Helmet) Topi atau Pelindung Kepala

Penutup atau Pengaman Rambut

Fungsi alat pelindung kepala untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau
terpukul benda keras dari atas kepala ataupun benda keras yang melayang dan meluncur di
udara, terpapar oleh radiasi panas, percikkan api, kimia, jasad renik (mikro organisme), suhu
yang ekstrim dan bahaya-bahaya lainnya yang mungkin dapat membahayakan area kepala.
b. Pelindung mata dan muka

Kacamata pengaman goggles tameng muka masker selam tameng muka  kacamata pengaman
(spectacles) (face shield) dalam kesatuan
(full face masker) 

Fungsi alat pelindung mata dan muka untuk melindungi mata dan muka dari paparan
bahan kimia berbahaya, paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air,
percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik
yang mengion maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan
benda keras atau benda tajam.
c. Pelindung telinga

Penutup Telinga (Ear Muff)


Sumbat Telinga (Ear Plug)

Fungsi Alat pelindung telinga untuk


melindungi alat pendengaran terhadap
kebisingan atau tekanan
d. Pelindung pernapasan beserta perlengkapannya
• Masker
• Respirator
• Katrit, Kanister
• Re-Breather
• Airline respirator
• Continues Air Supply Machine=Air Hose Mask Respirator
• Tangki selam dan Regulator (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus /SCUB
• Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA)
• emergency breathing apparatus.

.
Fungsi alat pelindung Pernafasan untuk melindungi organ
pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan
sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia,
mikro-organisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol),
uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.
e. Pelindung tangan

Sarung tangan yang kain kanvas kain atau kain berpelapis


terbuat dari logam

sarung tangan yang karet


tahan bahan kimia.

Fungsi alat pelindung tangan untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan
dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi
mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores,
terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
f. Pelindung kaki

Sepatu keselamatan

Fungsi alat pelindung kaki untuk melindungi kaki dari


tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin,
uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan
kimia berbahaya dan jasad renik, tergelincir.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai