Anda di halaman 1dari 36

Penanganan dan Pengelolaan

Bahan Kimia Berbahaya


di Lepas Pantai
Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau


campuran yang berdasarkan sifat kimia; fisika
atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga
kerja, instalasi dan lingkungan.
Terdiri :
– Bahan beracun
– Bahan reaktif
– Bahan mudah meledak
– Bahan oksidator
– Cairan mudah terbakar
– Gas mudah terbakar
Klasifikasi umum BKB
 Bahan kimia beracun (toxic substances)
 Bahan kimia korosif (corrosive substances)
 Bahan kimia mudah terbakar (flamable
substances)
 Bahan peledak (explosive)
 Bahan kimia oksidator (oxidation agent)
 BK yg reaktif terhadap air (water sensitive
substances)
 BK yg reaktif terhadap asam (acid ensitive
substances)
 Gas bertekanan (compressed gases)
 BK radioaktif (radioactive substances)
Klasifikasi National fire Protection Association
(NFPA)

Klasifikasi ini dimaksudkan agar dengan mudah


seseorang dapat mengetahui sifat bahaya
terhadap :
1. Kesehatan (warna biru)
2. Mudah terbakar (warna merah)
3. Reaktivitas (warna kuning)
Setiap klasifikasi, diberi angka-angka yang
menunjukkan tingkat bahaya secara relatif dari
angka 4 sampai 0
Bahaya terhadap kesehatan

Tingkat bahaya terhadap kesehatan diberikan angka 4


(amat berbahaya) sampai 0 (tidak berbahaya).

4: Bahan yang dapat menyebabkan kematian pada


paparan jangka pendekatau yang dapat menimbulkan
luka fatal meskipun ada pertolongan segera
3: Bahan yang dapat menimbulkan akibat serius pada
paparan jangka pendek, meskipun ada pertolongan
segera
2: Bahan yang pada paparan intensif atau terus menerus
dapat menimbulkan luka, kecuali ada pertolongan
segera
1: Bahan yang menyebabkan iritasi atau sedikit luka
meskipuntidak ada pertolongan segera
0: Bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api
Bahan mudah terbakar

Ukuran kemudahan terbakar suatu zat


dengan tingkat-tingkat sebagai berikut :

4: Bahan yang segera menguap dalam udara


normal dan dapat terbakar dengan cepat
3: Bahan cair atau padat yang dapat
dinyalakan pada suhu biasa
2: Bahan yang perlu sedikit dipanaskan dahulu
sebelum dapat terbakar
1: Bahan yang perlu dipanaskan sebelum
dapat terbakar
0: Bahan yang tak dapat dibakar
Bahaya Reaktivitas

Adalah ukuran derajat kemudahan dalam


melepaskan energi dengan sendirinya atau akibat
kontak dengan bahan lain :

4: Bahan yang dengan mudah diledakkan atau


meledak pada suhu dan tekanan biasa atau sensitif
terhadap pengaruh mekanik atau panas setempat
3: Bahan yang mudah meledak, tetapi memerlukan
sumber penyebab yang kuat, seperti suhu yang
tinggi atau tumbukan
2: bahan yang tidakstabil dan menghasilkan reaksi
hebat, tetapi tidak meledak
1: Bahan yang stabil pada keadaan normal, tetapi
tidak stabil pada suhu tinggi
0: Bahan yang stabil dan juga tidak reaktif meskipun
kena api atau pada suhu tinggi
Regulasi di Indonesia
(Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 )

Pengurus yang :
Menggunakan Lengkapi
Menyimpan dengan :
Memakai LDKB
Memproduksi Label
Mengangkut bahan kimia Ps. 3. Point a
berbahaya,
wajib melakukan
pengendalian ( Pasal 2 )

LDKB dan Label di letakkan di tempat yang mudah


diketahui oleh tenaga kerja dan Pegawai Pengawas
ketenagakerjaan ( Pasal 6 )
Format LDKB
Terdiri dari 16 item besar yang harus diberi penjelasan yang memadai

1. Identitas bahan dan perusahaan


2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan P3K
5. Tindakan penanggulangan Kebakaran
6. Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan
7. Penyimpanan dan penanganan bahan
8. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri
9. Sifat fisika dan kimia
10. Stabilitas dan reaktifitas bahan
11. Informasi toksikologi
12. Informasi ekologi
13. Pembuangan limbah
14. Pengangkutan bahan
15. Informasi perundang-undangan
16. Informasi lain yang diperlukan.
Pengertian Label

• selembar kertas, plastik dan lain-lain yang di


lekatkan pada kemasan dan berisi informasi
mengenai bahan kimia berbahaya yang
terkandung di dalamnya atau,
• cetakan pada kemasan yang berisi informasi
tentang bahan kimia berbahaya
yang terkandung di dalamnya.
Format Label
Terdiri dari 11 item besar yang harus diberi penjelasan
yang memadai

1. Nama produk
2. Identifikasi bahaya
3. Tanda bahaya dan artinya
4. Uraian resiko dan penanggulangannya
5. Tindakan pencegahan
6. Instruksi dalam hal terkena atau terpapar
7. Instruksi kebakaran
8. Instruksi tumpahan atau bocoran
9. Instruksi pengisian dan penyimpanan
10. Referensi
11. Nama, alamat dan no. telp. Pabrik pembuat atau
distributor.
Tabel Informasi BKB

 Tabel informasi mencantumkan kriteria-kriteria


utama untuk mengenal sifat bahaya Bahan Kimia
 Kriteria utama tersebut :

1. NAB, yakni batas maksimun konsentrasi dalam ruang kerja


2. Daerah konsentrasi mudah, yang dibatasi oleh LFL dan
UFL, yakni daerah konsentrasi suatu gas/uap dapat terkar
3. Titik nyala (flash point), yakni suhu dimana suatu pelarut
mempunyai uap pada permukaannya yg dapat terbakar
4. Titik bakar (ignation point), yakni suhu dimana suatu zat
padat terbakar dengan sendirinya
5. Titik didih, yakni suhu dimana tekanan zat cair sama
dengan tekanan atmosfir. Titik didih menunjukkan
kecenderungan zat cair untuk merubah menjadi uap
6. Tingkat bahaya NFPA, yakni meliputi bahaya terhadap
kesehatan, mudah terbakar dan reaktivitas.
Penanganan dan Penyimpanan BKB

 Penanganan BKB meliputi :


 Pencampuran
 Pengadukan
 Pemanasan
 Pemindahan
 Penyimpanan BKB meliputi :
 Penyimpanan bahan baku
 Penyimpanan Produk
 Untuk menangani BKB harus memperhatikan
 Sifat kimia, fisika bahaya dan akibatnya.
Penanganan BKB
 Penanganan yang tepat sesuai dengan informasi
pabrik/pemasok

 Menurut NFPA dibagi dalam 3 kelompok :


 Bahan kimia beracun dan korosif → Bahaya
terhadap kesehatan
 Bahan kimia mudah terbakar → Bahaya kebakaran
 Bahan kimia reaktif → Bahaya eksplosif

 Perlu informasi tentang :


 Nama bahan dan formula
 Bentuk fisik : gas, cair atau padat
 Sifat fisik : ttk didih, ttk lebur, tek. Uap, berat
jenis
 Sifat bahaya : toksik, mudah terbakar, eksplosif
Bahan kimia beracun dan korosif

 Bahan kimia ini dapat masuk ke dalam tubuh


melalui : lewat pernapasan, kulit dan mulut.

 Lewat pernapasan:
 Penanganan dalam ruang khusus(lemari asam)
 Ruang kerja berventilasi (polutan diencerkan)
 Memakai APD yang tepat.

 Lewat kulit :
 Memakai sarung tangan, pelindung muka dan badan

 Lewat mulut :
 Tidak makan, minum dalam ruang kerja yang tercemar
 Menyimpan bahan makanan/minuman berdekatan
dengan bahan beracun
Bahan kimia mudah terbakar
 BK mudah terbakar yg berbahaya berupa : uap, gas atau
debu halus

 Pelarut Organik cair dpt hasilkan uap pd suhu kamar


(semakin TD↓, semakin banyak uap yg dihasilkan

 Kebakaran terjadi karena adanya 3 unsur


 Salah satu unsurnya adalah Sumber panas :
 Api terbuka
 Loncatan api listrik/akibat mekanik
 Hubungan pendek
 Logam panas
Bahan Kimia Reaktif
 BKR biasanya eksplosif, reaktif → penguraian
atau reaksi dengan unsur/senyawa lain

 Misal : bahan peledak; peroksida2 organik; camp.


oksidator dan reduktor

 BKR dihindarkan dari :


 Pemanasan; sumber panas
 Pengadukan yg timbulkan panas setempat
 Pengangkutan yg timbulkan benturan/getaran
kuat
Interaksi Dalam Penyimpanan Bahan
 Interaksi BK dengan lingkungan:
 Panas atau percikan api terutama u/ zat2 mudah
terbakar/meledak.contoh: pelarut organik
 Uap air dan air dpt diserap o/ BK, reaksi penyerapan
bersifat eksotermis. Contoh : Logam alkali dan As. Sulfat
pekat
 Interaksi BK dengan Wadah
BK korosif dpt merusak wadah (H2SO4,HCl); akan interaksi
antar BK → reaksi berbahaya keluarkan zat beracun atau
mudah terbakar
 Reaksi antar bahan
 Oksidator dan reduktor → kebakaran/ledakan
 Asam dan garan → gas atau uap beracun; contoh:NaCN
dan Asam menghasilkan HCN yg amat beracun
Syarat-syarat Penyimpanan
 Bahan mudah terbakar (Benzen, Aseton, Eter dll)
Syarat :
 Suhu dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api atau panas (loncatan listrik dan api rokok)
 Tersedia Alat Pemadam Kebakaran

 Bahan mudah meledak (NH4NO3; Trinitrotoluen)


Syarat :
 Ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api atau panas
 Hindarkan dari gesekan/tumbukan mekanis

 Bahan Oksidator (Perklorat, permanganat, peroksida org.)


Syarat :
 Ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api atau panas (loncatan listrik dan api rokok)
 Jauh dari bahan cairan mudah terbakar (reduktor)
 Bahan reaktif terhadap air (Natrium, Hidrida dll)
Syarat :
 Ruangan dingin, kering dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api atau panas
 Bangunan keda air
 Sediakan pemadam kebakaran tanpa air ( CO2, dry powder dll)
Syarat-syarat Penyimpanan
 Bahan reaktif terhadap asam (Natrium, Hidrida difosfid)
Syarat :
 Ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api atau panas
 Ruangan didisain agar tidak terbentuk kantong 2 Hidrogen
 Bahan beracun (Sianida, Sulfida, Arsenida dll)
Syarat :
 Ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari bahaya kebakaran
 Dipisahkan dari bahan2 yg mungkin bereaksi
 Sediakan APD, pakaian kerja, masker dan gloves

 Bahan Korosif (Asam-asam, alkali)


Syarat :
 Ruangan dingin dan berventilasi
 Wadah tertutup
 Dipisahkan dari bahan beracun
 Sediakan APD seperti kacamata, pakaian kerja
 Gas bertekanan ( gas N2, Asetilen, H2 dalam silinder)
Syarat :
 Ruangan dingin dan tidak kena langsung sinar matahari
 Disimpan dalan keadaan tegak berdiri dan terikat
 Jauhkan dari api atau panas
 Jauhkan dari bahan korosif yg dpt merusak kran atau katup2.
Penanganan dan Pemakaian
 Baca dan mengerti dari isi label; lembar
keselamatan bahan
 Telah mendapat pelatihan
 Pastikan bahwa tindakan pencegahan
berfungsi baik (ventilasi)
 Kontrol bahaya bahan kimia yang akan
menimbulkan resiko
 Periksa APD (jumlah dan keadaan)
 Pastikan alat untuk keadaan darurat
tersedia
Pengorganisasian Sistem Pengendalian
Identifikasi
Label
Lembar keselamatan bahan
Penyimpanan yang aman
Pemantauan pemaparan
Pemeriksaan kesehatan
Pemeliharaan data pencatatan
diklat
Identifikasi
 Prinsip : Untuk mengetahui bahan kimia apa
yang dipakai atau diproduksi
 Bagaimana bahan kimia kontak dengan
badan
 Bagaimana bahan kimia dapat menyebabkan
kebakaran, keracunan
 Semua bahan kimia harus mempunyai label
dan lembar data keselamatan
Label
 Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan TK
mengenai bahaya potensial dari BKB
 Label berisi:
 Nama dagang
 Identitas dari bahan kimia
 Nama, alamat dan No. tilpon dari pemasok
 Simbul bahaya
 Resiko tertentu sehubungan dengan pemakaian
dari bahan kimia
 Tindakan pengamanan
 Adanya klasifikasi
Pengelolaan Harian Bahan Kimia
 Pastikan semua bahan kimia telah diberi label dan
mempunyai lembar data keselamatan
 Siapkan keterangan dan instruksi mengenai
pemakaian dan penyimpanan yang aman
 Pastikan adanya kerjasama untuk meningkatkan
pengendalian
 Sediakan APD yang sesuai
 Buatlah dan peliharalah prosedur pemantauan
paparan, termasuk pengamatan medis
 Rencanakan dan terapkan program pelatihan
 Susunlah evaluasi dan laksanakan latihan keadaan
darurat
Praktek-praktek Kerja yang Aman
 Mengurangi jumlah tenaga kerja yang terpapar
 Mengurangi waktu pemaparan tenaga kerja
 Membersihkan secara teratur kontaminan dari dari dinding
dan permukaan
 Menyediakan tempat penyimpanan dan pembuangan bahan-
bahan berbahaya
 Larangan makan, minum, dan merokok di daerah
terkontaminasi
 Menghilangkan debu-debu dari daerah dimana proses
pemotongan sedang berjalan
 Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menghilangkan
kontaminasi secara efektif
 Menjaga agar wadah tetap terlindung/tertutup jika tidak
digunakan
Bahan-bahan kimia “incompatible” dan
menghasilkan racun bila dicampur

Kelompok A Kelompok B Bahaya yg timbul bila


dicampur (C)

Sianida Asam Asam sianida

Hipokorit Asam Klor dan As. Hipoklorit

Nitrat Asam sulfat Nitrogen dioksida

Asam nitrat Tembaga Nitrogen dioksida

Nitrit Asam Asam nitrogen oksida

Senyawa Arsenik Reduktor Arsin

Sulfida Asam Hidrogen sulfida


Bahan-bahan reaktif yg bila bercampur menimbulkan
reaksi hebat, kebakaran dan atau ledakan

Bahan kimia Hindarkan kontak dengan

Amonium nitrat Asam, klorat, nitrat, pelarut organik


mudah terbakar,bubuk logam
Asam asetat Asam kromat, asam nitrat, perklorat,
peroksida, permanganat
Asam kromat Asam asetat, gliserin, alkohol dan BK
mudah terbakar
Cairan mudah terbakar Amonium nitrat, asam kromat,
hidrogen peroksida, asam nitrat
Kalium klorat, perklorat Asam sulfat

Kalium permanganat Gliserin, asam sulfat

Benzena Flour, klor, peroksida


Tabel 11
Contoh Tabel Informasi bahan-bahan Kimia berbahaya

TL NFP Fire Exp Limit Vapour


V A Dens
Nama zat Boiling
pp point º (air =1)
m C
Health Fire Reacty LFL UFL

1. Ammonia, NH3 25 3 1 0 16 25 -33 0,59


2. Benzena, C6H6 25 2 3 0 1,4 8 80 2,80
3. Karbon Disulfida, 10 2 3 0 1 44 -46 2,60
CS2
4. Ethylen Oksida, 50 2 4 3 3 100 11 1,49
(CH2)2O
5. Formaldehyde, 1 2 4 0 7 73 -19 1,08
HCHO
6. Hydrocyanic
Acid, HCN 10 4 4 2 6 41 26 0,93
Tabel 4
Contoh bahan kimia beracun

Jenis zat beracun Jenis bahan Akibat keracunan dan gangguan

1.Logam/metaloid Pb Syaraf, ginjal dan darah


Hg(senyawa org dan Syaraf, ginjal
inorg.)
Krom (Cr) Kanker
Arsen (As) Iritasi, kanker
Posfor (P) Metabolisme KH, lemak dan
protein
2. Bahan pelarut Hidrokarbon alifatik Pusing
(bensin, minyak tanah)
Hidrokarbon Hati dan ginjal
terhalogenasi (kloroform
Alkohol (etanol,metanol)
Syaraf pusat, leukemia
Glikol
Ginjal, hati dan tumor
Contoh bahan kimia beracun

Jenis zat beracun Jenis bahan Akibat keracunan dan


gangguan

3. Gas-gas beracun Asam Sianida Pusing, sesak napas


Asam sulfida Sesak napas, kejang,
hilang kesadaran
Karbon monoksida Sesak napas, saraf, hilang
kesadaran
4. Kasinogen Benzena Leukemia
Asbes Paru-paru
Krom Paru-paru
Vinil klorida Hati, paru-paru, syaraf
pusat, darah
5. Pestisida Organoklorin Pusing, kejang, hilang
kesadaran
Oganofosfat Pusing, kejang, hilang
kesadaran
Tabel 5
Klasifikasi zat beracun menurut angka LD 50

Klas zat beracun LD 50 (mg/kg) Contoh

Racun super <5 Nikotin

Amat sangat beracun 5 - 50 Timbal arsenat

Amat beracun 50 - 500 Hidrokinon

Beracun sedang 500 - 5000 Isopropanol

Sedikit beracun 5000 - 15000 Asam sorbat

Tidak beracun >15000 Propilen glikol


Tabel 6
Cairan organik mudah terbakar

No Pelarut Daerah kons % Ttk didih Ttk nyala Ttk bakar BJ cairan BJ uap
Mudah terbakar ºC ºC

1 Aseton 3 - 13 56 -18 538 0,79 2,0


2 Benzena 1,4 - 8 80 -11 562 0,88 2,8
3 Bensin 1,4 – 7,6 38 – 204 -43 280 – 456 0,8 3,04
4 Etil alkohol 3,3 – 19 79 12 423 0,79 1,59
5 Etil eter 1,85 – 48 34 -45 180 0,71 2,55
6 Heksana 1,1 – 7,5 68 -22 261 0,66 2,97
7 Karbon disulfida 1 – 44 46 -30 100 1,26 2,6
8 Metanol 6 – 36,5 65 12 464 0,79 1,1
9 Metil etil keton 2 – 10 80 -7 515 0,81 2,5
10 Minyak tanah 0,7 – 5 170 – 300 38 – 66 229 0,81 4,5
11 Oktana 1,9 – 4,6 125 13 220 0,70 3,86
12 Toluena 1,4 – 6,7 111 4,4 536 0,87 3,1
Tabel 8
Contoh campuran eksplosif

Oksidator Reduktor/teroksidasi

KCLO3, NaNO3 Karbon, belerang

Asam nitrat Etanol

Kalium permanganat Gliserol

Krom trioksida Hidrazin


Tabel 10
Penggunaan gas bertekanan dan bahayanya

Gas Penggunaan Bahaya

Asetilen Gas bakar Mudah terbakar


Amoniak Bahan baku Beracun
Etilen oksida Sterilisasi Beracun dan mudah
terbakar
Hidrogen Hidrogenasi, gas karier Mudah terbakar,
Gas pencuci, membuat
aspiksian
udara inert Aspiksian
Nitrogen
Klorinasi
Produksi plastik Beracun, korosif
Klor
Beracun dan mudah
Vinil klorida
terbakar

Anda mungkin juga menyukai