Anda di halaman 1dari 29

PENGENDALIAN BAHAN

KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA

by
Julnaidi. ST.MT
APA ITU BAHAN KIMIA ?
MATERI

Pemisahan dgn metode fisika

Pemisahan dgn
metode kimia
(Mis. Na, Fe, C )
(Mis. Susu, darah) (Mis. udara, bensin) (Mis. NaCl, gula)

• MATERI : Segala sesuatu yg menempati ruang dan


memiliki massa termasuk yg dapat dicium, dilihat atau
tidak serta dapat berwujud padatan, cairan atau gas.
• BAHAN KIMIA : bahan penyusun semua materi
(hidup atau mati) dengan komposisi yg pasti.
SISI POSITIF DAN NEGATIF
PENGGUNAAN BAHAN
KIMIA
POSITIF NEGATIF
 Peningkatan hasil  Keracunan kimia
pertanian
 Pengobatan dan  Kecelakaan kimia
pencegahan penyakit
 Higiene-sanitasi  Polusi lingkungan
 Bahan baku dan  Gangguan cuaca dan
bahan penolong pemanasan global
untuk industri/ (Greenhouse Effect)
manufaktur
• Prinsip - prinsip Pengendalian
IDENTIFIKASI BAHAYA

PENILAIAN RESIKO

KONTROL & EVALUASI


ELIMINATION
SUBSTITUTION
ENGINEERING
CONTROL
ADM.
CONTROL
PPE

PERCOBAAN &
PELAKSANAAN TERKONTROL
PERLU PENGATURAN B3 DALAM
PERATURAN PERUNDANGAN

Latar belakang:
Kegiatan industri yang mengolah,
menyimpan, mengedarkan, mengangkut
dan mempergunakan bahan-bahan kimia
berbahaya akan terus meningkat sejalan
dengan perkembangan pembangunan
sehingga berpotensi untuk menimbulkan
bahaya besar bagi industri, tenaga kerja,
lingkungan maupun sumberdaya lainnya.
Kewajiban Pengusaha atau
pengurus :

MENGENDALIKAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA


DI TEMPAT KERJA UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA KECELAKAAN KERJA &
PENYAKIT AKIBAT KERJA
DEFINISI
 BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau


campuran yang berdasarkan sifat kimia
atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan

Ref : permenaker no 187/1999


Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disingkat dengan B3
adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya

Ref : PP no 74/2001
KRITERIA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1. Bahan beracun
2. Bahan sangat beracun
3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator
KRITERIA
BAHAN BERACUN

 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat


kimia, fisika dan toksik sbb. :
 Mulut :
LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan
 Kulit :
LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan
 Pernafasan :
LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
KRITERIA
SANGAT BERACUN
 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat
kimia, fisika dan toksik sbb. :
 Mulut :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan
 Kulit :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan
 Pernafasan :
 LC 50 < 0.5 mg/l
- Lethal Dose 50 (LD 50)
adalah dosis yang
menyebabkan kematian pada
50% binatang percobaan.
 - Lethal Concentration 50 (LC
50) adalah konsentrasi yang
menyebabkan kematian pada
50% binatang percobaan.
KRITERIA
Cairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat Mudah
Terbakar dan Gas Mudah Terbakar

Cairan Mudah Cairan Sangat Gas Mudah


Terbakar : Mudah Terbakar : Terbakar :

Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat


kimia dan fisika : kimia dan fisika : kimia dan fisika :
 Titik nyala: Titik nyala :
 Titik didih :
>21* C dan < 55* C < 21* C < 20 * C
Pada tek. 1 atm  Titik didih : > 20*C
Pada tek. 1 atm
Pada tek. 1atm
Bahan Mudah terbakar dapat Dibagi dalam 3
kelompok :
 Zat padat mudah terbakar : Belerang , fosfor,
kertas/rayon, kapas
 Zat cair mudah terbakar : eter, alkohol,
aseton, benzena, Formaldehyde
 Gas mudah terbakar : hidrogen, asetilen,
etilen oksida, ammonia
KRITERIA
MUDAH MELEDAK
Apabila Reaksi Kimia Bahan tsb menghasilkan :
 Gas dalam jumlah yang besar
 Tekanan yang besar
 Suhu yang tinggi
Menimbulkan kerusakan disekelilingnya
Beberapa contoh bahan mudah meledak :
 Bahan kimia eksplosif : Trinitoluen (TNT), nitrogliserin
 Debu eksplosif : debu karbon, zat warna diazo,
magnesium
 Campuran eksplosif : Campuran bahan oksidator dan
reduktor
( as.nitrat + etanol)
Ciri-ciri bahan mudah meledak
 Sifat peka terhadap panas dan terhadap
pengaruh mekanis
a.l. Ammonium Nitrat , Nitroglicerine , TNT, Tetra nitro
glicerin
 Debu eksplosif
a.l. debu karbon, magnesium
 Campuran eksplosif campuran beberapa
bahan oksidator dan reduktor
a.l. KCLO3, Al nitrat, K. Permanganat
KRITERIA REAKTIF

Apabila bahan tsb.bereaksi dengan :


 Air mengeluarkan panas dan gas yang mudah
terbakar
contoh seperti : Alkali,alkalitana,logam halida,oksida
anhidrat, oksida non logam halida
( Lithium, Sodium, Potasium, Calcium,Cobalt, Nitrat ,
Sulfid, Carbid, Asam pekat, dll.)
 Asam mengeluarkan panas dan gas yang mudah
terbakar atau beracun atau korosif
Seperti : kalium klorat, kalium permanganat, asam kromat,
Lithium,Sodium,Potasium,Calcium Sulfida, Cyanida, Asam pekat
KRITERIA OKSIDATOR
 Apabila reaksi kimia atau penguraiannya
menghasilkan Oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran
Terdiri dari :
a. Oksidator anorganik : permanganat, perklorat
dikromat,
b. Peroksida organik : bensil peroksida, eter
oksida, asam perasetat Organik dan
anorganik nitrat,Bromat,Dicromat.
menyediakan
 Material Safety Data Sheet (MSDS)
(Lembar Data Keselamatan Bahan) LDKB
Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) berisikan keterangan :
 Identitas Bahan dan  Sifat Fisika dan Kimia
Perusahaan  Stabilitas dan Reaktifitas
 Komposisi Bahan Bahan
 Identifikasi Bahaya  Informasi Toksikologi
 Tindakan P3K
 Informasi Ekologi
 Tindakan Penanggulangan
 Pembuangan Limbah
Kebakaran  Pengangkutan Bahan
 Tindakan Mengatasi  Informasi Perat.Peruu
Kebocoran & Tumpahan yang berlaku
 Penyimpanan & Penanganan  Informasi Lain yang
Bahan Diperlukan.
 Pengendalian Pemajanan &
APD
IDENTIFIKASI BAHAYA
2. Label 
mengingatkan tenaga
kerja tentang potensi
bahaya dari bahan
kimia
Terdapat di packaging
(drum, container,
karung)
LABEL
berisikan tentang :
 Nama produk  Instruksi Kebakaran
 Identifikasi Bahaya  Instruksi Tumpahan atau
 Tanda Bahaya dan Bocoran
Artinya  Instruksi Pengisian dan
 Uraian Risiko dan Penyimpanan
Penanggulangannya  Referensi
 Tindakan Pencegahan  Nama, Alamat dan No.
 Instruksi apabila Telp. Pabrik Pembuat
Terkena atau Terpapar atau Distributor
BACALAH INSTRUKSI SEBAIK-BAIKNYA
SEBELUM MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA
2 6
PERNYATAAN BAHAYA
- Cairan yang dapat menyala
1 BAHAN AKTIF : FORMALDEHID - Beracun bila tertelan
LARUTAN (FORMALIN) - Fatal bila kontak dengan kulit
CAS NO. : 50-00-0 - Fatal bila terhirup
UN NO. : 2209 - Menyebabkan luka bakar yang hebat pada kulit dan mata
KELOMPOK KEMASAN : III
- Dapat menyebabkan alergi atau gejala asma atau kesulitan
4 bernafas bila terhirup
- Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
- Dapat menyebabkan kanker (terutama saluran pernafasan)
- Menyebabkan kerusakan genetik
- Diduga merusak fertilitas atau janin
- Beracun terhadap ingkungan akuatik
5
7 PERNYATAAN KEHATI-HATIAN
- Dilarang digunakan untuk pangan
NETTO : 10 L - Simpan dalam lemari terkunci dan jauhkan dari jangkauan anak-
No. Batch : 149-30-2005 anak
- Bila kontak dengan mata, basuh dengan air yang banyak dan
Kegunaan : bawa ke dokter
Desinfektan - Kenakan pakaian pelindung, sarung tangan dan pelindung mata
Pengawet Mayat atau wajah yang cocok
3 JELI CHEMICALS - Bila terjadi kecelakaan atau anda merasa tidak sehat, jika
memungkinkan segera bawa ke dokter (perlihatkan kemasan atau
WARUNG JAMBU NO. 50
label)
JAKARTA - INDONESIA
TELP. : 021 – 567 891 - Hanya digunakan di ruangan yang berventilasi baik
FAX : 021 – 123 456
PENEMPATAN :
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Label

 Ditempatkan pada tempat yang


mudah diketahui oleh :
 Tenaga Kerja
 Pengawas
GHS pictograms

!
ClickTransport pictograms
to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
4

– Second level
• Third level
– Fourth level
» Fifth 4level 5.1
4

‹date/time› ‹footer› ‹#›


UNITED NATIONS
BATAS KETERPAAN
• Definisi :
Batas konsentrasi (gas, uap, debu, aerosol) dalam udara kerja
yang tidak memberikan gangguan kesehatan yang berarti.
• Aspek legal :
- Saran, rekomendasi
- Sangsi
• Istilah :
- MAC : Maximum Allowable Concentration (Jerman,
Belanda, Rusia)
- LC : Limit Control (Inggris)
- TLV : Threshold Limit Value (Amerika Serikat)

NAB : Nilai Ambang Batas


(Indonesia)
Beberapa Istilah :
• TLV. TWA = Time Weighted Average
• STEL = Short Term Exposure Limit
- Keterpaan yang diperbolehkan melebihi NAB untuk waktu
pendek
(+ 15 menit).
• TLV.C : Ceiling Value
- Batas konsentrasi keterpaan tertinggi karena keterpaan
bahan
bersifat akumulatif atau karsinogenik.
• TLC – Skin :
- Bahan dapat terserap ke dalam tubuh lewat kulit
- TLV atau NAB : bukan tolok ukur
- Tolok Ukur : BEI
• BEI : Biological Exposure Index
• TLV – A1, A2, : Bahan bersifat karsinogenik
A1 = Confirmed Human Carcinogens
A2 = Suspected Human Carcinogens

Anda mungkin juga menyukai