Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN TERKAIT

PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Fadjar Goembira


KELOMPOK IV

1.Mutiara Hasanah (1610942006)


2.Syifa Anwar (1610944013)
3.Indah Sari Anggraini (1610943024)
APA SAJA CAMPURAN GAS YANG
ADA DALAM UDARA?

78% 20% 0,93% 0,03%

NITROGEN OKSIGEN ARGON KARBON DIOKSIDA


PP No 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara

Udara merupakan sumber daya alam yang mempengaruhi


kehidupan manusia serta mahluk hidup lain sehingga udara
perlu dipelihara melalui pengendalian pencemaran udara. Pada
Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999, terdapat 9 bab.

BAB 1 BAB 4 BAB 7

BAB 2 BAB 5 BAB 8

BAB 3 BAB 6 BAB 9


Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 18 Tahun 2008

.Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Carbon Black

TERDIRI DARI 2 LAMPIRAN YANG MEMBAHAS INDUSTRI CARBON BLACK


Baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi
industri carbon black
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 4
Tahun 2011
PERMEN LH NO 4 TAHUN 2011

Pengendalian pencemaran udara dilakukan


oleh PPPU yang memiliki sertifikat
kompetensi yang bisa diperolah setelah
memenuhi persyaratan. Sertifikat kompetensi
diperoleh melalui pelatihan kompetensi dan
uji kompetensi yang dilaksanakan oleh LPK
yang diregistrasi oleh Kementerian
Lingkungan Hidup.
Permen LH No 35 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan Halon

Pengelolaan Halon
Bank Halon dalam hal pelaksanaan pemulihan kualitas Halon
dan peredaran Halon untuk penggunaan kritis

Penggunaan kritis
Instansi yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan
lingkungan hidup provinsi dan kabupaten/kota dalam hal
pengelolaan Halon

Bahan alternatif pengganti Halon


Instansi pemadam kebakaran provinsi dan kabupaten/kota
dalam hal pelaporan penyimpanan dan kepemilikan Halon
serta pengawasan penggunaan Halon.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
07 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi
Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Rayon
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1407/Menkes/Sk/Xi/2002
(Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara)

PENYIAPAN SUMBER DAYA


PENGENDALIAN DAMPAK MANUSIA
1 4

PERENCANAAN MONITORING
2 5

PELAKSANAAN SOSIALISASI
3 6
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor :
Kep—205/Bapedal/07/1996
(Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Sumber Tidak Bergerak)

1.Pedoman teknis pengendalian pencemaran udara


sumber tidak bergerak diperlukan bagi :
a.Instansi terkait
b.Gubernur dan Bupati/ Walikotamadya
c.Penanggung jawab kegiatan

2.Pelaksanaan pemantauan kualitas udara :


a.Mekanisme kunjungan pendahuluan
b.Periode pemantauan
c.Penetapan lokasi pemantauan emisi dan ambien
d.Pemasangan alat pemantauan kualitas udara
e.Pelaporan
3.Pengambilan contoh uji dan analisis
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor :
Kep—205/Bapedal/07/1996
(Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Sumber Tidak Bergerak)

4.Persyaratan cerobong

Cerobong udara harus dibuat dengan mempertimbangkan


aspek pengendalian pencemaran udara yang didasarkan
pada lokasi dan ketinggian cerobong.

5.Unit pengendalian pencemaran udara


Terdapat beberapa jenis alat yang dapat mengurangi emisi.
Pemilihan peralatan tersebut didasarkan pada jenis proses dan
produksi, beban dan konsentrasi emisi, jenis emisi serta
kelembaban, temperature dan volume inlet. Alat tersebut
diantaranya sebagai berikut :
a.Electrostatic precipitator
b.Siklon
c.Pengumpul proses basah
d.Catridge collector
e.Baghouses
8.Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997 Tentang :
Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar
Pencemar Udara

Diperlukan sebagai pedoman teknis dalam pelaksanaan


perhitungan, pelaporan dan sistem informasi indeks standar
pencemar udara bagi :
a. instansi terkait;
b. Gubernur Kepala Daerah tingkat I, dan Bupati/
walikotamadya kepala daerah tingkat II terkait;

Format penyampaian Indeks Standar Pencemar udara kepada


masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dilakukan
melalui :
a. Media massa dan elektronika (radio, televisi, surat kabar, majalah
dan lainnya);
b. papan peragaan pada tempat tempat umum tertentu;
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 4
Tahun 2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Tipe Baru

Peraturan menteri ini membahas tentang ambang batas emisi gas buang
kendaraan tipe baru, metoda uji dan tata cara pelaporannya dimana setiap
penanggung jawab usaha wajib menginformasikan hasil uji tersebut pada
setiap promosi merek kendaraan bermotor tipe baru kepada masyarakat
melalui media cetak dan/atau elektronik.
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan mengenai peraturan terkait


pengendalian pencemaran udara dapat disimpulkan bahwa:

1. Penetapan peraturan terkait pengendalian pencemaran udara


diperlukan untuk dapat mengontrol kualitas udara sehingga baku mutu
emisi tetap berada pada ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan;
2. Penyusunan dan penetapan peraturan terkait baku mutu dari emisi
ditetapkan berdasarkan beban pencemaran;
3. Dalam hal pemerintahan daerah provinsi dapat menetapkan baku mutu
emisi tambahan yang lebih ketat dari baku mutu yang telah
ditetapkan;
4. Peraturan terkait pengendalian pencemaran udara perlu terus direvisi
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai