Anda di halaman 1dari 12

Teknik Audit Lingkungan

pertemuan 1&2
Pendahuluan
Oleh : Dr.Adian Khoironi
Teknik audit lingkungan
PERATURAN MENTERI
LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 03 TAHUN 2013
TENTANG
AUDIT LINGKUNGAN
HIDUP
Audit lingkungan
• Merupakan serangkaian kegiatan evaluasi secara
sistematik, terdokumentasi, berkala dan objektif
tentang kinerja suatu organisasi, sistem manajemen,
proses dan peralatan. Dalam pelaksanaannya, audit
lingkungan memiliki tahapan antara lain kegiatan pra-
audit, pelaksanaan audit dan pasca-audit.(Bersifat
sukarela)
Tujuan Audit lingkungan hidup
Untuk menilai ketaatan
penanggung jawab Usaha
dan/atau Kegiatan terhadap
persyaratan hukum dan
kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
Manfaat audit lingkungan :
• Kewajiban memelihara kelestarian lingkungan hidup
• Perangkat pengelolaan yang dilakukan secara sadar, sebagai alat yang efektif dan
bermanfaat
• Membantu menemukan upaya penyelesaian efektif-masalah lingkungan hidup,
sehingga kinerja usaha meningkat
• Sebagai alat control
• Sebagai bahan monev
• Jaminan untuk menghindari kerusakan lingkungan hidup
• Bahan penyempurnaan RKL/RPL dan alat uji /bukti keabsahan prakiraan dampak
• Upaya penghematan sumberdaya (bahan baku, daur ulang, minimalisasi limbah
dsb)
Dalam melaksanakan Audit Lingkungan Hidup, tim
Audit Lingkungan Hidup wajib menggunakan
metodologi:

• A. Standar nasional indonesia;


• B. Standar /pedoman lain, berdasarkan
tujuan pelaksanaan Audit Lingkungan
hidup
Tim Audit Lingkungan Hidup
terdiri atas :

• A. 1 (satu) orang auditor utama, sebagai ketua tim;


• B. paling sedikit 1 (satu) orang Auditor Lingkungan
Hidup, sebagai anggota tim; dan
• C. ahli yang membidangi Usaha dan/atau Kegiatan
yang bersangkutan, sebagai anggota tim.
Dokumen Lingkungan Hidup yang memuat pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup :
• 1. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal) (wajib)
• 2. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan
hidup (UKL-UPL)
• 3. Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup (SPPL)
• 4. Dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL),
• 5. Studi evaluasi mengenai dampak lingkungan hidup (SEMDAL)
• 6. Studi evaluasi lingkungan hidup (SEL)
• 7. Penyajian informasi lingkungan (PIL),
Dokumen lingkungan hidup yang memuat
pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup
• 8. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL),
• 9. Dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPL),
• 10. rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan
(RKL-RPL),
• 11. dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH),
• 12. dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH),
• 13. Audit Lingkungan Hidup. (Sukarela)
Melakukan audit dengan efektif dan tepat tanpa subyektifitas yang
berpengaruh pada produk utama dalam kegiatan audit tersebut
Tekhnologi Informasi (TI) akan menghasilkan produk
dramatis secara virtual pada
setiap fase audit, dari program audit yang dihasilkan
audit sampai software audit yang
mampu untuk menguji keseluruhan data klien,
tekhnologi sangat esensial untuk akuntan
dalam memahami proses bisnis klien dan dihubungkan
dengan lingkungan audit yang
paperless (Bierstaker, J. L; Burnaby, P.; Thibodeau,
J.;2001).
Menurut Glover and Romney (1997) dalam Rezaee, Z.;
Reinstein, A. (1998) dampak
utama auditing tekhnologi dalam beberapa dekade ini
termasuk:
 Tekhnologi mengurangi kebutuhan sumber daya manusia.
 Meningkatnya kemampuan komunikasi elektronik.
 Melibatkan peran internal auditor untuk memberikan jasa
yang bernilai tambah.
 Memungkinkan monitoring secara kontinyu
 Kertas kerja elektronik lebih merata.
 Meningkatkan prosedur sampling karena teknik EDP yang
lebih kuat.

Anda mungkin juga menyukai