Petunjuk Umum !
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum anda mengerjakan !
2. Bacalah seluruh soal untuk memahami maksud soal, sebelum dijawab !
3. Jangan lupa tuliskan nim, nama, dan tanda tangan anda, sebelum menjawab soal!
4. Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas ! (untuk soal essay / isian)
Pilihlah jawaban pertanyaan yang paling tepat ! (untuk soal pilihan ganda)
5. Kerjakanlah soal yang anda anggap lebih mudah dahulu, dan tuliskan jawaban dilembar jawaban
yang telah ditentukan!
6. Jawaban harus ditulis dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dan tidak diperbolehkan
kerja sama ! (sesuai ketentuan dosen)
7. Koreksilah jawaban sebelum dikumpulkan !
SOAL
1. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
A. Apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan, menurut :
Brutland Report pada siding PBB 1987, Nation Conference on Human Environmnent dan
Menurut Prf Dr Soedarto,MES ?
B. Jelaskan dan sebutkan ciri ciri pembangunan berkelanjutan ?
C. Jelaskan dan sebutkan prinsif prinsif pembangunan berkelanjutan ?
2. ETIKA LINGKUNGAN
a) Konsep Environmental Ethic dosesebabkan karena selama ini ada kesalahan cara pandang
manusia mengenai dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem, Jelaskan
steatment tersebut ?
b) Jelaskan mengani ETIKA ANTROPOSENTRISME, ETIKA BIOSENTRISME & ETIKA
EKOSENTRISME ?
4. Pada tahun 2006, Indonesia telah mengembangkan sistem akreditasi dan sertifikasi ekolabel untuk
produk manufaktur. Sebagai acuan yang digunakan dalam penyusunan dokumen untuk program
ekolabel di Indonesia adalah ISO 14020, Environmental labels and declarations-General principless;
ISO 14024, Environmental labels and declarations-Types I environmental labelling-Principles and
procedures dan ISO/IEC Guide 65, General requirements for product certification. Disamping itu
Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
terkait dengan ekolabel. Mohon dijelaskan statement ini?
Soal Mata Kuliah Hal 1 dari 1
UTS GANJIL TAHUN 2020/2021 Progdi S1 Kesehatan lingkungan F.Kes UDINUS
FM-UDINUS-BM-04-15/R0
JAWABAN :
1. A. Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb)
yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan” (menurut Laporan Brundtland dari PBB, 1987). Pembangunan
berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor
yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki
kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan
social.
B. Ciri dari pembangunan berkelanjutan adalah :
mampu untuk dapat memberikan segala macam bentuk kemungkinan ke dalam sebuah
kelangsungan dari hidup dengan cara jalan untuk melakukan pelestarian dari sebuah fungsi
maupun ke dalam kemampuan dari adanya ekosistem yang dimana akan melakukan pendukungan
yang dimana secara langsung maupun tidak langsung.
Melakukan pemanfaatan dari sumber daya alam dengan cara melkaukan penggunaan sebuah
teknologi yang dianggap ramah dari lingkungan dan juga sebuah kelestarian dari lingkungan akan
dapat tetap terjaga.
Melakukan pemberian dari kesempatan dari berbagai macam bentuk kategori dan juga kegiatan
lainnya sendiri untuk dapat melakukan perkembangan secara bersama di seluruh daerah ke dalam
sebuah bentuk kurun waktu yang dimana sama maupun ke dalam sebuah kurun waktu yang
berbeda.
2. A. Masalah sumber daya alam dan lingkungan hidup telah berkembang menjadi krisis lingkungan
global yang berdampak serius bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan pembangunan. Sebagai
Soal Mata Kuliah Hal 3 dari 1
UTS GANJIL TAHUN 2020/2021 Progdi S1 Kesehatan lingkungan F.Kes UDINUS
FM-UDINUS-BM-04-15/R0
reaksi terhadap krisis ini, sejak memasuki abad ke-20 telah tumbuh dan berkembang pergerakan
lingkungan yang dilandasi dengan pendekatan ecosophy dimana filosofi penyelamatan bumi
memasukkan dimensi ekologi dan dimensi spritual. Filsafat ecosophy atau deep ecology ini
diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1972 oleh Arne Naess, filsuf dari Norwegia.2 Arne
Naess menyatakan bahwa krisis lingkungan dewasa ini hanya dapat diatasi dengan melakukan
perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal.3
Krisis lingkungan global dewasa ini sebenarnya bersumber pada kesalahan fundamental-filosofis
dalam pemahaman atau cara pandang manusia mengenai dirinya, alam dan tempat manusia dalam
keseluruhan ekosistem. Pada gilirannya, kekeliruan cara pandang ini melahirkan perilaku yang
keliru terhadap alam. Manusia keliru memandang alam dan keliru menempatkan diri dalam
konteks alam semesta seluruhnya. Inilah awal dari seluruh bencana lingkungan hidup yang kita
alami sekarang.4 Dalam konteks pengelolaan lingkungan hidup, kekeliruan cara pandang manusia
yang menganggap dirinya bukan merupakan bagian dari alam atau bagian dari keseluruhan
ekosistem menyebabkan manusia tidak menyadari bahwa kerusakan ekologi akibat pengelolaan
lingkungan hidup yang terlalu bertumpu pada kepentingan manusia (antroposentris) pada
akhirnya berhadapan dengan diri manusia itu sendiri. fundamental dan radikal.3 Krisis lingkungan
global dewasa ini sebenarnya bersumber pada kesalahan fundamental-filosofis dalam pemahaman
atau cara pandang manusia mengenai dirinya, alam dan tempat manusia dalam keseluruhan
ekosistem. Pada gilirannya, kekeliruan cara pandang ini melahirkan perilaku yang keliru terhadap
alam. Manusia keliru memandang alam dan keliru menempatkan diri dalam konteks alam semesta
seluruhnya. Inilah awal dari seluruh bencana lingkungan hidup yang kita alami sekarang.4 Dalam
konteks pengelolaan lingkungan hidup, kekeliruan cara pandang manusia yang menganggap
dirinya bukan merupakan bagian dari alam atau bagian dari keseluruhan ekosistem menyebabkan
manusia tidak menyadari bahwa kerusakan ekologi akibat pengelolaan lingkungan hidup yang
terlalu bertumpu pada kepentingan manusia (antroposentris) pada akhirnya berhadapan dengan
diri manusia itu sendiri.
B. Apa itu Antroposentrisme?
-Antroposentrisme adalah pandangan atau keyakinan bahwa manusia lebih unggul dari semua
organisme lain. Fokus dalam pandangan ini terutama pada manusia, dan hewan dan alam
hanyalah latar belakang. Dalam antroposentrisme, perspektif manusia adalah yang paling penting
dan isu-isu lain mengambil tempat kedua. Kita dapat menggambarkan sebagian besar cabang
studi, seperti filsafat dan psikologi, sebagai antroposentris Ada berbagai jenis dan derajat
antroposentrisme. Terkadang, antroposentrisme dianggap berkontribusi terhadap kerusakan
lingkungan. Konsep ini sering muncul di bidang etika lingkungan, tetapi sebagian besar ahli
berpendapat bahwa kepicikan yang mempromosikan kerusakan lingkungan, bukan
antroposentrisme, karena lingkungan diperlukan untuk keberadaan manusia. Beberapa juga
berpendapat bahwa antroposentrisme adalah elemen dasar dari sifat manusia karena manusia
selalu menggunakan sumber daya alam, termasuk tumbuhan dan hewan, untuk keuntungan
mereka sendiri.
Selain itu, biosentrisme tidak menganggap unsur kimia atau geologi lingkungan sebagai hal yang
penting sebagai makhluk hidup. Selain itu, para ahli biosentris sering cenderung menekankan
pentingnya organisme individ
Ekosentrisme memiliki pendekatan yang lebih holistik daripada biosentrisme karena memberikan
nilai bagi spesies, ekosistem, atau lingkungan secara keseluruhan. Berbeda dengan biosentrisme,
ekosentrisme juga menggunakan faktor abiotik atau komponen ekologi di alam untuk
menunjukkan pentingnya elemen lingkungan yang tidak hidup. Oleh karena itu, juga melibatkan
komponen kimia dan geologi alam.
3. A. Konsep dasar valuasi merujuk pada kontribusi suatu komoditas untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam konteks ekologi, sebuah gen bernilai tinggi apabila mampu berkontribusi terhadap
tingkat survival dari individu yang memiliki gen tersebut. Dalam pandangan ecological
economics, nilai (value) tidak hanya untuk maksimalisasi kesejahteraan individu tetapi juga
terkait dengan keberlanjutan ekologi dan keadilan distribusi (Constanza dan Folke, 1997; Bishop,
1997; Constanza. 2001). Valuasi ekonomi merupakan upaya untuk memberikan nilai kuantitatif
terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan, baik atas dasar
nilai pasar (market value) maupun nilai non-pasar (non market value). Valuasi ekonomi
sumberdaya merupakan suatu alat ekonomi (economic tool) yang menggunakan teknik penilaian
tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya
alam dan lingkungan. Pemahaman tentang konsep valuasi ekonomi memungkinkan para
pengambil kebijakan dapat menentukan penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan yang
efektif dan efisien. Hal ini disebabkan aplikasi valuasi ekonomi menunjukkan hubungan antara
konservasi SDA dengan pembangunan ekonomi. Menurut panduan valuasi ekonomi sumberdaya
alam dan lingkungan (KNLH, 2007) adalah pengenaan nilai moneter terhadap sebagian atau
seluruh potensi sumberdaya alam sesuai dengan tujuan pemanfaatannya. Valuasi ekonomi
sumberdaya alam dan lingkungan yang dimaksud adalah nilai ekonomi total (total net value), nilai
pemulihan kerusakan/pencemaran serta pencegahan pencemaran/kerusakan.
b. Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang
melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor
ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan.
Ada dua jenis bahan dalam pencemaran:
Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya ke
tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan dan
limbah tumbuhan.
Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu
sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah
manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai
dari pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat
pencemaran sehingga alam tak mampu menetralisir.
Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya
lingkungan, diantaranya :
Dengan adanya begitu banyak penyebab pencemaran lingkungan itu sendiri menghasilkan
berbagai dampak pula kepada lingkungan yang ada dan hal ini dilakukan analisis pada buku
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Pemekatan hayati juga merupakan salah satu dampak yang akan ditimbulkan dari adanya
pencemaran lingkungan.
Proses pemekatan hati ini dapat diartikan sebagai peningkatan kadar bahan pencemar yang
melalui tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini juga disebut sebagai amnalgamasiasi.
Sebagai contoh untuk menggambarkan kasus ini adalah suatu perairan yang telah tercemar, maka
bahan pencemar yang ada di air tersebut akan menempel pada alga yang hidup di wilayah
perairan tersebut.
Ketika alga dimakan ikan- ikan kecil maka ikan kecil akan terkontaminasi bahan pencemar.
Ketika ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka ikan besar juga akan
mengandung berbagai bahan pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan ketika ikan-ikan besar
ditangkap nelayan dan dimakan oleh manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan masuk ke
dalam tubuh manusia melalui ikan-ikan besar tersebut.
Ketika manusia mengonsumsi beberapa makanan yang yang berupa hewan atau tumbuhan yang
telah terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa terjadi. Beberapa
kemungkinan buruk dari mengonsumsi bahan makanan yang tercemar adalah keracunan atau
meninggal dunia. George Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang berjudul Living in The
Environment menjelaskan bahwa akibat pencemaran lingkungan terhadap kehidupan
dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.
4. Pada tahun 2006, Indonesia telah mengembangkan sistem akreditasi dan sertifikasiekolabel untuk
produk manufaktur. Sebagai acuan yang digunakan dalam penyusunan dokumenuntuk program
ekolabel di Indonesia adalah ISO 14020, Environmental labels and declarations-General
principless; ISO 14024, Environmental labels and declarations-Types I environmentallabelling-
Principles and procedures dan ISO/IEC Guide 65, General requirements for productcertification.
Disamping itu Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga telah menetapkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) terkait dengan ekolabel.Tujuan program ekolabel adalah dalam rangka
perlindungan lingkungan, mendoronginovasi industri yang ramah lingkungan dan membangun
kesadaran masyarakat atau konsumenterhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Terdapat
tiga pendekatan program ekolabelyaitu ekolabel Tipe I, Tipe II dan Tipe III yang mana masing-
masing tipe mempunyaikekurangan dan kelebihan.Ekolabel yang dikembangkan oleh Indonesia
adalah program ekolabel Tipe I yaitu pemberian ekolabel oleh pihak ketiga kepada produk yang
memenuhi seperangkat persyaratanyang telah ditetapkan. Di beberapa negara program ekolabel
mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, karena di dalam perdagangan internasional sudah
memasukkan isu lingkunganseperti ekolabel, gas rumah kaca.Upaya-upaya pemerintah dalam
penanggulangan kerusakan lingkungan dan pelestarianfungsi lingkungan hidup adalah dengan
menerapkan standar-standar di bidang lingkungan,misalnya SNI 19-14001 (sistem manajemen
lingkungan) termasuk penaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
hidup. Sejalan dengan perkembangan perdaganganinternasional dan meningkatnya masalah di
Soal Mata Kuliah Hal 6 dari 1
UTS GANJIL TAHUN 2020/2021 Progdi S1 Kesehatan lingkungan F.Kes UDINUS
FM-UDINUS-BM-04-15/R0