Nim : D12.2019.00103
1. PengertiN Vektor : Vektor → salah satu mata rantai dari rantai penularan penyakit,
arthropoda atau invertebrata lain yang memindahkan infectious agents baik secara
mekanis maupun secara biologis kepada pejamu (host)
Arthropodborne diseases (vectorborn diseases) adalah penularan penyakit pada manusia
yang disebabkan oleh serangga. Dan biasanya penyakit tersebut bersifat endemis maupun
epidemis.
Beberapa contoh arthropoda yang menjadi vektor :
▪ Nyamuk Anopheles adalah serangga kecil dan ramping yang tubuhnya terdiri dari
tiga bagian terpisah yaitu kepala (caput) dada (thorax) dan abdomen. pada nyamuk
betina, antena mempunyai rambut pendek dan dikenal sebagai antena pilose. pada
nyamuk jantan antena mempunyai rambut panjang dan dikenal sebagai antena
plumose. nyamuk mempunyai sepasang sayap berfungsi sempurna yaitu sayap
bagian depan. sayap belakang tumbuh mengecil sebagai halter dan berfungsi
sebagai alat keseimbangan. nyamuk menghisap darah manusia dan dalam
perilakunya tersebut dapat menyebabkan penularan berbagai penyakit antaralain
malaria,demam berdarah,chikunya dan filariasisvektor penyakit malaria
▪ Lalat termasuk dalam kelas serangga, mempunyai dua sayap merupakan kelompok
serangga penganggu dan sekaligus sebagai serangga penularan penyakit karna
memasuki kehidupan manusia dengan menghinggapi makanan,minuman dll. Berikut
ini beberapa bakteri yang sering dibawa oleh lalat dan patut untuk diwaspadai:
Salmonella typhosa Spesies Salmonella yang lain E. coli Shigella dysenteriae.
Tempat yang disukai lalat rumah untuk meletakkan telur adalah manur, feses,
sampah organik yang membusuk dan lembab. Adapun lalat hijau berkembang biak di
bahan yang cair atau semi cair yang berasal dari hewan, daging, ikan, bangkai,
sampah hewan, dan tanah yang mengandung kotoran hewan. Lalat hijau juga
meletakkan telur di luka hewan dan manusia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga
menyatakan bahwa ada banyak penyakit yang disebabkan oleh makanan dihinggapi
lalat, seperti: Disentri, Diare, Demam tifoid atau tipes, Kolera, Infeksi mata, Infeksi
kulit.
▪ Kecoa
Sebagai vector mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen, sebagai inang
perantara bagi beberapa spesies cacing. Penyakit yang ditularkan olehKecoa dapat
menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, Streptococcus,
Salmonella dan lain-lain. Kecoa berperan dalam penyebaran beberapa penyakit
antara lain : Disentri, Diare, Cholera (Kolera), Virus Hepatitis A, Polio pada anak-
anak.
▪ Pinjal
Pinjal termasuk dalam kelas Insecta. Pinjal bertelur kurang lebih 300-400 butir
selama hidupnya. Pinjal betina meletakkan telurnya di antara rambut maupun di
sarang tikus. Secara umum, ciri-ciri pinjal adalah tidak bersayap, kaki yang kuat dan
panjang, mempunyai mata tunggal, tipe menusuk dan menghisap darah, segmentasi
tubuh tidak jelas (batas antara kepala-dada tidak jelas, berukuran 1,5-3,5 mm dan
metamorfosis sempurna (telur, larva, pupa, dewasa). Pes atau sampar (plague)
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Seseorang
dapat terkena penyakit ini jika digigit pinjal (sejenis serangga) yang terpapar bakteri
Y. Pestis, setelah serangga tersebut menggigit hewan yang terinfeksi.
▪ Tikus
Semua jenis tikus komensal berjalan dengan telapak kakinya. Tikus Rattus
norvegicus (tikus got) berperilaku menggali lubang di tanah dan hidup di lubang
tersebut. Rattus rattus tanezumi (tikus rumah) tidak tinggal di tanah tetapi di semak-
semak dan atau di atap bangunan. Mus musculus (mencit) selalu berada di dalam
bangunan, sarangnya bisa ditemui di dalam dinding, lapisan atap (eternit), kotak
penyimpanan atau laci. Tikus termasuk binatang nokturnal yang aktif keluar pada
malam hari untuk mencari makan. Tikus dikenal sebagai binatang kosmopolitan
yaitu menempati hampir di semua habitat. Beberapa penyakit yang ditularkan oleh
Tikus antara lain adalah : Hantavirus Pulmonary Syndrome; Hemorrhagic Fever with
Renal Syndrome, Penyakit Pes atau sampar (plague), Lymphocytic Chorio-meningitis,
Leptospirosis, dll.
Efek yan terjadi di negara asia yaitu : terjadinya penyakit tular menular jika tidak
teratasinya penyakit-penyakit tersebut. Contohnya seperti penyakit penyakit di
atas.
2.
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/AEDES_AEGYPTI_SEBAGAI_VEKTOR_PENYAKIT_DE
MAM_BERDARAH_DENGUE.pdf
Abstrak : Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat berperan sebagai vektor Demam
Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk ini dapat mengandung virus DBD bila menghisap darah
penderita DBD. Virus tersebut akan masuk ke dalam intestinum nyamuk dan bereplikasi
dalam hemocoelum. Selanjutnya virus akan menuju ke dalam kelenjar air liur nyamuk ini dan
siap ditularkan. Dengan mengendalikan vektor maka Kejadian Luar Biasa suatu penyakit yang
ditularkan melalui vektor dapat dicegah. Kata – kata kunci : Aedes aegypti, Demam Berdarah
Dengue, Vektor AEDES AEGYPTI AS DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER VECTOR Bagus Uda
Palgunadi, Asih Rahayu Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabay a
Abstract : Aedes aegypti is mosquito that take role as Dengue Haemorrhagic Fever vector
(DHF). This mosquito has DHF virus inside its body when it sucked the blood of DHF patient.
This Virus will enter the intestinum of the mosquito and replicate inside the hemocoelum.
The virus will then go to the saliva gland of the mosquito and so it is ready to be transmitted.
By controlling the vector, the special case of a disease transmitted by the vector can be
avoided.
Keywords :Aedes aegypti, Dengue Haemorrhagic Fever, Vector
Pendahuluan :
Pemberantasan penyakit menular dilaksanakan dengan upaya penyuluhan, penyelidikan,
pengebalan, menghilangkan sumber dan perantara penyakit, tindakan karantina serta upaya
lain yang diperlukan. Upaya untuk menghilangkan perantara penyakit adalah dengan cara
pengendalian vektor penyakit. Dengan mengendalikan vektor maka Kejadian Luar Biasa ( KLB
) suatu penyakit yang ditularkan melalui vektor dapat dicegah. Aedes aegypti merupakan
nyamuk yang dapat berperan sebagai vektor berbagai macam penyakit diantaranya Demam
Berdarah Dengue (DBD). Walaupun beberapa spesies dari Aedes sp. dapat pula berperan
sebagai vektor tetapi Aedes aegypti tetap merupakan vektor utama dalam penyebaran
penyakit Demam Berdarah Dengue. (Lawuyan S, 1996 ; Yotopranoto S dkk., 1998 ;
Soegijanto S, 2003) Keberhasilan dalam upaya pemberantasan vektor penular penyakit
ditentukan oleh berbagai faktor , antara lain sarana, prasarana maupun sumber daya
manusia. Dalam hal upaya pengendalian Aedes aegypti , perlu kiranya pemahaman ilmu
entomologi diantaranya adalah taksonomi, morfologi, ekologi dan siklus hidup dari vektor.
Kepustakaan : BROOKS,GF., BUTEL,JS and MORSE,SA. 2007. Jawetz, Melnick & Adelberg :
Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 23. EGC.hal 536-537. BROWN,HW. and NEVA,FA. 1994. Basic
Clinical Parasitology. 6th Ed. Prentice Hall International Edition HARWOOD, RF and JAMES,
MT. 1979. Entomology in Human and Animal Health. 7 th Ed. Mc Millan Pub. Co.p. 548
JAMES,MT. and HARWOOD,RF. 1969. Herm’s Medical Entomology. 6th Ed.The Macmillan
Company USA. JOKLIK, WK.,WILLETT, HP., AOS ,DB. And WILFERT,CM. 1992. Zinsser
Microbiology. 20th Ed.Aplleton & Lange.pp