THAYIB
Sesuatu yang baik, suci/bersih, lezat.
NAJIS
Sesuatu yang kotor menurut ketentuan syariat Islam
HARAM
Sesuatu yang Allah SWT larang untuk dilakukan dengan larangan yang tegas
Jenis Makanan/Minuman yang diharamkan
SERTIFIKAT SJH diberikan jika memperoleh tiga kali status A secara berturut-turut
Bagaimana
meyakinkan
masyarakat
bahwa produk Sistem Jaminan Halal
konsisten halal HAS 23000
selama
masaberlaku
setifikat halal?
• Pelaksanaan training memenuhi kriteria untuk menjamin kompetensi personil evaluasi dalam
bentuk post test tertulis (di Boga, nilai min. 70, jika tidak lulus harus mengulang)
• Bukti pelatihan terdokumentasi dan terpelihara
• Pemasangan slogan, stiker, tulisan mengenai peduli halal di lingkungan perusahaan (outlet)
4. BAHAN Digunakan dalam pembuatan produk & menjadi bagian
dari komposisi produk (ingredient)
BAHAN biscuits
• Jika ada acara ulang tahun di dalam restoran, maka kue tart yang digunakan harus
bersertifikat halal. Jika tidak ada sertifikat halalnya, maka kue tart hanya boleh
dipotong dan difoto tetapi tidak boleh dikonsumsi di dalam restoran. Demikian juga
dengan hadiah berupa makanan atau minuman yang dibagikan kepada peserta acara
sebagai hadiah
5. PRODUK
KEBIJAKAN PENULISAN NAMA DAN BENTUK PRODUK
• Nama Produk yang tidak dapat disertifikasi
• Mengandung nama minuman beralkohol
• Mengandung nama babi dan anjing serta turunannya
• Mengandung nama setan
• Tidak mengarah pada hal yang minimbulkan kekufuran/kebatilan
• Mengandung kata-kata berkonotasi erotis, vulgar atau porno
• Mencakup :
a) Seleksi bahan baru
b) Pembelian bahan
c) Pengembangan Produk baru
d) Pengembangan Outlet Baru
e) Pemeriksaan Barang Datang
f) Produksi
g) Pencucian Fasilitas dan Peralatan Pembantu
h) Penyimpanan dan Penanganan Bahan & Produk (Menu)
i) Transportasi
j) Pemajangan (Display) dan Penyajian ke customer
k) Aturan Karyawan
l) Aturan Pengunjung & Ulang Tahun
a. SELEKSI BAHAN BARU :
SPK seleksi dan evaluasi supplier
• Dua tipe bahan baru
• Bahan yang sebelumnya tidak tercantum dalam daftar bahan yang telah
disetujui oleh LPPOM MUI
• Bahan yang telah ada dalam daftar bahan yang telah disetujui LPPOM
MUI tetapi berasal dari produsen baru
• Prosedur seleksi bahan baru harus menjamin semua bahan baru yang
digunakan harus melalui tahapan persetujuan penggunaannya oleh LPPOM
MUI, kecuali bahan dalam positive list
• Bukti seleksi bahan baru harus dapat ditunjukkan dan dipelihara
a. SELEKSI BAHAN BARU :
SPK seleksi dan evaluasi supplier
a. SELEKSI BAHAN BARU :
SPK seleksi dan evaluasi supplier
b. Pembelian Bahan : SPK Pengadaan Barang
• Prosedur menjamin semua bahan yang dibeli
telah disetujui oleh LPPOM MUI
• Pembelian bahan mengacu pada daftar bahan
yang disetujui LPPOM MUI
• Membuat list bahan yang boleh dibeli sendiri
b. Pembelian Bahan : SPK Pengadaan Barang
C O N T O H
Staf Outlet / Staf SKWC Ya
Memastikan kebutuhan
barang dengan
mengecek stock raw
Purchasing
material sesuai perkiraan
penjualan
Buat PO sesuai PR dan
di Email / Fax ke
Staf Outlet / Staf SKWC Supplier
Purchasing SPK
Penerimaan dan
Memilih supplier yang Penyimpanan
terdaftar dalam ASL Barang
SPK/INV/01
Ada di Tidak
Purchasing
ASL ?
Menerima informasi hasil
penerimaan barang jika
ada kedatangan barang
yang tidak sesuai.
SPK
Seleksi dan
Evaluasi Supplier
SPK/PUR/02
SELESAI
c. Pengembangan Produk
• Perusahaan harus punya prosedur formulasi
(pengembangan produk).
• Prosedur harus menjamin semua bahan yang digunakan
telah disetujui LPPOM MUI
NO AKTIVITAS
C
1 Brainstorming ide untuk penentuan item produk atau menu baru
O 2 Melakukan pengecekan apakah ada bahan baku baru yang diperlukan
N 3 Jika ada bahan baru yang diperlukan, maka dipilih yang sudah memiliki
dokumen pendukung halal yang lengkap
T 4 Mengecek informasi harga bahan tersebut
5 Membuat recipe dari menu yang akan diubah atau dikembangkan
O tersebut
6 Penyusunan costing
H 7 Melakukan food test untuk trial menu yang akan dikembangkan
8 Susun SOP Recipe Menu yang sudah disetujui secara internal dari segi
rasa, tampilan, dan costing
9 Melakukan pengajuan persetujuan (approval) ke franchisor//Boga
Makmur Wijaya
10 Melakukan pendaftaran raw material (jika ada yang baru) ke badan
pengkajian LPPOM MUI (email ke pengkajianlppom@halalmui.org)
NO AKTIVITAS
C 1 Survei lokasi penambahan outlet
O 2 Jika lokasi cocok maka minta penawaran dan detail denah lokasi outlet
T
4 Persetujuan atas penawaran dan denah
O 5 Melakukan pengajuan persetujuan (approval) ke Franchisor (SFBI)
H
6 Pendaftaran outlet baru ke LPPOM MUI
7 Pembukaan outlet
e. Pemeriksaan Barang Datang
2 Menyiapkan raw material yang lolos "Halal Passed" Staff Kitchen Food List (FRM/OPS/04)
untuk produksi sesuai dengan Food List pada
SOP Display
H
g. Prosedur Pencucian Fasilitas Produksi
• Prosedur harus menjamin proses pencucian dapat menghilangkan berbagai
bahan haram/ najis.
• Kecukupan pencucian diukur dari hilangnya rasa, warna dan bau
• Bukti pencucian harus dibuat dan dipelihara
NO AKTIVITAS
C
1 Mempersiapkan alat sanitasi dan chemical yang digunakan
O yang telah disetujui perusahaan
2 Melakukan pengecekan jadwal sanitasi harian
N
3 Melaksanakan sanitasi sesuai jadwal
T
O 4 Membuat laporan hasil pelaksanaan sanitasi
Staff Outlet
Pengecekan PO, Transfer Slip
serta kualitas dan jumlah, juga
kesesuaian dengan ASL &
Daftar Bahan
C Tidak
OK ?
O Staff Outlet
Barang ditolak
N Ya
Staff Outlet
H
Staff Outlet Staff Outlet
Staff Outlet
SELESAI
i. Penyajian ke Customer
• Menjamin tidak ada kontaminasi menu oleh bahan haram/ najis selama
penyajian
• Memastikan Fasilitas dan peralatan penyajian hanya dikhususkan untuk
menyajikan menu halal
j. Aturan Karyawan
• Menjamin karyawan tidak mengkonsumsi produk dari luar restoran yang
tidak memiliki status kehalalan yang jelas
• Memastikan karyawan yang membawa makanan dari luar tidak
menggunakan peralatan yang ada di restoran
• Memastikan karyawan tidak menggunakan peralatan outlet untuk membuat
makanan pribadi yang tidak jelas kehalalannya
• Makanan dari catering surat keterangan bebas pork
k. Prosedur Transportasi
• Memastikan produk halal perusahaan terdistribusi dengan baik yaitu tidak
terkontaminasi silang dengan produk lain yang diragukan kehalalannya.
• Memastikan penyimpanan/penyusunan terpisah antara certification's
product dengan non certification's product
• Memastikan kendaraan bersih dan layak digunakan
l. Aturan Pengunjung & Ulang Tahun
• Memastikan produk yang dikonsumsi di outlet adalah produk halal dan tidak
terkontaminasi produk yang tidak jelas kehalalannya (tidak mengkonsumsi
produk dari luar dan tidak menitip barang).
• Jika ada acara ulang tahun di dalam restoran, maka kue tart yang
digunakan harus bersertifikat halal. Jika tidak ada sertifikat halalnya, maka
kue tart hanya boleh dipotong dan difoto tetapi tidak boleh dikonsumsi di
dalam restoran. Demikian juga dengan hadiah berupa makanan atau
minuman yang dibagikan kepada peserta acara sebagai hadiah
8. KEMAMPUAN TELUSUR (TRACEBILITY)
• Selalu dapat dibuktikan bahwa produk yang disertifikasi berasal dari bahan
yang disetujui dan di produksi di fasilitas yang memenuhi kriteria
• Bukti Ketelusuran harus dibuat dan dipelihara
• Data pendukung : PKBD, Stock Card, Data Produksi, Data Penjualan,
9. PROSEDUR MENANGANI PRODUK YANG
TIDAK SESUAI KRITERIA
Definisi : produk disertifikasi yang terlanjur diproduksi dari bahan yang tidak
approved dan atau dari fasilitas yang tidak memenuhi kriteria.
Cara menangani :
tidak dijual ke pembeli
Dihold dan retur ke supplier atau dimusnahkan
Jika terlanjur dijual, maka produk harus ditarik.
Produk ini tidak boleh di rework, down grade, reformulasi.
Prosedur ini bersifat antisipatif karena kemungkinan kesalahan selalu ada.
Bukti penanganan produk ini harus dibuat dan dipelihara
Data pendukung : FTPP, PQNC, Disposal Waste
10. AUDIT INTERNAL
•Definisi : verifikasi pemenuhan 11 kriteria yang dilakukan oleh auditor dari perusahaan
(internal).
•Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis pelaksanaan audit internal.
•Audit internal harus dilakukan oleh pihak kompeten dan independen terhadap area yang
diaudit.
•Pihak independen :
Dari divisi/bagian/departemen lain (audit silang).
Dari pihak yang ditunjuk manajemen untuk tugas ini, jadi tidak harus audit silang.
•Frekuensi : setidaknya dua kali dalam setahun.
•Pelaksanaan audit internal dapat diintegrasikan dengan audit sistem lain (jadwal, personel,
check list).
•Hasil audit internal harus disampaikan kepada pihak yang bertanggungjawab terhadap
kegiatan yang diaudit.
•Tindakan koreksi/perbaikan yang diperlukan harus ditentukan batasnya dan mampu
menyelesaikan kelemahan yang ditemukan dan mencegah terulangnya kelemahan tersebut di
masa yang akan datang.
•Hasil audit internal harus disampaikan ke LPPOM MUI sebagai laporan berkala (email :
sjhlppom@halalmui.org)
11. MANAGEMENT REVIEW
• Definisi : assessment yang dilakukan manajemen/wakil manajemen tentang
efektifitas pelaksanaan SJH
• Dilakukan minimal setahun sekali
• Dihadiri oleh Top Management
• Bahan Kaji Ulang
• Hasil audit internal dan eksternal
• Perbaikan dari kaji ulang sebelumnya
• Perubahan kondisi di perusahaan
ANALISA LABORATORIUM
• Pengujian kandungan babi/ turunannya
• Pengujian alkohol untuk produk tertentu
• Pengambilan sampel dilakukan terhadap produk akhir dan atau bahan baku
saat audit (jika diperlukan) `
SERTIFIKAT HALAL
• Diterbitkan setelah produk tersebut dinyatakan halal dalam rapat Komisi
Fatwa MUI
• Ditandatangani oleh Ketua Umum MUI, Ketua Komisi Fatwa MUI dan Direktur
LPPOM MUI
• Berlaku selama 2 tahun
• Berisi nomor sertifikat, nama, dan alamat perusahaan, nama dan alamat
pabrik, nama produk secara rinci serta masa berlaku Sertifikat.
• Sertifikat halal diambil di Kantor LPPOM MUI atau dikirimkan ke alamat
perusahaan`
PERPANJANGAN SERTIFIKAT HALAL
• Pendaftaran ulang sebelum berakhir masa berlaku Sertifikat Halal
• Permohonan perpanjangan akan diberlakukan berdasarkan ketentuan status
SJH
• Bila persahaan tidak melakukan perpanjangan Sertifikat Halal, maka LPPOM
MUI berhak menguumkan kepada masyarakat luas
LOGO LPPOM MUI
• Perusahaan harus mencantumkan logo LPPOM MUI pada kemasan produk
yang bersertifikat halal.
• Untuk restoran, logo LPPOM MUI dapat dicantumkan di gerai restoran.
• Untuk katering, logo LPPOM MUI dapat dicantumkan di tempat penyajian
dan media promosi.
• Aturan pencantuman logo halal pada produk eceran (retail) mengikuti aturan
yang dikeluarkan oleh BPPOM RI.
JAMINAN PASCA SERTIFIKASI
• Perusahaan harus menyerahkan laporan berkala penerapan SJH setiap 6
(enam) bulan sekali
• Penggunaan bahan baru, termasuk bahan yang sama dari produsen berbeda,
dalam proses produksi atau trial pada fasilitas produksi harus meminta
persetujuan penggunaan ke LPPOM MUI
• Bahan baru yang telah mendapatkan persetujuan dimasukkan ke dalam
daftar bahan
• Update Daftar bahan dapat dilakukan setiap 6 bulan, bersamaan dengan
penyerahan laporan berkala untuk ditandatangani Dir. LPPOM MUI
INSPEKSI MENDADAK (SIDAK)
• Pelaksanaan sidak dapat dilakukan tanpa pemberitahuan atau dengan
pemberitahuan
• Laporan sidak ditandatangani oleh auditor dan auditee
• Jika terdapat ketidaksesuaian, maka ditindaklanjuti sesuai dengan keputusan
LPPOM MUI
TERIMA KASIH