SOLUSI
• Sistem Keamanan Pangan Yang Fokus Pada Pencegahan Bahaya (Hazard) Sebelum
Terjadi dan/atau Mengurangi Bahaya
• Program Untuk Memperbaiki Dan Memverifikasi Keamanan Pangan Pada Industri
Pangan
1973 First Application: Peraturan Federal U.S. → Mandat penggunaan Prinsip HACCP untuk
Makanan Kaleng Berasam Rendah. Ini untuk menjawab beberapa kasus outbreak botulism
1987 Membentuk NACMCF (Nat. Advisory Committee on Microbiological Criteria for Foods) dari 3
Prinsip dikembangkan jadi 7 Prinsip.
UPI Konsumen
Petani/Nelayan
Peran Otoritas Berwenang
melindungi konsumen dari penyakit, cedera, atau
kematian yang disebabkan oleh konsumsi pangan yang
tidak aman
memastikan pelaku usaha menerapkan sistem
pengendalian yang efektif sehingga pangan aman dan
sesuai untuk dikonsumsi
Otoritas
Berwenang memberikan informasi yang efektif mengkomunikasikan
prinsip hygiene pangan kepada pelaku usaha dan
konsumen
PERAN PELAKU BISNIS
• Mengembangkan, mengimplementasikan, dan memverifikasi sistem keamanan
pangan untuk menghasilkan produk pangan yang aman sesuai dengan tujuan
penggunaannya
• Memastikan personel kompeten sesuai dengan kegiatan proses produksinya
• Membangun budaya keamanan pangan yang positif dengan menunjukkan
komitmen untuk menyediakan pangan yang aman dan sesuai serta mendorong
praktik keamanan pangan yang tepat
• Berkontribusi untuk menjaga kepercayaan pada pangan yang diperdagangkan di
dalam negeri dan internasional
• Memastikan bahwa konsumen memiliki informasi yang jelas dan mudah dipahami
untuk memungkinkan mereka mengidentifikasi keberadaan alergen, melindungi
pangan dari kontaminasi, dan mencegah pertumbuhan/kelangsungan hidup
patogen pangan dengan menyimpan, menangani, dan menyiapkan pangan dengan
benar
PERAN KONSUMEN
Mengikuti panduan dan instruksi yang relevan
PERAN untuk penanganan, persiapan, dan penyimpanan
KONSUMEN pangan, serta menerapkan langkah hygiene
pangan yang sesuai
• Pernyataan kebijakan yang diungkapkan dan ditandatangani oleh pimpinan
puncak organisasi
• Berupa komitmen kesanggupan menerapkan dan memelihara standar mutu
sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Mencakup tujuan, sumber daya yang digunakan, dan alasan manajemen terkait
jaminan mutu dan keamanan pangan yang digunakan
• Kesanggupan mengkomunikasikan kepada organisasi tentang pentingnya
pemenuhan kewajiban, peraturan perundang-undangan, dan persyaratan
pelanggan yang terkait dengan keamanan pangan
Penerapan HACCP: fleksibelitas adalah penting, namun semua 7
prinsip HACCP harus diterapkan.
Sasaran:
Keputusan Keputusan
Tim Manajemen
• Mencakup:
✓ Cara penggunaan produk, misalnya produk siap konsumsi (ready to eat), produk
yang dimasak sebelum dikonsumsi (ready to cook) dan produk antara yang harus
diproses lebih lanjut (intermediate product) serta mencakup informasi eksternal
mengenai cara penggunaan produk di luar dari yang ditujukan
✓ Kelompok pengguna dengan mempertimbangkan konsumen yang rentan
Y = YOUNG (BALITA) O = OLD (MANULA) P = PREGNANT (IBU HAMIL)
I = IMMUNO-SUPPRESSED (DAYA TAHAN TERBATAS) A = ALLERGIC (ALERGI)
18
DESKRIPSI PRODUK No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
a.
Nama Produk
b. Species Name (Scientific name)
c. Asal Bahan baku
d Komposisi (Ingredients )
e Metoda/Teknologi Pengolahan
f Penyimpanan dan transportasi
g Pengemasan
h Masa Kadaluarsa
i Spesifikasi/batasan bahaya
j Pengguna Produk
k Cara Penggunaan
20
Tahap 4. Menetapkan Diagram Alir
• Proses yang kompleks dapat dibuat menjadi beberapa bagian diagram alir
yang lebih kecil yang bersambung untuk memudahkan analisis
• Diagram alir sebagai dasar untuk menentukan analisa bahaya sebagai
dalam rangka evaluasi kemungkinan terjadinya peningkatan, penurunan
atau kontaminasi bahaya
• Diagram alir harus jelas, akurat dan cukup detail sesuai dengan kebutuhan
untuk analisa bahaya.
• Diagram alir yang sama dapat digunakan untuk beberapa produk yang
diproses dengan tahapan proses yang serupa.
DIAGRAM ALIR: FROZEN COOKED SHRIMP
Waste Peeling
Sizing
Boiling
Cooling
Freezing
Glazing
Re working
Weght/Packing in PE bag
Metal tracing
Packing/Labelling
GMP 18: Storage
22
Tahap 5. Verifikasi Diagram Alir (Alur Proses)
• Dilakukan pada seluruh tahapan dan pada saat beroperasi penuh
• Informasi tambahan mungkin diperlukan:
✓ Peta pabrik, layout peralatan, parameter teknis operasi, pemisahan antara area
kotor/bersih, resiko tinggi/rendah
✓ Alur produk, karyawan, bahan, limbah
23
• Melakukan analisa bahaya dan menetapkan tindakan pengendalian
PRINSIP-PRINSIP HACCP 1
• Menentukan titik kendali kritis (CCP)
2
• Menetapkan batas kritis pada setiap CCP
3
• Penetapan Sistem pemantauan pada setiap titik kendali kritis (CCP)
4
• Menetapkan tindakan perbaikan
5
• Menetapkan prosedur Verikasi (validasi rencana HACCP dan
6 verifikasi)
25
Prinsip 1: Melakukan analisa bahaya dan tindakan pengendalian
PRINSIP :
• Dilakukan pada setiap tahap operasi/proses sesuai dengan diagram alir
• Dikaitkan dengan penggunaan akhir serta konsumennya (pengguna)
• Difokuskan terhadap bahaya keamanan pangan (yang kemungkinan besar
terjadi/berpotensi terjadi) : disebut sebagai BAHAYA POTENSIAL
✓ bahaya biologi yang potensial menyebabkan keracunan pangan terdiri dari bakteri
patogen, virus, parasit, jamur, dan kapang;
✓ bahaya kimia berupa residu bahan kimia dan kontaminan yang menyebabkan
pangan tidak aman; dan
✓ bahaya fisik yang dapat menyebabkan luka pada manusia pada saat dikonsumsi.
• Dilakukan terhadap seluruh bahaya potensial yang mungkin berkaitan dengan produk
dan proses sesuai dengan diagram alir
DEFINISI
KELOMPOK HAZARD
▪ Food safety (keamanan makanan)
▪ Wholesomeness/Quality (Aspek mutu yang tidak
berkaitan dengan keamanan pangan)
▪ Economic Fraud (Penipuan Ekonomi)
1. BIOLOGIS
2. KIMIAWI
3. FISIK
1. BAHAYA BIOLOGIS
A. BAKTERI
B. VIRUS
C. PROTOZOA/PARASIT
Listeria monocytogenes Menyebabkan keracunan dengan gejala seperti flu yang sedang,
(bukan pembentuk spora) listeriosis parah dimungkinkan bagi orang yang sistem imunnya
lemah, menyebabkan keracunan darah (septicemia), radang
selaput otak (meningitis), radang otak (encephalitis) dan
keguguran
Salmonella spp. (bukan Menyebabkan keracunan dengan gejala: mual, muntah, kram
pembentuk spora) perut, diare, demam, dan sakit kepala. Kemungkinan
menyebabkan kematian bagi orang yang sistem imunnya lemah
PREVALENSI BAKTERI PADA BUDIDAYA AIR PAYAU (SEE ALSO HUSS ET. AL
2004)
Vibrio parahae- Ingenious pada lingkungan perairan. Hanya beberapa serotypes yang patogen.
Memerlukan 2-3 % garam untuk tumbuh. Mesophilic - meningkat pada musim
molyticus
panas
Aeromonas sp. Ingenious pada air tawar. Bisa sebagai bakteri pembusuk juga.
Listeria Ingenious pada lingkungan umum. Di lingkungan perairan hanya bila “run-off areas”
monocytogenes untuk farming. Daerah tropis ?
Staphylococcus Lebih sering dibawa dari karyawan yang menangani produk yang sedang terkena
aureus infeksi tangan atau tenggorokan. 33
FAKTOR FAKTOR PEMBATAS TUMBUH (SEE ALSO HUSS ET. AL 2004)
❑ .............
❑ ...............
❑ ...............
❑ .................
❑ ...............
❑ .................
❑ ..................
❑ .......................
❑ ..................
❑ ............
❑ ............ 47
Identifikasi penyebab bahaya
• karyawan,
Bahaya dari lingkungan • gedung dan
pengolahan
• peralatan pengolahan.
Terdapatnya Logam Berat logam berat yang terdapat pada bahan baku pada saat
diterima di UPI
Kontaminasi Pecahan Kaca Kelalaian karyawan, kurangnya pemeliharaan
peralatan/lampu, peralatan kaca, lampu tanpa pelindung,
Terdapatnya Salmonella Bahan baku yang mungkin terkontaminasi oleh salmonella
sebelum tahap penerimaan
Kontaminasi Salmonella Kontaminasi dari air, peralatan, lingkungan pengolahan,
karyawan
Pertumbuhan Salmonella Peningkatan suhu, penyimpangan waktu
52
Penilaian Signifikansi Bahaya
Tujuan :
• Menemukan Bahaya Signifikan di suatu tahap proses
• Menentukan tahapan proses yang diindikasi terdapat bahaya signifikan
• Bahaya dan tahapan proses yang harus dikendalikan dalam rencana
HACCP
Low prob = Probability (10) Low prob (10) Low prob (10)
Low
Low Probability Medium severity (100) High severity (1000)
Probability
Low severity (10) s*r = 1,000 s*r = 10,000
s*r = 100
Low High
Severity Severity
Signifikan
HACCP
Probability
GARIS BATAS
Tidak signifikan
PRP
rendah tinggi
Severity 56
PELUANG KEMUNGKINKINAN/LUASAN KEJADIAN
TERJADINYA
BAHAYA
High Sering terjadi atau mungkin mudah terjadi jika diberikan kondisi yang sesuai.
Kondisi untuk terjadi dapat dengan mudah terjadi
62
Tabel Analisa Bahaya (Hazard Analysis Worksheet) No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
Process step Potential hazard Hazard cause Is the potential hazard significant Control
Probability/Ris Severity Significant measures
k L/M/H Yes/No
L/M/H
Receiving Biology
Raw ▪Pathogenic Bacterial ▪Temp abuse M L N
Material Growth
▪Bacterial ▪Contamination L L N
Contamination from equipment
Chemical
Physic
Contamination
Metal fragment from Environment L H Y
• CCP :
✓ Suatu tahapan proses di mana kontrol/monitoring/pemantauan diperlukan
untuk mencegah atau menghilangkan atau mengurangi bahaya keamanan
pangan hingga tingkat/level yang dapat diterima
✓ Tahap kritis yang memerlukan pemantauan secara intensif
• Hanya dilakukan terhadap bahaya signifikan
• Pendekatan logis : menggunakan alat bantu Pohon Keputusan/Decision tree
• Profesional judgement (keahlian dan pengetahuan tim)
Tidak Tidak
Ya
Ya
P4. Apakah tahap selanjutnya akan dapat
menghilangkan bahaya (yang telah Tidak
teridentifikasi) atau mampu mengurangi
bahaya sampai batas yang diperbolehkan
Tidak Ya
67
Contoh lain : No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
Biologi
Kimia
Fisik
• Batas kritis: satu atau lebih toleransi yang harus dipenuhi untuk menjamin bahwa
suatu CCP secara efektif mengendalikan bahaya
• Kriteria yang memisahkan kondisi yang dapat diterima dan yang tidak (aman dan
tidak)
• Mengacu kepada nilai yang dapat diterima terkait dengan keamanan pangan
• Harus spesifik dan jelas : Batas maksimum, minimum atau keduanya;
• Harus berkaitan dengan tindakan pengendalian
• Menggunakan parameter yang measurable dan observable, dikonversikan pada
cara pengukuran yg mudah dan cepat
• Harus dimonitor/dipantau secara terus menerus
Penetapan Batas Kritis
Sumber Informasi
▪ Otoritas
▪ Hasil penelitian, dsb
▪ Regulasi/pedoman
▪ Publikasi Ilmiah
▪ Pendapat ahli
▪ Uji coba yang dirancang untuk
mengevaluasi situasi, proses, atau peralatan
tertentu
Bagaimana Batas Kritis ditentukan ??
Jika terdapat beberapa tipe batas kritis (critical limit/CL) yang berbeda
• CL harus spesifik untuk CCP dan bahaya yang akan dikendalikan
• CL yang berbeda mungkin diperlukan untuk bahaya spesifik produk dan bahaya dari proses
Setiap CCP harus mempunyai satu atau lebih CL untuk setiap bahaya yang signifikan
CL harus berdasarkan ilmiah
• Penelitian menetapkan kondisi yang diperlukan untuk mengendalilan bahaya tertentu
Contoh :
✓ penelitian thermal process secara rutin dilakukan untuk menetapkan waktu dan suhu minimal untuk
membunuh jenis patogen tertentu. Untuk bahaya histamin,
✓ Penelitian untuk bahaya histamin dilakukan untuk memperkirakan jumlah waktu maksimum produk
dapat terkena suhu tertentu untuk mencegah pembentukan histamin.
CONTOH – BATAS KRITIS
Suatu program observasi atau pengukuran yang terencana pada setiap CCP untuk
menilai/memastikan bahwa CCP masih di dalam kendali (menjamin kesesuaian
dengan Batas Kritis yang ditetapkan)
• Monitoring bisa mencakup observasi atau pengukuran nilai yang berkaitan dengan CL
pada frequensi yang spesifik.
• Observasi atau pengukuran harus mampu mendeteksi adanya kehilangan kendali
pada titik kritis pada saat terjadi untuk segera dilakukan tindakan perbaikan dan
memungkinkan isolasi dan evaluasi produk tepat waktu
• frekuensi pemantauan harus kontinu dan apabila pemantauan tidak kontinu maka
frekuensi pemantauan harus memadai untuk memastikan batas kritis dipenuhi75dan
membatasi produk yang terdampak
Tujuan Pemantauan/Monitoring
Untuk menelusuri operasi dari suatu proses sehingga kecenderungan
lepas kendali dapat diketahui dan tindakan penyesuaian dapat diambil
untuk mengembalikan proses kedalam kendali sebelum penyimpangan
terjadi
• Tindakan koreksi: tindakan yang dilakukan ketika hasil monitoring pada CCP terjadi deviasi dan
menunjukkan CCP hilang kendali
• Harus direncanakan dengan baik oleh tim HACCP (Menyusun prosedur yang harus diikuti bila
terjadi penyimpangan)
• Tindakan perbaikan spesifik tertulis harus dikembangkan pada setiap titik kendali kritis (CCP) dan
harus efektif merespon saat penyimpangan terjadi
• Diterapkan apabila terdapat penyimpangan dari batas kritis atau kecenderungan (trend) terhadap
hilangnya kendali
• Deviasi dan prosedur disposisi produk harus didokumentasikan dalam dokumentasi HACCP
• Bila penyimpangan sering terjadi kembali, proses dan Manual HACCP harus dilakukan re-evaluasi
83
Desain prosedur tindakan koreksi:
▪ Kegiatan yang harus segera dilakukan saat terjadi
penyimpangan (present)
▪ Kegiatan yg dilakukan terkait produk yang sudah diproses
selama periode hilangnya kendali (past)
▪ Deskripsi cara dan kegiatan yg diperlukan untuk memperbaiki
adanya penyimpangan terpengaruh (future)
▪ Catatan tertulis (record)
▪ Identifikasi personil yg bertanggungjawab (responsibility)
84
TAHAPAN PENTING DALAM TINDAKAN KOREKSI
Tujuan : untuk menjaga agar produk yang berpotensi tidak aman tidak sampai ke
konsumen dan pengendalian proses dikembalikan sebelum memproses kembali
Hold
RELEASE
REWORK
CEK
REDISPOSISI
REJECT/DESTROY
Bentuk Tindakan Koreksi terhadap Penyebab
REPAIR/
Hold RESET
CEK ALAT
PENYEBAB
PERSONIL
RETRAINING
Contoh :
CCP Hazard Critical Monitoring Corrective Action
Limit What How When Who
Metal Metal No fragment Metal Melewatkan Setiap 1 Petugas - Stop proses
detection fragment (Fe 1.5 mm, detector metal tester jam QC - Produk dipisahkan diberi
sus 2.5 mm) pada metal tanda untuk dicek kembali
detector apabila MD sudah berjalan
baik
- Dilakukan pengecekan
terhadap MD apabila terjadi
kerusakan maka dilakukan
perbaikan dan dikalibrasi
ulang sebelum digunakan
kembali
- Dilakukan pelatihan kembali
terhadap petugas
Control/Monitoring Establishment of CCP
Konsep kunci dari prinsip verifikasi: “Trust what you can verify”
1. VALIDASI
1. Dilaksanakan sebelum HACCP Plan diterapkan
2. Siapa yang melakukan validasi ?
• Tim HACCP
• Individu yang terlatih dan berpengalaman
3. Terdokumentasi
4. HACCP Plan ditandatangani
5. Memvalidasi rencana HACCP melihat apakah:
• Seluruh elemen HACCP sudah tercakup dalam rencana HACCP
• Seluruh elemen sesuai dengan persyaratan, mampu memastikan
pengendalian bahaya sigifikan yang relevan
• Dapat menghasilkan produk yang aman
6. Setiap perubahan yang berdampak potensial pada keamanan pangan
memerlukan tinjauan sistem HACCP, dan bila perlu validasi ulang rencana
HACCP 91
METODA VALIDASI
• Menggunakan prinsip ilmiah dan data
• Validasi ilmiah dari pihak ketiga (misalnya: evaluasi proses thermal
untuk pasteurisasi , pemasakan dll)
• Pengamatan dalam pabrik dan pengujian
• Pengetahuan/pengalaman sebelumnya
• Simulasi kondisi produksi/Challenge testing (trial)
• Pengumpulan data kondisi produksi normal (pengujian : produk,
swabbing; pemeriksaan dokumen dll)
• Praktik industri umum yang bisa diterima
92
KONDISI YANG MEMERLUKAN VALIDASI HACCP PLAN
MENCAKUP:
1. Sebelum HACCP Plan diterapkan
2. Bila terjadi faktor sbb:
• Perubahan pada bahan baku dan/atau supplier
• Perubahan produk atau proses
• Temuan audit pihak ketiga
• Penyimpangan yang berulang
• Informasi ilmiah yang baru terkait bahaya atau tindakan
pengendalian
• Hasil observasi menunjukkan perubahan pada processing line
atau
• Distribusi baru atau praktek penanganan oleh konsumen
2. VERIFIKASI
94
2 VERIFIKASI CCP
Beberapa jenis kegiatan verifikasi pada setiap CCP untuk memastikan bahwa
prosedur pengendalian efektif. Kegiatan ini mencakup:
1. Accuracy checks dan kalibrasi alat untuk monitoring proses:
✓ memastikan bahwa alat yang digunakan akurat dan dikalibrasi sesuai dengan
range penggunaannya
o Tanggung jawab Tim HACCP untuk memastikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan
o Dilakukan oleh Tim HACCP atau personal lain yang tidak bertanggung jawab terhadap
kegiatan monitoring
o Personil yang terlatih
o Terdokumentasi
o Tim HACCP dapat meminta pihak ketiga yang independen untuk melakukan kegiatan
verifikasi sistem HACCP secara menyeluruh
Elemen dalam verifikasi menyeluruh sistem HACCP
• Observasi lapangan
• Review rekaman
• HACCP Plan :
• Verifikasi bahwa analisa bahaya dan HACCP Plan masih akurat
• Review rekaman untuk menentukan kecenderungan (trends) dan
memverifikasi bahwa rencana HACCP diikuti
Aktifitas spesifik yang dilakukan pada saat verifikasi sistem
HACCP, Memeriksa :
Note: If you change/revise your HACCP plan, save the previous one for future reference
METODE VERIFIKASI
Verifikasi sistem HACCP secara Tahunan Tim HACCP dan/atau HACCP team
menyeluruh. Independent expert
JIKA DIPERLUKAN
KAJI ULANG HARUS DILANJUTKAN DENGAN
AMANDEMEN TERHADAP PROSEDUR YANG
DITETAPKAN
116
Jenis Rekaman HACCP yang diperlukan:
6 Jenis rekaman yang diperlukan pada sistem HACCP:
1. HACCP plan dan dokumen pendukung
2. Rekaman monitoring CCP
3. Rekaman tindakan koreksi/perbaikan
4. Rekaman verifikasi
5. Rekaman SSOP/GMP
6. Rekaman verifikasi importir/buyer
Computerized Records
Rekaman secara elektronik atau rekaman komputer dapat digunakan pada
sistem HACCP selama itu ekivalen dengan rekaman pada kertas dan tanda
tangan elektronik ekivalen dengan tanda tangan secara tulisan tangan