PINAGO UTAMA
SISTEM MANAGEMEN K3
PEMBATASAN AKSES
No. PU - 19
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
1.0. TUJUAN...............................................................................................................3
4.0. DEFINISI..............................................................................................................3
6.0. PROSEDUR.........................................................................................................4
8.0. LAMPIRAN...........................................................................................................5
1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diberlakukan di lingkungan PT Pinago Utama. Prosedur ini mencakup
kegiatan pembatasan area-area berbahaya yang khusus memerlukan ijin masuk,
termasuk cara pengendalian dan penandaan. Pembatasan ini berlaku setiap saat,
kecuali terjadi keadaan darurat, dimana petugas keadaan darurat dapat mengakses
kelokasi tersebut selama keadaan darurat.
3. REFERENSI
4. DEFINISI
4.1 Bahaya
Bahaya adalah suatu kondisi yang dapat menimbulkan kerugian baik berupa
cidera/sakit, kerusakan peralatan, gangguan proses maupun kerusakan
terhadap lingkungan.
4.2 Akses terbatas
Adalah suatu tempat atau lokasi dimana petugas yang telah diberi wewenang
maka diperlukan ijin khusus untuk masuk serta bentuk pengendalian yang
dilakukan.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1 Unit terkait menilai area diwilayah kerjanya untuk menentukan dan menilai
lokasi-lokasi mana saja yang harus diakses, bagaimana akses dapat
dibatasidan menentukan rambu-rambu yang dipersyaratkan.
6.2 Manager terkait akan mengeluarkan daftar nama-nama yang mempunyai
otoritas memasuki daerah akses terbatas diwilayah tanggung jawabnya.
6.3. Dalam menentukan pembatasan akses, hal-hal berikut dapat menjadi
pertimbangan :
6.3.1 Kondisi dimana Prosedu pembatasan akses harus diimplementasikan
6.3.2 Pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan berkaitan dengan area-area
berbahaya tersebut
6.4 Nama/posisi personilyang berwenang untuk melakukan pemeriksaan dan
menerbitkan ijin masuk yang berkaitan dengan area-area berbahaya
tersebut
6.4.1 Persyaratan-persyaratan khusus lainnya.
6.4 Daftar lokasi yang memrlukan pembatasan akses diberitahukan kepada
assisten yang bertanggung jawab untuk menyusun daftar lokasi akses terbatas
dilingkungan kerja perusahaan berikut petugas yang berwenang mengeluarkan
ijin masuk memasuki akses terbatas tersebut.
6.5 Semua lokasi yang memerlukan pembatasan akses harus dipasang rambu-
rambu peringatan yang sesuai . Pembatasan akses diinformasikan baik
kepada karyawan maupun pihak luar seperti tamu dan kolektor.
6.6 Assisten terkait bertanggung jawab terhadap pemantauan pelaksanaan
pembatasan akses yang berlaku diseluruh lokasi kerja peusahaan.
6.7 Mandor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pembatasan akses
diterapkan dalam wilayah kerjanya. Assisten akan menetapkan nama-nama
petugas didalam wilayah tanggung jawabnya yang berwenang memasuki
akses terbatas tersebut.
6.8 Akses terhadap lokasi terbatas oleh petugas selain dari personil yang telah
diberi wewenang, kan diberikan secara tertulis oleh petugas yang berwenang
sesuai dengan daftar yang dikeluarkan oleh Manager.
6.9 Inspeksi tempat kerja yang dilakukan secara rutin juga memasukkan item
mengenai pembatasan akses.
7. DOKUMEN TERKAIT
8. LAMPIRAN