Anda di halaman 1dari 12

No. Dok.

: F-PTDUHSE/07-01
FORMULIR
Rev. :0
Tgl. Efektif : 01 APRIL 2021
DAFTAR PERATURAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA
Hlm. :
Ref. SOP/HSE/01
Bagian Yang
Implementasi Status Pemenuhan
Relevan
No No Peraturan Judul Isi Ketentuan Tindak Lanjut
Pasal/Ayat Fasilitas Dok Kerja Sudah Proses Belum

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang


Perlindungan dan berdampak penting terhadap lingkungan Revisi dokumen UPL-UKL
1 UU No. 32/2009 Pengelolaan Lingkungan Pasal 22 ayat 1 hidup wajib memiliki amdal, bagi yang Dokumen UKL UPL dikarenakan adanya
Hidup tidak wajib AMDAL wajib memiliki perubahan pengelolaan WWTP
dokumen UKL-UPL

Sumber daya air dikelola secara


menyeluruh, terpadu dan berwawasan
lingkungan hidup dengan tujuan Melakukan pengurusan ijin
2 UU No. 7 Tahun 2004 Sumber daya air Pasal 3
mewujudkan kemanfaatan sumber daya air pemakaian air bawah tanah
yang berkelanjutan untuk sebesar besar
kemakmuran rakyat

Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib


Revisi dokumen UPL-UKL
3 PP RI No. 27 Tahun 2012 Izin Lingkungan Pasal 2 ayat 1 memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib Dokumen UKL UPL
dikarenakan adanya
memiliki Izin Lingkungan
perubahan pengelolaan WWTP

Pengelolaan Kualitas Air Melakukan pengujian kualitas


Pemantauan kualitas air sebagamana
4 PP No 82 Tahun 2001 Dan Pengendalian Pasal 13 ayat 3 air bawah tanah minimal
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
Pencemaran air setiap 6 bulan
sekurang-kurangnya 6 (enam )bulan sekali

Setiap orang yang melakukan usaha


dan/atau kegiatan yang mengeluarkan
emisi wajib:
a. menaati baku mutu udara ambien, baku Sertifikat analisa hasil
Pengendalian Pencemaran mutu emisi, dan baku tingkat yang pemeriksaan udara
5 PP No 41 Tahun 1999 Pasal 21
Udara ditetapkan untuk usaha dan/atau kegiatan ambien dan baku mutu
yang dilakukannya; emisi
b. Melakukan pencegahan dan/atau
penanggulangan pencemaran udara yang
diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan
yang dilakukannya;

Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol


Simbol dan label pada
Pengelolaan Bahan dan label serta dilengkapi dengan Gudang
6 PP No 74 Tahun 2001 Pasal 15 kemasan Bahan
Berbahaya Dan Beracun Lembara Data Keselamatan Bahan (Material Kimia
Berbahaya dan Beracun
Safety Data Sheet).

Simbol dan label pada


Setiap tempat penyimpanan B3 wajib Gudang
Pasal 18 kemasan Bahan
diberikan simbol dan label. Kimia
Berbahaya dan Beracun
Pengelolaan tempat penyimpanan B3
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat
Gudang Prosedur tanggap
Pasal 19 (2)
Kimia darurat, SOP/HSE/06
wajib dilengkapi dengan sistem tanggap
darurat dan prosedur penanganan B3

Dokumen hasil
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan Gudang
Pasal 23 ayat 1 pemeriksaan kesehatan
pekerja dan pengawasan B3 wajib Kimia
karyawan
dilakukan uji kesehatan secara berkala.

Setiap orang yang melakukan kegiatan


pengelolaan B3 wajib menyampaikan
laporan
Gudang Dokumen bukti
Pasal 31 tertulis tentang pengelolaan B3 secara
Kimia penyerahan laporan
berkala sekurang-kurangnya setiap 6
(enam) bulan
kepada instansi yang bertanggung jawab

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3


Gudang Dokumen neraca & log
Pasal 33 wajib melakukan pengelolaan limbah B3
Kimia book limbah B3
yang dihasikannya

Pengelolaan Limbah Bahan Setiap orang yang menghasilkan limbah B3


7 PP 101 Tahun 2014 Pasal 10 TPS LB3
Berbahaya dan Beracun wajib melakukan pengurangan limbah B3

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3


wajib menyampaikan laporan secara tertulis Dokumen bukti
Pasal 11 ayat 1 TPS LB3
kepada menteri mengenai pelaksanaan penyerahan laporan
pengurangan limbah B3
Laporan secara tertulis sebagaimana
dimaksud disampaikan secara berkala Dokumen bukti
Pasal 11 ayat 2 TPS LB3
paling sedikit satu kali dalam 6 bulan sejak penyerahan laporan
pengurangan limbah B3 dilakukan

Dokumen neraca & log


Pasal 12 ayat 1 Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 TPS LB3
book limbah B3
wajib melakukan penyimpanan limbah B3

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah


B3 sebagaimana dimaksud ayat (1) dilarang
Pasal 12 ayat 2 TPS LB3
melakukan pencampuran Limbah B3 yang
disimpannya.

Untuk dapat melakukan penyimpanan


limbah B3, wajib memiliki izin Pengelolaan
Pasal 12 ayat 3 TPS LB3 Ijin TPS LB3
Limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan
limbah B3
Tempat penyimpanan limbah B3 harus
TPS LB3 Ijin TPS LB3
Pasal 13 memenuhi persyaratan
Melakukan Penyimpanan Limbah B3 paling
lama:
1. 90 Hari sejak limbah B3 yang dihasilkan
sebesar 50 Kg per hari atau lebih
2. 180 Hari jika Limbah B3 kurang dari 50
Kg per hari Dokumen neraca & log
Pasal 28 ayat 1 TPS LB3
3. 365 Hari untuk limbah B3 yang book limbah B3
dihasilkan kurang dari 50 Kg dari Limbah
B3 Kategori 2 dari sumber tidak spesifik
dan sumber spesifik umum atau
4. 365 Hari untuk limbah B3 dari kategori 2
dari sumber spesifik khusus

Laporan penyimpanan limbah B3


Disampaikan kepada bupati atau walikota Dokumen bukti
Pasal 28 ayat 2 dan ditembuskan kepada menteri paling TPS LB3
penyerahan laporan
sedikit 1 kali dalam 3 bulan sejak izin
diterbitkan

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3


Pasal 31 ayat 2 dilarang: Melakukan pengumpulan limbah TPS LB3
B3 yang tidak dihasilkannya, melakukan
pencampuran limbah B3 yang dikumpulkan
Dalam hal orang yang menghasilkan
limbah B3 tidak mampu melakukan sendiri
Pasal 32 ayat 1 pengumpulan limbah B3 maka TPS LB3 Manifest LB3
pengumpulan limbah B3 diserahkan
kepada pengumpul limbah B3
Penyerahan limbah B3 kepada pengumpul
Pasal 32 ayat 2 limbah B3 disertai dengan bukti TPS LB3 Manifest LB3
penyerahan limbah B3
Salinan bukti penyerahan limbah B3
disampaikan kepada mentri gubernur atau
Pasal 32 ayat 3 TPS LB3 Manifest LB3
walikota PALING LAMBAT 7 hari sejak
penyerahan limbah B3

Ijin pihak III


Pasal 48 ayat 1 Pengangkutan Limbah B3 WAJIB memiliki: TPS LB3 (Transporter &
a. Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 Pengelola LB3)
b. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Pengangkutan Limbah B3
Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Setiap orang wajib melakukan pengurangan Tong Prosedur pengelolaan
8 PP No. 81 Tahun 2012 Pasal 10 ayat 2
Sejenis Sampah Rumah dan penanganan sampah sampah sampah
Tangga
Jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang
wajib memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan hidup ditetapkan
Analisis Mengenai Dampak
9 PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 3 ayat 2 oleh Menteri setelah mendengar dan Dokumen UKL UPL
Lingkungan Hidup memperhatikan saran dan pendapat
Menteri lain dan/atau Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Departemen
yang terkait

Jenis Rencana Usaha dan


atau Kegiatan yang Wajib
Permen LH No. 5 Tahun Jenis kegiatan yang Wajib AMDAL (lihat
10 Memiliki Analisis Dokumen UKL UPL
2012 lampiran Permen LH No.5/2012)
Mengenai Dampak
Lingkungan

Jenis kegiatan pengelolaan limbah B3 yang


wajib dilengkapi dengan izin: a.
Permen LH No 18 tahun Tata cara perizinan
11 Pengangkutan; b. penyimpanan sementara; TPS LB3
2009 pengelolaan limbah B3 c. pengumpulan; d. pemanfaatan; e.
pengolahan; f. penimbunan

Pengangkutan limbah B3 hanya


diperkenankan jika penghasil telah
melakukan kontrak kerja sama dengan TPS LB3
perusahaan pemanfaatan limbah B3,
Penimbun limbah B3, pengolah limbah B3
dan atau pengumpul limbah B3

Setiap orang yang melakukan pengelolaan Simbol dan label pada


12 Permen LH No. 14/2013 Simbol dan label limbah B3 limbah B3 wajib melakukan pemberian TPS LB3 kemasan Bahan
simbol limbah B3 dan pelabelan limbah B3 Berbahaya dan Beracun
yang dikelolanya

Simbol dan label pada


kemasan Bahan
Pemberian simbol limbah B3 dilakukan
Berbahaya dan Beracun
berdasarkan karakteristik Limbah B3

Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan


Jenis usaha dan atau yang wajib dilengkapi dengan Analisis
kegiatan yang wajib Mengenai
Permen LH No. 11 tahun
13 dilengkapi dengan analisis Pasal 1 Dampak Lingkungan Hidup adalah Dokumen UKL UPL
2006
mengenai dampak sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
lingkungan hidup Peraturan
Menteri ini.
Tata laksana perizinan dan
pengawasan pengelolaan
limbah bahan berbahaya Gubernur berwenang menerbitkan:
dan beracun serta a. izin pengumpulan limbah B3 skala
Permen LH No. 30 tahun
14 pengawasan pemulihan Pasal 3 ayat 1 provinsi; dan Ijin TPS LB3
2009
akibat pencemaran limbah b. rekomendasi izin pengumpulan limbah
bahan berbahaya dan B3 skala nasional.
beracun oleh pemerintah
daerah

Bupati/walikota berwenang menerbitkan


izin penyimpanan sementara
Pasal 3 ayat 2 Ijin TPS LB3
limbah B3 dan pengumpulan limbah B3
skala kabupaten/kota.
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
menghasilkan air Penegasan saluran khusus
Permen LH No. 68 Tahun Baku mutu air limbah
15 Pasal 3 ayat 1 limbah domestik wajib melakukan limbah domestik & pembuatan
2016 domestik
pengolahan air limbah pengelolaan
domestik yang dihasilkannya.

Pengolahan air limbah secara tersendiri


sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a wajib
memenuhi baku Penegasan saluran khusus
Pasal 3 ayat 3 mutu air limbah sebagaimana tercantum limbah domestik & pembuatan
dalam pengelolaan
Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

Hasil pemantauan sebagaimanan dimaksud


pada ayat (3)
dilaporkan secara berkala paling sedikit 1 Pemantauan mutu air limbah
(satu) kali domestik setiap bulannya
Pasal 4 ayat 4 dalam 3 (tiga) bulan kepada bekerja sama dengan
bupati/walikota dengan laboratorium lingkungan
tembusan gubernur, Menteri dan instansi eksternal
terkait sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan.

Baku mutu emisi sumber - Melakukan modifikasi


tidak bergerak bagi usaha terhadap chimney genset yang
Permen LH No 21 tahun Baku mutu emisi sumber tidak bergerak ada agar memenuhi ketentuan
16 dan/atau kegiatan
2008 PLTD (Lampidan IV B) teknis yang berlaku
pembangkit tenaga listrik
- Melakukan pemantauan
termal
mutu emisi gas buang secara
berkala
Wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
Pedoman pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan
Kepmen LH No 45 tahun rencana pemantauan lingkungan hidup
17 penyusunan pelaporan Dokumen UKL UPL
2005 kepada instansi terkait. Frekuensi laporan
RKL/RPL
yang tidak tercantum dalam surat
keputusan kelayakan lingkungan maka
pelaporan diwajibkan setiap 6 bulan sekali

Setiap jenis usaha dan atau kegiatan yang


Pedoman pelaksanaan tidak wajib dilengkapi dengan AMDAL
upaya pengelolaan wajib melakukan UKL dan UPL, yang Dokumen UKL UPL &
Kepmen LH No 86 tahun
18 lingkungan hidup dan Pasal 2 ayat 1 proses dan prosedurnya tidak dilakukan Laporan pemantauan
2002
upaya pemantauan menurut ketentuan Peraturan Pemerintah semester UKL UPL
lingkungan hidup tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup

Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan


Kepmen LH No 3 Tahun Baku mutu limbah cair bagi Industri yang telah
19 Pasal 2 ayat 1 Peraturan kawasan, KIM
1998 kawasan industri mempunyai Unit Pengolah Limbah
Terpusat adalah sebagaimana
tersebut dalam Lampiran I Keputusan ini

Setiap penanggung jawab usaha atau


kegiatan wajib:
1. mentaati baku tingkat kebauan yang telah
dipersyaratkan;
2. mengendalikan sumber penyebab bau
yang dapat mengganggu
kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan;
3. menyampaikan laporan hasil
pemantauan tingkat kebauan Sertifikat analisa hasil
Kepmen LH No 50 Tahun sekurangkurangnya
20 Baku tingkat kebauan Pasal 5 ayat 1 pemeriksaan udara
1996 3 (tiga) bulan sekali kepada Gubernur, ambien
Menteri, instansi yang
bertanggung jawab di bidang pengendalian
dampak lingkungan dan
instansi teknis yang membidangi kegiatan
yang bersangkutan serta
instansi lain yang dipandang perlu.
4. Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dicantumkan dalam
izin yang relevan untuk mengendalikan
pencemaran dan atau perusakan
lingkungan bagi setiap usaha atau kegiatan
yang bersangkutan.
Setiap penanggung jawab usaha atau
kegiatan wajib
a. mentaati baku tingkat kebisingan yang
telah dipersyaratkan;
b. memasang alat pencegahan terjadinya
kebisingan Sertifikat analisa hasil
Kepmen LH No. 48 Tahun Baku mutu tingkat
21 Pasal 6 ayat 1 c. menyampaikan laporan hasil pemeriksaan udara
1996 kebisingan
pemantauan tingkat kebisingan sekurang- ambien
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali kepada
Gubernur, Menteri, Instansi yang
bertanggung jawab di bidang pengendalian
dampak lingkungan dan instansi Teknis
yang mebidangi kegiatan yang
bersangkutan serta instansi lain yang
dipandang perlu.
Pengemasan: Limbah-limbah B3 yang tidak
Tata cara dan persyaratan saling cocok, atau limbah dan
Kepbapedal No 1 tahun
22 teknis penyimpanan dan bahan yang tidak saling cocok tidak boleh TPS LB3
1995
pengumpulan limbah B3 disimpan secara
bersama-sama dalam satu kemasan

Kemasan untuk limbah B3 harus dalam


TPS LB3
kondisi baik, tidak rusak,
dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran
Terhadap kemasan yang telah berisi limbah
harus diberi
TPS LB3
penandaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

Kemasan bekas limbah B3 yang TPS LB3


dikosongkan harus diberi label "Kosong"
Kemasan-kemasan berisi limbah B3 yang
tidak saling cocok harus
disimpan secara terpisah, tidak dalam satu TPS LB3
blok, dan tidak dalam
bagian penyimpanan yang sama
Bangunan:
1. Memiliki rancang bangun dan luas
penyimpanan yang sesuai dengan jenis,
karakteristik, dan jumlah limbah yang
dihasilkan/disimpan
2. Terlindung dari masuknya air hujan
3. Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem
ventilasi udara yang memadai
4. memiliki sistem penerangan
(lampu/cahaya matahari) yang
memadai
5. dilengkapi dengan sistem penangkal
petir;
TPS LB3
6. bagian luar tempat penyimpanan diberi
penandaan
(simbol)
7. Lantai bangunan penyimpanan harus
kedap air, tidak
bergelombang, kuat dan tidak retak
8. Antara bagian penyimpanan satu dengan
lainnya harus dibuat
tanggul atau tembok pemisah
9. Setiap bagian penyimpanan masing-
masing harus mempunyai penyimpanan
masing-masing harus mempunyai
bak penampung tumpahan limbah dengan
kapasitas yang memadai.
10. Memiliki sarana pendukung seperti
APAR, P3K, alarm, dll

Kepbapedal No 2 tahun Dokumen limbah B3 terdiri dari 7 (tujuh)


23 Dokumen limbah B3 rangkap
Manifest LB3
1995

Persyaratan Teknis Setiap karyawan/operator yang langsung


Kepbapedal No 3 tahun Pengelolaan Limbah berhubungan dengan unit operasi
24 Pasal 6 Pelatihan K3L
1995 Bahan Berbahaya Dan pengolahan limbah B3 wajib mengikuti
Beracun pelatihan pengelolaan limbah B3;

Persyaratan pengolahan limbah B3


Agar pencemaran lingkungan dapat
dihindari, khususnya yang diakibatkan
oleh minyak pelumas bekas, maka kepada
industri/perusahaan penghasil
minyak pelumas bekas diwajibkan :
1. Menyerahkan minyak pelumas bekas
yang dihasilkannya kepada
pengumpul minyak pelumas bekas yang
sudah menpunyai izin dari
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
dan merupakan anggota
P4MPB.
2. Tidak diperkenankan untuk mengolah
dan memanfaatkan atau
mendistribusikan minyak pelumas bekas
kepada pengolah atau
pemanfaat yang tidak mempunyai
SE Kepbapedal No 8 Tahun Penyerahan Minyak izin/rekomendasi dari Badan
25 Pengendalian Dampak Lingkungan. TPS LB3 Manifest LB3
1997 Pelumas Bekas
3. Tidak diperkenankan untuk menjual
minyak pelumas bekas kepada
pengumpul yang tidak mempunyai izin
dari Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan.
4. Setiap pengangkutan/pengiriman
minyak pelumas bekas harus
menggunakan dokumen limbah B3.
5. Melaporkan realisasi kegiatan
pengangkutan/pengiriman minyak
pelumas bekas yang dilakukan kepada
Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan sekurang-kurangnya sekali
dalam 3 (tiga) bulan dengan
tembusan Bupati/Walikotamadya Daerah
tingkat II dan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I yang
bersangkutan.

- Melakukan modifikasi
Pedoman teknis terhadap chimney genset yang
Metode penentuan tempat pengambilan
Kepbapedal No 205 Tahun pengendalian pencemaran ada agar memenuhi ketentuan
26 contoh uji dan titik-titik lintas dalam emisi
1996 udara sumber tidak teknis yang berlaku
sumber tidak bergerak
bergerak - Melakukan pemantauan
mutu emisi gas buang secara
berkala
b. kemasan harus sesuai dengan
karakteristik pelumas bekas dapat berupa
drum atau tangki;
c. pola penyimpanan dibuat dengan sistem
blok, sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan
menyeluruh terhadap setiap kemasan jika
terjadi kerusakan dan apabila terjadi
kecelakaan
dapat segera ditangani;
d. lebar gang antar blok harus diatur
sedemikian rupa, sehingga dapat
digunakan untuk lalu
lintas manusia, dan kendaraan pengangkut
(forklift);
e. penumpukan kemasan harus
mempertimbangkan kestabilan tumpukan
kemasan. Jika berupa
drum (isi 200 liter), maka tumpukan
maksimum 3 (tiga) lapis dengan tiap lapis
Tata cara dan persyaratan dialasi
Kepbapedal No 255 Tahun penyimpanan dan dengan palet dan bila tumpukan lebih dan 3
27 Pasal 2 (tiga) lapis atau kemasan terbuat dan TPS LB3 Manifest LB3
1996 pengumpulan minyak
plastik,
pelumas bekas
maka harus dipergunakan rak;
f. lokasi peyimpanan harus dilengkapi
dengan tanggul disekelilingnva dan
dilengkapi dengan
saluran pembuangan meriuju bak
penampungan yang kedap air. Bak
penampungan dibuat
mampu menampung 110 % dari kapasitas
volume drum atau tangki yang ada di
dalam ruang
penyimpanan, serta tangtki harus diatur
sedemikian sehingga bila terguling tidak
akan
menimpa tangki lain;
g. mempunyai tempat bongkar muat
kemasan yang memadai dengan lantai yang
kedap air.
(1) Pengumpul minyak pelumas bekas
wajib memenuhi persyaratan
a. memiliki fasilitas untuk penanggulangan
terjadinya kebakaran, dan peralatan
komunikasi;
b. konstruksi bahan bangunan disesuaikan
dengan karakteristik pelumas bekas;
c. lokasi tempat pengumpulan bebas banjir;
(2) Persyaratan bangunan pengumpulan;
a. lantai harus dibuat kedap terhadap
minyak pelumas bekas, tidak
bergelombang, kuat TPS LB3 Manifest LB3
dan tidak retak;
b. konstruksi lantai dibuat melandai turun
ke arah bak penampungan dengan
kemiringan
maksimum 1 %;
c. bangunan harus dibuat khusus untuk
fasilitas pengumpulan minyak pelumas
bekas;
d. rancang bangun untuk
penyimpanan/pengumpulan dibuat
beratap yang dapat mencegah
terjadinya tampias air hujan ke dalam
tempat penyimpanan atau pengumpulan;
e. bangunan dapat diberi dinding atau
tanpa dinding, dan apabila bangunan diberi
dinding
bahan bangunan dinding dibuat dari bahan
Pasal 3 yang mudah didobrak.

Pengumpul minyak pelumas bekas wajib


melaporkan kegiatan yang dilakukannya
kepada Badan
Pengendalian Dampak lingkungan dengan
Pasal 6 tembusan Bupati/Walikotamadya Daerah TPS LB3 Manifest LB3
Tingkat II
dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
yang bersangkutan, sekurang-kurangnya
sekali dalam 3
(tiga) bulan.

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,


Jabatan HSE Staff Dir. HC & HSE FDirektur Utama

Tanda Tangan
Nama Robby P Damanik David Atmodjo Patar H. Simanjuntak
Tanggal

Anda mungkin juga menyukai