1. UMUM
Sistem ini mengacu pada standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 1996, peraturan perundangan dan
standar terkait. Dengan penerapan sistem ini, kinerja perusahaan dapat dipelihara
dan ditingkatkan kesesuaiannya mengacu persyaratan yang berlaku. Dan guna
mencapai perbaikan sistem secara berkesinambungan, maka dilakukan tinjauan
berkala melalui mekanisme audit internal dan tinjauan manajemen.
Sistem ini berlaku di SUCOFINDO Area Cibitung yang terdiri dari beberapa jenis
sektor jasa, yaitu :
Sektor jasa-jasa Umum (Laboratorium, S&PS, Jasa Property)
Sektor jasa Mineral
Sektor jasa Industri dan Produk Konsumen (INCO)
Sektor jasa Pertanian (TANI)
dan penerapannya di lapangan disesuaikan dengan karakteristik setiap jenis jasa
yang dilakukan oleh sektor.
Andre Esfandiari
Ass.Vice President
1 Umum
1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup
1.2 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.3 Daftar Isi
2 Referensi
3 Defenisi
4 Persyaratan Sistem Manajemen K3
4.1 Komitmen dan Kebijakan
4.2 Perencanaan
4.2.1 Identifikasi Sumber bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
4.2.2 Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya
4.2.3 Tujuan, Sasaran dan Program Manajemen K3
43 Penerapan
4.3.1 Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab
4.3.2 Pelatihan dan Kompetensi
4.3.3 Komunikasi dan Pelaporan
4.3.4 Dokumentasi SMK3
4.3.5 Pengendalian Dokumen
4.3.6 Pengendalian Operasional
4.3.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat
4.4 Pemantauan dan Tindakan Perbaikan
4.4.1 Inspeksi dan Pengujian
4.4.2 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
4.4.3 Pengendalian Rekaman dan Pengolahan Data K3
4.4.4 Audit SMK3
4.5 Tinjauan Manajemen
2. REFERENSI
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Undang – undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
ISO 17025 1999 – General requirement for the competence of testing and calibration
laboratories.
3. DEFENISI
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dan berfungsi
membantu pimpinan perusahaan atau pengurus untuk menyelenggarakan dan
meningkatkan usaha keselamatan kerja
Pekerja/ karyawan - Tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan didasari hubungan
kkerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tempat kerja - Tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap di
mana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah SUCOFINDO
Area Cibitung.
Seluruh karyawan harus mendapat pelatihan yang sesuai dengan kebijakan K3 untuk
memastikan aktifitas yang dilaksanakannya tidak bertentangan dengan kebijakan K3.
Kebijakan K3 ditinjau ulang minimal setiap 1 tahun atau adanya pergantian pimpinan
puncak. Kebijakan ini juga harus dikaji ulang jika terdapat perubahan pada peraturan
perundangan yang berkaitan dengan K3.
4.2 Perencanaan
SUCOFINDO Area Cibitung menjamin bahwa aspek yang berkaitan dengan risiko
dan bahaya akan dipertimbangkan dalam penyusunan tujuan dan sasaran K3. Untuk
itu perusahaan membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya,
menilai dan mengendalikan risiko dari seluruh kegiatan yang dilakukan.
Identifikasi bahaya dan penilaian risikonya dilakukan untuk kondisi normal dan
abnormal operasi. Dengan prosedur ini diharapkan perusahaan mempunyai suatu
mekanisme peringatan dini bahaya pada setiap kegiatan.
Tata cara pelaksanaan identifikasi, penilaian dan pengendalian resiko ini diatur
dalam Prosedur Manajemen Risiko PK3/01.
Peraturan perundangan maupun persyaratan lain yang baru, jika ada, didistribusikan
kepada seluruh unit kerja yang memerlukan untuk dipahami dan dilaksanakan.
Penetapan tujuan dan sasaran dilakukan oleh P2K3, berkonsultasi dengan wakil dari
SPS, dan pihak-pihak lain yang terkait, jika perlu, dan kemudian disahkan oleh AVP.
Pencapaian tujuan dan sasaran harus dipantau secara periodik setiap satu tahun
oleh Sekretaris P2K3 dan dilaporkan dalam rapat P2K3 untuk dievalusi dan dikaji
ulang.
Untuk mencapai tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, disusun
program manajemen K3 yang berisi kegiatan tahap demi tahap, penanggung jawab
serta jangka waktu pelaksanaan kegiatan.
Kemajuan program K3 ini dipantau secara periodik setiap enam bulan guna dapat
ditingkatkan secara berkesinambungan sesuai dengan risiko-risiko yang telah
teridentifikasi dan mengacu kepada rekaman-rekaman K3 sebelumnya serta
pencapaian sasaran-sasaran K3 yang lalu.
4.3 Penerapan
Guna menjamin penerapan SMK3 yang efektif, AVP menetapkan struktur dan
personel P2K3 sebagaimana terdapat pada Lampiran A panduan ini, sedangkan
tugas dan tanggung jawabnya terdapat pada Lampiran B.
Secara umum P2K3 bertugas untuk memberikan saran dan pertimbangan baik
diminta maupun tidak kepada manajemen mengenai masalah keselamatan dan
kesehatan kerja dengan menitikberatkan kepada kegiatan pengembangan kebijakan
dan prosedur pengendalian risiko serta pemantauan pelaksanaan di lapangan.
Senior Manager
a. Menjamin semua tindakan yang sesuai diambil untuk menerapkan kebijakan,
prosedur K3 dan persyaratan perundangan
b. Memantau kinerja K3 dalam wilayah yang menjadi tanggung jawabnya
c. Menunjukkan komitmen terhadap K3 melalui partisipasi dalam diskusi formal
dan informal, kunjungan ke tempat kerja dan inspeksi bahaya
d. Berpartisipasi jika diperlukan dalam penyelesaian masalah K3
e. Meninjau semua kecelakaan/insiden dan menyiapkan laporan jika diperlukan
f. Meninjau laporan yang berhubungan dengan K3 dan mengambil tindakan
yang sesuai
g. Memulai tindakan untuk meningkatkan K3
h. Secara berkala meninjau kinerja K3
i. Memantau penerapan K3 oleh kontraktor yang bekerja sama dengannya atau
bekerja di wilayahnya.
Manager
a. Menerapkan kebijakan K3, prosedur K3 dan persyaratan perundangan
b. Memantau kinerja K3 dalam wilayah yang menjadi tanggung jawabnya
c. Menunjukkan komitmen terhadap K3 melalui partisipasi dalam diskusi formal
dan informal, kunjungan ke tempat kerja, inspeksi bahaya, dll
d. Berpartisipasi dalam penyelesaian masalah K3 jika diperlukan
e. Menyelidiki semua kecelakaan dan insiden dalam wilayah yang menjadi
tanggung jawabnya
f. Memulai tindakan untuk meningkatkan K3 dalam wilayah yang menjadi
tanggung jawabnya
g. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan bahaya yang ada dan
mengambil tindakan yang sesuai untuk memperbaiki bahaya yang ditemukan
h. Menjamin semua karyawan dan pekerja diberi pengenalan dan menerima
pelatihan regular seperti yang dipersyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan
secara aman.
Pekerja/ Karyawan
a. Mematuhi semua kebijakan K3, prosedur dan instruksi kerja yang aman dalam
melakukan kegiatan
b. Selalu melakukan kegiatan dengan cara yang aman bagi diri sendiri dan orang
lain yang dapat terpengaruh oleh aktifitas tersebut
c. Melaporkan kepada atasan jika menemukan bahaya atau masalah yang
berkaitan dengan K3
Pelatihan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya dari dalam ataupun
dari luar perusahaan Perusahaan juga melaksanaan program pelatihan K3 yang
berkaitan dengan kebijakan K3, prosedur, instruksi kerja dan persyaratan SMK3 bagi
seluruh pekerja, karyawan baru/pindahan, kontraktor serta tamu yang berkunjung.
Bila diperlukan, Sucofindo Area Cibitung juga akan menetapkan panduan khusus
yang berkaitan dengan produk/proses/ tempat kerja tertentu.
Semua dokumen harus dapat dibaca dan diberi identifikasi yang mencakup tanggal
berlaku efektif, status revisi, nomor halaman, jumlah halaman total dan pejabat yang
berwenang mengesahkannya.
Perubahan dokumen dikaji ulang dan disahkan kembali oleh fungsi yang sama
dengan fungsi yang melakukan kaji ulang sebelumnya. Bentuk perubahan, sejarah
dan alasan perubahannya direkam dan didokumentasikan.
Alat-alat pelindung diri ini disediakan oleh perusahaan dan setiap karyawan
diharuskan memeliharanya dengan baik sehingga selalu dalam kondisi layak pakai.
Jika alat tersebut sudah tidak layak pakai harus meminta penggantian kepada
pejabat yang ditunjuk.
Prosedur ini diuji dan ditinjau ulang untuk diketahui kecukupan dan kesesuaiannya
secara periodik oleh Tim Penanggulangan Keadaan Darurat&Kebakaran.
Pemantauan dilakukan oleh personel yang kompeten, dengan peralatan yang telah
dikalibrasi serta metode pemantauan/pengujian yang sesuai standar. Kegiatan dapat
dilakukan sendiri secara internal ataupun dengan menggunakan jasa pihak eksternal.
Tindakan perbaikan/pencegahan yang diambil harus dimonitor dan dikaji ulang untuk
memastikan efektifitas dan kelengkapan pelaksanaannya.
Data K3 yang berasal dari rekaman K3 diolah untuk menampilkan kondisi dan kinerja
K3 perusahaan, sesuai dengan Prosedur Pengolahan Data dan Pelaporan Kinerja
K3.
Tinjauan manajemen dilakukan minimal 1 tahun sekali atau bila ada pergantian
pimpinan puncak (jika perlu) dan hasilnya dicatat dan dipelihara. Secara umum
tinjauan manajemen membahas :
Kesesuaian kebijakan K3 dan penerapannya
Pencapaian tujuan, sasaran dan program K3
Temuan audit
Efektifitas penerapan SMK3
dan lain-lain.