Anda di halaman 1dari 17

SUCOFINDO AREA CIBITUNG

1. UMUM

PT SUCOFINDO merupakan sebuah perusahaan milik negara (BUMN) dengan


kepemilikan saham 95% oleh Pemerintah RI dan sisanya 5% dimiliki oleh Societe
Generale de Surveillance (SGS), Swiss. SUCOFINDO menyediakan jasa
superintenden seperti inspeksi, supervisi, penilaian dan pengujian terhadap mutu,
kuantitas dan kondisi komoditas dan obyek bisnis lainnya untuk penentuan nilai dan
harga barang.

1.1 TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Panduan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ini


menguraikan tentang penerapan SMK3 di PT SUCOFINDO Area Cibitung sebagai
upaya untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di
lingkungan kerja perusahaan guna mengendalikan, mencegah dan mengurangi
kerugian yang ditimbulkan oleh bahaya-bahaya potensial yang ada dalam setiap
kegiatan.

Sistem ini mengacu pada standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 1996, peraturan perundangan dan
standar terkait. Dengan penerapan sistem ini, kinerja perusahaan dapat dipelihara
dan ditingkatkan kesesuaiannya mengacu persyaratan yang berlaku. Dan guna
mencapai perbaikan sistem secara berkesinambungan, maka dilakukan tinjauan
berkala melalui mekanisme audit internal dan tinjauan manajemen.

Sistem ini berlaku di SUCOFINDO Area Cibitung yang terdiri dari beberapa jenis
sektor jasa, yaitu :
 Sektor jasa-jasa Umum (Laboratorium, S&PS, Jasa Property)
 Sektor jasa Mineral
 Sektor jasa Industri dan Produk Konsumen (INCO)
 Sektor jasa Pertanian (TANI)
dan penerapannya di lapangan disesuaikan dengan karakteristik setiap jenis jasa
yang dilakukan oleh sektor.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 0 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

1.2 KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SUCOFINDO AREA CIBITUNG BERKOMITMEN UNTUK :

1. MELAKUKAN SEMUA KEGIATAN OPERASIONALNYA DENGAN


MENJUNJUNG TINGGI NILAI – NILAI KEAMANAN, KESELAMATAN DAN
KESEHATAN SEHINGGA TIDAK BERDAMPAK NEGATIF BAGI
KARYAWAN, LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT SEKITAR.
2. MEMBERIKAN PRIORITAS YANG SAMA ANTARA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DENGAN ASPEK OPERASI LAINNYA SEPERTI
PRODUKSI, MUTU, DAN BIAYA.
3. MENYEDIAKAN TEMPAT KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK
KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KARYAWAN.
4. MELAKUKAN PERBAIKAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3
SECARA BERKESINAMBUNGAN.
5. MEMASTIKAN BAHWA KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TELAH DIKOMUNIKASIKAN, DIMENGERTI DAN DIPATUHI OLEH
SELURUH KARYAWAN.

Cibitung, Januari 2003

Andre Esfandiari
Ass.Vice President

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 1 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

1.3 DAFTAR ISI

1 Umum
1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup
1.2 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.3 Daftar Isi
2 Referensi
3 Defenisi
4 Persyaratan Sistem Manajemen K3
4.1 Komitmen dan Kebijakan
4.2 Perencanaan
4.2.1 Identifikasi Sumber bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
4.2.2 Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya
4.2.3 Tujuan, Sasaran dan Program Manajemen K3
43 Penerapan
4.3.1 Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab
4.3.2 Pelatihan dan Kompetensi
4.3.3 Komunikasi dan Pelaporan
4.3.4 Dokumentasi SMK3
4.3.5 Pengendalian Dokumen
4.3.6 Pengendalian Operasional
4.3.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat
4.4 Pemantauan dan Tindakan Perbaikan
4.4.1 Inspeksi dan Pengujian
4.4.2 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
4.4.3 Pengendalian Rekaman dan Pengolahan Data K3
4.4.4 Audit SMK3
4.5 Tinjauan Manajemen

Lampiran A : Struktur Organisasi dan Personel P2K3


Lampiran B : Tugas dan Tanggung Jawab P2K3
Lampiran C : Referensi Silang

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 2 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

2. REFERENSI

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

Undang – undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

ISO 17025 1999 – General requirement for the competence of testing and calibration
laboratories.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 3 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

3. DEFENISI

Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dan berfungsi
membantu pimpinan perusahaan atau pengurus untuk menyelenggarakan dan
meningkatkan usaha keselamatan kerja

Pekerja/ karyawan - Tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan didasari hubungan
kkerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tempat kerja - Tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap di
mana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah SUCOFINDO
Area Cibitung.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 4 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

4. PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN K3

4.1 Komitmen dan Kebijakan


Assisstant Vice President yang merupakan pimpinan puncak dari SUCOFINDO Area
Cibitung bertekad untuk melaksanakan, meninjau dan meningkatkan SMK3 ini dari
waktu ke waktu dalam setiap aktifitas perusahaan serta menyediakan seluruh
sumber daya yang diperlukan sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Komitmen ini antara lain diwujudkan dalam bentuk:


a. Penempatan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan kebijakan
perusahaan.
b. Penyusunan dan penunjukan P2K3 Sucofindo Area Cibitung yang dilengkapi
dengan uraian pekerjaannya.
c. Perencanaan K3 yang terkoordinasi.
d. Penetapan kebijakan, tujuan dan program K3
e. Pengesahan panduan SMK3
f. Menyediakan anggaran, pegawai yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang
diperlukan untuk penerapan SMK3
g. Melakukan kaji ulang kebijakan dan kinerja SMK3 secara periodik.

SUCOFINDO Area Cibitung menetapkan kebijakan K3 sebagai petunjuk yang secara


jelas menyatakan tujuan-tujuan keselamatan dan kesehatan kerja serta komitmen
dalam memperbaiki kinerja K3, yang isinya secara umum mencakup :
a. Visi, misi, tujuan, komitmen dan tekad perusahaan dalam melaksanakan
keselamatan dan kesehatan kerja
b. Kerangka bagi program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara
menyeluruh baik yang bersifat umum maupun operasional.

Penyusunan Kebijakan K3 ini dilakukan melalui konsultasi antara manajemen


perusahaan dengan wakil Serikat Pekerja Sucofindo (SPS).

AVP juga memastikan bahwa Kebijakan K3 dikomunikasikan dan disebarluaskan


kepada semua pekerja/karyawan, pemasok, pelanggan, kontraktor dan pihak terkait
yang membutuhkan.

Seluruh pekerja/karyawan dan kontraktor SUCOFINDO Area Cibitung bertanggung


jawab mendukung dan menerapkan kebijakan K3 tersebut serta prosedur-prosedur
yang berlaku di perusahaan, selama berada di lingkungan peusahaan.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 5 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

Seluruh karyawan harus mendapat pelatihan yang sesuai dengan kebijakan K3 untuk
memastikan aktifitas yang dilaksanakannya tidak bertentangan dengan kebijakan K3.

Kebijakan K3 ditinjau ulang minimal setiap 1 tahun atau adanya pergantian pimpinan
puncak. Kebijakan ini juga harus dikaji ulang jika terdapat perubahan pada peraturan
perundangan yang berkaitan dengan K3.

4.2 Perencanaan

4.2.1 Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko

SUCOFINDO Area Cibitung menjamin bahwa aspek yang berkaitan dengan risiko
dan bahaya akan dipertimbangkan dalam penyusunan tujuan dan sasaran K3. Untuk
itu perusahaan membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya,
menilai dan mengendalikan risiko dari seluruh kegiatan yang dilakukan.

Identifikasi bahaya dan penilaian risikonya dilakukan untuk kondisi normal dan
abnormal operasi. Dengan prosedur ini diharapkan perusahaan mempunyai suatu
mekanisme peringatan dini bahaya pada setiap kegiatan.

Tata cara pelaksanaan identifikasi, penilaian dan pengendalian resiko ini diatur
dalam Prosedur Manajemen Risiko PK3/01.

4.2.2 Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya

SUCOFINDO Area Cibitung melakukan identifikasi serta mencari peraturan


perundangaan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan penerapan SMK3
dengan melakukan akses langsung kepada instansi yang berwenang secara
periodik. Pelaksanaannya diatur secara rinci dalam prosedur Peraturan Perundangan
dan Persyaratan Lainnya PK3/02.

Peraturan perundangan maupun persyaratan lain yang baru, jika ada, didistribusikan
kepada seluruh unit kerja yang memerlukan untuk dipahami dan dilaksanakan.

4.2.3 Tujuan, Sasaran dan Program K3

SUCOFINDO Area Cibitung menetapkan tujuan dan sasaran K3 berdasarkan kaji


awal K3, peraturan perundangan terkait, identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko dan persyaratan lain yang terkait dan meliputi semua fungsi dan
level dalam organisasi.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 6 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

Penyusunan tujuan dan sasaran ini hendaknya :


a. Terukur
b. Mempunyai satuan/ indikator pengukuran
c. Dapat tercapai
d. Mempunyai jangka waktu pencapaian.

Penetapan tujuan dan sasaran dilakukan oleh P2K3, berkonsultasi dengan wakil dari
SPS, dan pihak-pihak lain yang terkait, jika perlu, dan kemudian disahkan oleh AVP.

Pencapaian tujuan dan sasaran harus dipantau secara periodik setiap satu tahun
oleh Sekretaris P2K3 dan dilaporkan dalam rapat P2K3 untuk dievalusi dan dikaji
ulang.

Untuk mencapai tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, disusun
program manajemen K3 yang berisi kegiatan tahap demi tahap, penanggung jawab
serta jangka waktu pelaksanaan kegiatan.

Penyusunan program ini difokuskan pada pencegahan kecelakaan yang dapat


mengakibatkan kecelakaan personel dan cidera, kehilangan kesempatan
berproduksi, kerusakan peralatan dan kerusakan/gangguan lingkungan dan juga
diarahkan untuk dapat memastikan bahwa seluruh personel mampu menghadapi
keadaan darurat.

Kemajuan program K3 ini dipantau secara periodik setiap enam bulan guna dapat
ditingkatkan secara berkesinambungan sesuai dengan risiko-risiko yang telah
teridentifikasi dan mengacu kepada rekaman-rekaman K3 sebelumnya serta
pencapaian sasaran-sasaran K3 yang lalu.

Program-program K3 yang disusun dapat mencakup hal-hal sebagai berikut :


a. Meningkatkan sistem pengawasan K3 sebagai alat kontrol untuk mendeteksi
dini resiko kecelakaan kerja melalui program inspeksi, kajian kecelakaan dan
kajian hasil pemantauan parameter lingkungan kerja.
b. Pemasangan dan penyediaan sarana penanggulangan kecelakaan/kebakaran.
c. Peningkatan sistem pembinaan K3 meliputi sarana pembinaan dan media
pembinaan/publikasi, sehingga tersosialisasinya kebijakan, standar dan
peraturan K3.
d. Persiapan dan pelaksanaan audit K3 sebagai alat ukur keberhasilan
pencapaian program K3.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 7 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemantauan kesehatan lingkungan kerja


sehingga dapat diketahui seluruh kondisi kesehatan lingkungan kerja di area
operasi.

4.3 Penerapan

4.3.1 Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab

Guna menjamin penerapan SMK3 yang efektif, AVP menetapkan struktur dan
personel P2K3 sebagaimana terdapat pada Lampiran A panduan ini, sedangkan
tugas dan tanggung jawabnya terdapat pada Lampiran B.

Secara umum P2K3 bertugas untuk memberikan saran dan pertimbangan baik
diminta maupun tidak kepada manajemen mengenai masalah keselamatan dan
kesehatan kerja dengan menitikberatkan kepada kegiatan pengembangan kebijakan
dan prosedur pengendalian risiko serta pemantauan pelaksanaan di lapangan.

Tugas dan Tanggung Jawab di Bidang K3

Assisstant Vice President (AVP)


a. Menetapkan kebijakan, tujuan dan sasaran K3
b. Secara formal mengesahkan panduanSMK3
c. Meninjau kinerja K3 secara keseluruhan
d. Berpartisipasi dalam penyelesaian masalah K3 jika diperlukan
e. Meninjau kecelakaan/ insiden serius dan memantau tindakan perbaikannya
f. Menjamin kesesuaian perusahaan dengan peraturan perundangan yang berlaku
g. Menjalankan kebijakan K3 yang sudah ditetapkan secara bersama
h. Menjamin pelaksanaan SMK3 secara penuh.
i. Membentuk organisasi P2K3 yang bertanggung jawab atas keselamatan dan
kesehatan kerja untuk menyusun, menerapkan, mengawasi, memelihara dan
meningkatkan penerapan sistem manajemen K3.
j. Menyediakan alat pelindung diri dan fasilitas pertolongan pertama sebagai
perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja pekerja.
k. Mengambil tindakan pencegahan yang akan menjamin bahwa kegiatan
perusahaan tidak membahayakan keselamatan dan kesehatan setiap orang
yang bukan karyawan serta menjamin bahwa setiap kontrak kerja dengan para
pelanggan dan pemasok akan mencakup aspek keselamatan dan kesehatan
kerja.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 8 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG

Senior Manager
a. Menjamin semua tindakan yang sesuai diambil untuk menerapkan kebijakan,
prosedur K3 dan persyaratan perundangan
b. Memantau kinerja K3 dalam wilayah yang menjadi tanggung jawabnya
c. Menunjukkan komitmen terhadap K3 melalui partisipasi dalam diskusi formal
dan informal, kunjungan ke tempat kerja dan inspeksi bahaya
d. Berpartisipasi jika diperlukan dalam penyelesaian masalah K3
e. Meninjau semua kecelakaan/insiden dan menyiapkan laporan jika diperlukan
f. Meninjau laporan yang berhubungan dengan K3 dan mengambil tindakan
yang sesuai
g. Memulai tindakan untuk meningkatkan K3
h. Secara berkala meninjau kinerja K3
i. Memantau penerapan K3 oleh kontraktor yang bekerja sama dengannya atau
bekerja di wilayahnya.

Manager
a. Menerapkan kebijakan K3, prosedur K3 dan persyaratan perundangan
b. Memantau kinerja K3 dalam wilayah yang menjadi tanggung jawabnya
c. Menunjukkan komitmen terhadap K3 melalui partisipasi dalam diskusi formal
dan informal, kunjungan ke tempat kerja, inspeksi bahaya, dll
d. Berpartisipasi dalam penyelesaian masalah K3 jika diperlukan
e. Menyelidiki semua kecelakaan dan insiden dalam wilayah yang menjadi
tanggung jawabnya
f. Memulai tindakan untuk meningkatkan K3 dalam wilayah yang menjadi
tanggung jawabnya
g. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan bahaya yang ada dan
mengambil tindakan yang sesuai untuk memperbaiki bahaya yang ditemukan
h. Menjamin semua karyawan dan pekerja diberi pengenalan dan menerima
pelatihan regular seperti yang dipersyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan
secara aman.

Pekerja/ Karyawan
a. Mematuhi semua kebijakan K3, prosedur dan instruksi kerja yang aman dalam
melakukan kegiatan
b. Selalu melakukan kegiatan dengan cara yang aman bagi diri sendiri dan orang
lain yang dapat terpengaruh oleh aktifitas tersebut
c. Melaporkan kepada atasan jika menemukan bahaya atau masalah yang
berkaitan dengan K3

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 9 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG
d. Bekerjasama dalam hal penyelidikan terhadap kecelakaan, jika diperlukan
e. Tidak menyalahgunakan segala fasilitas peralatan ataupun komponen-
komponennya yang seharusnya hanya digunakan untuk keselamatan dan
kesehatan kerja
f. Membantu penanggulangan kebakaran dan memelihara fasilitas penunjang
kesejahteraan pekerja
g. Memahami dan mentaati semua peraturan mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja serta aturan-aturan kerja lainnya yang ada.

4.3.2 Pelatihan dan Kompetensi

SUCOFINDO Area Cibitung mengatur penempatan pekerjanya sesuai kemampuan/


kompetensinya masing-masing yang disahkan oleh manajemen Sucofindo melalui
Surat Keputusan Direksi (SKD).

Personel yang melakukan tugas tertentu harus mempunyai kualifikasi berdasarkan


pendidikan, pelatihan, pengalaman yang sesuai untuk menjamin bahwa dia dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik dan aman. Pelaksanaannya diatur dalam
Prosedur Seleksi dan Penempatan Personel, PSM/SDM/05.

Manajemen Sucofindo Area Cibitung menetapkan program dan sasaran pendidikan


dan pelatihan bagi seluruh pekerja yang dirumuskan sesuai tuntutan pekerjaan
sekarang dan yang akan datang serta potensi risiko bahaya dari pekerjaan yang
dilakukannya. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan tersebut didasarkan atas
kebutuhan yang obyektif dan terencana dan diatur dalam prosedur Pendidikan dan
Pelatihan, PSM/SDM/01.

Pelatihan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya dari dalam ataupun
dari luar perusahaan Perusahaan juga melaksanaan program pelatihan K3 yang
berkaitan dengan kebijakan K3, prosedur, instruksi kerja dan persyaratan SMK3 bagi
seluruh pekerja, karyawan baru/pindahan, kontraktor serta tamu yang berkunjung.

4.3.3 Komunikasi dan Pelaporan


Informasi yang sesuai mengenai kegiatan dan masalah-masalah K3 disebarluaskan
kepada semua pekerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan pemasok guna mendorong
pemahaman atas usaha perusahaan dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan
kerja, sebagaimana tertuang dalam prosedur Komunikasi, PK3/03.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 10 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG
Komunikasi yang dikembangkan oleh Sucofindo Area Cibitung meliputi komunikasi
internal yang menyangkut hubungan antar karyawan dan komunikasi eksternal
antara perusahaan dengan pihak-pihak terkait. Komunikasi dilakukan dalam berbagai
bentuk media seperti : pengumuman, memorandum, pelatihan dan media-media
perusahaan lainnya.

Selain itu perusahaan juga mengembangkan mekanisme pelaporan untuk


melaporkan hal-hal yang ada seperti insiden, kecelakaan, penyakit akibat kerja dan
masalah K3 yang secara rinci diuraikan dalam Prosedur Pelaporan dan Penyelidikan
Insiden, Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PK3/04) serta dalam Prosedur
Penanganan dan Pelaporan Sumber Bahaya (PK3/05).

4.3.4 Dokumentasi Sistem Manajemen K3

SUCOFINDO Area Cibitung menetapkan, menerapkan, memelihara dan


meningkatkan dokumentasi sistem manajemen K3 yang berisi tentang kebijakan,
tujuan, program, prosedur dan instruksi di bidang keselamatan dan kesehatan Kerja
dengan mengacu kepada persyaratan Permenaker Nomor. PER.05/MEN/1996.

Untuk memastikan adanya pendekatan yang sistematis, ditetapkan struktur sistem


dokumentasi sebagai berikut :
 Pernyataan Kebijakan K3
 Panduan Sistem Manajemen K3
 Prosedur
 Instruksi kerja, formulir, rekaman, peraturan, standar dan dokumen lainnya.

Dokumentasi tersebut dikendalikan, didistribusikan dan dipelihara sesuai dengan


prosedur Pengendalian Dokumen PSM/JM/01. Dokumen ini juga dikomunikasikan
kepada personel terkait untuk dipahami dan diterapkan.

Bila diperlukan, Sucofindo Area Cibitung juga akan menetapkan panduan khusus
yang berkaitan dengan produk/proses/ tempat kerja tertentu.

4.3.5 Pengendalian Dokumen


Semua dokumen yang dibutuhkan dalam sistem manajemen K3 ini (yang dibuat
secara internal ataupun berasal dari luar) dikendalikan oleh Bagian National QA
dengan mengacu Prosedur Pengendalian Dokumen, PSM/JM/01.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 11 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG
Dokumen dikaji ulang dan disahkan penggunaan dan kecukupannya oleh personel
yang berwenang sebelum diterbitkan. Status revisi dan pendistribusiannya
diidentifikasi dalam Daftar Induk dokumen.

Semua dokumen harus dapat dibaca dan diberi identifikasi yang mencakup tanggal
berlaku efektif, status revisi, nomor halaman, jumlah halaman total dan pejabat yang
berwenang mengesahkannya.

Versi relevan dokumen didistribusikan dan tersedia di tempat-tempat yang


memerlukan dengan status terkendali. Dokumen terkendali ini hanya boleh
diperbanyak dengan persetujuan tertulis dari Sekretaris Umum P2K3.

Perubahan dokumen dikaji ulang dan disahkan kembali oleh fungsi yang sama
dengan fungsi yang melakukan kaji ulang sebelumnya. Bentuk perubahan, sejarah
dan alasan perubahannya direkam dan didokumentasikan.

Dokumen eksternal termasuk peraturan-peraturan keselamatan dan kesehatan kerja


yang berlaku dan yang digunakan harus disimpan dan dikendalikan.

4.3.6 Pengendalian Operasional


SUCOFINDO Area Cibitung menetapkan prosedur-prosedur untuk mengendalikan
kegiatan operasional yang mengandung potensi bahaya serta kegiatan lainnya.
Prosedur-prosedur ini ditujukan untuk menetapkan kriteria operasi berkaitan dengan
aspek K3 yang dapat diidentifikasi dari kegiatan, produk dan jasa yang digunakan
oleh perusahaan.

Penyusunan dokumen-dokuemen tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan


persyaratan peraturan perundangan, standar maupun ketentuan lain yang berlaku.

Setiap keryawan yang bekerja di tempat-tempat yang berisiko menimbulkan bahaya


diwajibkan menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakan seperti : jas lab,
sarung tangan, sepatu safety, masker, kaca mata pelindung dan lain-lain yang
penggunannya disesuaikan dengan sifat bahaya yang ada.

Alat-alat pelindung diri ini disediakan oleh perusahaan dan setiap karyawan
diharuskan memeliharanya dengan baik sehingga selalu dalam kondisi layak pakai.
Jika alat tersebut sudah tidak layak pakai harus meminta penggantian kepada
pejabat yang ditunjuk.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 12 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG
Upaya-upaya pengendalian risiko yang ada di SUCOFINDO Area Cibitung akan
ditinjau ualng jika di kemudian hari terdapat perubahan pada proses kerja yang ada.

Daftar prosedur yang berkaitan dengan penerapan K3 di operasional


SUCOFINDO Area Cibitung adalah :
Judul Prosedur No. Dokumen
Prosedur Pengendalian Perancangan PK3/08
Prosedur Tinjauan Ulang Kontrak PK3/09
Prosedur Seleksi dan Evaluasi Kinerja Rekanan PSM/LOG/01
Prosedur Pembelian PSM/LOG/02
Prosedur Pemeliharaan Peralatan PSM/LAB/12
Prosedur Sertifikasi Sarana Produksi PK3/10
Prosedur Pembatasan Lokasi Berbahaya PK3/11
Prosedur Ijin Kerja PK3/12
Prosedur Penanganan APD PK3/13
Prosedur PPPK PK3/14
Prosedur Penyimpanan dan Pemusnahan Barang PSM/LOG/03
Prosedur Penanganan Material secara Manual dan Mekanis PK3/15
Prosedur Pemeriksaan dan Pemeliharaan Sarana Pemadam PK3/16
Prosedur Pemeriksaan Kesehatan PK3/17
Prosedur Penanganan B3 PK3/18
Prosedur Pengelolaan Limbah PK3/19
Prosedur Kegiatan Operasional PK3/20

4.3.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat


SUCOFINDO Area Cibitung menetapkan dan memelihara Prosedur Kesiagaan dan
Tanggap Darurat PK3/21 untuk mengidentifikasi keadaan darurat yang potensial
agar dapat diatasi, seperti terjadinya kebakaran, banjir, kebocoran gas berbahaya,
tumpahan bahan kimia dalam jumlah besar, huru-hara, kecelakaan fatal, dll.

Prosedur ini diuji dan ditinjau ulang untuk diketahui kecukupan dan kesesuaiannya
secara periodik oleh Tim Penanggulangan Keadaan Darurat&Kebakaran.

Disamping itu SUCOFINDO Area Cibitung juga menyediakan beberapa alat


pemadam kebakaran yang ditempatkan di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan
sesuai dengan kemudahan dan kebutuhannya seperti Alat Pemadam Api Ringan
(APAR), hydrant, detektor asap, dll serta alat untuk tanda bahaya.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 13 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG
Untuk menanganani kecelakaan kerja yang terjadi, SUCOFINDO menyediakan alat
untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat-tempat tertentu
yang berdekatan dengan tempat kerja.

Penanganan kecelakaan kerja ini dilakukan di bawah koordinasi Tim Kesehatan


Kerja P2K3 dan bila membutuhkan tindakan medis lebih lanjut, perusahaan juga
menyediakan klinik kesehatan dengan tenaga dokter dan paramedis.

4.4 Pemantauan dan Tindakan Perbaikan


4.4.1 Inspeksi dan Pengujian
SUCOFINDO Area Cibitung menetapkan prosedur untuk memantau dan mengukur
karakteristik utama operasi dan kegiatannya yang dapat menimbulkan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja secara periodik.

Pemantauan dilakukan oleh personel yang kompeten, dengan peralatan yang telah
dikalibrasi serta metode pemantauan/pengujian yang sesuai standar. Kegiatan dapat
dilakukan sendiri secara internal ataupun dengan menggunakan jasa pihak eksternal.

Hasil kegiatan didokumentasikan untuk selanjutnya dianalisa guna menentukan


kinerja K3 SUCOFINDO Area Cibitung serta untuk menentukan tindakan perbaikan
atau pencegahan yang diperlukan.

Secara rinci kegiatan ini dituangkan dalam prosedur :


 PK3/22 Prosedur Inspeksi K3
 PK3/23 Prosedur Pemantauan Lingkungan Kerja
 PSM/OPS/09 Prosedur Kalibrasi Peralatan.

4.4.2 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan


SUCOFINDO Area Cibitung mempunyai dan memelihara prosedur Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan, PSM/JM/05 yang menjelaskan penanggung jawab dan
kewenangan untuk memulai dan menerapkan tindakan perbaikan maupun
pencegahan terhadap ketidaksesuaian yang ditemukan.

Ketidaksesuaian harus diinvestigasi dan dianalisa oleh personel yang kompeten


untuk menentukan akar masalahnya guna mengidentifikasi tindakan perbaikan/
pencegahan yang diperlukan.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 14 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG
Tindakan perbaikan merupakan tindakan untuk menghilangkan masalah dan untuk
mencegah hal yang sama terjadi kembali. Pemilihan tindakan perbaikan yang
diperlukan dilakukan dengan mempertimbangkan akar permasalahan, keseriusan
serta risiko ketidaksesuaian yang ada.

Tindakan pencegahan diilakukan untuk menghilangkan potensi ketidaksesuaian yang


mungkin terjadi. Pemilihannya tindakan pencegahan dilakukan dengan
memanfaatkan informasi yang sesuai dan dengan menganalisa data dan risiko yang
berkaitan.

Tindakan perbaikan/pencegahan yang diambil harus dimonitor dan dikaji ulang untuk
memastikan efektifitas dan kelengkapan pelaksanaannya.

4.4.3 Pengendalian Rekaman dan Pengolahan Data K3


SUCOFINDO Area Cibitung mempunyai dan memelihara rekaman untuk
membuktikan kesesuaiannya dengan persyaratan dan keefektifan penerapan sistem
manajemen K3 yang meliputi : program K3, catatan kecelakaan kerja, catatan hasil
linspeksi, hasil pengujian&monitoring, catatan hasil audit internal, hasil tinjauan
manajemen, dan lain-lain.

Rekaman disimpan di suatu tempat dengan lingkungan sesuai yang dapat


mencegahnya dari kerusakan ataupun kehilangan, dan disusun sedemikian rupa
sehingga mudah dicari kembali. Masa simpan untuk semua rekaman minimal 3 tahun
atau dapat diperpanjang bila diperlukan.

Prosedur Pengendalian Rekaman, PSM/JM/03 mencakup cara pengidentifikasian,


pengumpulan, penyusunan, penyimpanan, pengaksesan, pengambilan dan
pemusnahan rekaman.

Data K3 yang berasal dari rekaman K3 diolah untuk menampilkan kondisi dan kinerja
K3 perusahaan, sesuai dengan Prosedur Pengolahan Data dan Pelaporan Kinerja
K3.

4.4.4 Audit Internal


SUCOFINDO Area Cibitung melakukan audit SMK3 secara internal dan periodik
untuk memverifikasi apakah pelaksanaan kegiatan SMK3 masih sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan dalam peraturan, yang pelaksanaannya secara
rinci diatur dalam Prosedur Audit Internal PSM/JM/06.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 15 2dari 16
SUCOFINDO AREA CIBITUNG
Program audit internal dibuat, disahkan dan dikelola oleh Sekretaris P2K3 dan audit
dilakukan oleh personel terlatih dan independen dari kegiatan yang diaudit dalam
interval waktu yang tidak lebih dari dua belas bulan. Hasil audit ditujukan dan
ditindaklanjuti oleh manajemen penanggung jawab areal yang diaudit.

Semua rekaman proses audit internal dipelihara sesuai Prosedur Pengendalian


Rekaman, PSM/JM/03. Rekaman merupakan bukti obyektif atas status penerapan
SMK3 dan dapat dijadikan masukan untuk kaji ulang manajemen.

4.5 Tinjauan Manajemen


Tinjauan ulang SMK3 secara berkala dilakukan oleh Ketua P2K3 (AVP), seluruh
senior manager, manager serta P2K3 untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan
yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3, sesuai
Prosedur Tinjauan Manajemen, PSM/JM/07.

Tinjauan manajemen dilakukan minimal 1 tahun sekali atau bila ada pergantian
pimpinan puncak (jika perlu) dan hasilnya dicatat dan dipelihara. Secara umum
tinjauan manajemen membahas :
 Kesesuaian kebijakan K3 dan penerapannya
 Pencapaian tujuan, sasaran dan program K3
 Temuan audit
 Efektifitas penerapan SMK3
 dan lain-lain.

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Tanggal Efektif : 27/02/03


Revisi : 00
Hal : 16 2dari 16

Anda mungkin juga menyukai