Anda di halaman 1dari 5

PT.

MANUPPAK ABADI
No.Dok 021/SOP-MA /HSE/2021
Standard Operating Procedure No.Rev -
Tanggal 21 Juni 2021
Pengukuran Kinerja Halaman 5

Dibuat Oleh Disahkan oleh


Nama Agam Aji Ferdiherian Firman Siagian
Tanda Tangan

Jabatan HSE Direktur


Tanggal 21 Juni 2021 21 Juni 2021

PROSEDUR PENGUKURAN KINERJA


PT. MANUPPAK ABADI
No.Dok 021/SOP-MA /HSE/2021
Standard Operating Procedure No.Rev -
Tanggal 21 Juni 2021
Pengukuran Kinerja Halaman 5

Riwayat Perubahan Dokumen

Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh


PT. MANUPPAK ABADI
No.Dok 021/SOP-MA /HSE/2021
Standard Operating Procedure No.Rev -
Tanggal 21 Juni 2021
Pengukuran Kinerja Halaman 5

1. TUJUAN
1.1 Tujuan dari pengukuran kinerja ini untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan
Sistem Manajemen Keselamatan dalam Perusahaan Angkutan Umum.
1.2 Untuk mengetahui pemenuhan pelaksanaan seluruh elemen Sistem Manajemen Keselamatan.
1.3 Untuk terus-menerus memperbaiki keefektifan SMK di Perusahaan Angkutan Umum.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku pada Sistem Manajemen Keselamatan dalam hal pengukuran, pemantauan dan
analisis kinerja untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dan tidak tercapainya kebijakan dan
sasaran Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum. Adapun yang akan diukur,
dipantau dan dianalisis dalam prosedur ini adalah sebagai berikut, namun tidak terbatas pada:
 Kepuasan pelanggan
 Kesesuaian pada persyaratan pelayanan kepada pelanggan
 Pemantauan Pencapaian Tujuan, Sasaran dan Program Keselamatan Angkutan
 Kinerja Keselamatan Angkutan Umum
 Pemantauan/ evaluasi pematuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain
 Dll.

3. REFERENSI
3.1. PP No.22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3.2. PERMEN Perhubungan No.85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum
3.3. PP No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ
3.4. UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
3.5. UU 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

4. DEFINISI
4.1. Pemantauan dan Pengukuran kinerja Manajemen Keselamatan adalah metoda analisa
kuantitaf maupun kualitatif yang dilakukan untuk mengukur besarnya kinerja Manajemen
Keselamatan.
4.2. Kinerja adalah tingkat keberhasilan suatu rencana terhadap parameter standar yang ditetapkan
dalam mencapai sasaran.
4.3. Severity Index(SI) adalah Idex Keparahn atau ratio Antara korban kecelakaan dengan kejadian
kecelakaan.
Jumla h Korban Meninggal
SI = −¿
Jumla h Kecelakaan
4.4. Accident Rate (AR) adalah Ratio Antara Jumlah Kejadian Kecelakaan dengan Kendaraan KM
degan rumus.
Jumla h kecelakaan ×100.000
AR=
Jumla h KM Tempu h
PT. MANUPPAK ABADI
No.Dok 021/SOP-MA /HSE/2021
Standard Operating Procedure No.Rev -
Tanggal 21 Juni 2021
Pengukuran Kinerja Halaman 5

5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


5.1. Direktur bertanggungjawab untuk :
5.1.1. Memastikan pelaksanaan pemantauan dan pengukuran kinerja Manajemen
Keselamatan sesuai ruang lingkup dalam prosedur.
5.1.2. Mengidentifikasi parameter kunci Manajemen Keselamatan dan operasional,
melaksanakan kegiatan pemantauan, dan pengukuran.
5.1.3. Mengkaji hasil pemantauan kinerja Keselamatan tahunan dan melaporkan kepada
Pimpinan Perusahaan.
5.2. HSE bertanggung jawab untuk
Memastikan terpenuhinya peraturan perundangan dan persyaratan lain Manajemen
Keselamatan, pengendalian risiko yang optimal, perbaikan dan peningkatan kinerja
Keselamatan serta pemenuhan hasil audit internal, hasil inspeksi yang diterapkan di lapangan
sebagai data parameter kinerja Sistem Manajemen Keselamatan yang harus dipantau dan
diukur.
5.3. Masing-Masing Bagian/Unit
5.3.1. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengukuran kinerja Keselamatan di area kerja
masing-masing.
5.3.2. Mengkaji hasil pemantauan dan pengukuran kinerja Keselamatan kemudian
melaporkannya kepada Unit Manajemen Keselamatan melalui Rapat Tinjauan
Manajemen.
5.4. Seluruh Karyawan bertanggung jawab untuk :
Seluruh personil bertanggung jawab menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan untuk
mencapai tujuan dan program yang telah ditetapkan manajemen.

6. PROSEDUR
6.1 Identifikasi Ruang Lingkup Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Manajemen Keselamatan
Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan mengindentifikasi ruang lingkup
pemantauan dan pengukuran dengan mempertimbangkan bahaya dan risiko kerja yang
signifikan, pematuhan peraturan perundangan dan persyaratan lain Keselamatan dan
pengendalian operasional.
6.2 Parameter Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Keselamatan
6.2.1 Indikator kinerja ditetapkan oleh Unit Manajemen Keselamatan/Petugas Keselamatan
sesuai dengan kebutuhan untuk pengembangan sistem manajemen keselamatan
dicatat pada Formulir Kinerja Keselamatan yang akan dilaporkan secara berkala kepada
Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan. Indikator kinerja yang bersifat indikator reaktif
(lagging indicator) seperti:
 Number of Fatalities (Jumlah korban meninggal)
 Medical Treatment Cases
 First Aid Cases
 SI (Indeks kekerasan kecelakaan)
 AR (accident rate)
 Statistik Kecelakaan secara periodik (bulan/tahun)
6.2.2 Sedangkan Indikator proaktif (leading indicator) yang dimonitor adalah:
 Inspeksi Keselamatan
 Investigasi Kecelakaan
PT. MANUPPAK ABADI
No.Dok 021/SOP-MA /HSE/2021
Standard Operating Procedure No.Rev -
Tanggal 21 Juni 2021
Pengukuran Kinerja Halaman 5

 Audit Internal
 Rapat
 Awareness Keselamatan
6.3 Pemantauan Program Manajemen Keselamatan
6.3.1 Pemantauan program Manajemen Keselamatan dilakukan berkala atau sesuai yang
tercantum dalam Formulir Monitoring Pelaksanaan Program Manajemen Keselamatan.
6.3.2 Evaluasi hasil pemantauan pelaksanaan program manajemen keselamatan
dilaksanakan keselamatan. Dengan melihat pelaksanaan program manajemen apakah
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
6.4 Pemantauan/ Evaluasi Pematuhan Terhadap Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lain
Manajemen Keselamatan
6.4.1 Evaluasi pematuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain
Manajemen Keselamatan dilakukan oleh Unit Manajemen Keselamatan/Petugas
Keselamatan.
6.4.2 Evaluasi pematuhan terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
dilakukan dengan membandingkan hasil pemantauan terhadap peraturan perundangan
dan persyaratan lain Keselamatan yang terkait.
6.4.3 Bila evaluasi hasil tidak sesuai dengan baku mutu, tenggang waktu, jadwal dan tidak
taat/ patuh maka harus dibuatkan tindakan perbaikan sebagaimana diatur dalam
Prosedur Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan, dan Tindakan Pencegahan. Tetapi jika
ketidaksesuaian tersebut ditemukan pada saat audit internal maka dicatat di dalam
Formulir Daftar Laporan Ketidaksesuaian.
6.5 Pemantauan Pelatihan Uji Coba Kesiagaan dan Tanggap Darurat
6.5.1 Pemantauan pelatihan kesiagaan dan tanggap darurat dilakukan sesuai waktu yang
ditetapkan.
6.5.2 Evaluasi pelatihan kesiagaan dan tanggap darurat dilakukan dengan membandingkan
rencana pelatihan dan realisasi pelaksanaan, dan mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai
maupun temuan yang ada.
6.6 Metode Pemantauan Kepuasan Pelanggan
Perusahaan menggunakan metode pemantauan kepuasan pelanggan dengan cara melakukan
kuesioner kepuasan pelanggan secara berkala bersama dengan pihak Klien (pelanggan). Setiap
keluhan dan feedback yang disampaikan pelanggan akan dicatat dan ditindaklanjuti. Data-data
yang diperoleh dari feedback pelanggan tersebut akan diolah dan dijadikan data kinerja
kepuasan konsumen, yang dilaporkan dalam Rapat Tinjauan Manajemen.

Anda mungkin juga menyukai