PROSES 7
JAMINAN PEMANTAUAN, PENGUKURAN
DAN AUDIT
LEMBAR PENGESAHAN
2. RUANG LINGKUP
Sistem ini mencakup seluruh pengukuran dari pemantauan terhadap performance HSE baik secara kualitatif
maupun kuantitatif dari kegiatan yang dilakukan oleh karyawan PT. TRAYA ANGGUN PERMAI
3. REFERENSI
3.1. Buku Panduan SMHSE
3.2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1997 tentang Keselamatan Kerja
4. PENANGGUNG JAWAB
4.1. Direktur Utama
4.2. Management Representative
4.3. HSE Senior
5. DETAIL PROSEDUR
5.1. Rencana Management Representative bersama Penanggung Jawab HSE membuat rencana pengukuran
dan pemantauan yang dituangkan dalam Monitoring and Measurement Program.
5.2.2.1.Penanggung Jawab HSE dibantu oleh pemilik proses akan menyelenggarakan inspeksi rutin
menggunakan checklist Keselamatan, Kesehatan untuk memastikandilaksanakannya
systemmanajemen Keselamatan, Kesehatan yang konsisten, termasuk pemantauan alat-alat
keselamatan kerja.
5.2.2.2. Secara berkala Penanggung Jawab HSE juga akan bersama-sama dengan Management Representative
untuk melakukan inpeksi mendadak (sidak) pada pemilik proses yang dipilih berdasarkan tingkat
kebutuhan untuk dilakukan inspeksi terhadapKeselamatan, Kesehatan Kerja yang diterapkan.
5.2.3.1. Penanggung Jawab HSE mengukur tingkat kepatuhan perusahaan secara keseluruhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku danteridentifikasi sebagai peraturan yang terkait
dengan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja.
5.2.3.2. Penanggung Jawab HSE juga mengukur /memantau tingkat kemajuan dan perkembangan program
manajemen dalam rangka memenuhi peraturan Kesehatan, Keselamatan Kerja telah ditetapkan oleh
Management.
5.2.3.3. Penanggung Jawab HSE akan melaporkan, berkonsultasi kepada manajemen tentang hasil penguluran
/ pemantauan tingkat kepatuhan yangtelah dilakukan.
ZAINUDDIN HUSIN
Direktur Utama
PROSES 7 No. Dok. : 22.TAP.CSMS7.6
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dalam menentukan tingkat implementasi dan pemenuhan persyaratan
SMHSE serta mengukur tingkat keberhasilan, kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan program K3
yang telah ditetapkan oleh PT. TRAYA ANGGUN PERMAI.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini hanya melingkupi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 berdasarkan indikator- indikator
kinerja K3 yang telah ditetapkan oleh PT. TRAYA ANGGUN PERMAI.
3. TANGGUNG JAWAB
3.1. Direktur / Hse Senior bertanggung jawab memastikan bahwa kinerja K3 di PT. TRAYA ANGGUN
PERMAI dipantau dan ditingkatkan secara berkesinambungan.
3.2. Ketua Tim Komite HSE bertanggung jawab mengelola kegiatan pemantauan dan pengukuran kinerja
K3 serta proaktif terhadap setiap perubahan yang dapat mempengaruhi/menurunkan kinerja K3.
3.3. Petugas K3 / HSE Officer bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan, pengukuran, pencatatan
dan perhitungan statistik keselamatan dalam rangka pemantauan dan pengukuran kinerja K3.
4. DEFINISI
Pengertian-pengertian yang ada dalam prosedur ini :
4.1 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMHSE adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan yang meliputi penetapan kebijakan K3, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi serta peninjauan dan peningkatan kinerja K3 dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
4.2 Audit SMHSE adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria
yang ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan
dalam penerapan SMHSE di perusahaan.
4.3 Penilaian Kinerja adalah suatu kegiatan untuk mengukur prestasi atau tingkat keberhasilan terhadap
suatu program atau kegiatan berdasarakan peraturan yang ditetapkan dengan cara membandingkan
sasaran dengan hasil kegiatan selama periode tertentu.
5. REFERENSI
6.2. Implementasi
Yang dimonitor adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Indikator kinerja keselamatan (Performance Indicators HSE) sesuai Sasaran K3
2. Memantau tingkat kepatuhan terhadap pemenuhan peraturan
3. Kalibrasi alat-alat yang berhubungan dengan pemantauan/pengukuran
4. Tujuan, Target dan manajemen program
5. Kondisi kesehatan pegawai
Indikator Kinerja (performance indicator) ditetapkan oleh Komite HSE sesuai dengan kebutuhan untuk
pengembangan sistem manajemen keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja. Indikator kinerja
diprioritaskan yang bersifat Pro-active indicators seperti :
- Jumlah Safety Meeting,
- Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan kompetensi K3,
- Jumlah Safety Talk
- Jumlah Kartu PEKA (Pengamatan Keselamatan Kerja)
- Rata-rata persentase Kartu PEKA Report yang telah difollow up.
6.2.2 Inspeksi dan Pengukuran / Pemantauan Rutin Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6.2.2.1. Petugas K3 dibantu oleh pemilik proses (Dept. terkait) akan menyelenggarakan inspeksi rutin
menggunakan checklist Keselamatan, Kesehatan untuk memastikan dilaksanakannya sistem
manajemen Keselamatan, Kesehatan yang konsisten, termasuk pemantauan alat-alat
keselamatan kerja. Formulir Inspeksi Harian K3.
6.2.2.2. Secara berkala Petugas K3 juga akan bersama-sama dengan Management Representative untuk
melakukan inpeksi mendadak (sidak) pada pemilik proses (Dept. terkait) yang dipilih
berdasarkan tingkat kebutuhan untuk dilakukan inspeksi terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang diterapkan.
6.2.2.4.1. Petugas K3 mengukur / memantau tingkat kepatuhan satuan kerja secara keseluruhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan teridentifikasi sebagai peraturan yang
terkait dengan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan Prosedur Identifikasi dan
Evaluasi Pemenuhan Peraturan Perundangan K3.
ZAINUDDIN HUSIN
Direktur Utama
PROSES 7 No. Dok. : 22.TAP.CSMS7.6